Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.222 SER I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.222 SER II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Hardjosaputro
"Penulisan skripsi ini berangkat dari praduga bahwa cerita Anglingdarma yang sangat popular itu mengandung motif-motif yang mencerminkan pandangan hidup dan budaya Jawa. Salah satu motif itu adalah kutukan. Berdasarkan kenyataan bahwa naskah-naskah yang diteliti terdiri dari beberapa versi dan varian, maka perlu ditentukan naskah yang akan disunting. Penentuan ini berdasarkan keadaan naskah dan perbandingan isi, cerita. Adapun naskah yang kemudian disunting adalah Serat Anglingdarma KBG 98, sedang alih aksara menggunakan metode landasan. Kesimpulan dari analisis adalah kutukan diucapkan oleh tokoh yang mempunyai kasekten, diucapkan secara tiba-tiba tanpa direncanakan lebih dahulu manakala si tokoh disakiti hatinya. Kutukan menimpa tokoh lain yang menyakiti hati tokoh pengucap kutukan. Dan dalam kaitannya dengan Serat Anglingdarma, kutukan berfungsi sebagai penyebab terjadinya alur cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Anggito Yudhistira
"Panji Jayalengkara Angreni LOr 1871 merupakan salah satu naskah korpus Panji Angreni yang tersimpan di Leiden. Naskah ini memuat banyak pengetahuan dan rekam jejak kebudayaan Jawa di masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan teks Panji Jayalengkara Angreni secara filologis agar dapat dipahami pembaca masa kini dan mengungkap makna erotisme-simbolis di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian filologi dengan metode landasan dan bentuk suntingan kritis dalam menyajikan suntingan teks. Metode analisis teks menggunakan sastra bandingan dan menggunakan pendekatan semiotik Danesi dan Perron (1999). Kajian sastra bandingan dilakukan pada teks Panji Jayalengkara Angreni dengan pembanding Panji Angreni Palembang sebagai versi Panji Angreni tertua yang diketahui. Teks Panji Jayalengkara Angreni yang berasal dari tradisi Keraton Surakarta memuat banyak adegan tambahan dan perluasan makna erotis menjadi bersifat esoteris. Unsur esoteris dalam Panji Jayalengkara Angreni tampak dalam dimensi religiusitas yang terkait dengan pemahaman manunggaling kawula lan Gusti. Erotisme-simbolis dalam teks Panji Jayalengkara Angreni dan Panji Angreni Palembang dapat dipandang dalam tiga dimensi. Pertama, adegan erotis dan persetubuhan adalah momentum penyatuan suami dan istri. Kedua, adegan erotis dipandang dalam bingkai sosial-politis sebagai gambaran usaha mencapai raja ideal. Ketiga, erotisme dipandang sebagai gambaran usaha manusia dalam mencapai keutamaan dan manunggaling kawula lan Gusti.

Panji Jayalengkara Angreni LOr 1871 is one of the Panji Angreni corpus manuscripts stored in Leiden. This manuscript contains a lot of knowledge and traces of Javanese culture in the past time. This study aims to present Panji Jayalengkara Angreni's text edition so that today's readers can understand it and to reveal the erotic-symbolic meanings in it. This research is a philological research with basic methods and critical edition to make philological edition. The analytical method uses comparative literature and uses a Danesi and Perron (1999) semiotic approach. A comparative literary study was conducted on the text of Panji Jayalengkara Angreni compared with Panji Angreni Palembang as the oldest known version of Panji Angreni. The Panji Jayalengkara Angreni text, which originates from the Surakarta Palace tradition, contains many additional scenes and the expansion of erotic meanings to become more esoteric. Esoteric aspect in Panji Jayalengkara Angreni is religious dimension that related with manunggaling kawula lan Gusti concept. Eroticism-symbolism in the texts of Panji Jayalengkara Angreni and Panji Angreni Palembang can be viewed in three dimensions. First, erotic scenes and sexual aspect are the momentum for the union of husband and wife. Second, erotic scenes are seen in a socio-political frame as a picture of trying to achieve an ideal king. Third, eroticism is seen as a picture of human effort in achieving the primacy and unity of the people of God."