Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widoyono
Jakarta: Erlangga, 2008
616.988 3 WID p (3)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widoyono
Jakarta: Erlangga, 2011
618.929 883 WID p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soemarsono Sastrodipoero
"Saya memilih dan menyajikan pidato pengukuhan berjudul : Penyakit Tropik dan infeksi : Suatu perspektif pendekatan secara terpadu masalah infeksi Individual, komunitas dan nosokomial. Dengan maksud menyoroti masalah penyakit tropik dan infeksi yang seharusnya menjadi lebih dikenal, lebih difahami dan lebih diberi perhatian oleh masyarakat kita masing-masing, untuk meningkatkan keikutsertaan kita secara lebih nyata dalam usaha penanggulangan secara nasional dan global, sebagai salah satu bentuk sumbangan kita ke arah tercapainya kesejahteraan Bangsa.
Pengertian dan sejarah singkat Penyakit Tropik dan Infeksi.
Istilah dan pengertian Tropical Medicine (Trop.Med.) diperkenalkan oleh orang-orang Barat (baca: Utara) ketika mereka pertama. kali datang di daerah iklim panas, di sekitar khatulistiwa (keerkringen). Mereka menyaksikan alam di sini sebagai sesuatu yang berbeda dan khas dibandingkan dengan keadaan alam di negeri mereka. Mereka juga mengamati adanya penyakit-penyakit yang diderita oleh penduduk atau oleh beberapa dari mereka yang ada di sini, yang mereka sangka penyakit aneh dan tidak pernah mereka saksikan di negeri mereka. Citra tentang penyakit tropik diindentifikasi sebagai penyakit dengan konotasi negatif, seperti yang berhubungan dengan sanitasi jelek, gizi jelek, higiene jelek, kebiasaan jelek dan penyakit menular yang berbahaya. Karena itu mereka sudah sejak awalnya berpendapat bahwa penyakit di daerah panas ini ganjil (exotic) dan perlu diklasifikasikan tersendiri sebagai penyakit tropik, dan mereka yang ingin atau terpaksa tinggal di daerah tropik (seperti tentara Kolonial), sebaiknya bersikap preventif dan menghindar dari penyakit (dan penduduk) sedapat mungkin. Dalam suasana penjajahan maka riset yang berlangsung selama seratus enam puluh empat tahun sejak dibentuk organisasi ilmiah pertama yaitu Bataviaasch Genootschap van Kunsten en weten schappen, ditujukan khusus untuk kepentingan Pemerintah Kolonial. Ini berarti bahwa riset dikendalikan guna membantu perkembangan sistem ekonomi kolonial, politik dan sumber kekayaan bagi penguasa kolonial.
Dengan adanya sarana perhubungan lalu lintas yang modern dan cepat, yang menghilangkan kendala batas dan waktu bagi pergaulan global yang lebih erat, yang berakibat bertambah besarnya jumlah orang asal daerah iklim sedang yang berkunjung maupun yang tinggal untuk beberapa waktu yang lama (Penang Dunia ke II), maka Trop.Med. memperoleh arti yang lebih besar dalam sejarah kedokteran dari pada sebelumnya. Visi dan sikap mereka berubah; dalam tahap perkembangan Trop.Med., peneliti-peneliti mendapat kesimpulan, bahwa penyakit tropik tidaklah mengerikan sebagai yang mereka sangka sebelumnya ; penyakit-penyakit ini sebetulnya tidak seluruhnya asli (original) daerah tropik, tapi penyakit-penyakit tersebut didapati juga pada daerah-daerah iklim sedang, namun frekuensi maupun manifestasinya yang berlainan. Perbedaan frekuensi dan manifestasi ini, dimanapun ada kaitannya dengan : 1. ekonomi. 2. Iklim, serta 3. Bangsa/ras setempat. (1) Sebagaimana terlihat dari uraian di atas pengertian Trop.Med. terutama dipusatkan pada soal infeksi atau penyakit. ;Saya memilih dan menyajikan pidato pengukuhan berjudul : Penyakit Tropik dan infeksi : Suatu perspektif pendekatan secara terpadu masalah infeksi Individual, komunitas dan nosokomial."
