Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fidelis Awig Atmoko
"Jaringan jalan adalah faktor paling penting yang membentuk suatu kota. Jaringan transportasi dan penggunaan tanah merupakan bagian elemen dinamis dari sebuah sistem kota. Perubahan penggunaan tanah dapat dipicu oleh peningkatan jaringan jalan. Perubahan penggunaan tanah merupakan masalah serius karena dapat mengganggu keseimbangan yang ada di alam. Perubahan tutupan lahan dapat mencerminkan perubahan penggunaan tanah yang ada di permukaan bumi. Maka diperlukan penelitian tentang pengaruh perubahan konektivitas jaringan jalan terhadap tutupan lahan. Untuk melihat konektivitas jaringan dilakukan penghitungan indeks alfa, beta, dan gamma planar. Untuk melihat pola perubahan konektivitas yang terjadi dilakukan dengan membandingkan perubahan indeks konektivitas terhadap jarak dari pusat utama dan ketersediaan jalan utama. Nilai perubahan indeks konektivitas dan perubahan tutupan lahan dilakukan uji korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara keduanya. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa baik di dekat atau jauh dari pusat kegiatan, perubahan konektivitas tidak menunjukkan pengaruhnya terhadap perubahan tutupan lahan yang terjadi, karena hubungan statistik keduanya tidak signifikan.

Road network is the most important elements shaping an urban area. Transportation network and landuse are part of dynamic element of urban system. Landuse change triggered by road network development, mainly caused by accesbility. Landuse change is a serious problem, affecting natural balance. Land cover changes may reflect changes in land use in the earth’s surface. Thus, study about effect of connectivity change on landuse change is important to do. Alpha, beta, and gamma planar indices used to calculate connectivity change. Connectivity change pattern identified by using distance from urban center and national or provincial road network availability. Connectivity change indices and land cover change analysed by statistical correlation to conclude correlation between them. This study shows that either near or far from urban centers, connectivity changes showed no influence on land cover changes, because the correlation between the two variables was not statistically significant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Frizi
"Skripsi ini membahas mengenai persekongkolan tender yang dapat menyebabkan persaingan usaha tidak sehat terjadi. Mengambil kasus tender penanganan jalan dan jembatan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2009 dimana telah diputus bersalah oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tetapi diputuskan tidak bersalah oleh Mahkamah Agung (MA). Untuk membahas permasalahan ini, menggunakan penelitian hukum normatif dengan analisis yuridis-normatif. Hasil dari penelitian ini adalah analisis dari Putusan KPPU No. 34/KPPU-L/2009 dan Putusan MA No. 38 K/Pdt.Sus/2012 dalam memutus perkara Tender Penanganan Jalan dan Jembatan Kabupaten Bima Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2009 bahwa KPPU dan MA pun masih adanya kekurangan dalam memutuskan perkara ini.

This thesis discusses the bid rigging which can lead to unfair competition case. Taking the case of roads and bridges tender handling Bima district, West Nusa Tenggara Fiscal Year 2009 which had been found guilty by KPPU but was found not guilty by the Supreme Court (MA). Normative study and legal-normative juridical analysis will be used to address this issue. The results of this study is an analysis of the Commission's Decision No. 34/KPPU-L/2009 and MA No 38 K/Pdt.Sus/2012 in deciding the case Tender Management Roads and Bridges Sector Bima Highways Department of Public Works Bima district, West Nusa Tenggara Fiscal Year 2009 that the Commission and the MA is still wrong in deciding this case."
