Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noripah Kamso
"List of Tables and Charts xvii Foreword xxi by Larry Zimpleman Preface xxv by Tan Sri Zarinah Anwar Preface xxix by Mohammad Faiz Azmi Acknowledgments xxxi Introduction 1 CHAPTER 1 The Growth of Shariah Investments: Preparing the Next Generation 13 Introduction 15 The Global Islamic Funds Industry: Where Is It Now? 16 Global Product Innovation of Islamic Investment Products 21 Prognosis for Islamic Financial Markets: Where Are They Going? 23 Conclusion 27 Notes 28 Helpful Hints 29 CHAPTER 2 Fund Management within Shariah-Compliant Investment Guidelines: Is There More Reward? 31 Introduction 33 The Application of Islamic Ethics to Asset Management 35 Benefits of Shariah vis-a-vis Conventional Investing 38 Conclusion 44 Notes 44 Helpful Hints 46 CHAPTER 3 Uncovering the Driving Principles of Islamic Finance: A Journey to Accumulate Wealth Responsibly 47 Introduction 49 The Five Basic Principles of Islamic Finance 50 Conclusion 59 Notes 60 Helpful Hints 62 CHAPTER 4 Investing Responsibly: The Search for Similar Benefits for Ethical and Shariah Forms of Investing 63 Introduction 65 Screening Criteria 68 Screening Process for Ethical Form of Investing 72 Socially Responsible Investment versus Shariah-Compliant Investment 74 A Similar Approach to Your Investment? 77 Availability of Choice for Investors 79 Broader Portfolio Diversification 80 Conclusion 81 Notes 82 Helpful Hints 83 Appendix: Ethical Investment Screening Based on Negative Screening 85 CHAPTER 5 Broad Choices of Islamic Investment Funds: Can They Become Mainstream? 89 Introduction 91 Equity Funds 93 Sukuk Funds 94 Exchange-Traded Funds (ETFs) 95 Money Market Funds 96 Alternative Funds 97 Real Estate Investment Trust Funds (REITs) 97 Private Equity Funds 98 Hedge Funds 99 Lease Funds 100 Conclusion 101 Notes 102 Helpful Hints 104 CHAPTER 6 Mitigating the Myths: The Benefits of Islamic Funds for the Broader Investor Base 105 Introduction 107 Islamic Principles Come with Built-in Financial Ethics 108 The Myths of Shariah Investing 109 Benefits of Shariah Investing 116 Conclusion 119 Notes 120 Helpful Hints 122 CHAPTER 7 Comparative Analysis with Conventional Investing: Shariah-Compliant Investing is Resilient, while Conventional Investing Has to Recover from Financial Crisis 125 Introduction 127 Islamic Indices Outperformed Conventional Indices 128 Qualitative Comparison of Islamic Index Screening Processes 129 Performance Analysis of Three Dow Jones Shariah Indices and Their Counterparts 131 Value-Added Optimization for Shariah Performance 139 Conclusion 140 Notes 140 Helpful Hints 142 CHAPTER 8 Using Performance Characteristics to Build Wealth: Empirical Evidence, Proven and Tested 143 Introduction 145 The Impact of Black Swan Events 146 Why Shariah Investing Is Resilient 147 Conclusion 152 Notes 152 Helpful Hints 154 CHAPTER 9 The Sukuk Portfolio: A Broader Investment Universe for Mainstream Investors 155 Introduction 157 Emergence of Different Sukuk Structures 158 Examining Sukuk Investment Results 161 Case Study: Sukuk Investing as a Diversification Strategy 166 Conclusion 167 Notes 168 Helpful Hints 170 CHAPTER 10 Shariah-Compliant UCITS Funds: Satisfying the Appetite of International Investors 173 Introduction 175 Solution at Your Doorstep 176 Providing Ease of Transaction to International Investors 177 Bringing Shariah Investment to a Global Audience 178 Notes 181 Helpful Hints 183 CHAPTER 11 Legal, Regulatory, Risk, and Operational Framework: Building Investors' Confidence 185 Introduction 187 The Islamic Financial Institutions' Regulatory Framework 188 Country Examples 192 Conclusion 198 Notes 199 Helpful Hints 200 Epilogue 203 About the Author 205 About the Contributors 207 Glossary to the Quotations 209 Glossary of Islamic Finance 215 Global Islamic Finance Education Centers 235 Global Islamic Finance Conferences/Summits/Seminars 239 Islamic"
Singapore: John Wiley & Sons, 2014
174.4 KAM i (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noripah Kamso
"This book details the basic principles of Islamic investing for Muslims and non-Muslims alike. It explains how Islamic equity and fixed-income products differ from traditional funds, and how they deliver excellent results while still conforming to Sharia principles."
