Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jevon, Philip
"Contents
Recognition & management of the deteriorating patient -- Assessment of the critically ill patient -- Monitoring respiratory function -- Monitoring cardiovascular function 1 : ECG monitoring -- Monitoring cardiovascular function 2 haemodynamic monitoring -- Monitoring neurological function -- Monitoring renal function -- Monitoring gastrointestinal function -- Monitoring hepatic function -- Monitoring endocrine function -- Monitoring nutritional status -- Monitoring temperature -- Monitoring pain -- Monitoring a patient receiving a blood transfusion -- Monitoring the patient with infection and related systemic inflammatory response -- Monitoring the critically ill, pregnant patient -- Monitoring the critically ill child -- Monitoring during transport -- Record keeping.
"
Jakarta: Erlangga, 2008
616.028 JEV pt (3)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Studi Press, 2003
345.023 SAA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tabrani Rab
Bandung: Alumni, 1998
616.028 TAB a I;616.028 TAB a I (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singh, Gurmeet
"Insidens penyakit jamur invasif semakin meningkat di seluruh dunia dalam 2-3 dekade terakhir. Penyakit ini perlu mendapat perhatian, khususnya pada pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) karena kelompok tersebut lebih rentan. Diagnosis dan terapi dini sangat penting untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik, ditandai dengan penurunan angka morbiditas dan mortalitas.
Tujuan: Mengetahui profil pasien sakit kritis akibat penyakit jamur invasif yang didiagnosis secara dini,
Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif pada pasien sakit kritis yang dirawat di RSCM selama periode Maret 2015-September 2015. Jumlah subjek pada penelitian ini diambil berdasarkan jumlah subjek terbanyak dari salah satu faktor (HIV), yaitu 74 subjek. Pada perawatan hari ke-5 hingga 7, dilakukan pengambilan spesimen sesuai dengan standar operasional Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Rumah Sakit (PPIRS).
Hasil: Sejumlah 206 pasien diikutsertakan pada penelitian ini. Pada 74 subjek dengan penyakit jamur invasif, mayoritas subjek adalah laki-laki (52,7%), usia rerata 58 tahun (rentang 18-79), rerata skor Leon 3 (rentang skor 2-5), subjek terbanyak pada kelompok non-bedah atau non-trauma (72,9&), dengan rerata isolasi jamur positif pada hari ke-5. Spesies jamur yang paling banyak menyebabkan infeksi adalah spesies Kandida (92,2%). Kultur urin merupakan spesimen dengan isolat jamur terbanyak (70,1%) dengan angka mortalitas sebesar 50%.
Kesimpulan: Kejadian penyakit jamur invasif yang didiagnosis secara dini banyak didapatkan pada pasien sakit kritis dengan angka mortalitas yang tinggi."
Jakarta: Departement of Internal Medicine. Faculty of Medicine Universitas Indonesia, 2016
616 UI-JCHEST 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Ayu Kurnia
"Hipoglikemia merupakan salah satu efek samping pemberian terapi insulin pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji keefektifan lembar pemantauan insulin terintegrasi dalam memantau kejadian hipoglikemia pada pasien DM tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin analog. Hasil menunjukkan rerata kejadian hipoglikemia lebih tinggi saat makan pagi (t (18)= 2,9732; p= 0,0059) dan sore (t (18)= 3.0956; p= 0,0043) setelah pemberian rapid-acting insulinmelalui pemantauan lembar insulin terintegrasi Namun, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pemantauan asupan kalori, dosis insulin, dan perubahan pola tidur dengan kejadian hipoglikemia. Sehingga lembar pemantauan insulin terintegrasi tidak efektif dalam mencegah kejadian hipoglikemia. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk lebih memahami pengkajian hipoglikemia dalam lembar pemantauan insulin terintegrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diana
"Tuberkulosis resisten obat (TBRO) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat serius di dunia. TBRO adalah keadaan dimana bakteri tuberkulosis sudah tidak dapat lagi dibunuh dengan obat anti tuberkulosis (OAT). Untuk memastikan terapi obat yang diberikan aman, efektif, dan rasional diperlukan pemantauan terapi obat (PTO) pada pasien TBRO. Studi retrospektif ini dilakukan pada pasien TBRO yang mendapatkan terapi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) antara April hingga Agustus 2022. Kriteria inklusi pada PTO ini adalah pasien yang tertulis diagnosis TBRO di rekam medik dengan data riwayat pengobatan lengkap. Dari 26 pasien TBRO, didapatkan 20 pasien dengan paduan terapi jangka panjang dan 6 pasien dengan paduan terapi jangka pendek. Dari 20 pasien yang mendapatkan paduan terapi jangka panjang, 3 pasien diantaranya meninggal dunia. Dari 23 pasien yang dilakukan pemantauan terapi obat di Poli TBRO RSUI, sebanyak 87% pasien sudah tepat dosis, 60,9% pasien sudah mendapatkan terapi efek samping obat yang sesuai, dan 87% pasien mendapatkan paduan pengobatan yang sesuai.