Jakarta: UI-Press, 1992
PGB 0108
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Juwita Nelwan
"Sebagai negara tropis terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo, Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah kesehatan khususnya di bidang penyakit tropik dan infeksi/ Meskipun terdapat penurunan jumlah kasus tropik infeksi dalam 10 tahun terakhir, namun masalah penyakit tropik infeksi tetap masih membutuhkan perhatian/ Komitmen Indonesia untuk mensejahterakan masyarakat melalui pencapaian target dalam Sustainable Development Goals (SDG) 2030 yaitu mengakhiri epidemi malaria, AIDS, tuberkulosis, hepatitis, penyakit tropis terabaikan dan penyakit infeksi lainnya seperti diare atau demam tifoid masih membutuhkan usaha keras dari semua pihak."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
PGB-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Djunaedi
"ABSTRACT
Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 untuk mengetahui hubungan perilaku pencegahan malaria dengan kejadian malaria di Provinsi Papua. Desain penelitian ini adalah potong lintang, dengan besar sampel sebanyak 1.660 orang. Hubungan ditentukan dengan analisis multiple logistic regression. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat yang tidak menggunakan kelambu memiliki risiko 0,61 lebih kecil untuk mengalami malaria setelah dikontrol oleh variabel pemasangan kasa nyamuk, tempat perindukan nyamuk dan daerah pantai, risiko terjadinya malaria pada orang yang tidak memasang kasa nyamuk dan tinggal jauh dari perindukan nyamuk sebesar 2,6 kali lebih besar daripada mereka yang memasang kasa nyamuk dan tinggal jauh dari perindukan nyamuk. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempunyai risiko terkena malaria 2,3 kali lebih besar dibandingkan masyarakat yang tidak tinggal di daerah pantai. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat efektifitas penggunaan kelambu, dan pengendalian lingkungan untuk menurunkan kejadian malaria.

ABSTRACT
This study used data Riskesdas 2010 to determine the relationship of malaria prevention behaviors with malaria incidens in Papua Province. The study design was cross-sectional, with a sample size of 1,660 people. The relationship is determined by multiple logistic regression analysis. The results showed that people used mosquito nets to sleep have a 0.61 lower risk for experiencing malaria, once controlled by the variable mosquito netting at every ventilation, mosquito breeding places and coastal areas, House ventilation that doesn?t use mosquito nets and stay away from mosquito breeding places have risk of malaria incidens 2.6 times greater compare house who used mosquito netting and stay away from mosquito breeding. People living in coastal areas at risk of malaria 2.3 times more likely than people who do not live in coastal areas. Further research needs to be done to see the effectiveness of the use of bed nets, and environmental control to reduce the incidence of malaria.
"
2014
S56497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratika Dewi
"Resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria merupakan masalah yang harus diatasi. Salah satu caranya dengan mencari obat baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bunga dan ekstrak kulit buah Delonix regia dalam menurunkan densitas Plasmodium. Penelitian menggunakan desain uji eksperimental. Berdasarkan hasil uji fitokimia diketahui kadar alkaloid dalam esktrak kulit buah lebih tinggi dibandingkan kadar alkaloid dalam ekstrak bunga. Hal ini sesuai dengan hasil uji in vivo pada mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei. Mencit yang mendapatkan ekstrak kulit buah dengan dosis 2,8 mg/mencit, 8,4 mg/mencit dan 14 mg/mencit mengalami penurunan densitas Plasmodium sedangkan pada mencit yang mendapatkan ekstrak bunga terjadi kenaikan densitas Plasmodium.
Berdasarkan uji Post Hoc LSD didapatkan adanya perbedaan perubahan densitas Plasmodium yang signifikan pada mencit yang mendapatkan kontrol negatif dibandingkan dengan mencit yang mendapatkan ekstrak kulit buah dosis kecil, sedang maupun besar dengan nilai p 0,00; 0,03 dan 0,022. Sedangkan perbedaan yang tidak signifikan di dapatkan saat perubahan densitas Plasmodium pada mencit yang mendapatkan kontrol negatif dibandingkan dengan mencit yang mendapatkan ekstrak bunga dengan nilai p 0,156; 0,064 dan 0,923. Dapat disimpulkan ekstrak kulit buah dapat menurunkan densitas Plasmodium.

Resistance of Plasmodium to anti-malaria drugs is a problem that necessary to be solved. One of the way is create new drugs. The purpose of this study to determine the effect of flowers extracts and rinds extracts of Delonix regia to decrease density of Plasmodium. This study use experimental design. Based on the results of phytochemical test known that alkaloid levels in rind's extract is higher than flower's extract. This is consistent with the results of in vivo test in mice infected by Plasmodium berghei. The mice whom get rind's extract dose ie 2,8 mg/mice, 8,4 mg/mice dan 14 mg/mice shown decrease of parasitemia, mean while mice whom get flowers shown increase of parasitemia.