Singapore : John Wiley & Sons, 2013
332.6 KAM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Ghazi Suharjo
"KOnsep dan produksi pemodal atau confensation fund, merupakan suatu skema yang dibangun untuk memberikan perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi pada tingkat market intermediary. Sebagai pihak yang memiliki wewenang secara hukum untuk mengadministrasikan efek insvestor, market intermediary dapat mengelola atau memindahbukukan efek tersebut tanpa sepengetahuan invesr=tor, Resiko ini harus diatasi dengan memberikan sanksi yang sangat tegas kepada market intermediary yang terbukti melakukan penyalahgunaan dana atau efek milik investornya, Namun demikian apabila efek atau dana tersebut tidak dapat dikembalikan oleh perusahaan, maka investor harus memperoleh kompensasi atas kerugian tersebut.

The concept of investor protection funds (IPF) or compensation funds, is a scheme which is built to provide protection against losses that may occur at the level of market intermediary. As a party which has authority by law to administer securities investors, the market intermediary is possible to manage or even transfer securities without the knowledge of investors. This risk must be overcome by providing a very strict punishment to the intermediary market provide to misuse of funds or securities owned by investors. However, if the securities or funds may not be returned by the securities firm, investors should obtain compensation for the losses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T21735
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunardi Endro
"Bisnis telah lama dijangkiti berbagai mitos antara lain bisnis immoral, bisnis amoral, bisnis sebagai maksimalisasi keuntungan dan bisnis sebagai permainan. Mitos-mitos itu jelas mau memisahkan bisnis dari etika, padahal adanya bisnis tak bisa tidak sudah mengasumsikan adanya etika. Sesudah adanya banyak skandal pelanggaran moral, Baru masyarakat bangun dan menyadari pentingnya etika dalam dunia bisnis. Akhirnya, muncul bidang studi khusus etika bisnis yang kurang lebih berupaya menggabungkan etika dengan bisnis. Akan tetapi tampaknya upaya itu menemui kesulitan, karena pelaku bisnis lebih mempersepsi etika seperti itu sebagai eksternalitas yang sulit (atau enggan) diintegrasikan dengan tuntutan bisnis.
Tesis ini mengajukan argumen bahwa upaya paling tepat mengatasi persoalan diatas adalah meredefinisi bisnis sehingga bisnis merupakan tindakan yang bisa dilakukan dengan baik, dan persoalan etika diselesaikan justru dan dalam bisnis sendiri. Untuk maksud ini, diperlukan studi tentang tindakan, dan studi demikian diperoleh dari etika Aristoteles. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa anatomi dunia bisnis dengan empat masalah etikanya yaitu masalah etika bisnis mikro, kultur perusahaan, kode etik profesi dan etika bisnis makro ternyata bisa disejajari, dicakup dan diatasi etika Aristoteles dengan keutamaan individual pelaku bisnis, keutamaan perusahaan, keutamaan dunia bisnis, dan keutaniaan masyarakat. Kemampuan dukung untuk konstruksi etika bisnis seperti itu ternyata tak dimiliki teori etika normatif lain. Disinilah tampak relevansi etika keutamaan Aristoteles bagi dunia bisnis.
Dalam hal ini, bisnis yang diredefinisi sebagai tindakan yang baik mensyaratkan dua langkah argumen, yaitu pertama bisnis diperlakukan sebagai tindakan (praxis) dan kedua bisnis dilakukan sesuai dengan keutamaan (virtue). Dengan begitu, tujuan bisnis menyatu dengan tujuan etika, dan ketika keduanya tercapai - disitu pula terkandung kebahagiaan (eudainzonia). Implikasinya, selain menyelesaikan dikotomi etika dan bisnis, juga mengatasi alienasi manusia dari aktivitasnya sendiri. Disini tampak bahwa keutamaan mengandung dalam dirinya makna keunggulan, kebaikan dan kebahagiaan (eudairnonia)."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Harvard Business School Press, 2003
174.4 HAR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Siti Lestari
"Terdapat hubungan yang erat antara etika bisnis dan persaingan usaha. Terdapatnya aspek hukum dan aspek etika bisnis sangat menentukan terwujudnya persaingan yang sehat. Munculnya persaingan yang tidak sehat disebabkan karna peranan hukum dan etika bisnis dalam persaingan usaha belum berjalan sebagaimana mestinya. Dalam bisnis, terjadi persaingan yang ketat, yang kadang-kadang menyebabkan pelaku usaha menghalalkan segala usaha untuk memperoleh keuntungan usaha dan memenangkan persaingan.
