Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suparto Brata
Yogyakarta: Narasi, 2012
899.222 SUP k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Oktafiani
"Kedudukan perempuan dalam masyarakat sering menjadi sorotan para pengarang cerita maupun peneliti. Satu dari sekian banyak novel yang ditemukan terdapat lika-liku kehidupan seorang perempuan adalah trilogi berjudul Kelangan Satang karya Suparta Brata (2012). Fokus penelitian ini adalah mengangkat tentang kondisi perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki yang mengalami beberapa ketidakadilan yang terjadi dalam novel tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan wujud bias gender pada perempuan, relevansinya pada kehidupan nyata, dan nilai moral yang direpresentasikan dalam novel Kelangan Satang karya Suparto Brata (2012). Penelitian ini menggunakan teori analisis gender dari Mansour Fakih (2013), pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, dan mimetik. Dengan memanfaatkan metode penelitian tersebut dapat dilakukan interpretasi terhadap data yang diperoleh dari dalam novel tersebut maupun konteksnya dengan situasi budaya masyarakat Jawa. Penelitian ini bersumber pada novel trilogi kelangan Satang buku bagian II dengan judul Kaduk Wani dan buku bagian III dengan judul Ketanggor karya Suparto Brata (2012). Hasil penelitian ini menujukkan adanya wujud bias gender pada tokoh perempuan yang meliputi adanya bentuk subordinasi, stereotip negatif, dan kekerasan verbal, adanya hubungan antara bias gender dalam novel dan kehidupan nyata, serta nilai moral yang terkandung.

The position of women in society is often the focus of story writers and researchers. One of many novels found that have twists and turns in a woman's life is a trilogy entitled Kelangan Satang by Suparta Brata (2012). Focus of this research is to raise about the condition of women with men who experience some of the injustices in the novel. The purpose of this study is to describe the form of gender bias in women, its relevance in real life, and the moral values ​​represented in the novel Kelangan Satang by Suparto Brata (2012). This study uses the theory of gender analysis from Mansour Fakih (2013), a qualitative approach with descriptive analysis method, and mimetic. By utilizing this research method, interpretation can be make of the data obtained from the novel and its context with the cultural situation of the Javanese people. This research is based on the novel trilogy kelangan Satang book part II with the title Kaduk Wani and part III book with the title Ketanggor by Suparto Brata (2012). The results of this study show that there is a form of gender bias in female characters which includes forms of subordination, negative stereotypes, and verbal violence, the relationship between gender bias in the novel and real life, and the moral value."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rozak Zaidan
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997
899.222 ABD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Depdikbud, 1982
899.222 YAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tantular, Mpu
Depok: Komunitas Bambu, 2019
959.8 MPU k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soesatyo Darnawi
Djakarta: Balai Pustaka, 1964
899.222 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Turita Indah Setyani
"Tantu Pangelaran (TP) sebagai obyek penelitian visi yang penulis garap, merupakan salah satu upaya untuk meleng_kapi khasanah sastra Jawa. Dan teks TP yang dipergunkan ini adalah teks edisi Pigeaud, sebab teks tersebut telah menja_di teks edisi kritis dan telah pula diterbitkan dangan dicetak dalam huruf latin. Selain itu Pigeaud te1ah berhasil mengangkat TP sebagai buku Jawa tertua yang berisi mitologi Jawa asli, sehingga TP dapat dikatakan sebagai karya sastra Jawa asli. TP sebagai karya sastra Jawa asli tentunya mengandung sebagian warisan rohani dari bangsa Indonesia pada masa si_lam. Dan salah satu kandungan warisan tersebut dapat berupa visi. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan visi yang terkandung dalam TP. Dari tujuan ini kita dapat memperoleh visi yang diinginkan oleh TP itu sendiri, baik secara bagian-bagian maupun secara keseluruhan. Dan mem_peroleh visi/pandangan TP, berarti juga memperoleh visi/pan-dangan pengarangnya, sehingga kita dapat mengetahui betapa sesungguhnya visi pengarang TP itu sendiri.Masalahnya, bagaimana mencari dan menemukan visi TP? Untuk itu diperlukan konsep tentang visi dan metode untuk menganalisa visi tersebut. Visi adalah tanggapan keseluruhan pengarang tentang pengalamannya atas hubungan yang menyeluruh dengan dunia nyata, yang bertitik tolak dari pandangannya sendiri. Dan untuk mencari dan menemukan visi, berdasarkan tema ceritanya, sebab visi itu diungkapkan dalam cerita melalui pelayanan tema. Sedangkan untuk menganalisis visi tersebut, penulis menggunakan metode struktural. Berdasarkan metode ini, karya sastra TP akan dipandang sebagai struktur visi yang terdiri dari unsur-unsur visi yang secara keseluruhan membangun karya sastra TP yang utuh danmenyeluruh. Jadi cara kerja penulis aalam menggarap visi TP, yaitu TP dibagi menurut bagian-bagian ceritanya, dari masing-masing cerita dicari dan ditemukan tema serta ceritanya. Setelah visi ditemukan, dianalisis satu per satu, kemudian barulah disimpulkan secara keseluruhan. Dari keseluruhan penbahasan yang berupaya mengungkapkan visi yang terkandung dalam TP, dapatlah disimpulkan bahwa TP mempunyai dua macam orientasi visi, yaitu 1) visi yang berorientasi Jawa, sangat dominan dan meliputi visi tatanan hidup, visi asal mula, dan visi ajaran; 2) visi yang berorientasi India, tidak dominan dan meliputi visi asal mula serta visi tatanan hidup. Dengan adanya visi yang berorientasi India dalam TP, memberikan pandangan bahwa budaya Jawa tidak menutup kemung_kinan mengadakan penyerapan terhadap budaya luar (asing), dalam hal budaya India, sepanjang diperlukan dan tidak mengubah pola kepribadian budayanya sendiri."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin
"Tunggak-Tunggak Jati (Pustaka Jaya, 1977) karangan Sasmito, adalah sebuah karya sastra Jawa modern yang disajikan dalam bentuk novel. Novel ini mengetengahkan kisah seorang pejabat muda, pemuda pribumi (Jawa) masa kini, dalam kisah cintanya dengan seorang gadis keturunan Cina,maupun dalam kisah konfliknya dengan sebuah komplotan yang dipimpin dan dibiayai oleh seorang pengusaha keturunan Cina, yang kebetulan adalah ayah kandung si gadis tersebut. Di dalam skripsi ini dibicarakan mengenai tema dan amanat yang terkandung dalam novel Tunggak-Tunggak Jati, dalam suatu pengungkapan tema dan amanat melalui analisis latar dan penokohan. Dalam hal ini, tema dan amanat dipahami dan dirumuskan berdasarkan penjabarannya dalam penampilan latar dan penokohannya. Sudah tentu tema dan amanat hanya dipahami serta dirumuskan dalam kerangka struktur novel tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Damarwulan djumeneng nata. Ringkasanipun serat danarwulan mawi sekar saha tanpa sekar ingkang sami kalijan Langendrija V lampahan Damarwulan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S11386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka.
Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>