Ditemukan 5591 dokumen yang sesuai dengan query
Kim, Jae-yop
Kyonggi-do Paju-si : Sallim, 2006
KOR 327.151 KIM b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ju, Gang Hyeon
Seoul: Woangjin Jisik house, 2008
KOR 910.519 JUG d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Xiaojuan, Jiang
Beijing: People's Publshing House, 2009
SIN 338.9051 XIA t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Seoul: Yoo Jin-hwan Korean Culture and Information Services,
050 KOR
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Korea: Gyeonggi-do Nanam, 2005
KOR 330.951 9 SAE
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nabila Vina Fairuzzahra
"Industri perfilman Korea Selatan telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek dalam industri perfilman Korea Selatan, mulai dari kuota impor, sistem sensorsip, sampai narasi yang ditayangkan dalam film. Salah satu narasi dalam film Korea Selatan yang dapat dijumpai adalah narasi mengenai Jepang. Dalam narasi tersebut, citra Jepang dikonstruksikan secara negatif. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan citra negatif Jepang yang direpresentasikan dalam film Korea Selatan. Selain itu, penelitian juga mengkaji tentang alasan yang melatarbelakangi penggambaran citra negatif tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana (discourse analysis). Landasan teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini meliputi konsep framing, teori representasi, dan teori semiotik konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra negatif Jepang yang direpresentasikan dalam film Korea Selatan menunjukkan bahwa 1) bangsa Jepang adalah bangsa yang kejam; 2) bangsa Jepang adalah bangsa yang militeristik; 3) bangsa Jepang adalah bangsa yang nasionalis dan patriotis; 4) bangsa Jepang memiliki rasa superioritas terhadap bangsa Korea; dan 5) Jepang memiliki hubungan yang kompleks dengan Korea Selatan. Citra negatif tersebut ditampilkan sebagai suatu strategi untuk menggiring opini publik Korea Selatan agar memiliki persepsi yang negatif mengenai Jepang.
South Korean film industry has been developed significantly in the past years. It’s because of the changing within some aspects in South Korean film industry, such as import quota, censorship system, and narration of the film. One kind of narration of South Korean films that can be found is the naration about Japan. Through that narration, Japan is depicted by negative images. Thus, this research aims to explore the negative images of Japanese which is depicted in South Korean films. This research will also analyze the background of those negative images. This research is qualitative research with discourse analysis approach. Theories and concept used in this research are framing theory, representation theory, and connotative semiotic theory. This research shows that the negative images of Japan represented in South Korean films are 1) the Japanese is cruel; 2) the Japanese are militeristic; 3) the Japanese are nationalist and patriotic; 4) the Japanese have been superior than South Koreans; and 5) Japan has complex relationship with South Korean. Those negative images are shown as to construct public opinion so that they have negative perception of Japan."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Vita
"Penelitian ini menganalisis identitas pada makanan tradisional Korea yang disebut gimbab. Berdasarkan pencarian sumber didapati adanya klaim antar negara Jepang dan Korea terkait gimbab. Terdapat beberapa data yang menjelaskan bahwa gimbab merupakan makanan hasil adaptasi dari sushi khas Jepang. Hal ini dikarenakan gimbab dan sushi memiliki tampilan yang sama, yaitu nasi yang digulung dengan menggunakan rumput laut walaupun keduanya memiliki isian yang berbeda. Berdasarkan latar-belakang tersebut penelitian bertujuan untuk menganalisis asal-usul gimbab dan sushi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi-literatur dengan analisis bersifat deskriptif-kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak adanya kesinambungan antara sejarah gimbab dan sushi. Penelitian ini juga berargumen bahwa setiap negara memiliki sejarah budayanya masing-masing sehingga gimbab bukan merupakan hasil adaptasi dari sushi.