Etika bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh sebagian besar pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam kegiatan bisnisnya jika mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis penting artinya dalam upaya menegakkan iklim persaingan sehat yang kondusif di Indonesia, penegakan etika bisnis dalam persaingan usaha semakin berat. Kondisi ini semakin sulit dan komplek, karena banyaknya pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku bisnis itu sendiri, sedangkan pelanggaran etika bisnis tersebut tidak dapat diselesaikan melalui jalur hukum karena sifatnya yang tidak mengikat secara hukum.
Kondisi etika bisnis di kalangan pengusaha Indonesia sangat memprihatinkan seperti misalnya tampak pada adanya keserakahan, kolusi, korupsi, dan nepotisme yang menyebabkan timbulnya pengusaha besar atau kelompok pengusaha besar atau konglomerat, yang mengalahkan pengusaha kecil dan konsumen. Timbullah praktek bisnis curang seperti monopoli, oligopoli, kartel, dan sebagainva.
Upaya ke arah terbentuknya persaingan sehat dan penegakan etika bisnis, telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan mengeluarkan dua buah undang-undang, yaitu Undang-Undang Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Persaingan usaha yang sehat akan menjamin keseimbangan antara hak-hak produsen dan konsumen. Indikator dari persaingan sehat adalah tersedianya banyak produsen, harga pasar yang ditentukan berdasarkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran, dan peluang yang sama dari setiap usaha, dalam bidang industri dan perdagangan.
Adanya persaingan usaha yang sehat, akan menguntungkan semua pihak termasuk konsumen dan pengusaha kecil, dan produsen sendiri, karena akan menghindari terjadinya konsentrasi kekuatan pada satu atau beberapa usaha tertentu. Tanpa kepastian hukum, maka mekanisme pasar akan terancam. Adanya hukum yang pasti akan memelihara ketertiban pasar dan menjamin transparansi pasar.
Tesis ini bertujuan untuk mengkaji relevansi etika bisnis dengan persaingan usaha di Indonesia, dan apa aspek hukum dari adanya persaingan tidak sehat terhadap konsumen dan pengusaha kecil Iainnya. Juga bagaimana aspek hukum yang timbal dengan diundangkannya Undang-Undang Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat dan Undang-Undang tentang Perlindungan Konsuumen yang akan diberlakukan pada tahun 2000 yang akan datang. PeneIitian ini bersifat yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T3913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arafah Sinjar
"Etika salah satu cabang filsafat yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia, termasuk di dalamnya kehidupan ekonomi. Filsafat tidak sekedar berdialog dengan realita sosial ekonomi yang ada, namun juga ikut serta menyumbangkan gagasan pemecahan permasalahan-permasalahan yang menyimpang di dalam dunia bisnis pada umumnya dan bisnis perbankan pada khususnya.
Etika bisnis berusaha memberikan konstribusi pikiran untuk menjauhi penyimpangan-penyimpangan yang seharusnya sejalan dengan prinsip-prinsip etika bisnis bangsa Indonesia yang mengikat atau sistem nilai masyarakat kita.
Penyimpangan dari bisnis di atas seperti halnya, gaya penipuan yang semakin canggih seperti Mark-Up, Praktek Money Laundring, sating menjatuhkan, persaingan yang tidak sehat, uang sogok/semir, kolusi pencairan dana, pembocoran rahasia, expor piktif yang menghebohkan karena merugikan negara secara materiil maupun immateriil.
Manusia pebisnis bukanlah makhluk yang berdiri sendiri yang dapat mempertahankan kediriannya tanpa ada perubahan-perubahan sikap atau penampilan, namun ia merupakan sosok makhluk yang terdiri dari jasmani dan rohani, (seperti akal pikiran, emosi, perasaan dan lain sebagainya).
Penulis melihat bahwa sebenarnya pedoman dasar yang bersifat normatif, atau etika bisnis yang merupakan sebagai acuan pijakan melangkah setiap pelaku bisnis maupun para pengelola dunia perbankan yang terkait cukup memadai, hanya raja dalam realitas konkrit-operasonal kita sering menemukan prinsi-prinsip etika bisnis tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Penulisan difokuskan kepada manusia secara material tetapi dari aspek tinjauan formalnya adalah prilakunya, yang berkaitan dengan moral dan etika manusia terutama yang berkaitan dengan etika bisnis perbankan.
Oleh karena itu penulis akan membahas faktor-faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi pelaku bisnis yang mengabaikan nilai-nilai moral yang seharusnya mewarnai setiap tindakannya.
