Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"industri tahu adalah salah satu industri yang menghasilkan limbah berbentuk padat yaitu ampas tahu dengan kandungan organik yang tinggi dan berpotensi menimbulkan pencemaran cair dan udara. pemanfaatan ampas tahu sebagai bahan bakar biomassa ini bertujuan mengatasi masalah timbunan limbah padat ampas tahu sebagai bahan bakar biomassa."
631 BLI 48:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Extraction of jatropha seeds to gain oilseed has implication of resulting residu of 60 - 70 % . This residu can be utilized as alternative fuel such as carbonized briquette to reduce or substitute the use of fossil fuel
.."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulato
"ABSTRAK
Abu sekam padi ternyata menandung senyawa silika cukup
tinggi. Hasil analisa rnenunjukkan kandun?an SiO2 93%, PH=8,
kadar air 2,70%, luas permukaan butiran 68 m2/gr pada ukuran
butir - 325 Mesh. Abu dengan sifat demikian terbukti dapat
dipakai Sebagai bahan penguat komposit karet alam.
Campuran abu - karet dapat dikerjakan dengan mudah di
dalam gilingan ?open mill?. Pada penambahan abu sebanyak 40-
60 phr kedalam karet dapat rnenghasilkan viskositas kompon
antara 40 sampai 60 satuan 1ooney, suatu harga yang umum di
pakai di dalam pengolahan komposit.
Campuran abu - karet (kompon) ternyata jugs mudah dima
sak (vulkanisasi), terbukti dan waktu pematangan optimurnnya
(optimum cure) yang pendek yaitu 21 menit. Padahal untukme
masak campuran silika sintesis - karet cnernbutuhkan waktu 74
menit. Dalam hal waktu pernatangan awal (scorch time) campur
an abu - karet adalah 8 menit.
Bila nilai tegangan putus dan modulus 300% dipakai in
dikator untuk menilai kekuatan dan komposit karet, maka se-
cara umum kekuatan kornposit abu - karet rnasih lebih rendah
daripada kekuatan komposit silika sintesis-karet. Komposit
abu - karet hanya marnpu mencapai nilai tegangan putus dan mo
dulus 300% masing-masing 157 kg/cm2 dan 57 kg/rn2 sedangkan
komposit silika sintesis karet mencapai 210 kg/cm2 dan 77 kg/
cm2. Dan ui dengan SEM (Scanning Electron Microscope) di
ketahuf bahwa interaksi abu-karet masih be].um efektif ter
bukti adanya gejala ?dewetting? pada bidang antar mukanya.
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ers Harry Yunash Tanto
"Batubara masih menjadi primadona sebagai sumber energi alternatif selain minyak bumi. Hal ini disebabkan batubara tidak mahal dan mudah didapatkan, khususnya di Indonesia. Saat ini telah mulai dikembangkan kompor briket batubara yang diharapkan dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga. Namun, masih ditemukan masalah dalam kompor briket batubara, di antaranya waktu nyala yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi waktu penyalaan dari briket pemasakan pada kompor dengan melibatkan komponen biomassa pada promotor. Hal ini dilakukan karena biomassa memiliki kandungan volatile matter yang lebih tinggi dan porositas yang lebih besar dibanding batubara.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa variasi, yaitu variasi bahan pada briket promotor (batubara, batubara-kayu karet, batubara-serabut kelapa), komposisi biomassa pada briket promotor (0%; 50%; 100%), dan bentuk promotor (briket dan pellet).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket promotor batubara yang dicampur dengan komponen biomassa kayu karet memerlukan waktu penyalaan lebih cepat, yaitu sebesar 6.33 menit dibanding waktu nyala batubara, selama 7 menit. Semakin banyak kandungan kayu karet pada briket promotor, semakin cepat waktu penyalaan yang dibutuhkan. Dengan briket berbahan 100% kayu karet, waktu penyalaan dapat dikurangi dari 7 menit menjadi 3.67 menit. Selain itu, pellet biomassa merupakan promotor yang paling cepat waktu penyalaannya, yaitu selama 1.67 menit, daripada semua jenis promotor.

Coal still becomes as one of considered alternative energy sources besides crude oil. It is due to the low economical value and high availability of coal, especially in Indonesia. Recently, coal briquette stove has been developed that hopefully can be used for household needs. However, there are problems found in utilizing the coal briquette stove, which are long ignition time.
The purpose of this research is to reduce the ignition time required by cooking briquette in the stove by involving biomass component in promoter. It is because it refers to volatile matter and porosity in a coal.
In this research, there are some variations conducted, which are the variation of raw material promoter briquette (coal; coal-rubber wood; coalcoconut fiber); the composition of biomass in promoter briquette (0%; 50%, 100%), and the variation of promoter type (briquette and pellet).
The research shows that rubber wood briquette needs faster ignition time for about 6.33 minutes than that of coal, which are 7 minutes. Higher content of rubber wood in promoter briquette could reduce the ignition time up to 3.67 minutes. Besides, pellet is found as promoter that requires fastest ignition time among all promoters, which is 1.67 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51885
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Kristian Budhi Hartono
"Gasifikasi adalah salah satu proses konversi termokimia yang mengkonversikan biomassa padat menjadi gas mampu bakar. Studi penelitian untuk mendapatkan dan membandingkan karakteristik operasional gasifikasi berbagai jenis biomassa sangat diperlukan karena setiap biomassa mempunyai properti yang tidak sama. Metoda yang digunakan untuk mendapatkan dan membandingkan karakteristik operasional gasifikasi biomassa adalah pengujian eksperimental dengan menggunakan downdraft gasifier. Biomassa yang digunakan yaitu sekam padi dan tempurung kelapa, untuk perbandingan karakteristik diuji dengan suplai udara primer 51 lpm. Beberapa indikasi karakteristik operasional gasifikasi biomassa yang didapat dari pengujian eksperimental yaitu start-up, penyetabilan nyala api, pengaruh flowrate udara primer terhadap flowrate produser gas, distribusi temperatur reaktor, kandungan abu, konsumsi bahan bakar biomassa, dan foto kondisi visual api. Perbandingan karakteristik menunjukkan bahwa gasifikasi tempurung kelapa lebih mudah daripada sekam padi karena tempurung kelapa dapat digasifikasi dengan suplai udara primer dari 42-51 lpm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Adi Prasetya
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kampas rem cakram kendaraan bermotor dengan sifat fisis dan sifat kimia yang baik, menggunakan silika dari sekam padi sebagai bahan pengganti asbes. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial, setiap perlakuan diulang 3 (tiga) kali. Faktor tunggal ukuran partikel silika (50 mesh, 100 mesh, dan 200 mesh). Parameter yang diamati meliputi ketahanan aus, kekerasan, ketahanan rekat, dan ketahanan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel silika untuk kampas rem cakram kendaraan bermotor yang dihasilkan memenuhi spesifikasi kampas rem cakram kendaraan bermotor dipasaran. Kampas rem cakram kendaraan bermotor terbaik yang memenuhi spesifikasi di pasaran adalah ukuran partikel silika 100 mesh (U2) dengan ketahanan aus 0,286 cm³/Nm, kekerasan 24 kg/mm², ketahanan rekat 80 kg/cm ² dan ketahanan air 2,69%"
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>