Based on Post Hoc LCD test, there is significantly difference in density change of plasmodium in mice whom get negative control compare with mice whom get small dose, medium dose and high dose of rinds extracts with the value of p 0,00; 0,03 and 0,022. While there is no significantly difference when mice whom get negative control compare with mice whom get small dose, medium dose and high dose of flowers extracts with the value of p 0,156; 0,064 and 0,923. It can be concluded that rind's extract of Delonix regia can decrease parasitemia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Magdalena Killis
"ABSTRAK
Latar Belakang : Scistosomiasis termasuk dalam Penyakit Tropis yang Terabaikan (NTD-Neglected Tropical Diseases). disebabkan oleh cacing pipih trematoda darah dari genus Schistosoma. Schistosoma pada manusia yang dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu: Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni dan Schistosoma haematobium. Berdasarkan tempat hidupnya dalam tubuh manusia, terbagi menjadi dua jenis yaitu dalam pembuluh darah vena usus (Schistosoma japonicum dan Schistosoma mansoni), sedangkan dalam pembuluh darah vena vesica urinari (Schistosoma haematobium). Schistosomiasis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di 77 negara berkembang di daerah tropis maupun subtropis. Diperkirakan 240 juta orang yang terinfeksi Schistosomiasis, dengan sekitar 700 juta orang di seluruh dunia berisiko terinfeksi Schistosomiasis, di Indonesia prevalensi Schistosomiasis tahun 2015 sebesar (1,7%), sama dengan prevalensi di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar (1,7%). Tujuan: penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara Sarana Air Bersih (SAB) dan jamban terhadap kejadian Schistosomiasis di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan analisis desain studi ekologi, desa sebagai unit analisis. Hasil : Hasil analisis hubungan antara SAB dengan Kejadian Schistosomiasis dan Jamban di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi selama tahun pengamatan 2014-2016, secara statistik tidak terdapat hubungan. Hasil analisis yang berhubungan adalah pelaksanaan Program STBM dengan p-value = 0,010 (Poso) dan p-value = 0,0005 (Sigi) serta keberadaan kader kesehatan lingkungan Kabupaten Poso p-value=0,001, pekerjaan p-value = 0,000 (Sigi). Kesimpulan : Variabel pelaksanaan program STBM dan ketersediaan kader kesehatan lingkungan, Penyuluhan Kesehatan lingkungan, pekerjaan dan kepadatan penduduk merupakan variabel yang berhubungan signifikan dari pada variabel lainnya.

ABSTRACT
Introduction: Scistosomiasis is included in the Neglected Tropical Diseases (NTD), caused by flatworms of blood trematoda from the genus Schistosoma. There are three known Schistosoma in human, which are: Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni and Schistosoma haematobium. Based on the place of its life in the human body, is divided into two types, that is in the veins of intestinal veins (Schistosoma japonicum and Schistosoma mansoni), and in the veins of venous vesica urinary (Schistosoma haematobium). Schistosomiasis is still a public health problem, especially in 77 developing countries in the tropics and subtropics. Estimated, 240 million people infected with Schistosomiasis and about 700 million people worldwide at risk of being infected with Schistosomiasis. In Indonesia the prevalence of Schistosomiasis by 2015 was 1.7%, is similar to the prevalence in Central Sulawesi. Objective: This study was to analyze the relationship between the clean water facility and latrines against the incidence of Schistosomiasis in Sigi and Poso districts of Central Sulawesi Province. Method: This research is a descriptive quantitative research using ecological study design analysis, and the village as unit of analysis. Result: Result of analysis of relationship between SAB with insidence of Schistosomiasis and Jamban in Poso and Sigi District during observation year 2014-2016 showed statistically there was no relationship. The result of related analysis is the implementation of Total Sanitation Based on Community Program with p-value = 0,010 (Poso) and p-value = 0.0005 (Sigi) and presence of health cadre of Kabupaten Poso p-value = 0,001, job p-value = 0,000 (Sigi) . Conclusion: The implementation of Total Sanitation Based on Community Program, the availability of environmental health cadres, environmental health counseling, occupation and population density were variables which are significantly related to other variables."
2017
T49290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"ABSTRAK
Tanaman pisang merupakan tanaman khas daerah tropis yang dapat dengan mudah dijumpai dimana saja tanpa mengenal musim. Sampai saat ini di Indonesia pemanfaatan tanaman pisang baru sebatas pembudidayaan buah dan masih sangat sedikit pemanfaatan bagian lainnya dari pohon pisang ini.
Dinegara seperti di Filipina, India, Brazil pisang sudah dibudidayakan secara intensif untuk keperluan tekstil, kertas yang bernilai tinggi, bahkan Mercedes Benz sudah merekayasanya untuk panel interior mobil sedan yang diproduksinya.
Penelitian ini berusaha mencari serat pisang yang potensial memiliki kekuatan mekanik yang baik dan merekayasanya menjadi komposit untuk keperluan panel interior otomotif atau bahkan pesawat terbang. Dalam penelitian ini masih dipergunakan matriks epoksi, dan akan diupayakan matriks alam dalam penelitian selanjutnya sehingga dapat diperoleh komposit alam 100%.
Dari penelitian tahun pertama ini dari serat-serat yang dipelajari diperoleh serat pisang Abaca paling potensial untuk rekayasa dan manufaktur komposit untuk panel interior otomotif atau pesawat terbang. Kekuatan tarik lamina [0] dan laminat [0,90] mencapai lebih dari 100 Mpa dengan Modulus Young mencapai 5 Gpa.
Sampai saat ini masih sedang dijalankan pengujian kestabilan dimensi, siklus panas dingin, impak suhu dingin dan ketahanan warna."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eddleston, Michael
New York Oxford Univ. Press 2002,
R 616.988 3 Edd o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Manson-Bahr, P.E.C.
London : Bailliere Tindall , 1982
616.988 3 BAH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>