Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ardiyansyah
"Jaringan saraf tiruan (JST) merupakan teknik komputasi yang mempunyai kemampuan menggeneralisasi pola-pola data yang bersifat tidak tepat dan dipengaruhi oleh banyaknya gangguan (imprecise and noisy environment). Kemampuan tersebut dapat diterapkan pada pengolahan data kinerja mesin diesel berbahan bakar campuran solar-aditif. Penelitian ini menggunakan asumsi bahwa pada kondisi pengujian yang sama maka kinerja mesin diesel hanya merupakan fungsi dari bahan bakar yang digunakan. Oleh karena itu dengan mengetahui karakteristik bahan bakar yang digunakan maka JST dapat digunakan untuk mengorelasikannya dengan kinerja mesin.
Penelitian ini menggunakan data hasil pengujian pengaruh aditif metil ester nitrat (MEN) yang dilakukan oleh penulis dan aditif Omega 903 terhadap kinerja mesin diesel pada laboratorium mesin diesel Departemen Teknik Mesin FT UI, Salemba. Variabel-variabel input jaringan ditentukan dengan pendekatan teoritis dan statistik terhadap data pengujian dan bahan bakar. Variabel-variabel tersebut meliputi konsentrasi aditif massa jenis, nilai kalor, bilangan setana dan variabel pengujian.
Variabel pengujian dibedakan menjadi pengujian kecepatan konstan yang menggunakan variabel pembebanan sebagai variabel inputjaringan dan pengujian pada keoepatan bervariasi yag menggunakan putaran mesin sebagai input jaringan. Variabel outputjaringan meliputi daya poros keluaran BHP dan konsumsi bahan bakar BFC.
Pembuatan jaringan dilakukan dengan menentukn jumlah layer dan neuronnya, iterasi maksimum, fungsi transfer dan error maksimum. Pasangan data input dan output dilatihkan kepada beberapa jaringan untuk mendapatkan struktur yang optimal. Jaringan dengan iterasi dibawah 200 dan kesalahan minimum dipilih untuk disimulasikan pada data simulasi. Simulasi terhadap jaringan yang dipilih memberikan niai kesalahan rata-rata daya keluaran sebesar 2,5 - 10% dan konsurnsi bahan bakar sebesar 6 - 28%. Penerapan jaringan untuk memprediksi pengaruh konsentrasi aditif MEN dalam bahan bakar campuran solar-aditif terhadap konsumsi bahan bakar spesitik (BSFC) mesin menunjukkan konsentrasi aditif optimal sebesar 1% yang menghasilkan BSFC minimum sebesar 0,337 URW-jam atau penurunan sebesar 13,8%.

Neural network is a computational technique which has an abiligw to generalize paterns of imprecise and noisy environment data. Neural network could be applied to analyze peformances data from diesel engine jiteled by diesel fuel-additives blends. The analysis was based on an asumption that in the same experimental conditions, engine performances were only a junction of jitel properties used.
The data used in this paper were collected from experimental results in the ejffects of methyl ester nitrate UMEAD and Omega 903 additives conducted in diesel engine laboratory, Mechanical Engineering Department, FT UL Salemba. Theoritical and statistical approach were applied to jizel properties data in order to determine the networks input variables consisted of additives concentration, jilel density, heat value, cetane number and test variables.
The test variables were divided to constant speed test which used load, and variable speed test which used engine speed as networks input. Brake horsepower (BHP) and brake fuel consumption (BFC) were used as networks output variables. The number of layers and their neurons, iterations, transfer functions and maximum mean squared errors were determined in the networks design. Set of input-output data pairs were trained to the networlzs in order to get optimum architecture.
