Ditemukan 5077 dokumen yang sesuai dengan query
Holloway, J. Christopher
"The tourism industry is in a constant state of flux, where trends and attitudes are frequently susceptible to outside influences including factors such as technological and economic change The Business of Tourism by Chris Holloway and Claire Humphreys is the ideal textbook to help you to not only understand these new changes but look at them with a critical eye and predict future trends.
This book is the ideal foundation text for students of Tourism Management or Travel and Tourism. The historical context is combined with background theory and research plus up-to-date international case studies. It examines in detail the tourism product, its impacts and the tourist to provide the reader with a comprehensive understanding of the management of this important global industry. The result is a practical and relevant text for any student wishing to work in one of the many diverse sectors of the tourism industry"
Harlow: Pearson education, 2012
910.68 HOL b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mill, Robert Christie
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000
338.479 1 MIL t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mill, Robert Christie
Englewodd Cliffs, N. J.: Prentice-Hall, 1990
338.479 1 MIL t (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Holloway, J. Christopher
Harlow: Prentice-Hall, 2002
910.68 HOL b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ridwan Ajie
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34201
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mill, Robert Christie
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000
338.479 1 MIL t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Anindya Dhamayanti
"Kota Solo memiliki beberapa atraksi wisata berupa peninggalan sejarah di masa lalu. Dari identifikasi fasilitas wisata dan penggunaan tanah, diperoleh empat karakteristik TBD dilihat berdasarkan unsur wisatanya. Pertama adalah TBD berbasis pemerintahan dan perdagangan, dimana TBD ini terletak pada pusat kota dengan atraksi wisata Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran yang memperlihatkan kuatnya nuansa pemerintahan Serta Pasar Klewer dan Pasar Gedhe yang mencirikan nuansa perdagangan. Kedua adalah TBD berbasis jaringan transportasi, dimana pada TBD ini terdapat stasiun Balapan dan terminal Tirtonadi. Ketiga adalah TBD berbasis seni tradisional, diniana TBD ini dicirikan oleh atraksi-atraksi yang memperlihatkan seni budaya tradisional Solo, seperti Taman Sriwedari yang merupakan tempat pertunjukkan wayang orang, dan Kanipung Batik Laweyan yang merupakan salah satu pusat batik di Solo. TBD yang keempat adalah TBD yang berbasis pada rekreasi publik, yaitu Stadion Manahan dan Taman Balekambang.
Solo has a few heritage attractions, there was the product from the history in the past. The result from identification of tourism facilities and landuse was acquired four characteristics TBD based on the tourism elements. The First is the TBD that based on governance and trade, its located in the inner city which has Kasunanan Palace and Mangkunegaran Temple attractions. Kasunan Palace has strong feel of the govemment and the other hand, Klewer Market and Gedhe Market show the feel of trading. The Second is the TBD that based on transport network, this TBD has Balapan Station and Tirtonadi Terminal attraction. The third is the TBD that based on traditional art, which is characterized by TBD attractions of the Solo traditional art and culture, such as the Sriwedari Park showtimes puppet people and Kampung Batik Laweyan. The fourth TBD is based on public recreation, there are Manahan Stadium and Balekambang Park attraction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34116
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Jupriyadi
"Kota Semarang mempunyai perbedaan bentang alam sehingga dikenal dengan adanya Kota Atas dan Kota Bawah. Perbedaan ini menyebabkan pariwisata urban menjadi menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pola TBD serta karakteristiknya dengan memerhatikan persebaran fasilitas wisata yang ada di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial yang dijelaskan secara deskriptif. Terdapat tiga TBD yang berada di Kota Semarang yaitu, TBD Basis Peninggalan Budaya, TBD Basis Pemerintahan, dan TBD Basis Penginapan. Pola Sebaran TBD di Kota Semarang menyebar dengan mengikuti jalur jalan utama yang melintasi CBD. Masing ? masing TBD memiliki karakteristik fasilitas wisata yang berbeda. Dari semua TBD, terdapat satu TBD yang keluar satu arah dari region CBD-nya dengan mengikuti arah perjalanan keluar kota.
