Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Effect of Ni content on the hardness, corrosion rate and heat stability of cladding structure material with an alminium base alloy. The development of cladding structure material with an aluminium base alloy was performed by variation of Ni content in the alloy. Various of Ni content in alloy will generates material properties changes in mechanical, physical, and thermal. The investigation and development of cladding structure material was studied order to to get materials which have good mechanical properties and corrosion resistance. The examination of the hardness of -eNi structure materials was observed using vickers method..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Gresshia Ela Delima
"Beberapa kegagalan dalam eksplorasi minyak dan gas disebabkan adanya kesalahan interpretasi akibat adanya efek artefak yang terbentuk akibat faktor kecepatan pada lapisan karbonat zona dangkal. Salah satu daerah dengan lapisan karbonat di dangkal ada di lapangan “Groot” di offshore selatan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, Indonesia. Untuk mengoreksi efek artefak akibat faktor kecepatan pada lapisan karbonat dibutuhkan pemodelan kecepatan dengan baik berdasarkan model geologi. Pemodelan dilakukan menggunakan pemodelan seismik dengan membandingkan tiga metode pemetaan kecepatan seismik yaitu metode Single function yang menggunakan variasi kecepatan secara vertikal dan 3D Grid Velocity Model yang menggunakan variasi kecepatan secara lateral dan vertikal. Metode 3D Grid Velocity Model dimodelkan menggunakan dua jenis kecepatan yaitu kecepatan rata-rata dan kecepatan interval. Perbandingan nilai residual ketiga model peta menghasilkan nilai residual single function yang terbesar, sedangkan nilai residual 3D grid kecepatan rata-rata yang terkecil sehingga model peta yang terbaik adalah peta 3D grid kecepatan rata-rata. Kemudian dilakukan perhitungan estimasi Gross bulk volume (GBV) pada masing-masing model peta diperoleh nilai GBV single function yang terbesar sedangkan nilai GBV 3D grid kecepatan rata-rata yang terkecil.

Several failures in oil and gas exploration were due to misinterpretation caused by the effect of artifacts formed under the influence of the velocity factor in the shallow zone of carbonate layers. “Groot” field is one of the areas with a shallow carbonate layer located on the southern offshore of the Kutai Basin, East Kalimantan, Indonesia. To correct the effect of artifacts due to velocity factors affecting the carbonate layer, a good velocity modeling based on geological model is necessary. Modeling is done using seismic modeling by comparing three seismic velocity mapping methods, namely the Single function method which uses vertical velocity variations and the 3D Grid Velocity Model which uses lateral and vertical velocity variations. The 3D Grid Velocity Model method is modeled using two types of velocity, namely the average velocity and the interval velocity. The comparison of the residual values of the three map models shows the largest residual value under the Single Function model, meanwhile 3D grid residual value shows the smallest average velocity. It is later concluded that the best map model is produced using the average velocity 3D grid map. The calculation of estimated Gross Bulk Volume (GBV) is later adopted on each map model; obtaining the largest GBV value for the Single Function model, while 3D grid model bears the opposite result."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zuhdi
"Indonesia dengan berlatar negara kepulauan akan sangat mempunyai masalah dalam hal keamanan dalam wilayah terluarnya. Dalam pelayaran di Indonesia pun sangat banyak terjadinya kecelakaan yang banyak disebabkan dengan kondisi yang tidak bersahabat serta pada kondisi-kondisi tertentu sangat banyak kedalaman laut di Indonesia yang hanya kurang dari 5 meter yang menyebabkan kapal karam. Selain itu, kondisi di pulau terluar RI juga rentan akan pencurian dan kecelakaan yang tidak dapat terdeteksi. Hal ini membuat perlu adanya kapal robot yang mengawasi pulau terluar RI dan juga mendeteksi kecelakaan sebagai bantuan bagi kapal penyelamat. Kapal ini tentunya harus memiliki stabilitas yang baik. Self-righting menjadi salah satu metode yang dapat digunakan pada keadaan seperti ini. Metode ini pula yang digunakan pada kapal-kapal penyelamat/rescue boat.

