Ditemukan 155835 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Badan Pusat Statistik , 2013
338.1 BAD p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Nusantara Indonesia adalah kawasan yang teramat unik di muka bumi ini. Sekitar 70% areal kawasan kepulauan dengan lebih dari 18.000 pulau besar kecil ini berupa perairan marin, baik dangkal maupun dalam yang kesemuanya adalah perairan yang tinggi produktivitasnya. Nusantara yang dibelah dua sama besar oleh garis katulistiwa ini beriklim hangat dan basah serta mendapat pasokan cahaya matahari harian sekitar 12 jam sepanjang tahun sehingga memungkinkan kehidupan hayati kaya dan beranekaragam. Kepulauan yang terletak di pusat kegiatan geologik, baik tektonik maupun vulkanik ini sering mengalami akibatnya, baik berupa musibah maupun manfaat. Erupsi vulkanik yang bergantian terjadi, selain menimbulkan bencana juga memberikan pasokan hara nutrisi tumbuhan dan bahan tambang melalui semburan debu vulkanik dan material erupsinya. Letak kepulauan di posisi silang antara dua samudera dan dua benua menyebabkan tumbuh dan berkembang keanekaragaman etnik, adat, budaya dan peradaban. Posisi di antara benua Asia yang tua dan benua Australia yang relatif muda, meyebabkan terdapat empat daerah biogeografi yang dibatasi oleh garis-garis imajiner Wallace, Weber serta Lyddeker dan gejala migrasi alami fauna dan flora cenderung ke arah timur. Hal-hal yang menjadikan nusantara ini bersifat unik perlu dipahami guna menghindari kegiatan yang akan memunculkan dampak lingkungan yang merugikan dan melecut balik menghentikan kegiatan sehingga tidak mampan (sustuinable, berlanjut)."
330 ASCSM 29 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dillon, H.S.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999
630 DIL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Kementerian Pertanian RI, 2016
338.1 IND s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Wisma Aurora Budiman
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lepi Tanadjaja Tarmidi
"Agriculture in Indonesia is still an important sector in the economy, while for several outer provinces it constitutes the most important economic activity. However, there exists a wide discrepant in agricultural development between in particular Java/Ball and the eastern part of Indonesia. This is the very central issue which the author intents to capture the attention of policy makers in the field of agricultural development. The most advanced region for agricultural cultivation is highly concentrated on the island of Java, while in many parts of eastern Indonesia agricultural cultivation is still underdeveloped in terms of number of plant varieties, product quality and productivity. And these backward farmers belong to the poor group in the population. This wide discrepant in agricultural development is being demonstrated through a number of tables and personal observations by the author. Soil condition, climate and inputs do of course determine the volume, quality and kind of output, but know-how about agricultural technologies is no less important, and this is lacking in the Eastern regions. Unfortunately, thus far the central as well as the local governments do not put much attention to regional agricultural development. Therefore the government should change this attitude or rather its negligence about the problem, because through education in agricultural technologies and extension services the farmers in the outer regions could improve their agricultural technical know-how, contribute to regional development and hence their income."
2006
EFIN-54-1-August2006-111
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Pulungan, Ismail
Bogor: [publisher not identified], 1992
R 636 PUL p
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Bustanul Arifin
Jakarta: Kompas, 2004
338.159 58 BUS a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Soekartawi
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2005
630.141 SOE p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Beberapa kesimpulan dapat dirangkum adalah: 1.) Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah, tanah yang subur dan iklam yang mendukung usaha-usaha pertanian dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional, 2.) Indonesia tidak dapat mempertahankan swasembada pangan yang pernah dicapai pada tahun 1984 bahkan pertanian Indonesia semakin menurun yang ditandai dengan impor pangan yang mencapai angka US$ 14,9 miliar pada tahun 2013, 3.) Salah satu penyebab kemunduran pertanian Indonesia adalah penggunaan teknologi High External Input Technology (HEIT) dalam pertanian yang memberikan dampak negatif terhadap penurunan hasil panen dan kualitas produk pertanian, kerusakan tanah serta ekosistem lahan pertanian dalam jangka waktu lama, 4.) Solusi dalam membangkitkan kembali pertanian Indonesia adalah dengan melaksanakan sistem pertanian yang bersifat back to nature atau disebut pertanian organik."
JKL 21 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library