Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Epstein, Eliot
"Composting : a prospective
Basic concepts
Microbiology
Biochemistry
Stability, maturity and phytotoxicity
Trace elements, heavy metals and micronutrients
Organic compounds
Pathogens
Bioaerosols
Odors and volatile organic compounds
Soil physical and chemical manifestations
Utilization of compost
Compost utilization II
Regulations."
Lancaster, Pa.: Technomic Publishing, 1997
631.8 EPS s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Epstein, Eliot
Boca Raton: CRC Press, 2011
628.44 EPS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ridley, B.K.
London: Routledge, 2001
501 RID s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Washington D.C: American Association for the Advancement of Science, 2018
500 SC
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Khair
"Pengomposan dengan cacing tanah merupakan proses pembuatan kompos dengan melibatkan organisme makro cacing tanah. Kerja sama antara cacing tanah dengan mikroorganisme dapat memberi dampak pada proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme tersebut dibantu dengan keberadaan cacing tanah. Oleh karena bahan-bahan yang akan diurai oleh mikroorganisme telah diurai lebih dahulu oleh cacing, maka kerja mikroorganisme lebih efektif dan lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan cacing tanah terhadap lama waktu pengomposan sampah organik dari rumah tangga dengan menggunakan desain penelitian eksperimen. Objek penelitian adalah seluruh sampah organik dari rumah tangga yang diambil secara acak pada satu rumah tangga. Variabel penelitian adalah lama waktu pengomposan yang diukur setelah penambahan cacing tanah dan proses pengomposan selesai. Alat yang digunakan dalam penelitian berupa meteran, kalender, higrometer, dan penciuman (organoleptik). Analisis statistik menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal, kesetaraan varians, dan tidak ada perbedaan antara lamanya waktu pengomposan dengan menggunakan atau tanpa menggunakan cacing tanah. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan cacing tanah dan lamanya waktu pengomposan sampah organik rumah tangga.

Composting with earthworms is composting process by involving earth-macroorganism. Cooperation between earthworms and microorganisms may impact on decomposition process done by the microorganisms as assisted by the existence of earthworms. Because any materials to be decomposed by microorganisms had been decomposed by earthworms earlier, microorganisms would work more effectively and quickly. This study aimed to determine effects of using earthworms toward household organic waste composting length of time by using experimental design of study. The object of study was all organic waste taken randomly from one household. Variable of study was composting length of time measured after addition of earthworms and composting process completed. Tools used in this study were measuring tape, calendar, hygrometer and smelling sensory (organoleptic). Statistical analysis used differ test. Results of study showed data was normally distributed, equality of variance and no difference found between composting length of time with or without using earthworms. In conclusion, there is no relation found between the use of earthworms and the household organic waste length of time."
Banjarmasin: Polytechnic of health of banjarmasin, environmental health department, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Noni V.
"Sampah organik UPS Permata Regency sebesar 60-65% dari timbulan 20-30 m3/hari dan kotoran ayam PT Indocentral ± 4000 kg/hari yang dijual dengan harga sangat murah dapat diubah menjadi kompos berkualitas dengan melakukan windrow composting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kotoran ayam dengan variasi berat terhadap kualitas kompos dan perbedaan kualitas kompos dari masing-masing komposisi tersebut berdasarkan parameter perubahan suhu, pengurangan volume, pengurangan berat, tekstur tanah, bau tanah, kadar air, C/N, jumlah Fecal coliform, water holding capacity (WHC), sieve analysis serta perubahan pH pada pengomposan. Perbandingan antara sampah organik dan kotoran ayam untuk kompos A adalah 50:50, kompos B 60:40 dan kompos C adalah 80:20.
Hasil penelitian menyatakan bahwa kompos C mencapai perbandingan C/N 10-12 paling cepat yaitu pada hari ke-47, memenuhi kadar air 31%, Fecal coliform 50-350 MPN/g, karbon 20,64%, nitrogen 2,809%, pH 7,6-7,67, WHC 87,5%, ukuran partikel lebih kecil dari 25 mm, tingkat pengurangan volume kompos 39,54% dan pengurangan berat adalah 56% sesuai SNI 19-7030-2004 dan literatur lain.

