Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yuyu S Poerba
"Amorphophallus muelleri blume (aracceae) is one of 27 amorphophallus species occur wild in Indonesia (Sumatra, Java, Flores and Timor). The species is valued for its glucoman content for use in food industry (health diet food), paper industry, pharmacy and cosmetics. The cultivation of A. mueller is hampered by limited genetic quality of seed. The species is triploid (2n=3x=39), the seed is developed apomictically, and pollen production is low. The species is only propagated vegetatively. This may explain that the species is difficult to bread conventionally and genetic variability in the existing landraces cultivars is rather limited. Induced mutation using ethyl methan sulfonate is one of techniques to increase genetic variation. The present research is aimed to determine lethal dosage (LD) 50% and 75% of EMS and to study effect of EMS on growth of A muelleri in vitro cultures for use in induced mutation program. Result of the experiment showed that LD-50 and LD-75 was observed at 0.875% EMS and 0.5% in induced mutation program. Result of the experiment showed that LD-50 and LD-75 was observed at 0.875 % EMS and 0.5% in induced mutation program. Result of the experiment showed that LD-50 and LD-75 was observed at 0.875 % EMS 0.5% EMS, respectively, number shoot, and percentage of rooting culture were decreasing as EMS level concentration increase. "
Bogor: Pusat Penelitian Biologi, 2009
BBIO 9:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Food diversificatiion is one of the governmental programs to reduce rice demand. Cassava is a good sources of carbohydrate. The Objective of this research was to show the effect of composition of cassava and soybean flour in flake formula. The flake was enriched with soybean (10%,20/%, 30%, and 40%) as source of protein. Hedonic test was test was used to determine the best product. The result indicated that 10 % soybean mixing was the most accepted."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elang Fajar Tryadi
"Penelitian ini telah berhasil melakukan modifikasi pada tepung terigu dengan metode heat moisture treatment (HMT) dan ikat silang menggunakan asam sitrat. HMTdilakukan dengan memvariasikan waktu pemanasan dan ikat silang dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi dari asam sitrat yang digunakan. HMT menghasilkan perubahan atau penyusunan ulang struktur kristral yang diidentifikasi menggunakan mikroskop. Ikat silang menambahkan ikatan kovalen antar rantai pati yang dapat diidentifikasi menggunakan FTIR. Setelah modifikasi, diamati perubahan dari sifat fisikokimia dari pati. Kecenderungan yang terjadi setelah modifikasi adalah penurunan swelling power dan kelarutan, penurunan viskositas pasta,peningkatan ketahanan termal. Daya cerna pati mengalami penurunan yang signifikan pada pati dengan modifikasi secara tunggal maupun ganda.

This study was succesfully modifying wheat flour with heat moisture treatment (HMT) methode and crosslinking with citric acid. HMT is conducted by varying the heating time and crosslinking is conducted by varying concentration of citric acid used. HMT will generate rearrangement on starch crystal structure and could be indetified with microscope while crosslinking will generate new covalent bond on starch chain and could be identified with FTIR. After modification changes in physicochemical properties are observed. The trend of alteration are decrease in swelling power and solubility, decrease paste viscosity, and increasing thermal resistance. Digestibility of starch also observed as significant decrease on single and dual treated starch. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny
"Sektor industri adaiah sektor yang harus dikelola lebih serius karena merupakan penunjang sektor ekonomi. industri berbasis tepung seperti industri bakeri, hiskuit, noddle, dan industri pakan ternak. Membutuhkan campuran dari beberapa jenis bahan Baku hasil pertanian seperti terigu, jagung, dan sebagainya. Untuk menghasilkan suatu produk yang bermutu, baik kualitas maupun kuantitas adalah mengurangi sentuhan manusia, jadi pengendalian oleh manusia diganti dengan pengendalian oleh suatu alat kendali. Dengan cara tersebut proses pengolahan tidak memerlukan banyak tenaga manusia, menghemat biaya pengolahan dan tercapai mutu yang baik dengan komposisi yang tepat. Sistem otomatisasi pada proses distribusi bahan produksi dikendalikan oleh PLC (Programmable Logic Controller), dengan sinyal masukan dari panel operator melalui mikrokontroier AT89C5I untuk mengakses data komposisi bahan bake yang diinginkan dan tombol-tombol yang terhubung ke modul input PLC untuk mengaktifkan simulator dalam kondisi manual dan memberikan sinyal keluaran untuk mengendalikan buka/tutup katup dari tempat penyimpanan, timbangan dan alat pengaduk. Sistem simulasi proses pencampuran tidak merubah sistem kerja tetapi lebih mengoptimalkan sistem dengan mengutamakan ketelitian dari penimbangan data komposisi agar didapat suatu produk bermutu, baik kuantitas maupun kualitas."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T15016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Setiawan Mohar
"Sisa gergajian kayu karet banyak ditemui dan terbengkalai, walaupun sebenarnya masih dapat dimanfaatkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkannya ialah dengan menggunakannya sebagai pengisi komposit. Sedangkan polipropilena relatif murah dan mudah direkayasa, sehingga kemungkinannya sebagai bahan pengikat dapat dipertimbangkan. Namun, salah satu sifat polipropilena, yakni ketidakcocokannya dengan pengisi serbuk kayu menjadi suatu kendala yang tidak bisa diabaikan. Untuk itu, penelitian ini mengkaji pengaruh penambahan PP-g-MA sebagai zat penggabung system komposit polipropilena - serbuk kayu karet guna meningkatkan kecocokan antara polipropilena dan serbuk kayu.