Penulis memaparkan berbagai sumber yang dapat digunakan sebagai acuan mengkaji secara filosofis tentang moral dan etika bisnis. Seperti penulis menampilkan salah seorang tokoh filsafat modern yaitu Immanuel Kant sebagai salah satu pisau analisis dan refleksi filosofis. Pemikirannya banyak menyentuh unsur mentalitas manusia didalam berprilaku.
Didalam era globalisasi yang semakin terbuka perlu kiranya menjaring nilai-nilai yang dianggap positif walaupun dari luar, dalam rangka menambah kekayaan wawasan untuk berprilaku yang lebih baik, sehingga etika bisnis perbankan dilndonesia semakin maju dan berkembang.
Penulis yakin bahwa bilamana etika bisnis perbankan di Indonesia dijunjung tinggi maka kredibilitas dunia perbankan kita di berbagai lapisan masyarakat yang terkait semakin meningkat."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Noach Peea
"Disertasi ini beljudul, Etika Bisnis Periklanan di Indonesia Saat ini : Dalam Perspektif Pemikiran Kritis. Fungsi iklan sebagai mediasi/representasi pesan melalui persuasi, dan pencitraan pada awalnya relatif masih bersifat human (intersubyektif). Namun kemudian terjadi pergeseran luar biasa, terutama setelah munculnya abad informasi dan era bisnis global. Perkembangan serta pergeseran fungsi iklan telah membuat iklan bersifat netral dan otonom (menjadi bidang kajian tersendiri), selain itu iklan juga terbuka untuk berbagai pengaruh kepentingan, terutama kepentingan pebisnis untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Pengaruh tekonologi informasi, kepentingan ekonomi, telah menimbulkan pergeseran makna dan fungsi iklan. Iklan juga dianggap berperan besar dalam menciptakan masyarakat konsumer dewasa ini. Pergeseran, manipulasi yang ditimbulkan serta etika periklanan yang diasumsikan dapat mengatasi berbagai pelanggaran dalam dunia periklanan, merupakan fokus kajian disertasi. Metode yang digunakan dalam menganalisis adalah metode hermeneutika-fenomenologi dan teori kritis Jurgen Habermas.
Penelitian terhadap teks dan fenomena kehidupan kita sekarang ini menggunakan metode hermeneutika dan fenomenologi. Hasil penelitian terhadap perkembangan iklan menunjukkan bagaimana perkembangan dan terjadinya perubahan dalam dunia bisnis periklanan, terjadinya pelanggaran etis serta semacam kekerasan simbolik terhadap masyarakat (khususnya konsumen) dan pengguna jasa oleh pebisnis dan dunia periklanan. Pelanggaran etis dunia periklanan antara Iain: teks-teks ildan dengan kecenderungan disinformasi, deformasi, manipulasi serta dominasi demi kepentingan pebisnis.
Diperlukan tindakan advokasi sebagai perlindungan kepada konsumen/masyarakat, akulturasi penclidikan, pendirian etika profesi periklanan, kode etik periklanan, serta aturan hukum yang jelas bagi pelanggaran kode etik itu. Untuk mempertemukan berbagai pemahaman yang berbeda serta saling pengertian di antara produsen agent / wholesaler - Biro iklan, masyarakat / konsumen pengguna barang/jasa/fasilitas, teori komunikasi Habermas kiranya tepat untuk diterapkan.

The title of this dissertation is; Today's Advertisement Business Ethics in Indonesia : l.n a Critical Thought Perspective. Function of advertisement as a message media or representative, persuasive effort, and imaging was at iirst relatively humane (inter-subjective). But then incredible shift occurred, particularly since the infomation age and global business era. Advertisement function development and Shih have made advertisement neutral and autonomous (it become a separate field of study), moreover, advertisement is also open to various interests, particularly to the interests of businessmen to obtain as much proht as possible.
The effect of infomation technology as well as economics interest has made advertisement meaning and function shift. Advertising is also considered to have important role in creating today?s consumptive society. The shift and manipulation that occurred as well as advertisement ethics that is assumed to be the solution of any violation in advertisement business, is the focus of the study in this dissertation. Analysis method used in this study is hermeneutics-phenomenology and the criticism theory of Jurgen Habermas.
Research about the literature and our lives phenomenon uses the hermeneutics-phenomenology and the criticism theory of Jurgen Habermas. The research output to the advertisement development reveals how changes in advertisement business has developed and occurred, how ethics in.'ri'ingement occurred, and a kind of symbolic abuse (particularly to the customers) and the service users caused by business in advertisement business. Ethics in.ti'ingements in advertisement are among others : advertisement texts with a tendency of disinfotrnation, deformation, manipulation as well as domination for the sake of business interests.