Indonesia as an archipelago country will always have many problems within security in outer area. Many accidents occurred when the ship sails caused by unfriendly extremely weather and in the other condition there are many shallow water which less than 5 meters so it can make the ship shipwrecked. On the other hand, condition of the Indonesia's outer area often happens robbing and accident which can not be detected. In this case make Indonesia must have a robotic ship to clamp down the outer area and also to detect accidents to help rescue boat. This ship/vessel also must have a good stability. Self-righting is one of the method which can be used in this case. This method also used in rescue boat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Ardiani Rachman
"Saluran Induk Tarum Barat (SITB) adalah saluran buatan yang dibangun untuk mengalirkan air dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta, melewati kota Karawang dan Bekasi dimana di kedua kota tersebut terdapat kawasan industri yang potensial untuk mencemari air di saluran tersebut. Mengingat pentingnya fungsi SITB untuk penyediaan air bersih kota Jakarta maka diperlukan penelitian mengenai kualitas air di saluran tersebut. Dari tahun 2000 sampai 2001, Tim Center Fewer UI secara rutin melakukan pengujian terhadap kualitas air, dimana parameter yang diuji diantaranya konsentrasi besi dan mangan. Penyebaran konsentrasi suatu pencemar dipengaruhi antara lain oleh kecepatan arus. Kecepatan arus akan mempengaruhi proses pelarutan dan pengendapan unsur tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat diteliti hubungan atau korelasi antara kecepatan arus dengan konsentrasi besi dan mangan. Oleh karena itu, diambil hipotesis bahwa perubahan konsentrasi Fe dan Mn menurut waktu pada suatu penampang tergantung pada perubahan kecepatan arus dan konsentrasi Fe dan Mn pada saat yang bersamaan di penampang tersebut. Untuk membuktikan hiporesis ini maka dilakukan penelitian terhadap data-data hasil sampling di SITB yang diambil dari hasil Center Fewer FTUI dari tahun 2000-2001. Data primer tersebut akan dioleh menggunakan aplikasi grafik pada software Microsoft Excel, memakai metode regresi. Dari berbagai bentuk hubungan yang diperoleh dengan melakukan curve fitting dicari bentuk hubungan yang memiliki nilai R2 yang terbesar. Bentuk hubungan yang diharapkan dan dianggap mendekati nilai kebenaran aalah bentuk hubungan yang memiliki nilai korelasi R2 0,5. Setelah seluruh nilai R didapatkan, dianalisa apakah bentuk hubungan yang ada sesuai dengan teori dan hipotesa yang telah dikemukakan. Kemudian dibuat kesimpulan berdasarkan hasil analisa tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganjar Satria Putra
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T46012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olfi Lelya
"Latar belakang. Timbulnya stasis darah dan pembesaran atrium kiri menyebabkan peningkatan angka kejadian trombus di atrium kiri dan apendiks atrium kiri (Left Atrial Appendage-LAA) pada SM. Diameter atrium kiri yang membesar disebutkan sebagai faktor terjadinya pembentukan LASEC dan meningkatkan angka kejadian tromboemboli. Selain itu adanya stasis darah yang dibuktikan dengan penurunan ejeksi fraksi LAA dan kecepatan aliran darah LAA dapat mencetuskan timbulnya trombus. Perubahan moluker adhesi sICAM-1 dan sVCAM-1 berhubungan dengan kejadian tromboemboli. Tetapi apakah terdapat hubungan antara peran hemodinamik, terutama terhadap diameter, fraksi ejeksi dan kecepatan aliran darah pada LAA dengan kadar molekul adhesi seperti sICAM-1 dan sVCAM-1 belum terjawab.
Metode. Pasien SM derajat sedang-berat (tanpa adanya regurgitasi mitral signifikan) yang menjalani pemeriksan ekokardiografi transesofageal diikutsertakan secara konsekutif sejak Januari-April 2014. Penilaian fungsi apendiks atrium kiri dilakukan dengan pemeriksaan transesofageal ekokardiografi. Kadar sICAM-1 dan sVCAM-1 dari vena perifer diukur dengan teknik enzyme-linked immunosorbent assay.
