Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi dari. 59.396 ha areal tanaman kelapa yang ada, sebagian terdapat di Kecamatan Muara Sabak. Pertanaman kelapa umumnya terdapat di lahan pasang surut di sepanjang aliran sungai (Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung jabung Timur 2002)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Biodiesel is an alternative fuel that can be produced from coconut oil through transesterification process using methanol and sodium hydroxide (NaOH) as catalyst. Nowadays , the development of biodiesel is urgently required to reduce people people burden due to the price and the uncertain supply of diesel fuel in small and remote island...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kelapa merupakan komodotas penting bagi Indonesia.Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri,kelapa juga merupakan komoditas ekspor penghasil devisa. Sebagian besar pertanaman kelapa rakyat belum memenuhi standar budi daya....."
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi ,sampai saat ini kecukupan kalori dan protein masyarakat Indonesia masih rendah . Untuk itu diperlukan penggalian sumber protein dan karbohidrat alternatif, seperti ubi kayu dan koro-koroan yang tumbuh dengan baik di lahan marginal...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Mud of sawit represent processing of coconut of sawit phase of first able to be used as by materials of feeding in livestock having value of gizi high where chemical value of mud of sawit is BK 90,5% PK 11,5%,LK 19,1%,SK 17%,Ca 0,5% and P 0,75% and also gros energy 18 % or 3.353 kkal/kg of energy metabolism (Nitis, 1981)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Jhon Rivel
"Budi daya kelapa di Buol mendapat perhatian besar pada awal abad ke-20 seiring dengan meningkatnya harga kopra di pasar dunia. Pada masa Orde Baru, pemerintah kembali memperhatikan perkebunan rakyat khususnya kelapa. Budi daya kelapa pun digalakkan di beberapa wilayah termasuk di Buol. Tulisan ini menggambarkan proses budi daya dan perkembangan produksi kopra di Buol. Dua hal ini sangat berkait erat, karena proses budi daya sangat memengaruhi hasil produksi kopra. Kajian yang menggunakan metode sejarah ini menunjukkan bahwa penduduk Buol membudidayakan kelapa karena manfaatnya yang besar dan tanaman ini relatif mudah untuk dibudidayakan. Selain itu, temuan lain memperlihatkan bahwa tinggi rendahnya harga kopra di tingkat petani disebabkan oleh kualitas kopra, lapisan jaringan pemasaran, dan tidak adanya koperasi sebagai penyeimbang pasar. Hasil penelitian ini juga menemukan fakta bahwa meskipun dipandang sebagai simbol ekonomi bagi masyarakat Buol, kedua komoditas ini tidak memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi masyarakat kecil, khususnya petani yang tidak memiliki lahan budi daya luas."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2021
900 HAN 5:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Fazar Indah
"Virgin Coconut Oil (VCO) adalah produk turunan kelapa berupa minyak kelapa mumi memiliki keunggulan kadar asam laurat yang tinggi serta diproses tanpa menggunakan panas. Produk ini memiliki nilai tambah yang sangat menunjang perkembangan industri kelapa nasional. Proses pembuatan VCO secara sederhana dilakukan dengan beberapa cara, antara lain enzimasi, ekstraksi, dan pengadukan. Pada penelitian ini, dibuat VCO dengan dua cara yaitu dengan metode pengadukan dengan alat pengaduk gantung elektrik dengan kecepatan putar 1000, 1300, dan 1500 rpm dan juga dengan metode enzimasi yang menggunakan crude enzim bromelin dari sari buah nanas.
Kedua metode ini dibandingkan untuk mendapatkan metode yang terbaik dari keduanya. Pengadukan dilakukan untuk memecah emuisi kanil, dengan cara mekanisasi. Energi dari pengadukan memecah globula-globula emuisi sehingga terbentuk tiga fasa yaitu minyak, air dan kanil. Penggunaan sari buah nanas yang mengandung crude enzim bromelin sebagai katalisator, dapat membantu reaksi biokimia, yaitu dalam reaksi pemecahan globula kanil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengadukan dengan kecepatan putar 1300 rpm lebih baik dari pada metode enzimasi, dengan hasil yang dicapai sebanyak 16,33 ml/100 gram kelapa parut atau 455 ml kanil dan kadar asam laurat mencapai 39,12% terhadap keseluruhan asam lemak dalam VCO."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Sarro Ina Ita
"Masalah terbentuknya bunga dan buah abnormal pada klon kelapa sawit sampai saat ini belum terungkap dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan genetik, pengelompokan antar genotipe normal dan abnormal, serta menetapkan pita DNA penciri untuk abnormalitas berdasarkan analisis RAPD. Bahan tanam yang dianalisis adalah Klon MK152, MK203, MK209dan MK 212 (berbuah normal /abnormal, dan berbunga jantan), serta Klon MK104 dan MK176 (berbuah normal Jan abnormal) berumur 5 tahun. Reaksi amplifikasi DNA menggunakan 15 primer acak. Kesamaan genetik dan pembuatan fenogram dilakukan dengan program NTSYS-pc. Tingkat kepercayaan UPGMA ditetapkan dengan analisis bootstrap menggunakan program WinBoot. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa primer OPC-09, SC10-I9, OPC-07 dan OPW-19 mampu membedakan genotipe normal dan abnormal dalam klon yang sama untuk ke enam klon yang diuji. Sedang primer lainnya hanya mampu menunjukkan perbedaan antar genotipe normal dan abnormal dalam beberapa klon saja. Kesamaan genetik antar genotipe yang diuji berkisar 0,47-0,96.. Kesamaan genetik antar genotipe normal lebih tinggi dibandingkan dengan antar genotipe abnormal atau antar normal dengan abnormal. Klon MK176 lebih stabil di daiam kultur dibandingkan dengan klon lainnya. UPGMA menunjukkan bahwa umumnya genotipe normal dan abnormal dalam klon yang sama berada dalam satu grup. Seluruh primer yang diuji belum mampu menghasilkan pita DNA penciri untuk abnormalitas.

