Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mukhlisin Hakim
"Bahan superkonduktor BPSCCO-2212 dengan kadar CaCO3 1,0 dan 1,10 fraksi mol telah disintesis dengan metode reaksi padatan (solid state reaction method). Sintesis dilakukan selama 10 jam pada suhu kalsinasi (Tk) 800oC dan sintering selama 20 jam dengan suhu (Ts) 830oC. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi doping Pb dan Ca terhadap tingkat kemurnian fase superkonduktor Bi-2212 yang terbentuk (fraksi volume (Fv), derajat orientasi (P), dan impuritas (I)). Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) dan SEM (Scanning Electron Microscopy).
Hasil analisis profil XRD oleh sofware Celref menunjukkan variasi doping Pb cenderung meningkatkan fraksi volume (Fv) BSCCO-2212. Fraksi volume (Fv) pada kadar Ca = 1,0 dan Pb = 0 diperoleh 72,60%, Pb = 0,2, diperoleh 74,10%, Pb = 0,4 diperoleh 60,48 %, dan Pb = 0,6 diperoleh 61,90 %. Sedangkan derajat orientasi (P) tertinggi diperoleh dengan doping Pb = 0,6 sebesar 30,62%. Untuk Fraksi volume (Fv) pada kadar Ca = 1,10 dan doping Pb = 0, diperoleh 65,17 %, Pb = 0,2, diperoleh 78,81%, Pb = 0,4 diperoleh 63,29%, dan Pb = 0,6, diperoleh 87,31%. Fraksi volume relatif baik pada sampel kadar Ca = 1,10 dengan doping Pb = 0,6, yaitu 87,31%. Sedangkan derajat orientasi (P) relatif baik pada sampel Ca = 1,10 tanpa doping Pb yaitu 32,76 %.

Synthesis of BPSCCO-2212 superconducting materials with CaCO3 1,0 and 1,10 mole fraction has been done using solid reaction method. Synthesis conducted with calcination for 10 hours at temperature of 800oC and sintering for 20 hours with sintering temperature 830 0C. Variation Pb dopant was performed to determine the effect on the level of purity of the Bi-2212 superconducting phase is formed (volume fraction (Fv), the degree of orientation (P), and impurity (I)). The samples were characterized using XRD (X-Ray Diffraction) and SEM (Scanning Electron Microscopy).
XRD analysis results showed variation tended to increase the value of the volume fraction (Fv). Value of the volume fraction (Fv) with Ca 1,0 and Pb = 0, obtained 72,60%, Pb = 0,2 obtained 74,10%, Pb = 0,4 obtained 60,48%, and Pb = 0,6, obtained 61.90%. While the value of highest degree of orientation (P) with Pb = 0,6 obtained 30,62%. Volume fraction (Fv) with Ca = 1,10, and dopant Pb = 0, obtained 56,17%, Pb = 0,2, obtained 78,81%, Pb = 0,4 obtained 63,29%, and Pb = 0,6, obtained 87,31%. Volume Fraction relatively well contained in Ca = 1,10 witg Pb dopant 0,6 is 87,31%. While the degree of orientation (P) is relatively well contained in the sample with Ca = 1,10 without Pb dopant is 32,76%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prantasi Harmi Tjahjanti
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kandungan Superkonduktor (Bi-Pb)-2223 setinggi mungkin dengan cara variasi doping Pb dengan proses sintesis dua tahap, juga untuk memahami mekanisme pembentukan Superkonduktor yang bersangkutan khususnya peranan Pb di dalam proses tersebut. Metode 'basah' gunakan dalam pembentukan Superkonduktor (Bi-Pb)-2223 yang dibuat melalui prekursor (Bi-Pb)-22I2 dengan ditambah bahan pelengkap Ca2CuO^ dan CuO. Perhitungan fraksi volume fase 2223 dan kurva p-T untuk sampel Bi] 8PbxSr2CaCuiO8 (x=0,4) menunjukkan basil yang terbaik. Doping Pb sebesar 0,4 merupakan harga paling optimal. Fraksi volume fase 2223 yang dicapai sebesar 92,34%, sedangkan Tc tertinggi yang dicapai adalah 110 K.