Hasil. Sebanyak 26 subyek penelitian dengan rerata usia 38,92±11,93 tahun, 65,3% berjenis kelamin perempuan, dan 46,1% memiliki irama fibrilasi atrium. Dengan sampel tersebut, didapatkan tidak ada hubungan antara komponen fungsi apendiks atrium kiri, baik diameter, ejeksi fraksi, dan kecepatan aliran darah LAA dengan kadar sICAM-1. Tidak terdapat hubungan antara fungsi LAA pada variabel diameter dengan kadar sVCAM-1. Terdapat hubungan terbalik antara ejeksi fraksi LAA dengan kadar sVCAM-1 (-0,21, p=0.038, 95%KI -0,41- -0,01) dan hubungan terbalik antara kecepatan aliran darah LAA dengan kadar sVCAM-1 (-0,29, p=0,048, 95%KI -0,59- -0,003).
Kesimpulan. Semakin rendah ejeksi fraksi dan kecepatan aliran darah LAA maka semakin tinggi kadar sVCAM-1.

Background: Blood stasis and left atrial enlargement increase the incidence of thrombus in the left atrium and left atrial appendage (LAA). Enlargement of left atrial diameter is a factor for LASEC formation and increase the incidence of thromboembolism. Blood stasis which evidenced by a decrease in ejection fraction and LAA blood flow velocity can trigger the presence of thrombus. Changes in soluble adhesion molecules sICAM-1 and sVCAM-1 associated with thromboembolic events. But relationship between the role of hemodynamics, especially the ejection fraction and blood flow velocity in the LAA with the levels of adhesion molecules such as sICAM-1 and sVCAM-1 is not well understood.
Methods: Patient with moderate-severe Mitral Stenosis (in the absence of significant mitral regurgitation) underwent transesophageal echocardiography from January to April 2014. Levels of sICAM-1 and sVCAM-1 from peripheral vein were measured by enzyme-linked immunosorbent technique assay.
Results: A total of 26 subjects with a mean age of 38.92 ± 11.93 years, 65.3% female, and 46.1% had atrial fibrillation. We found no association between components of left atrial appendage function: diameter, ejection fraction and blood flow velocity of LAA with sICAM-1 levels. There was no relationship between the LAA function in the variable diameter of LAA with sVCAM-1 levels. There is an inverse relationship between ejection fraction of LAA and levels of sVCAM-1 (-0.21, p = 0.038, 95% KI -0,41- -0,01) and an inverse association between LAA blood flow velocity and levels of sVCAM-1 (-0 , 29, p = 0.048, 95% KI -0.59 - 0.003).
Conclusion: Low ejection fraction of LAA is associated with higher the levels of sVCAM-1. Low LAA blood flow velocity is associated with higher the levels of sVCAM-1.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Maris
"Stabilitas kapal merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan suatu kapal, karena dari stabilitas ini seorang perancang kapal dapat memilih bentuk dan ukuran utama kapal yang sesuai dengan fungsinya. Baik buruknya nilai stabilitas suatu kapal dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah bentuk bangunan bawah air dari kapal. Dimana dari bentuk kapal tersebut akan mempengaruhi periode oleng kapal pada saat beroperasi. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bentuk kapal di bawah air terhadap stabilitas kapal, maka perlu dilakukan sebuah studi literature dengan membandingkan beberapa bentuk kapal yang berbeda.
Pada studi literatur ini akan dilakukan perbandingan dengan 3 jenis kapal, jenis kapal I merupakan kapal berbentuk U dan jenis kapal II mempunyai ukuran yang sama dengan kapal I tetapi bentuknya dirubah, sedangkan untuk jenis kapal III bentuk dan ukuran utama dibuat berbeda dengan kapal I.
Hasil dari penelitian tersebut yaitu perbedaan stabilitas kapal dalam hal ini periode oleng yang terjadi antara kapal I, II dan III. Dimana periode oleng kapal yang paling tinggi nilainya adalah kapal dengan jenis III, hal ini dikarenakan pada kapal III memiliki bentuk kapal yang lebih ramping dan lebar kapal yang paling besar diantara ketiga. Dari variasi 2 bentuk kapal diatas mendapatkan hasil bahwa semakin ramping bentuk suatu kapal maka nilai MK semakin besar yang mengakibatkan nilai MG juga lebih tinggi sehingga nilai periode oleng kapalnya tinggi.