Networks with iterations below 200 and minimum enror result were chosen to simulate with simulation data. The simulation ofthe networks gave an average error of 2.5 - 10% in BHP and 6 - 28% in BF C output. The networks application in predicting the ejects of diesel fuel - MEN blends showed an optimum consentration of MEN at 1 % which gave minimum brake spesific fuel consumption (ESF C) of 0. 337 L/kW-h or 13.8 % decrease compared with diesel fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Materials used in the manufacture of single - cylinder diesel engine is very diverse, which is determined by the function and the load experienced by the engine parts...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Marshall
"Proses pembakaran yang tedadi pada ruang bakar motor diesel sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bakar yang digunakannya. Proses pembakaran yang terjadi dan kualitas dari penyalaan yang balk algan menaikkan tingkat eflsiensi yang dihasllkan mesin. Untuk tujuan ini bahan bakar yang dipergunakan diberikan campuran zat-zat kimia tambahan pada komposisl tertentu, yang dlsebut sebagai aditlf bahan bakar. Penambahan aditif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan angka setana bahan bakar yang terjadi dan pengaruhnya terhadap elisiensi serta untuk krja mesin Diesel selain peningkatan dari fuel handling dan stabilitas bahan bakar tersebut. Hal penting Iainnya yang menjadi pertimbangan adalah kualitas emisi gas buang yang dlhasilkan sebagal akibat penambahan aditif jenis ini, balk untuk gas-gas beracun dan partikulat yang dihasilkannya.
Eksperimen ini dilakukan dalam beberapa komposisi aditif bahan bakar yaitu dari 0% hingga 0,01% volume. Selanjutnya mesin uji dijalankan selama sepuluh jam operasi secara kontinu. Berdasarkan analisa dari data yang didapat menunjukkan bahwa pada komposisi 0,01% terjadi penurunan emisi hldrokarbon sebesar 56% dan 50% dibanding bahan bakar solar murni. Gambaran ini menunjukkan semakln kecll jumlah bahan bakar yang tidak terbakar sempurna dan peningkatan kulaitas proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Mesin Diesel uji ini juga mampu menghasilkan ellsensl maksimum pemakaian bahan bakar yaitu sebesar 0,36 BSFC yang berarti penurunan sebesar hamplr 2% dibandingkan bahan bakar normal.

The quality of hiels which used on Diesel engine is signilicant in influencing the combustion processes which occurred on the combustion chamber The combustion proccesses and the ignition quality eitect on the eticiency produced by the engine. Some chemical substances which blended with precise composition were added as fuel additives. This trial have been made to find the fuel additives that can boost fuel cetane number which related to engine performance and its fuel efliciency, beside other puiposses such as to improve fuel handling and stability. Other important purpose is to reduce the discharge level of hazardous and pollutant gasses and particulate emmisions.
This experiment used several compositions of mixtured addtives and normal fuel ranging from 0 to 0,01 % of volume. Then the tested engine run to operate for ten hours continously. From the data analysis showed that the composition of additive-fuel 0,01 % produced hydrocarbon (HC) and carbon monoxyde (CO) emission of signiticant number around 56% and 50% lower than normal diesel fuel. These illustration reflect the lesser of unbumed fuels and better quality of combustion process. This engine are also capable of generating maximum efficiency with less than half litre of fuel per kilowatt per hour, or 0.36 BSFC, which indicates reduction almost 2%
compared to the normal diesel fuel-
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Budiyanto
"Tujuan dari penelitian yaitu malakukan simulasi pembakaran mesin diesel bahan bakar ganda antara solar dan gas yang meliputi proses pembakaran dan pembentukan emisi di ruang bakar. Simulasi menggunakan paket perangkat lunak AVL Fire, data yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan data pengujian eksperimen. Simulasi merupakan sebuah solusi untuk mengurangi jumlah pengujian eksperimen karena keterbatasan fasilitas dan biaya. Model pembakaran yang digunakan sangat mempengaruhi hasil simulasi. Beberapa parameter model pembakaran harus diterapkan sesuai dengan pendekatan eksperimen seperti pengaturan nilai turbulent kinetic energy. Metodologi penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan dua parameter model pembakaran yaitu Eddy break-up model (Ebu) dan Extended Coherent flamelet model (Ecfm). Hasil simulasi menunjukkan kesepakatan yang baik apabila dibandingkan dengan data pengujian. Hasil simulasi yang memprediksi paling mendekati dengan data pengujian adalah dengan menggunakan model pembakaran Extended coherent flamelet model (Ecfm).