Universitas Indonesia, 2014
S57034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Margaret Arni Bayu Murti
"Jalan Kopi merupakan salah satu bagian dan kawasan pemugaran Kota Tua Jakarta yang telah ditetapkan sejak tahun 1973. Namun, di dalam rencana pengembangan Kota Jakarta 2005-2010, Dinas Tata Kota telah merencanakan pelebaran jalan di beberapa wilayah kota, termasuk di kawasan pemugaran karena alasan permasalahan transportasi. Hal ini menjadi permasalahan karena di kawasan pemugaran terdapat bangunan-bangunan tua dengan Garis Sempadan Bangunan (GSB) adalah nol, yang berarti akan terjadi pembongkaran pada bagian depan bangunan tua dengan gaya Pecinan tersebut. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, apakah yang menyebabkan pertentangan dalam rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran dan konflik apakah yang terjadi dalam rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran? Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, saya menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara pengumpulan data, yaitu studi dokumen, pengamatan dan wawancara berpedoman kepada para informan, yaitu pejabat institusi pemerintah dan warga yang bangunannya akan terbongkar untuk rencana pelebaran jalan. Berdasarkan hasil penelitian, penyebab pertentangan adalah adanya dasar pemikiran antara Dinas Tata Kota dan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman yang berlawanan. Perbedaan kepentingan di antara institusi pemerintah dan warga Jalan Kopi, juga yang mengakibatkan adanya pertentangan. Selanjutnya, konflik yang terjadi di dalam rencana ini adalah ketidakcocokan pemahan terhadap kebijakan pemugaran dan adanya tumpang tindih kepentingan sehingga menyebabkan ketidakcuhan para pejabat institusi dan warga terhadap makna sejarah Jalan Kopi. Penelitian ini menyimpulkan, yang pertama, bahwa terjadinya rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran disebabkan karena tidak adanya koordinasi antar institusi, sehingga perlu ditetapkan wewenang kepada sebuah badan pengelola untuk Kota Tua Jakarta. Kedua, rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran sebaiknya dihentikan, karena adanya kendala dana untuk ganti rugi kepada warga dan secara drastis dapat merubah wajah Kota Tua Jakarta.

Kopi street has been included in Old Town Conservation Plan since 1973 by a decree of the Governor of Jakarta. However, a road-widening project has been planned by Dinas Tata Kota (Department of Town Planning) of Jakarta in the old town area for the program in 2005-2010. The city road-widening project was proposed in order to solve the transportation problem in Kota area. Consequently old buildings with Building Line ratio zero and with the front side having Chinese style facades must be all demolished. This condition raises contradictive question: what is behind the contradiction in the protected district? What kind of conflict is involved? To answer the questions, I used qualitative approach to collect the research data. These were acquired through document study, observation, guided interview to the related resources; officers of related departments and building owners of the studied district. The research conducted has shown that the contradiction originated came from the different point of views between Dinas Tata Kota (Department of Town Planning) and Dinas Kebudayaan dan Permuseuman (Department of Culture and Museum). The research also showed another source of conflict, namely the different interests between governmental institutions and residencents of Kopi Street. Furthermore, the conflict occurred in road-widening plan came from the misunderstanding on the restoration policy and the overlapping interest among the above mentioned two entangled parties and led into different appreciation about the historical background of Kopi street. The study has been summarizes into two points of conclusion. First, the road-widening project was planned without any coordination among the related institutions. Thus, a leading sector authority must be established to commission Jakarta Old Town Conservation Program. Second, the road-widening project must be reconsidered or cancelled, due to the lack of financial support in order to pay the land compensation to the residencents of Kopi Street as well as due to negative opinion support. Also the road-widening project would severely change the townscape of Old Jakarta established in the 17th century by the Dutch.
Key Words : contradiction, conflict, restoration policy, institution, old town conservation district, road widening project planning.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Karya Irwanto
"Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan stabil merupakan salah satu fondasi peningkatan kesejahteraan. Secara teoritis sumber pertumbuhan ekonomi adalah: (1) peningkatan penggunaan faktor produksi (2)peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi. Namun keterbatasan analisis teori ekonomi khususnya Neo Klasik adalah asumsi bahwa faktor produksi sifatnya homogen dan sangat mobil. Tidak ada biaya untuk memobilisasi faktor produksi. Dalam kenyataannya faktor produksi tidak mobil dan agar lebih mobil harus disediakan infrastruktur jalan raya yang merupakan pendukung sarana transportasi. Ketidakcukupan infrastruktur jalan dan inefisiensi penggunaanya raya akan menurunkan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi yang dapat mengganggu daya tumbuh perekonomian dan stabilitas perekonomian. Dapat dinyatakan secara hipotesis bahwa kekurangtersediaan jaian raya akan menurunkan laju pertumbuhan ekonomi diukur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian diukur dengan laju inflasi.