The formation of flower and fruit abnormalities in oil palm still unclear. The aim of this study is to analyze the genetic similarities, grouping among normal and abnormal genotypes and to obtained a specific DNA band for abnormalities by RAPD analysis. Plant materials have been used i.e. MK152, MK203, MK209 dan Mk212 (normal / abnormal and male flowers), while clones MK104 and Mkl76 (normal and abnormal). Amplification of DNA samples have been done 15 random primers. Genetic similarities and phenogram were analyzed with NTSYS-pc. While UPGMA were analyzed by bootstrap with WinBoot program. The results showed that OPC-09, SCIO-19, OPC-07 and OPW-19 primers werer able to differentiate normal and abnormal genotype in the same clone for all of clones have been tested. While others primers were able to dfferentiate between normal and abnormal genotypes only in several clones. The genetic similarities of 16 genotypes 0,47-0,96. Genetic similarities between normal genotype is higher than the genetic similarities among abnormal or normal with abnormal. MKI76 clone more stable in culture compare with others clones. UPGMA showed that generally the genotype normal and abnormal within the same clone belong to the same group. All of the primers have been tested can not be able to give a specific DNA band as an abnormalities character."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2006
SAIN-11-3-2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Marco D.
"Dalam beberapa dekade terakhir, grafena merupakan salah satu material berbahan dasar karbon yang marak diteliti karena sifat kelistrikan dan mekaniknya yang sangat baik. Namun, grafena tidak dapat langsung ditemukan di alam melainkan harus melewati proses sintesis yang kompleks. Salah satu cara alternatif yang berhasil ditemukan adalah dengan membuat Reduced Graphene Oxide (rGO), yang memiliki sifat mirip seperti Grafena. Dalam penelitian ini, rGO yang disentisis akan berasal dari limbah tempurung kelapa yang diaktivasi, kemudian akan dioksidasi menjadi grafena oksida dengan menggunakan metode Hummers termodifikasi dan direduksi untuk menjadi rGO. Untuk membuat rGO tersebut, metode reduksi kimia merupakan metode yang paling umum digunakan karena efisien namun di lain sisi tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk melihat keefektifan reduksi lain yang lebih ramah lingkungan terhadap karakteristik rGO. Jenis reduksi yang digunakan adalah reduksi laser dengan menggunakan variabel waktu reduksi selama 1, 2, 3, dan 4 jam. Jenis karakterisasi yang akan digunakan adalah UV-Visible, FTIR, XRD, dan SEM. Dari setiap waktu reduksi tersebut, akan dilakukan karakterisasi UV-Vis untuk mengetahui waktu optimal dalam mereduksi rGO. Berdasarkan hasil UV-Vis, puncak dari waktu reduksi 1 jam berada di 236 nm, 2 jam di 240 nm, 3 jam di 255 nm sedangkan di 4 jam tidak ditemukan puncak. Hal tersebut menunjukkan bahwa 3 jam merupakan waktu reduksi optimal. Jika waktu reduksi lebih dari 3 jam mengakibatkan rusaknya struktur dari rGO. RGO dengan waktu reduksi 3 jam juga menunjukkan sifat rGO pada umumnya yang ditunjukkan oleh hilangnya ikatan oksigen pada hasil FTIR, puncak XRD berada di 26,5°, dan terbentuknya lembaran tipis pada hasil SEM.

In the last few decades, graphene is a carbon-based material that has been extensively researched because of its excellent optical, electrical and mechanical properties. However, graphene cannot be found directly in nature but must undergo a complex synthesis process. One alternative way that has been found is to make Reduced Graphene Oxide (rGO), which has similar properties to graphene. In this study, the synthesized rGO will come from coconut shell waste carbon, which will be oxidized to produce graphene oxide (GO) with using modified Hummers method and reduced to get rGO. Chemical reduction method is the most common used method because it is efficient but on the other hand it is not environmentally friendly. Therefore, this study focuses on the effectiveness of other reductions that are more environmentally friendly on the characteristics of rGO. The type of reduction used is laser reduction using a variable reduction time for 1, 2, 3, and 4 hours. Types of characterization that will be used are UV-Visible, FTIR, XRD, and SEM. From each of these reduction times, UV-Vis characterization will be carried out to determine the optimal time for reducing rGO. Based on the UV-Vis results, the peak of the reduction time of 1 hour was at 236 nm, 2 hours at 240 nm, 3 hours at 255 nm while at 4 hours there was no peak. This shows that 3 hours is the optimal reduction time. If the reduction time is more than 3 hours it will damage the structure of rGO. RGO with a reduction time of 3 hours also showed rGO properties in general as indicated by the loss of oxygen bonds in the FTIR results, the XRD peak was at 26,5°, and the formation of thin sheets in the SEM results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>