The objective of this study is to simulate combustiuon process and pollutant formation in the combustion chamber of a DI diesel engine converted to work as a dual fuel (Diesel/Natural Gas) engine. The simulation result obtained by using the AVL FIRE code are compared with experimental data. Computational fluid dynamics (CFD) is able to significantly reduce the number of experimental test and measurement and lower the development time and costs. Some parameter which are needed for CFD calculation must be achieved experimentally such as turbulence lenght scale. The CFD simulations demonstrated good agreement to the measured data. The results show that, applying appropriate constant of each combustion model including eddy break up model (Ebu) and extended coherent flamelet model (Ecfm) causes the computaional result to be in agreement with experimental results. Furthermore the result show that the nearest prediction in comparasion with experimental result is by applying the Ecfm model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30682
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Adian K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi
"Mesin diesel IDI berbahan bakar ganda (dual fueled) adalah mesin diesel IDI dengan menggunakan bahan bakar CNG dan solar. Pada sistem dual fueled ini, campuran udara dan CNG sebagai gas karburasi masuk ke dalam intake manifold, kemudian bahan bakar solar disemprotkan ke dalam campuran udara dan CNG kompresi untuk memulai pembakaran. Sistem ini relatif sederhana, hanya menambahkan mixer di saluran masuk (intake manifold). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi/gambaran proses pembakaran yang terjadi pada mesin diesel IDI dual fueled melalui studi emisi smoke dan heat release.
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan pada Engine Test Cell I dengan mesin riset hydra 450 cc di BTMP-BPPT Serpong. Pengujian dilakukan pada putaran 1000, 1500, 2000, 2500 dan 3000 rpm dengan komposisi bahan bakar 100% solar, % CNG rendah dan % CNG tinggi. Data yang diambil adalah tekanan silinder, daya dan emisi gas buang.
Daya yang dihasi.kan oleh dual fueled lebih tinggi dibandingkan dengan 100% solar dan emisi smoke basil pembakarannya lebih rendah. Phase pembakaran late combustion dual fueled pada putaran dibawah 2500 rpm mempunyai durasi pembakaran yang panjang, Emisi smoke dual fueled putaran mesin dibawah 2500 rpm lebih rendah dibanding dengan 100% solar. Total heat release dual fueled putaran mesin diatas 1000 rpm mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan 100% solar. Pembakaran dual fueled didominasi oleh phase late combustion, sedangkan phase premixed combustion cenderung cepat. Pada phase mixing controlled combustion, mesin diesel IDI dual fueled ini berlangsung sangat cepat/pendek bila dibandingkan dengan 100% solar.

Dual fueled ID1 diesel engine is IDI diesel engine operated with CNG and diesel fuel. In this dual fueled system, the mixture of air and CNG as carburetting gas flow into the intake manifold, then the diesel fuel is sprayed into the mixture of compressed air and CNG to ignite the fire. This system is relatively simple, only by adding the mixer in the intake manifold. The purpose of this research is to collect the information about the ignition process in dual-fueled IDI diesel engines by studying the emission of smoke and heat release.
In this research, the test is conducted on Engine Test Cell I with test engine hydra 450 cc at the BTMP-BPPT at Serpong. The test were carried out at 1000, 1500, 2000, 2500 and 3000 RPM using fuel composition of 100% diesel fuel, with low percentage and with high percentage of CNG. Data collected are pressure of the cylinder, and energy and emission of the exhaust.
The energy created by dual fueled is higher than that of 100% diesel fuel and smoke emission of the combustion is fewer. Firing phase of late combustion dual fueled at less than 2500 RPM has a longer duration, dual-fueled smoke emission at less than 2500 RPM is fewer than that of 100% diesel fuel. Total heat release of dual fueled engine run at more than 1000 RPM is lower than 100% diesel fueL The combustion of dual fueled is dominated by late combustion phase, while premixed combustion phase is most likely fast. At mixing controlled combustion phase, this dual fueled IDI diesel engine went on very quick/short compared to that with 100% diesel fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo T. Bintoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>