Tesis ini menguji hipotesa tersebut di atas, dengan mengambil kasus perekonomian DKI Jakarta. Model yang digunakan adalah regresi linier berganda, sedangkan data yang digunakan adalah data panel periode 1998-2003. Hasil regresi menunjukkan bahwa penambahan panjang jalan, balk jalan tol maupun nontol, justru menurunkan laju pertumbuhan ekonomi: Sebaliknya penambahan panjang jalan tol maupun non tol, justru meningkatkan laju inflasi. Sernentara itu penambahan lebar dan luas jalan non tol juga cenderung untuk menurunkan laju pertumbuhan, dan meningkatkan laju inflasi. Hanya penambahan lebar dan luas jalan tol, yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan juga menurunkan laju inflasi. Dengan memperhatikan struktur perekonomian, struktur penggunaan lahan maupun struktur dan distribusi jaian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jaian non tol di DK1 Jakarta cenderung tidak efisien, sehingga justru penambahan jalan non tol, baik luas, lebar maupun panjangnya, justru kontra produktif terhadap perekonomian. Dengan demikian penambahan jalan terutama jalan non tol bukanlah jalan keluar utama untuk memperbaiki/mempertahankan daya tumbuh maupun stabilitas perekonomian DKI Jakarta. Yang lebih penting dari penambahan jalan adalah peningkat efisiensi penggunaannya. Untuk itu penataanulang penggunaan lahan, pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur jaian raya dan atau transportasi yang lebih terpadu, maupun peningkatan disiplin --penggunaan jaian raya, merupakan langkah-langkah yang disarankan. Penambahan jalan tot, utamanya lebar atau luasnya, sampal batas tertentu dan - bila direncanakan secara cermat, dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan laju inflasi di DKI Jakarta."
2005
T18715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rien Marlia
"Pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur jalan selalu menjadi isu utama dalam perkembangan ekonomi negara-negara berkembang seperti juga Indonesia. Seperti diketahui dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi, sektor transportasi menjadi pemicu (trigger) berbagai sektor lain. Sementara pada sisi yang lain penanganan dan peningkatan infrastruktur jalan memerlukan anggaran biaya yang tidak sedikit.
Untuk memaksimalkan penggunaan anggaran terhadap penanganan infrastruktur jalan maka perlu dikembangkan Model Road Segment Budgeting yang bertujuan untuk mencari kombinasi langkah penanganan dan seluruh segmen yang ada pada jaringan jalan yang optimal dengan tetap memenuhi fungsi kendala anggaran biaya yang dialokasikan pada sektor jalan.
Proses pemodelan menggunakan pendekatan linear programming. Masukan data pada proses perhitungan diambil dan hasil keluaran (output) tahap perencanaan jaringan jalan yang berupa AADT, lebar jalan, panjang jalan, nilai IRI, V/C ratio dan total alokasi anggaran untuk sektor jalan yang merupakan keluaran (output) tahap pembuatan kebijakan, disamping data-data lain yang diperoleh baik dari perangkat peraturan maupun asumsi-asumsi yang telah disesuaikan dengan kondisi eksisting.
