Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dosmaya Andriani
"Curah hujan memiliki keragaman dan fluktuasi yang tinggi di daerah tropis, namun data curah hujan yang didapatkan dari stasiun hujan hanya berupa data titik, sehingga metode interpolasi diperlukan dalam menggambarkan distribusi curah hujan wilayah. Curah hujan wilayah digambarkan dari 32 stasiun hujan di Kabupaten Kebumen selama periode 1986-2015 menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW), Spline, Ordinary Kriging dan Natural Neighbor untuk menemukan metode terbaik dalam memetakan pola spasial curah hujan rata-rata tahunan, curah hujan rata-rata musim hujan dan curah hujan rata-rata maksimum bulanan di Kabupaten Kebumen.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode Ordinary Kriging merupakan metode terbaik dalam menggambarkan distribusi curah hujan rata-rata tahunan dan curah hujan rata-rata maksimum bulanan, sementara metode IDW merupakan metode terbaik dalam menggambarkan distribusi curah hujan rata-rata musim hujan di Kabupaten Kebumen.

Rainfall rate attributed with high variability and fluctuations in the tropics, yet the rainfall rate data available from the rainfall monitoring station is a point data. The interpolation method, thus, is required to explain the distributions of area rainfall rate. The area Rainfall rate is illustrated from the data in 32 rain stations in Kebumen during the period 1986 - 2015 using the Inverse Distance Weighted (IDW), Ordinary Kriging, Spline, and Natural Neighbor to find the best method to map the spatial rainfall rate pattern of the annual average, monsoon average, and the monthly maximum average of rainfall rate in Kebumen.
The results obtained from this study indicate that the method of Ordinary Kriging is the best method to describe the distribution of annual average rainfall rate and monthly maximum average of rainfall rate, while the IDW method is the best method to describe the distribution of average monsoon season rainfall rate in the Kebumen district.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ralfy Ruben Rialdi
"Peningkatan populasi dan pembangunan di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung sejalan dengan kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga dan komersial. Penelitian geofisika yang menggunakan metode geolistrik Vertical Electrical Sounding (VES) 1D di Kecamatan Gedebage ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi air tanah (akuifer) secara 1D, 2D, plane view, dan 3D. Metode VES adalah metode geofisika aktif untuk memahami distribusi nilai resistivitas bawah tanah secara vertikal. Nilai resistivitas hasil pengukuran kemudian diolah dan diinterpolasi menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW) untuk mengetahui persebarannya. IDW sendiri merupakan metode interpolasi merupakan teknik estimasi nilai pada lokasi tak terukur dengan memberikan bobot yang lebih besar pada titik data terdekat, di mana bobot tersebut berbanding terbalik dengan jarak dari titik estimasi. Hasil interpretasi menunjukkan adanya lima jenis litologi, termasuk tanah (9,419 – 260,5 Ωm), pasir (0,3003 – 131,3 Ωm), lempung (2,009 – 64,29 Ωm), lanau (0,2245 – 251,5 Ωm), dan batu pasir (3,905 – 32 Ωm), di mana batu pasir dan pasir yang memiliki potensi sebagai akuifer menjadi target utama penelitian ini. Selain itu, didapatkan bahwa akuifer yang terbagi menjadi tipe bebas pada kedalaman 1,065 – 14,78 meter dan tertekan pada kedalaman 10,83 – 70 meter, dibatasi oleh akuiklud yang tersebar di wilayah penelitian. Mengacu kepada peta geologi dan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa wilayah penelitian memiliki potensi air tanah yang cukup signifikan.

The population growth and development in Gedebage District, Bandung City, parallel the
increasing demand for water for household and commercial needs. This geophysical study
using the 1D Vertical Electrical Sounding (VES) geoelectric method in Gedebage District
aims to identify and map groundwater potential (aquifers) in 1D, 2D, plane view, and 3D.