Drug-resistant tuberculosis (TBRO) is a very serious health problem in the world. TBRO is a condition where the tuberculosis bacteria can no longer be killed with anti-tuberculosis drugs (OAT). To ensure that drug therapy is safe, effective, and rational, it is necessary to monitor drug therapy (PTO) in TBRO patients. This retrospective study was conducted on TBRO patients receiving therapy at the University of Indonesia Hospital (RSUI) between April and August 2022. The inclusion criteria for this PTO were patients who had a TBRO diagnosis written in the medical record with complete medical history data. Of the 26 TBRO patients, 20 patients received long/individual regiment and 6 patients with short treatment regiment (STR). Of the 20 patients who received long-term therapy, 3 of them died. Of the 23 patients who were monitored for drug therapy at the RSUI TBRO Polyclinic, as many as 87% of patients received the right dose, 60.9% of patients received appropriate drug side effect therapy, and 87% of patients received appropriate treatment regimens."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vetinly
"Sepsis adalah keadaan infeksi yang disertai dengan respon infeksi secara sistemik yang merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pasien dengan penyakit kiritis Penyakit kritis dapat menyebabkan seorang pasien jatuh ke dalam kondisi malnutrisi Prevalensi malnutrisi pada pasien sakit kritis yang dirawat di unit perawatan intensif adalah 50 Tujuan penatalaksanaan nutrisi pasien sepsis adalah untuk menurunkan stres metabolik mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif dan memodulasi fungsi imun Penatalaksanaan nutrisi meliputi kegiatan skrining assessment terapi nutrisi pemantauan dan evaluasi Pasien pada serial kasus ini adalah pasien dewasa dengan diagnosis sepsis yang disebabkan oleh pneumonia 3 pasien dan infeksi intraabdomen 1 pasien Komplikasi sepsis terbanyak dalam serial kasus ini adalah acute kidney injury AKI Kebutuhan energi dihitung berdasarkan rule of thumb yaitu 20 25 kkal kg BB hari pada fase akut dan 25 30 kkal kg BB hari pada fase anabolik Pada pasien yang mendapat continuous renal replacement therapy CRRT diberikan energi 35 kkal kg BB hari Pemberian protein dengan jumlah minimal 1 5 gram kg BB hari diberikan kepada pasien tanpa AKI sementara pada pasien dengan CRRT diberikan protein 1 7 gram kg BB hari Pemantauan terapi nutrisi meliputi tanda klinis toleransi asupan makanan kapasitas fungsional balans cairan parameter laboratorium dan antropometri Selama pemantauan didapatkan semua pasien dapat mencapai kebutuhan energi total dalam waktu kurang dari tujuh hari namun karena terjadi beberapa efek samping seperti peningkatan volume residu lambung dan tekanan karbon dioksida maka dilakukan penurunan asupan pada 2 pasien Pemberian nutrisi pada pasien sakit kritis bersifat individual dan terintegrasi Tatalaksana nutrisi yang baik diharapkan dapat menurunkan laju morbiditas dan mortalitas pasien dengan sepsis

Sepsis is a state of infection accompanied by systemic inflammatory response syndrome It often associated with increase morbidity and mortality rate in critically ill patient Fifty percent of critically patient admitted in intensive care unit were malnourished Aims of nutritional management of septic patients are to reduce metabolic stress prevent cell damage from oxidative stress and modulate immune function Nutrition intervention in septic patients are including nutrition screening and assessment nutrition therapy monitoring and evaluation Subjects were four adult septic patients caused by pneumonia infection 3 patients and intra abdominal infection 1 patient Most frequent septic complications in this serial case report were acute kidney injury AKI Energy requirementis calculated based on the rule of thumb which is 20 25 kcal kg BW day in the acute