Organic waste in UPS Permata Regency which makes up 60-65% from heap 20-30 m3/day and poultry manure of PT Indocentral ± 4000 kg/day which sold in cheap price can be turned into quality compost with windrow composting method.
The aim of this research is to know the effect of adding poultry manure with varied weight to the quality of compost and how the quality of each variation differs with regard to temperature, volume, weight, compost texture, compost odor, moisture, C/N ratio, Fecal coliform, WHC, sieve analysis and pH. Ratio between organic rubbish and poultry manure in compost variation A is 50:50, 60:40 for variation B, and 80:20 for variation C.
The result showed the quality of compost C reaches C/N ratio 10-12 fastest in 47 days, moisture 31%, Fecal coliform 50-350 MPN/g, carbon 20,64%, nitrogen 2,809%, pH 7,6-7,67, WHC 87,5%, particle size less than 25 mm, level reduction volume of compost is 39,54% and also reduction of weight 56% in conformity with SNI 19-7030-2004 and other publications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43857
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Angga Kusuma
"Timbulan sampah domestik di Kota Depok mengandung 65,11% sampah organik. Untuk mengurangi timbulan sampah organik domestik yang dibuang pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dapat digunakan metoda pengomposan yang berbasis masyarakat. Salah satu metoda pengomposan yang dapat diterapkan masyarakat adalah dengan menggunakan bio-aktivator. Karena itu, perlu diketahui apakah penggunaan bio-aktivator berpengaruh dalam pengomposan. Untuk mengetahui pengaruh bio-aktivator, penelitian ini menggunakan bio-aktivator alami dan bio-aktivator yang beredar di pasaran. Bio-aktivator alami yang digunakan adalah tapai-nanas, tapai, dan rebung. Sedangkan bio-aktivator yang beredar di pasaran adalah merek Bioactive, EM4, dan Spidey. Kualitas yang di teliti adalah kecepatan penyusutan volume dan berat, kualitas kimia dan kualitas mikrobiologis yang mengacu pada parameter kualitas kompos SNI: 19-7030-2004. Kualitas kimia yang diperiksa adalah fosfor (P2O5), nitrogen (N), karbon (C), perbandingan karbon terhadap nitrogen (C:N), dan pH. Sedangkan kualitas mikrobiologis yang diperiksa adalah Fecal coliform.
Hasil penelitian membuktikan terdapat terdapat pengaruh bio-aktivator terhadap kecepatan pengomposan dan kualitas kompos. Bio-aktivator yang menghasilkan berat dan volume kompos yang kecil serta mempunyai penyusutan berat dan volume lebih cepat adalah bio-aktivator EM4 dan Spidey. Akan tetapi kualitas kimia kompos untuk setiap bio-aktivator memiliki kemiripan. Sedangkan kualitas mikrobiologis bio-aktivator yang beredar dipasaran lebih baik daripada bio-aktivator alami.

The heap of domestic solid waste in Depok contains 65.11% organic one. In order to reduce the domestic organic solid waste disposed at Landfill, it can be used composting method based on community. One of the composting method that can be applied to society is by using bio-activators. Therefore, it should be known whether the use of the bio-activators effecting in composting. To determine the effect, this study use natural bio-activators and branded one that available on the market. The natural bio-activators used are tapai-pineapple (fermented pineapple), tapai (fermented cassava), and bamboo shoots. While the branded bio-activators that sold on the market are Bioactive, EM4, and Spidey. The indicators of quality from this study are velocity of depreciation in weight and volume, the chemical and microbiological quality based on parameters of compost quality SNI: 19-7030-2004. The chemical quality checked are chemical phosphorus (P2O5), nitrogen (N), carbon (C), ratio of carbon to nitrogen (C: N), and pH. While the microbiological quality checked is from Fecal coliform.
The result of the study proves that the bio-activator is effecting to speed the composting and to improve compost quality. Bio-activators producing small weight and volume and having faster depreciation in weight and volume are EM4 and Spidey bio-activator. However, the chemical quality of the each compost adding by natural and branded bio-activator are similar. While the microbiological quality of branded bio-activator, sold in the market, better than the natural bio-activator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50589
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Yama Wirawan
"Tingginya timbulan sampah plastik di Indonesia menyebabkan terjadinya pencemaran plastik pada lingkungan dan sulitnya melakukan proses pemilahan pada UPS sehingga tidak jarang plastik ikut serta dalam proses pengomposan. Digunakan 5 jenis plastik degradable yang didapat secara acak dipasaran dan dilakukan pengujian dengan diikutsertakan dalam proses pengomposan secara aerobik.
Data diambil pada periode pengomposan hari ke-0 (T0), hari ke-72 (T1), hari ke-99 (T2), hari ke-119 (T3), hari ke-135 (T4) dan hari ke-147 (T5). Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan bentuk permukaan dengan munculnya lubang dan kerutan dalam waktu 2 bulan pengomposan. Jika diurutkan berdasarkan perubahan bentuk yang signifikan, plastik sampel D1 terjadi pada T4, D2 pada T1, D3 pada T2, D4 pada T5, dan D5 pada T3. Perubahanpun terjadi terhadap berat dimana berdasarkan berat rata-rata terjadi pengurangan sebesar 4% untuk D1 pada T1, 66% untuk D2 pada T2, 32% untuk D3 pada T3, 11% untuk D4 pada T1, dan 81% untuk D5 pada T4. Hal tersebut menunjukkan bahwa plastik degradable terdegradasi dengan baik dalam proses pengomposan secara aerobik.