The goal of this experiment is to obtain the highest contents of high Tc superconductor (Bi - Pb) -2223 with variation of Pb dopant, in a two step synthesized process, to understand the formation of phase and the role of Pb. Superconductor (Bi - Pb) - 2223 was formed from the precursor (Bi-Pb)-2212 with addition of Ca2CuO3 and CuO, all the process is done in "wet" method. From the volume fraction of XRD spectra and p-Tcurves, in found that sample Bi] sPbxSr2CaCu2 ( x - 0.4 ) is the best. The optimum Pb dopant is 0.4 and the highest Tc is 11 OK."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-27
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2CuO7-x +X adalah 10% Ag2O3 dan 10 % PVA dan diukur suseptibilitasnya. superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan. Selanjutnya cuplikan disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Pengukuran suseptibilitasnya dilakukan dengan mengukur suseptibilitasnya AC-nya hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan Ag2O3 ke dalam cuplikan lebih jelas mempengaruhi liku suseptibilitasnya imajer dari pada liku suseptibilitas realnya "
JURFIN 2:6 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"INTISARI Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2Cu307.x +X dengan X adalah Ag203 dan PVA (polyvinil alcohol) dan diukur suseptibilitasnya. Massa bahan komposit tambahan Ag203 sekitar 13 %, sedangkan massa PVA adalah 10 %. Superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan. Selanjutnya cuplikan disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Cuplikan superkonduktor diuji dengan melihat levitasinya di dalam medan magnet. Pengukuran suseptibilitas dilakukan dengan mengukur suseptibilitas ACnya Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan Ag203 ke dalam cuplikan akan mengurangi kekuatan gandengan butiran superkonduktor dan mempengaruhi suhu kritis dari bahan superkonduktor beberapa kelvin. Hasil yang serupa diperoleh pada superkonduktor komposit dengan PVA. Kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit Ag lebih besar dibandingkan dengan kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit PVA."
JURFIN 1:3 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2Cu3O7-x + PVA dan diukur suseptibilitasnya. Massa bahan tambahan, PVA, yang dipakai sekitar 10 %. Superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan dengan ytrium produksi lokal maupun ytrium buaan merck yang disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Superkonduktor diuji dengan melihat levitasinya di dalam medan magnet dan dengan mengukur suseptibilitas AC-nya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan PVA pada superkonduktor YBa2Cu3O7-x menurunkan kualitas superkonduktor YBCO"
JURFIN 1:4 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Telah dilakukan pembuatan kawat pipih superkonduktor YBCO. Kawat dibuat dengan teknik standar PIT (Powder In Tube) dengan bahan selongsong perak. Kawat pipih yang dibuat memiliki tebal 0.2 mm dan 0.1 mm, lebar 5.0 mm dan 4.0 mm dengan panjang terbesar 148 cm. Dengan membuat kawat pipih, rapat arus kritis kawat pejal (210 A/cm2 sampai 260 A/cm2) dapat ditingkatkan menjadi 510 A/cm2 sampai 810 A/cm2. Rapat arus kritis meningkat sebanding dengan nisbah diameter awal D terhadap tebal akhir t membesar. Kata kunci : Kawat pipih, superkonduktor YBCO "
JURFIN 7:20 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prantasi Harmi Tjahjanti
"Peneltian ini bertujuan urduk memperoleh kandungan superkonduktor (Bi-Pb)-2223 setinggi mungkin dengan cara variasi doping Pb dengan proses sintesis dua tahap, juga untuk memahami mekanisme pernbentukan superkonduktor yang bersangkutan khususnya peranan Pb di dalam proses tersebut. Metode `basah' digunakan dalam pembentukan superkonduktor (Bi-Pb)-2223 yang dibuat melalui prekursor (Bi-Pb)-2212 dengan ditambah bahan pelengkap Ca2CuO3 dan CuO. Perhitungan fraksi volume fase 2223 dan kurva p-T untuk sampel Bil,8;Pb0,4 (Bi1,8Pbo,4Sr2CaCu2O8) menunjukkan hasil yang terbaik. Doping Pb sebesar 0,4 merupakan harga paling optimal. Fraksi volume fase 2223 yang dicapai sebesar 92,34%, sedangkan Tc tertinggi yang dicapai adalah 110 K. Dari pengamatan SEM nampak bertuk butiran fase 2223 berupa pelat yang lebar dan memanjang. Hasil perhitungan parameter kisinya menunjukkan bahwa fase 2223 berstruktur ortorombik dengan a = (5,3924±0,0022)A, b = (5,3932±0,0023)A dan c = (37,0467 ±0,0126)A.

The goal of this experiment is to obtain the highest contents of high Tc superconductor (BI-Pb)-2223 with variation of Pb dopant, in a two step synthesized process, to understand the formation of phase and the role of Pb. Superconductor (Bi-Pb)-2223 was formed from the precursor (Bi-Pb)-2212 with addition of Ca2CuO3 and CuO, all the process is done in 'wet' methode. From the volume fraction of XRD spectra and p-Tcurves, in found that sample Bi1.8;Pb0.4 (Bi1.8Pbo4Sr2CaCu2O8) is the best. The optimum Pb dopant is 0.4 and the highest Tc is 110 K. From SEM result superconductor (Bi-Pb)-2223 phase has a plate wide and long grain texture. Superconductor (Bi-Pb)-2223 has orthorombic stucture and calculate lattice parameter of : a = (5,3924±0,0022)A, b = (5,3932±0,0023)A dan c = (37,0467 ±0,0126)A."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>