Ditemukan 113837 dokumen yang sesuai dengan query
Sagala, Syaiful, 1958-
"Buku ini menguraikan salah satu dari pilar pendidikan di Indonesia yang terkadang terabaikan, yaitu ETIKA dan MORAL dalam pendidikan. Didalammnya di perbincangkan berbagai isu penting terkait etika dalam dunia pendidikan dan kaitan serta integrasi nilai-nilai tersebut dengan berbagai unsur yang menyusub sistem pendidikan Indonesia"
Jakarta : Kencana, 2013
174.2 SAG e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ridwan Saidi, 1942-
Jakarta: Pustaka Panjima, 1984
297.4 RID i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Korupsi adalah masalah yang tidak akan pernah berakhir dan cenderung meningkat bersamaan dengan dinamika masyarakat. Hal ini memicu pembacaan yang lebih komprehensif mengenai korupsi, tidak terkecuali Al-Qur'an. Kitab suci ini tidak menyebutkan korupsi sebagai entitas hukum yang eksplisit. Namun istilah-istilah tertentu seperti ghulul, al-suht, al-dawl, hirabah yang mengarah pada korupsi tersebut jelas dalam al-qur'an. Solusi dari pemberantasan korupsi terus diajukan, di antaranya adalah melalui tindakan moral yang bersifat preventif."
KONSTAIN 1:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986
301 TAU d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Otto Gusti Madung
Maumere: Ledalero, 2009
320.9 OTT p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Alfonsus Marianus Kosat
"Studi filsafat atas compassion berdasarkan pemikiran Martha Nussbaum, sangat relevan dalam konteks kontemporer mengingat prevalensi dehumanisasi pada ranah interaksi sosial dan devaluasi nilai-nilai kemanusiaan di era digital. Keadaan demikian menuntut pengembangan sistem penalaran moral khas manusia bersumber dari realitas, pembelajaran dan tata kelola tindakan. Metode studi kritis dan tinjauan pustaka dengan mempertimbangkan prinsip penjelasan reduktif digunakan dalam analisis atas compassion yang mencakup penderitaan dan kerentanan. Analisis filosofis komprehensif bertumpu pada premis dasar bahwa compassion merupakan kemampuan menderita bersama liyan dengan hasrat memaknai kehidupan untuk mencapai transformasi moral. Penelitian ini menunjukkan bahwa penderitaan liyan dapat menjadi kewajiban moral karena penerapan kapabilitas kognisi, afeksi dan konasi melalui prinsip tanggung jawab, kesadaran diri dan kehadiran dalam fenomena penderitaan. Mekanisme demikian meneguhkan compassion sebagai teknologi moral transformatif yakni kerangka dan sistem penunjang pemahaman atas kehidupan sekaligus menjadi basis moral tindakan manusia. Akhirnya, penelitian ini mengembalikan compassion pada makna aslinya yaitu kemampuan menderita bersama atau hidup berdampingan dengan penderitaan, dengan kekhasan moralitas yang terbuka dan terintegrasi. Kekhasan tersebut menempatkan compassion dan penderitaan sebagai komitmen dan kebijaksanaan moral kemanusiaan.
The philosophical study of compassion, as proposed by Martha Nussbaum, is particularly pertinent in the contemporary context, given the prevalence of dehumanization in social interactions and the devaluation of human values in the digital age. In light of these circumstances, it is imperative that humans develop a humanitarian moral reasoning system that is grounded in the fundamental tenets of reality, learning, and the management of moral action. The critical study and literature review method, based on the principle of reductive explanation, is applied in the analysis of compassion, which encompasses suffering and vulnerability. The comprehensive philosophical analysis is based on the fundamental premise that compassion is the capacity to suffer together, alongside the desire to make sense of life, in order to achieve moral transformation. This research demonstrates that the suffering of others can become a moral obligation as a result of the application of cognition, affection and conation through the principles of responsibility, self-awareness and presence in the phenomenon of suffering. In this way, compassion can be seen as a transformative moral technology, providing a framework for understanding life and a basis for moral action. Ultimately, this research reestablishes compassion to its original meaning, that is, the capacity to suffer or coexist with suffering, with an open and integrated moral framework. This particularity situates compassion and suffering as the commitment and moral wisdom of humanity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Kurtines, William M.
Jakarta: UI-Press, 1992
170 KUR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Murchland, Bernard
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1992
144 MUR h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bello, Petrus C.K.L.
"Hubungan antara hukum dan moralitas merupakan isu yang tidak pernah kehilangan daya tarik dalam perdebatan filsafat hukum. Para filsuf, ahli hukum, pengacara, jaksa, hakim, dan masyarakat awam sadar bahwa hukum dan moralitas laksana dua sisi dari satu keping uang logam. Masalahnya, sejauh mana hukum dan moralitas berhubungan? Apakah kajian atas hukum perlu atau tidak perlu dipisahkan dari kritik moral? apakah validitas hukum mutlak bergantung pada moralitas, ataukah hukum memiliki prosedur dan mekanismenya sendiri untuk menentukan mana yang vaild dan tidak vaild?
Buku ini ditulis secara sederhana, fokus, dan runut, buku ini akan membantu anda menggali kedalaman makna hukum dan moralitas secara seksama untuk kemudian menggiring tema-tema kunci diskursus filsafat hukum kepada pemahaman yang bernas."
Jakarta: Erlangga, 2012
340.112 PET h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Anzieb
"This article examines the development of cell phone technology in relation to the cultural practices, in particular the practice of making 3GP sex videos and how public responses to the spread of such video into the public domain. People who recorded their sexual activities mostly admitted that they did it spontaneously or just for fun. The majority of people who recorded their sexual activities aimed not to distribute the video. In addition, those recordings are generally not meant for commercial use, which differentiate them from porn movies. For both men and women making a 3GP video brings unique sensations and new experiences with it. Furthermore, 3GP video can be creative experiment that involves bodies and technology, a way of self-knowledge and self-reflection, and an expression of affection. Public reaction to 3GP video files which widely spread is usually negative. These videos were considered violating moral values as well as criminal acts. Most accusations are directed to the young people which allegedly having moral decadence and misused the technology. Injustice is found in the responses and the repressive attitudes given by certain individuals or institutions who feel they have the authority to judge people involved in 3GP video recording."
2012
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library