Perangkat lunak yang digunakan dalam proses perhitungan adalah SOLVER dan Microsoft Excell 6.0. Keluaran yang dihasilkan pada level ini adalah besar alokasi anggaran dan jenis penanganan untuk masing-masing segmen. Sebagai pembanding mengenai kondisi optimal, maka enam skenario yang telah ditetapkan pada level pembuatan kebijakan diiterasi untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan yang terjadi pada setiap langkah penanganan. Dan hasil perhitungan iterasi terhadap diperoleh hasil skenario kombinasi dengan pendekatan regional memberikan jumlah ruas dan panjang jalan yang tertangani paling banyak sementara untuk pendekatan sektoral maka skenario yang menghasilkan penanganan jumlah ruas terbanyak adalah skenario Invers Proporsional. Hasil perhitungan skenario Kombinasi dengan pendekatan Regional adalah lebih baik dibandingkan dengan skenario Invers proporsional dikarenakan pada skenario ini mengadopsi konsep keadilan dimana terjadi proses subsidi silang antara daerah kaya dan daerah miskin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tuty Nur Mutia
"Penelitian ini didasari pertanyaan utama "mengapa wanita Cina di Indonesia tidak terlalu terlihat aktualisasi peran sosialnya?" Kemudian, apakah hal itu terjadi karena posisi mereka yang "minoritas ganda"? Punyakah mereka keinginan untuk menunjukkan peran sosialnya di masyarakat? Bagaimana bentuknya dan bidang apa saja yang dipilihnya? Faktor apa yang menghambat atau mendorongnya? Serta pertanyaan-pertanyaan lain seputar hal itu yang sangat menarik untuk dicari jawabnya. Fokus penelitian ini berkaitan erat dengan prilaku manusia yang sulit diukur, karena itu digunakan metodologi penelitian kualitatif fenomenologis yang berbasis pada perspektif interaksi simbolik. Digunakannya metodologi ini memungkinkan pengungkapan fakta atau kebenaran empirik tidak saja dari sisi empiri indrawi, logis, dan etisnya, tapi juga empiri trasendentalnya. Analisis terhadap jawaban 101 responden atas kuesioner yang diberikan, yang dipertajam melalui pengamatan berperan serta (action research) dan wawancara terhadap beberapa tokoh, menghasilkan beberapa simpulan, antara lain bahwa sebagai makhluk sosial wanita Cina di Jabodetabek walaupun ada pada posisi ?minoritas ganda? namun tetap memiliki keinginan untuk mengaktualisasikan peran sosial mereka. Bidang sosial yang menjadi pilihan utama adalah keagamaan, disamping pilihan bidang-bidang lainnya, termasuk bidang politik. Penghambat aktualisasi peran sosial mereka adalah telah terjadinya proses "eksklusivikasi" yang dijalani secara sadar ataupun tidak, melalui 4 aspek kehidupan sosial mereka yaitu tradisi, bahasa, pendidikan, dan lingkungan. Kesadaran diri yang semakin besar bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat Indonesia, merupakan faktor pendorong utama terjadinya aktualisasi peran sosial mereka, di samping faktor-faktor lain termasuk faktor materi di dalamnya.

Actualization Of Chinese Women`s Social Role In Jabodetabek. This research is based on a primary question "Why the actualization of Chinese women's social role is not frequently seen in Indonesia?"; Does it happen because of their "double minority" position? ; Do they have willingness to show their social role in society? ; And some other questions around the issue which are interesting to find the answer. The focus of this research relates to human behavior which is hard to measure, so this research uses qualitative research methodology which is based on symbolic interaction perspective. An analysis on 101 respondents' answers to the questionnaires, and the result of action research and deep interview with some people who have been chosen, give us some conclusions. One of them: as human beings, even though Chinese women in Jabodetabek are on double minority position, they still have the willingness to actualize their social role. The area that becomes their primary choice is in religion, but some of them choose other areas like arts, sports, even politics. Their primary obstacle for actualizing the role in social life is the process of exclusiveness that has happened and has been carried out in their daily lives whether they realize it or not. It happens on their four social living aspects: tradition, language, education, and social environment. The main factor that has motivated them is their self awareness as part of Indonesian society. However, the material interest also has a slight influence on them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Margareth Edith
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>