phase and 25 30 kcal kg BW day in the anabolic phase Patients whose receiving continuous renal replacement therapy CRRT were given an energy of 35 kcal kg BW day Minimal protein requirement for patient without AKI was 1 5g kg BW day and in patients with CRRT protein intake were 1 7 grams kg BW day Monitoring includes clinical symptoms tolerance of food intake functional capacity fluid balance laboratory and anthropometric findings All patients were able to obtain total energy requirement in less than seven days However reduction of total energy was appied in 2 patients after several days of treatment due to increased gastric residual volume and carbon dioxide pressure Nutrition therapy in critically ill patients is individualized and integrated Proper nutrition therapy may decrease of morbidity and mortality rate in septic patients
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Critically ill patients are increasing in number with mortality rates. Prediction model with a good performance is needed to predict their mortalities. Modified Sequntial Organ Failure Assessment (MSOFA) ..."
UI-IJCHEST 2:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ikbal Gentar Alam
"ABSTRAK
Pendahuluan: Pasien bedah dengan sakit kritis yang dirawat di ICU cukup sering dijumpai dan menggunakan sumber daya rumah sakit lebih banyak. Sakit kritis dapat menyebabkan pasien menjadi malnutrisi. Malnutrisi pada pasien yang dirawat di ICU akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Terapi nutrisi untuk pasien sakit kritis pascabedah bertujuan untuk menurunkan stres metabolik, memodulasi respons imun, dan membantu penyembuhan lukaHasil dan Pembahasan: Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien sakit kritis pascabedah bergantung pada kondisi klinis pasien. Serial kasus ini menguraikan dua pasien dengan bedah mayor gastrointestinal, satu pasien dengan pembedahan pembuluh darah besar, dan satu pasien dengan pembedahan besar daerah leher sampai mediastinum. Selama perawatan di ICU semua pasien diberikan terapi nutrisi dengan target energi 30 kkal/kg BB dan protein 1,2 ndash;2,0 g/kg BB per hari. Nutrisi diberikan secara optimal sesuai kondisi pasien untuk mendukung perbaikan klinis pasien. Terapi nutrisi secara optimal pada sakit kritis pascabedah dapat menurunkan katabolisme, memodulasi sistem imun, mencegah malnutrisi, serta menurunkan morbiditas dan mortalitasKesimpulan: Terapi nutrisi yang optimal pada pasien sakit kritis pascabedah dapat membantu perbaikan klinis

ABSTRACT
Introduction Surgical patients with critical illness admittted to the ICU are fairly common and use more hospital resources. Critical illness can cause the patients become malnourished. Malnutrition in the ICU patients will increase the morbidity and mortality rates. Nutrition therapy in critically ill postoperative patients aims to reduce metabolic stress, modulate the immune response, and improve wound healingResults and Discussion Fulfilment of nutrition requirements in postoperative critically ill patients depends on the patient 39 s clinical condition. This serial case describes two patients with major gastrointestinal surgery, one patient with major blood vessel surgery, and one patient with large neck and mediastinum surgery. During treatment in the ICU all patients were given nutrition therapy with the target energy of 30 kcal kg and protein 1.2 ndash 2.0 g kg daily. Nutrition is given optimally adjusted to patients rsquo condition to support the patient clinical improvement. Optimal nutrition therapy in critically ill postsurgical patients can reduce catabolism, modulate the immune system, prevent malnutrition, and decrease morbidity and mortality rates.Conclusion Optimal nutrition therapy in critically ill postsurgical patients can support clinical improvement "
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>