This study analyzes the origin of Korean traditional food called gimbab. Based of related sources, it was found that there are differing claims on the origins of gimbab from Japan and Korea. There are data which explains that gimbab is a food adapted from Japanese sushi. This is because gimbab and sushi have the similar appearance, namely rice rolled using seaweed though the two have different fillings. Therefore, based on this background this research aims to analyze the origins of gimbab and sushi. The research method used is a literature-study method with descriptive-qualitative analysis. The results of the analysis show that there is no continuity between the history of gimbab and sushi. This study also argues that each country has its own cultural history, so gimbab are not an adaptation of sushi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tommy Patrio Sorongan
"Studi ini menganalisis proses Koevolusi yang terjadi antara Jepang sebagai Role Model dan Korea Selatan sebagai interaksor dalam Industri Elektronik Konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses koevolusi yang terjadi antara Jepang dan Korea Selatan sebagai interaksinya. Dalam studi ini, dua faktor yang akan dianalisis, yaitu Sistem Inovasi dan Organisasi Industri. Lebih lanjut, kajian ini akan merumuskan gagasan bagaimana suatu negara menerapkan model koevolusi dengan negara lain untuk memperkuat industrinya dan menjadi pemimpin pasar dunia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa New Product Development dikembangkan antara Korea Selatan dan Jepang dalam proses koevolusi, terutama pada Incremental Innovation dari produk itu sendiri. Dalam hal Organisasi Industri, koevolusi antara Jepang dan Korea Selatan mendorong kedua negara untuk mencari kebijakan terbaik untuk mempertahankan posisinya di pasar.
This study analyses the Coevolution process that happens between Japan as a Role Model and South Korea as the interactor in the Consumer Electronics Industry. This study aims to understand how the coevolution process happened between Japan and South Korea as the interactor. In this study, two factors are going to be analyzed, which are the Innovation System and Industrial Organization. Furthermore, this study would formulate the idea of how a country applies the coevolution model with other countries to strengthen their industry and become the leader in the world market. The result of this study revealed that New Product Development was developed between South Korea and Japan in the coevolution process, especially on the incremental innovation of the product itself. In terms of Industrial Organization, the coevolution between Japan and South Korea drove both countries to find their best policies to sustain their position in the market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Siti Muthia Hasna
"Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi feminitas perempuan berdasarkan gender sebagai dampak dari globalisasi yang ditampilkan dalam drama televisi Jepang For You in Full Blossom (2007) dan Pretty Proofreader (2016) serta drama televisi Korea Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Perempuan modern terkait feminitas, dihadapkan dengan maskulinitas dalam struktur masyarakat Jepang dan Korea. Dengan unit analisis perilaku, penampilan, dan gaya hidup, penelitian antardisiplin ini menganalisis representasi dari keempat drama televisi sebagai korpus penelitian. Metode analisis isi digunakan sebagai teknik penelitian untuk membuat simpulan yang sahih dan dapat direplikasi dari teks ke konteks penggunaannya, melalui empat tahapan: merumuskan tujuan dan konseptualitas, menyusun kategorisasi unit sampling, mencatat unit sampling, dan terakhir mengkaji hasil pencatatan dengan memberikan interpretasi. Hasil penelitian keempat drama televisi tersebut merepresentasikan perempuan Jepang dan Korea sebelum dan sesudah 2010 sebagai titik pergeseran perilaku dan penampilan perempuan dalam nilai-nilai feminitas yang dihadapkan dengan maskulinitas di Asia Timur. Perempuan Jepang dan Korea memahami tuntutan masyarakat untuk berbaur demi menjaga harmoni yang menjadi nilai penting dalam masyarakat Asia Timur, tanpa mengesampingkan individualitasnya.
This study aims to analyze the representation of women’s femininity according to gender as the impact of globalization shown in the Japanese television dramas For You in Full Blossom (2007) and Pretty Proofreader (2016), and Korean television dramas Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Modern women related to femininity faced masculinity in Japanese and Korean social structures. With behavior, appearance, and lifestyle as analysis units, this interdisciplinary study analyzed the representation in those four television dramas as the corpus of research. The context analysis method is used as a research technique to make a valid and replicable conclusion from text to the usage context through four steps: formulate the purpose and concept of research, arrange a set of sampling unit categorizations, record the sampling unit, and study the data record by giving the interpretation. The study shows that these four television dramas represented Japanese and Korean women before and after 2010 as a shift point of behavior and appearance in femininity values faced masculinity values in East Asia. Japanese and Korean women acknowledged the requirements to mingle in their society to maintain harmony as one of the essential values in East Asian society without neglecting their individualities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library