Resin polipropilena dengan grade Trilene HF8.0CM, 10% berat serbuk kayu karet dengan ukuran 18 mesh, dan zat penggabung PP-g-MA (Licocene PPMA 6452 TP) dicampurkan dengan metode pencampuran kering, kemudian dilanjutkan dengan ekstrusi menggunakan extruder berulir ganda. Kadar zat penggabung 0%, 5%, 10%, dan 15% berat menjadi variabel pada penelitian ini. Pengujian laju alir lelehan, tarik, fleksural, impak, dan kekerasan dilakukan untuk melihat perubahan pada sifat mekanik; analisis differential scanning calometry (DSC) dilakukan untuk melihat perubahan temperatur leleh dan temperatur kristalisasi; dan pengamatan scanning electron microscope (SEM) dilakukan untuk melihat ikatan antarmuka serbuk kayu dan matriks polipropilena.
Penggunaan PP-g-MA sebagai zat penggabung pada sistem komposit polipropilena - serbuk kayu karet telah memberikan hasil yang cukup baik. Dari hasil pengujian DSC, diperoleh kenaikan temperatur kristalisasi pada setiap penambahan PP-g-MA, yang mana kenaikan temperatur kristalisasi ini menunjukkan kenaikan kapasitas nukleasi. Pengujian tarik membuktikan penambahan PP-g-MA pada komposit sampai dengan 10% berat meningkatkan modulus elastisitas secara signifikan. Pengujian fleksural membuktikan penambahan PP-g-MA sampai dengan 5% berat meningkatkan modulus fleksural secara signifikan. Pengamatan SEM pada permukaan patahan komposit dengan penambahan 10% berat dan 15% berat PP-g-MA menunjukkan terjadi pembasahan yang baik pada ikatan antarmuka serbuk kayu dan matriks polipropilena.

Rubber wood sawdust is a readily available substance and often unused, whereas actually it can be useful. One way of making good use of it, is using it as composite fillers. While polypropylene is a relatively cheap and easily modified, such that its possibility as a favourable binding material is worth considering. However, polypropylene is incompatible with rubber wood flour, and a solution has to be found for this problem. Here, we study the effect of adding PP-g-MA as a coupling agent to improve the compatibility between polypropylene and rubber wood flour.
Polypropylene resin of grade Trilene HF8.0CM, 10% wt. rubber wood flour of 18 mesh, and coupling agent PP-g-MA (Licocene PPMA 6452 TP) were blended using the dry blending method, then extruded using double screw extruder. In this study, we observed the effect of coupling agent content of 0%, 5%, 10%, and 15% of weight. Melt flow rate, tensile, flexural, impact, and hardness tests were done to observe changes in mechanical properties; differential scanning calometry analysis was done to observe changes in melting and crystallisation temperatures; and scanning electron microscope (SEM) imaging was performed to observe interfacial bonding of wood flour and polypropylene matrix.
The addition of PP-g-MA as a coupling agent in the polypropylene - rubber wood flour composite system gave quite good results. DSC tests showed an increase in crystallisation temperature with increasing PP-g-MA content, indicating an increase in nucleation capacity. Tensile tests proved that an increase in PP-g-MA content in the composite up to 10% wt. significantly increased modulus of elasticity. Flexural tests proved that an increase of PP-g-MA content up to 5% wt. significantly increased flexure modulus. SEM imaging of the fracture surfaces composite with 10%wt. and 15% wt. PP-g-MA showed good wetting at the interface of wood flour and polypropylene matrix.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41671
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuning Hanurawati
"ABSTRAK
Glukoamilase menghidrolisis ikatan a-1,4 dan a-1,6 pada ujung non-reduktif dari pati.
Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan aktivitas glukoamilase dari A. awamori UICC 314 yang ditumbuhkan pada medium Sakai modifikasi dengan enam sumber karbohidrat yang berbeda. Pengukuran aktivitas glukoamilase dengan metode Nishise et al. (1988), dan konsentrasi glukosa dengan metode Somogyi-Nelson.
Dalam waktu fermentasi 24 jam urutan tinggi ke rendah aktivitas glukoami1ase dihasilkan dari tepung beras, tepung ubi, maizena, tapioka, soluble starch dan tepung sagu; pada tepung sagu dan soluble starch aktivitas berbeda nyata dengan tepung beras, tepung ubi, maizena, dan tapioka; aktivitas pada soluble starch juga berbeda nyata dengan tepung sagu; pada tapioka aktivitas tidak berbeda nyata dengan tepung beras dan tepung ubi, sedangkan dengan maizena berbeda nyata; pada tepung beras, tepung ubi, dan maizena hasilnya tidak berbeda nyata.
Dalam waktu fermentasi 48 jam tidak ada perbedaan aktivitas glukoamilase pada semua sumber karbohidrat.
Aktivitas glukoamilase berbeda dalam waktu fermentasi 24 dan 48 jam pada tepung beras, tepung ubi, maizena, dan tepung sagu; sedangkan pada tapioka dan soluble starch tidak ada perbedaan.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widodo
"Penggunaan tepung terigu oleh masyarakat Indonesia cukup besar dan cenderung meningkat. Bahan baku tepung terigu berasal dari impor, menyedot devisa tidak sedikit. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi singkong cukup melimpah dan berharga murah yang dapat diolah menjadi tepung sebagai pengganti tepung terigu, yaitu Mocaf (Modified Cassava Flour). Mocaf merupakan produk turunan dari tepung singkong menggunakan prinsip modifikasi sel singkong oleh fermentasi dengan peran enzim mikroba mendominasi. Produk tepung yang dihasilkan memiliki karakteristik mirip tepung terigu, yaitu putih, lembut, dan tidak berbau singkong. Dengan karakteristik tersebut, tepung Mocaf dapat menjadi komoditas subtitusi tepung terigu sehingga impor gandum di Indonesia dapat dikurangi. Pengembangan Mocaf sudah lama dilakukan namun kurang mendapat perhatian yang serius termasuk dari Pemerintah serta stakeholder terkait. Pengembangan Mocaf secara terpadu dan berkesinambungan perlu dilakukan diantaranya melalui pendekatan Desa Mandiri Mocaf"
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2023
330 JPP 6:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adrina Dewani
"Penulisan karya akhir ini dilatarbelakangi penghapusan tata niaga tepung terigu yang menjadi akhir monopoli Bulog dalam industri ini. Implikasi Iebih lanjut dan keputusan pemerintah tersebut adalah pembebasan impor terigu dan gandum bagi Importir Umum, penghapusan subsidi pembelian gandum serta meningkatnya persaingan di dalam industri. Perubahan dalam lingkungan industri tersebut tentunya berpengarub terhadap strategi pemasaran yang diterapkan oleh para pelaku usaha. Dan studi kasus yang dipilih dalam pembahasan karya akhir ini difokuskan pada strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. ISM Bogasari Flour Mills.
Melalui analisa lingkungan internal dan eksternal, serta lingkungan industri untuk mengidentifikasi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan disusun Matriks TOWS untuk memunculkan strategi yang sesuai. Identifikasi terhadap ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bogasari memberikan hasil bahwa ancaman yang dihadapi mencakup foreign currency impact & raw material supply; peluang yang dimiliki Bogasari bersumber dari captive market, degress of concentration, degrees of integration, types of competitors, barrier to entry/exit, ecological impact, consumer protection; kelemahan utama terletak pada price competitiveness-, kekuatan bersumber dari size of plants, number of equzment owned, number of specialists, procurement, capacity utilization, market share, company image, planning & control systems.
Ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan yang telah diidentilikasi dimasukkan ke dalam Matriks TOWS. Kombinasi strategi yang dihasilkan berupa strategi TOWS yaitu Strategi SO (optimalisasi kapasitas, memperbesar market share, dan meningkatkan sales melalui ekspor); Strategi WO (memanfatkan economies of scale, meningkatkan etisiensi., dan memberi miai tambah pada produk); Strategi ST (mencari alternatif bahan baku selain gandum, memanfaatkan kapasitas untuk produk tepung-tepungan lainnya); Strategi WT (mendorong pengembangan teknologi budidaya gandum di dalam negeri).
Selain itu, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi yang dilakukan melalui in-depth interview dengan perwakilan manajemen Bogasari, maka ditentukan posisi Bogasari dalam matriks Industiy Attractiveness - Business Strengths. Posisi tersebut akan berimplikasi terbadap strategi yang sebaiknya diterapkan oleh Bogasari. Selain itu, berdasarkan hasil analisa juga ditentukan target market, positioning serta implementasi strategi yang diperoleh dati Matrik TOWS & Matriks Industry Attractiveness-Business Strengths yang dijabarkan melalui strategi bauran pemasaran / marketing mix (product, price, place & promotion). Penjelasan strategi bauran pemasaran dikaitkan dan dibandingkan dengan strategi yang telah diterapkan oleh Bogasari sebelum dan setelah dihapuskannya tata niaga tepung tetigu. Data yang digunakan untuk melakukan analisa diperoleh dari berbagal sumber literatur dan juga wawancara dengan pihak PT. Bogasari Flour Mills.
Hasil analisa menunjukkan bahwa posisi Bogasari di dalam matriks Industry Attractiveness Business Strengths adalah pada kuadran "Selective Growth" (high business strengths dan medium industry attractiveness) Implikasi strategi yang ditimbulkan adalah: investasi pada segmen yang atraktif untuk dikembangkan; membangun kemampuan untuk menghadapi persaingan dan mengutamakan pencapaian profitabihtas.
Target market yang disarankan adalab segmen mie (noodle) yang pada tahun 2000 menyerap konsumsi tepung terigu nasional hingga rnencapai 50% dari total konsumsi. Selain itu, pergeseran pola makan masyarakat juga berdampak pada meningkatnya konsurnsi mie instant yang rata-rata mencapai 12% per tahun. Bogasari telah memiliki keuntungan tersendiri dengan memilih segmen ini karena integrasi dengan produsen mie instant terbesar di Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses Makmur telah menjamin penyerapan sebesar 17% total produksi Bogasari.
Positioning pemisahaan sebagai pelaku bisnis yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui slogan ?Turut Membangun Gizi Bangsa? dinilai telah cukup baik. Demikian pula positioning produk terigunya secara umum sebagai ?Terigu Istimewa Hasil Sempurna?. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan Bogasari dalam penerapan positioning produk-produknya adalah pembedaan jenis terigu berdasarkan fungsinya. Banyak sekali produk Bogasari yang memuiki positioning yang tumpang tindih (Lencana Merah, Segitiga Merah dan Kunci Biru), terutama pada produk-produk baru yang diluncurkan setelah penghapusan tata niaga.
Menimbang kondisi tersebut maka disarankan agar Bogasari menerapkan marketing relationship strategy, untuk mendekatkan hubungan dengan konsumen melalui pelayanan yang diberikan serta mengkomunikasikan fungsì/kegunaan produk yang dihasilkan. Saran lain adalah penetapan orientasi yang jelas untuk pengembangan produk baru melalui new product strategy dimana pengembangan produk baru diarahkan pada segmen yang telah dipilih.
Stratregi bauran pemasaran yang telah diterapkan Bogasari digambarkan dalam dua masa yaitu sebelum dan setelah deregulasi (penghapusan tata niaga terigu). Perubahan drastis yang dilakukan Bogasan memberikan hasil yang cukup baik dengan mulai meningkatnya penjualan produk pada tahun 2000 (2.010 juta ton) setelah mengalami titik terendah pada tahun 1999 (1.700 juta ton). Namun belum cukup baik jika dibandingkan dengan performa sebelum deregulasi.
Strategi produk diterapkan melalui implementasi product design strategy, new product design dan value marketing strategy; mengutamakan pengembangan produk untuk industri mie dan perbaikan positioning produk. Strategi harga melaiui penerapan pricing strategies for established produclls serta price flexibility strategy. Penerapan strategi distribusi yang telah cukup baik perlu diperkuat dengan pertimbangan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh seperti adaptabiitas, perubahan teknologì dan nilai-nilai sosial budaya. Sedangkan strategi promosi diterapkan melalui gabungan promotion mix dan pemilihan media (media selection strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>