Advocacy measure is necessary as a protection to the customers and the society in general, as well as educational acculturation, the establishment of advertisement professional ethics, advertisement ethics code and other clear regulations for any individual or party who infringe the ethics code. To synchronize various comprehensions and to grow understanding to each other between producers agent/wholesaler, advertisement agency, customers or general people who are the users of the goods, services or facilities Habermans communication theory is relevant to be applied."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D1809
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Hariyani
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini diawali dengan penemuan kasus-kasus dalam bisnis Obat dan makanan berdasarkan pengalaman pribadi maupun studi pustaka. Dari temuan tersebut diketahui bahwa ternyata tidak semua produk obat dan makanan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen, harga yang ditetapkan belum tentu adil bagi kedua belah pihak, informasi produk seringkali tidak lengkap, malah kadang menyesatkan dan manipulatif. Banyak kasus dalam bisnis obat dan makanan yang tidak mempedulikan lingkungan hidup, Selain itu, pelaku bisnis obat dan makanan seringkali dijumpai bersikap tidak etis. Walaupun sudah banyak Peraturan/Undang-Undang tentang Bisnis Obat dan Makanan diberlakukan, tetapi kenyataannya kasus-kasus tersebut dapat terjadi. Mengapa? Banyak orang bertindak tidak etis, tetapi mereka tidak melanggar hukum. Atau sebaliknya, banyak orang sudah bertindak sesuai dengan Hukum/Peraturan, tetapi tindakannya itu tidak etis. Oleh karena itu dalam Bisnis Obat dan Makanan dipandang perlu adanya Etika. Teori-teori etika dapat membantu pemahaman dan refleksi atas dilema moral. Utilitarianism dapat membantu mempertimbangkan hal-hal baik yang bersaing satu sama lain. Etika Kewajiban membantu mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang bersaing satu sama lain, misalnya kewajiban untuk melindungi masyarakat yang terkena pekerjaannya dengan kewajiban untuk menghormati otoritas sah dari atasannya dalam mengambil keputusan-keputusan. Sedangkan Etika Hak menekankan hak masyarakat untuk dilindungi atau paling tidak untuk mendapatkan peringatan kalau ada faktor resiko dalam Obat dan Makanan. Demikian pula halnya dengan Etika Keutamaan yang menekankan bahwa tindakan baik itu adalah tindakan yang mendatangkan kebaikan sosial. Teori-teori etika dapat membantu dalam melakukan penalaran moral dan memperkuat kemampuan kita untuk mencapai penilaian yang seimbang dan penuh wawasan.
Bisnis Obat dan Makanan adalah suatu praxis yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia, sedangkan Etika, dalam hal ini Etika Terapan pun bertujuan untuk membuat orang hidup dengan baik, karena etika menyediakan semacam visi atau perspektif agar manusia dapat menentukan sikap yang tepat dalam situasi konkrit. Bertindak secara etis adalah bertindak menurut pengertian yang tepat. Etika diperlukan bagi pelaku bisnis obat dan makanan agar memiliki: banyak keutamaan dan sadar akan kewajiban serta mementingkan kebaikan bagi orang banyak. Jadi tujuan bisnis dan etika tidak harus bertentangan, bahkan mungkin seiring sejalan - tidak ada dikotomi dalam bisnis dan etika - keduanya dapat dipersatukan dalam kehidupan manusia demi tercapainya kebahagiaan (eudainronia).

"
2001
S16123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octi Nurhusna
"Skripsi ini membahas tentang sistem internal dan penerapan atas program etika di suatu perusahaan swasta, PT. DuPont Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif dengan metode perolehan data melalui wawancara dan studi literatur atas dokumen perusahaan. Penelitian mencakup analisa metode pendekatan, ruang lingkup kode etik, pembahasan dari masalah etik. Masalah etik terkait ialah pendekatan yang digunakan, ruang lingkup kode etik, pelaporan biaya perjalanan karyawan, dan kecenderungan atas korupsi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perusahaan objek studi kasus perlu menentukan pendekatan atas etika yang digunakan. Dari ketetapan pendekatan tersebut, manajemen perusahaan dapat mengembangkan program etika, metode internalisasi nilai, dan kode etik yang sesuai.

The focus of this study is internal system and ethics programs application in a company, PT. DuPont Indonesia. This study using qualitative method and descriptive design with interview and literature study of company’s document as the method of data acquisition. The study covered strategy method analysis, scope of company ethic codes, employees’ travel expense report, and the risk of corruption. The result of this study recommend management to decide the ethic strategy method. From the ethic strategy method, company can develop ethic programs, value internalization method, and ethic codes that match."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>