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Anglingdarma, tentang Raja Malawapati. Cerita dimulai dengan kegelisahan Prabu Anglingdarma karena istrinya, Dewi Setya atau Dewi Ambrawati, tidak mau melayaninya. Untuk menghibur diri, Prabu Anglingdarma pergi berburu. Dalam perjalanan pulang, san Prabu melihat Nagagini, istri Nagapratala, sedang bercumbu dengan seekor ular tampar. Prabu Anglingdarma membunuh ular tampar, tetapi anak panahnya juga mengenai ekor Nagagini sehingga putus. Nagagini mengadu kepada suaminya, yang hendak membunuh Prabu Anglingdarma. Upaya ini urung setelah Parbu Anglingdarma menjelaskan duduk masalahnya, bahkan Nagapratala memberi ajian yang dapat digunakan untuk mendengarkan percakapan binatang. Dewi Setya minta diajari ilmu tersebut. Oleh karena Prabu Anglingdarma setia pada janjinya pada Nagapratala, Dewi Setya bunuh diri dengan membakar diri. Prabu Anglingdarma memperoleh kutukan dari Dewi Uma, sehingga mengembara. Pengembaraan ini sampai di negeri Bojanegara dan terjadi perang tanding dengan Patih Batikmadrim yang sedang mencarinya. Teks cerita berakhir di sini dan tampaknya masih ada kelanjutannya karena pada halaman terakhir naskah (h.213) terdapat keterangan ?taksih wonten candhakipun?, tetapi naskah yang dimaksud sebagai sambungan tidak ada atau belum diketemukan. Redaksi teks pada naskah ini sama dengan edisi cetak, yang diuraikan dalam Pratelan I:181-200, namun beberapa pupuh kosong (15-17) karena naskah rusak, dan sejumlah halaman hilang. Drewes dalam studinya The Romance of King Angling Darma (1975) mendaftar naskah-naskah yang memuat teks cerita Anglingdarma, berjumlah 26 buah, yang tersebar di keraton-keraton Surakarta, Yogyakarta dan Mangkunegaran, serta Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Universitas Leiden. Dalam buku ini juga terdapat suntingan teks Aji Darma berikut ringkasan tiap-tiap pupuh dengan disertai terjemahan dalam bahasa Inggris. Dua teks cetakan yang berisi cerita Anglingdarma dan pantas disebut adalah edisi C.F. Winter yang dimuat dalam VBG XXV dan Departemen P dan K, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah (1981) yang merupakan alih aksara dan alih bahasa Sujadi Pratomo dari sebuah naskah yang tersimpan di Sasana Pustaka. Dalam naskah ini terdapat keterangan titimangsa penyalinan, yakni pada hari Jumat Legi, 10 Rabingulakir, Jimawal 1873 (17 Juni 1845). FSUI memperoleh naskah ini pada tanggal 21 Januari 1977 sebagai hadiah dari P.T. Caltex Pacific Indonesia. Menurut keterangan yang tertulis pada h.214, naskah ini sebelumnya milik ?Sindunatan?."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.3-CT 15
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan/cuplikan pupuh dari naskah KBG 146 yang berisi kisah pengembaraan Prabu Anglingdarma. Untuk keterangan selanjutnya tentang Serat Anglingdarma dalam segala versi-versinya, lihat Drewes 1977. Teks Anglingdarma pada naskah ini sama dengan edisi cetak. Lihat Pratelan I: 181-200 untuk ringkasan maupun informasi pupuh teks ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.4-L 23.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Versi prosa cerita Anglingdarma, disusun seperti ringkasan. Cerita dimulai dari perburuan Prabu Anglingdarma ke taman Lengis dan diakhiri dengan penyerahan tahta Malawati kepada Anglingkusuma, putra Prabu Anglingdarma. Berdasarkan bahasanya, diduga teks/naskah ini berasal dari Jawa Timuran, gaya bahasanya bercampur antara ragam ngoko dan krama. Menurut keterangan yang terdapat pada h.i, naskah disalin oleh Suwandi pada bulan Juli 1929 dari naskah HS No.29 (FSUI/CL.6). Namun naskah induk tersebut, yang menurut keterangan berasal dari Surakarta dan diperoleh Pigeaud dari Kiliaan-Charpentier tahun 1927, tidak diketemukan lagi di koleksi FSUI. Ringkasan Suwandi ini sudah dialihaksarakan, salah satunya adalah FSUI/CL.5b. Keterangan lebih lanjut lihat FSUI/CL.3 dan Behrend 1990: 221."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.5a-A 16.09a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari FSUI/CL.5a, dibuat oleh staf Pigeaud di Surakarta sekitar tahun 1929. LIhat deskripsi naskah CL.5a untuk keterangan selanjutnya. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.5b-A 16.09b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>