The VES method is an active geophysical technique used to understand the vertical
distribution of subsurface resistivity values. The measured resistivity values are then
processed and interpolated using the Inverse Distance Weighted (IDW) method to
determine their distribution. IDW is an interpolation method that estimates values at
unmeasured locations by assigning greater weight to nearer data points, with weights
inversely proportional to the distance from the estimation point. Interpretation results
indicate the presence of five lithology types, including soil (9.419 – 260.5 Ωm), sand
(0.3003 – 131.3 Ωm), clay (2.009 – 64.29 Ωm), silt (0.2245 – 251.5 Ωm), and sandstone
(3.905 – 32 Ωm), with sandstone and sand, which have the potential as aquifers, being
the main targets of this research. Additionally, it was found that aquifers are divided into
unconfined types at depths of 1.065 – 14.78 meters and confined types at depths of 10.83
– 70 meters, bounded by aquicludes spread across the study area. From the geological
finding and processed geophysical data, this research concludes that this area of study
may contain significant potential of groundwater.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Purnomo
"Bauksit, sebagai bijih utama aluminium, mempunyai kualitas yang baik jika mengandung kadar alumina (Al2O2) yang tinggi dan reaktif silika (RSiO2) rendah. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan distribusi spasial kadar Al2O3 dan RSiO2 menggunakan metode interpolasi ordinary kriging (OK) dan inverse distance weighting (IDW). Fitting variogram dilakukan dengan model spherical, exponential, dan gaussian, dan pemilihan variogram dilakukan dengan parameter residual sum of square (RSS). Dalam proses interpolasi IDW menggunakan power 1, 2, 3 dan 4. Evaluasi metode interpolasi terbaik dilakukan dengan parameter root mean square error (RMSE) dan mean error (ME). Hasil penelitian menunjukkan bawa metode interpolasi OK lebih baik dibandingkan dengan metode IDW. Peta hasil interpolasi OK menggambarkan bahwa distribusi bauksit dengan konsentrasi kadar Al2O3 ≥ 48% dan RSiO2 ≤ 5% menempati kurang lebih 50% dari luas daerah penelitian. Distribusi bauksit dengan kadar tersebut masih terbuka dan menerus ke arah utara, barat dan tenggara."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2022
620 JIA XIV:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jusafwar
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arifin Purwakananta
Jakarta: Dompet Dhuafa, 2010
362.5 ARI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadaiq Rolis Sanabila
"Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang menggunakan Nearest Feature Line (NFL) sebagai metode klasifikasi penentuan sudut pandang sebuah obyek. Pada penelitian sebelumnya telah ditunjukkan bahwa dengan mengurangi banyaknya garis yang tidak perlu dalam menghubungkan titik-titik ciri dalam ruang eigen mampu meningkatkan tingkat pengenalan sistem. Hal ini disebabkan karena semakin banyak garis ciri yang terbentuk akan menyebabkan semakin besarnya kemungkinan terjadinya kesalahan penentuan sudut pandang.
Pada penelitian sebelumnya juga telah dikembangkan klasifikasi sudut pandang dengan menggunakan metode pendekatan sudut presisi. Pendekatan ini mampu meningkatkan tingkat pengenalan sistem bila dibandingkan dengan metode pendekatan sudut pewakil yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya karena mampu menentukan sudut dari titik uji yang jatuh di perpanjangan garis ciri Sistem penentu sudut pandang ini terdiri dari 2 subsistem yaitu pembentukan ruang ciri dan klasifikasi sudut pandang.
Dalam pembentukan ruang ciri, penulis melakukan perbandingan antara pembentukan ruang ciri berdasarkan kelas wajah data pelatihan dan pembentukan ruang ciri berdasarkan kelas wajah data pelatihan dan kelompok sudut horizontal/vertikal yang sama. Sedangkan dalam klasifikasi sudut pandang penulis melakukan perbandingan antara penggunaan interpolasi linier dengan interpolasi spline sebagai fungsi untuk membentuk garis ciri dengan menghubungkan titik-titik ciri yang ada dalam ruang ciri.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Bezier spline dan Cardinal spline sebagai interpolasi spline Berdasarkan eksperimen dalam penelitian ini, pembentukan ruang ciri berdasarkan kelas wajah data pelatihan atau pembentukan ruang ciri berdasarkan kelas wajah data pelatihan dan kelompok sudut horizontal/vertikal yang sama tidak mempengaruhi tingkat pengenalan sistem secara signifikan. Hal ini disebabkan karena perbedaan proporsi kumulatif yang digunakan pada proses pembentukan setiap ruang ciri. Namun penggunaan jenis interpolasi sebagai fungsi pembentuk garis ciri mempengaruhi tingkat pengenalan sistem. Dengan menggunakan interpolasi spline pengenalan sistem penentu sudut pandang dapat meningkat bila dibandingkan dengan menggunakan interpolasi linier. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Purnomo
"ABSTRAK
Inverse Distance Weighting (IDW) adalah salah satu metode interpolasi untuk menaksir suatu nilai pada lokasi yang tidak tersampel berdasarkan data disekitarnya. Metode ini sering digunakan dalam kegiatan eksplorasi karena dalam proses perhitungannya lebih sederhana dan mudah difahami. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran bijih limonit secara lateral dan potensi sumberdaya nikel, dengan menggunakan metode IDW untuk menaksir kadar Ni dan ketebalan zona mineralisasi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data hasil pengebeboran prospeksi sebanyak 60 titik bor. Parameter power yang digunakan dalam proses interpolasi adalah 1, 2, 3, 4 dan 5. Untuk memilih nilai power yang terbaik digunakan parameter Root Mean Square Error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Berdasarkan nilai RMSE terkecil diperoleh bahwa metode IDW dengan power 1 adalah yang terbaik. Dengan asumsi nilai cut-off grade adalah 1,2% Ni dan densitas limonit 1,6 ton/m³, hasil estimasi sumberdaya pada zona limonit adalah 151,7 juta ton bijih dengan kadar rata-rata 1,45% Ni atau setara dengan 2,2 juta ton logam nikel. Peta sebaran bijih menunjukkan bahwa potensi tambahan sumberdaya masih terbuka kearah selatan dan barat laut dari daerah penelitian."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>