Semarang city has different landscapes and became known by Upper City and Lower City. This difference causes the urban tourism is interesting to be studied. The purpose of this study is to obtain the characteristic and pattern of TBD by looking at the spread of tourist facilities in the city of Semarang. The method used in this study is the spatial analysis by described descriptively. There are three TBD residing in the city of Semarang which are, the Cultural Heritage Based TBD, Administration TBD, and Lodge Based TBD.The TBD distribution pattern in the city of Semarang spread by following the main route across the CBD. Each TBD have the characteristics of different tourist facilities. Of all the TBD, there is one TBD that comes out in one direction from its CBD region by following the direction that heading out of Semarang City."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1575
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sabilla Astaniajanti
"Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai utara Pulau Jawa dan dikenal sebagai Kota Batik, sehingga atraksi-atraksi batik menjadi objek wisata yang menarik di kota Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh karakteristik dan pola TBD dengan melihat persebaran fasilitas wisata di Kota Pekalongan, dengan sebelumnya mencari tahu di mana CBD di Kota Pekalongan karena TBD merupakan satu kesatuan dengan CBD. Data yang digunakan berupa persebaran fasilitas wisata primer, sekunder, dan kondisional. CBD diidentifikasi dari keberadaan gedung pemerintahan dan perdagangan dalam peta sarana dan prasarana yang di-overlay dengan peta penggunaan tanah, kemudian TBD diperoleh ketika dalam suatu CBD terdapat fasilitas primer dan fasilitas pendukung wisata dengan penarikan garis region baik CBD maupun TBD mengacu pada jaringan jalan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan teknik overlay yang kemudian dijelaskan secara deskriptif. Pola sebaran TBD di Kota Pekalongan mengikuti keberadaan jalur jalan utama yang menjadi satu kesatuan dengan CBD. Ada empat TBD yang berada di Kota Pekalongan yang diperoleh berdasarkan kesamaan jenis fasilitas primernya, yaitu TBD bernuansa Wisata Batik, TBD bernuansa Wisata Sejarah dan Budaya, TBD bernuansa Wisata Buatan, dan TBD bernuansa Wisata Pesisir.
Pekalongan City is located in the lowlands of the northern coast of Java Island and is known as the City of Batik, so that the attractions of batik become interesting attractions in the city of Pekalongan. The purpose of this study is to obtain the characteristic and pattern of TBD by looking at the spread of tourist facilities in Pekalongan City, by previously finding out where the CBD in Pekalongan City because TBD is in one unity with CBD. The data used are the location of primary, secondary, and conditional tourism. CBDs are identified from the presence of government and trade buildings in facilities and infrastructure map which then overlaid with land use map, then TBD is obtained when there is any primary facilities and supporting tourism facilities in a CBD, with both CBD and TBD region delineation referring to the road network. The method used is spatial analysis with overlay technique which then explained descriptively. The pattern of TBD distribution in Pekalongan City follows the existence of main road lane which is in one unity with CBD. There are four TBDs in Pekalongan City that are obtained based on the similarity of primary facility types, namely Batik Tourism based TBD, History and Cultural Tourism based TBD, Man Made Tourism based TBD, and Coastal Tourism based TBD."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kelvin Geovani Pratama
"Kota Tangerang merupakan salah satu kota pusaka di Indonesia, dan satu-satunya di Provinsi Banten. “Tangerang Live” merupakan sebuah visi dan misi dalam membangun Kota Tangerang, menjadi kota layak kunjung, layak huni, serta layak invesitasi. Kota Tangerang memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata perkotaan, karena terdapat beberapa peninggalan sejarah yang dapat menjadi sebuah daya tarik wisata. Tourism Business District merupakan sebuah istilah dalam pariwisata perkotaan yang berguna dalam memahami komponen pariwisata perkotaan, yang terdiri dari kesatuan fasilitas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan deliniasi Tourism Business District, serta menentukan karakteristik Tourism Business District yang terdapat di kota Tangerang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel fasilitas wisata, CBD, jaringan jalan, serta penggunaan tanah yang terdapat di Kota Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode keruangan melalui pendekatan fasilitas wisata, dan analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa deliniasi Tourism Busines District di kota Tangerang terdapat didalam wilayah pusat pelayanan kota, tepatnya di Kecamatan Tangerang, serta memiliki karakteristik Tourism Busines District yang di tentukan berdasarkan fasilitas primer yang tersedia, yaitu berupa atraksi yang didominasi oleh leisure setting dan terdapat core attraction berupa atraksi bangunan sejarah dan bangunan hasil pencapaian Kota Tangerang
Tangerang City is one of the heritage cities in Indonesia, and the only one in Banten Province. "Tangerang Live" is a vision and mission in developing Tangerang City, a city worthy of visit, livable, and worthy of investment. Tangerang City has great potential in developing urban tourism, because there are several historical relics that can become a tourist attraction. Tourism Business District is a term in urban tourism that is useful in understanding the components of urban tourism, which consists of a unity of tourist facilities. This study aims to determine the delineation of the Tourism Business District and determine the characteristics of the Tourism Business District in the city of Tangerang. The variables used in this research are tourist facilities, CBD, road network, and land use in Tangerang City. The method used in this research is the spatial method through the tourist facilities approach, and the analysis is carried out descriptively. The results show that the Tourism Busines District delineation in the city of Tangerang is located in the city service center area, precisely in the Tangerang District, and has the characteristics of the Tourism Busines District which are determined based on the available primary facilities, namely in the form of attractions dominated by leisure settings and core attractions in the form of historical building attractions and buildings achieved by the City of Tangerang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library