High Plastic uses in Indonesia is caused pollution on the environment and the difficulty of doing the sorting process at UPS, so plastic probably stay and follow in the composting process. five types of degradable plastics from random market with their logo and claims about degradabillity used and tested on aerobic composting process.
Data has been taken on the composting period day-0 (T0), day-72 (T1), day-99 (T2), day-to-119 (T3), day-to-135 (T4) and day 147 (T5). The results showed deformed surface with the appearance of holes and wrinkles within 2 months of composting. If sorted by significant deformation, plastic sample occurred at T4 for D1, T1 for D2, T2 for D3, T5 for 41 and T3 for D5. Deformation also happened to the heavy weight of plastic which is based on average, the reduction of 4% for D1 at T1, 66% for D2 at T2, 32% for D3 at T3, 11% for D4 atT1, and 81% for D5 at T4. This shows that the degradable plastics has degrade in aerobic composting process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Prastika Nugraha
"Penambahan aktivator pada proses pengomposan dapat mepengaruhi kualitas dari kompos yang dihasilkan. Pemberian aktivator menambah jumlah dan jenis mikroorganisme yang dapat menguraikan bahan organik pada sampah. Penurunan rasio C/N digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui efektifitas dari penambahan beberapa jenis aktivator yang berbeda. Terdapat empat variasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengomposan menggunakan aktivator EM4, fermentasi buah pepaya, fermentasi ampas tahu, dan pengomposan tanpa menggunakan aktivator. Pengomposan dilakukan menggunakan metode windrow selama 60 hari dengan berat setiap tumpukan sampah 28 kg dan dilakukan pengadukan setiap lima hari sekali.Setelah pengomposan dilakukan, diketahui rasio C/N dari setiap variasi kompos yang diukur pada hari ke 18 dan 35 menunjukan penurunan sebesar 2.99 untuk kompos tanpa aktivator, 3.57 untuk kompos dengan aktivator buah pepaya, 3.03 untuk kompos dengan aktivator ampas tahu, dan 4.36 untuk kompos dengan aktivator EM4. Hasil analisis laboratorium terhadap rasio C/N pada hari ke 18 hingga hari ke 35, menunjukan bahwa EM4 merupakan aktivator yang paling efektif diantara aktivator yang diuji, diikuti oleh buah, dan kemudian ampas tahu. Dan ketiga jenis aktivator tersebut memiliki tingkat penurunan rasio C/N yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengomposan tanpa menggunakan aktivator.

The addition of activators to the composting process can affect the quality of the compost produced. The addition of activators increases the number and types of microorganisms that can decompose organic matter on waste. Decrease in C N ratio was used in this study to determine the effectiveness of the addition of several different types of activators. There are four variations used in this research that is composting using EM4 activator, papaya fruit fermentation, fermentation of tofu pulp, and composting without using activator. Composting was done using windrow method for 60 days with the weight of each pile of garbage 28 kg and stirring done every five days.After composting, the C N ratio of each compost variation measured on days 18 and 35 shows a decrease of 2.99 for compost without activator, 3.57 for compost with papaya activator, 3.03 for compost with tofu pulp activator, and 4.36 for compost with EM4 activator. The result of laboratory analysis of C N ratioon day 18 to 35, showed that EM4 was the most effective activator among tested activators, followed by fruit, and then tofu pulp. And the three types of activators have a higher rate of C N ratio reduction when compared to composting without using the activator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Malcolm, 1953-
London: Routledge, 2000
300.1 WIL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>