Stabillity of the ship is of the most important thing in designing the ship, because of the stability a ship designer can choose form and major dimension that suitable with the function. The stability of a ship is influenced by many factors, one of them is the form the bottom part of the ship which influence the ship's rolling period when it is operated. To know how much it influence the stability of the ship, we are to do study literature by comparing various form of different ships.
Three variety of ships will be compared in this study literature. The first variant is a U formed ship and the second ship variant has the same major dimensions with ship number one but has different form, while for third ship variant the form and major dimensions is made different with the first ship.
Result of the research is difference of the ship's stability, in this case is rolling period that happen among ship I, II and III. And the highest rate of the rolling period is the third ship, this is because in the third ship has maller volume and the longest breadth among the three of them. The two variant of ships resulting that smaller volume of a ship causing higher metacenter rate. It is also causing MG rate so that rolling period of the ship will be high.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Kemal Pasha
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brahmani Trias Dewantari
"Lapangan PS merupakan lapangan eksplorasi yang terletak di Onshore Cekungan Jawa Barat Utara, kegiatan eksplorasi di lapangan PS dimulai pada tahun 1985 ketika sumur eksplorasi TR-1 dibor untuk menguji struktur didaerah utara lapangan, beberapa tahun kemudian sumur deviasi TR-2 dibor berdekatan dengan sumur TR-1 sampai ke tenggara untuk menggambarkan struktur yang sama, kemudian sumur eksplorasi TR-A1 dibor untuk prospek baru di bagian tenggara blok tersebut. Prediksi tekanan pori pada penelitian dilakukan menggunakan data log sonik dengan metode yang dikembangkan oleh Eaton. Hasil perhitungan tekanan pori dalam penelitian ini dikalibrasi dengan data tekanan sumur yaitu data tekanan berat lumpur pengeboran dimana jika terjadi penyimpangan dari trend kurva normal pada data sumur merupakan karakteristik kondisi overpressure.
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik untuk memperkirakan tekanan pori dalam tiga formasi berbeda yaitu Baturaja, Talang Akar dan Mid Main Carbonate Bagian dari Upper Cibulakan . Proses Conditioning data sudah dilakukan sebelumnya. Normal Compaction Trend NCT dianalisis pada masing-masing formasi karena litologi yang berbeda. Dari proses inversi data seismik post-stack 2D akan menghasilkan penampang AI dan penampang kecepatan, kemudian dianalisis mana yang lebih mempengaruhi perubahan tekanan pori.
Dimulai dari analisis sensitivitas berdasarkan crossplot dari masing-masing parameter terhadap tekanan pori, kemudian dibuat model tekanan pori 3D berdasarkan geostatistik untuk melihat distribusi tekanan pori. Langkah akhir akan diterapkan blind test untuk menentukan parameter mana yang lebih baik untuk mendistribusikan tekanan pori, dimana parameter AI memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan parameter kecepatan dalam menyebarkan tekanan pori. Hasil analisa ini akan berguna untuk perencanaan program pengeboran selanjutnya di area studi.

Field is exploration field that located in the onshore of North West Java Basin, exploration activity in PS area was commenced in 1985 when TR 1 exploratory well was drilled to test PS North structure, TR 2 located in the same pad with TR 1 well, was drilled to the southeastern of TR 1 well to delineate the same structure, then TR A1 exploratory well was drilled in a new prospect in the southeastern part of the block. Pore pressure prediction below the surface can be done by using well log or seismic data. Pore pressure prediction in this research are done by using a methods developed by Eaton. The calculation result of pore pressure in this research are calibrated by well pressure data consist drilling mud pressure value over normal trend on the well data is a characteristic feature of overpressure condition.
This study uses several techniques to estimate pore pressure in three different formation that is Baturaja, Talang Akar and Mid Main Carbonate Part of Upper Cibulakan using sonic log data and resisivity data. Conditioning data process has been done beforehand. Normal Compaction Trend NCT are analyzed in each formations due to different lithology. From the post stack seismic data 2D inversion process will generate AI section and velocity section, it will be analyzed which one is more affect the pore pressure changes.
Starting from sensitivity analysis based on crossploting each parameter to pore pressure to. Then, the blind test will be applied to determine which parameters is better to distribute pore pressure, where AI parameters have a higher correlation than velocity parameters to distribute pore pressure. The result of analysis can be useful to the future drilling program in the study area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>