Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fandi Cahya
"Dalam tulisan ini dipaparkan penggunaan teknologi AVO ( Amplitudes Variations With Offsets ) untuk karakterisasi reservoir hydrocarbon. Daerah penelitian pada penulisan ini adalah lapangan gas Sumberarum yang terletak di daerah Jawa Timur. Daerah reservoir dapat dikatakan sebagai adanya fenomena yang dikatakan dengan bright spot. Bright spot ini dapat dilihat dari penampang stack Tulisan ini secara rinci menjelaskan penggunaan atribut-atribut AVO seperti Reflektivitas Sudut Datang Normal, Derajat Kenaikan, Reflektivitas Kecepatan Gelombang P, Reflektivitas Kecepatan Gelombang S dan Faktor Fluida dalam menentukan daerah yang berpotensi sebagai reservoir atau batuan yang mengandung fluida. Data sumur seperti Gamma Ray, Vp, NPHI dan RHOB digunakan untuk menentukan batas reservoir.

This work explains the usage of AVO ( Amplitudes Variations With Offsets ) technique for characterizing hydrocarbon reservoirs. The area of interest on this work is Sumberarum gas field, which is located on the East Java. Area of reservoirs can be represented as Bright Spot phenomenon. This bright spot can be seen from stack preview .This work explains briefly the usability of AVO attributes, such as Intercept ( Normal Incidence Reflectivity ), Gradient, P Wave Velocity Reflectivity, S Wave Velocity Reflectivity and Fluid Factor in determining prospect areas which might be reservoirs. Log Data such as Gamma Ray, Vp, NPHI and RHOB are also used to determined reservoir boundary."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S28864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nayladiansyah
"Cekungan Sumatera Tengah merupakan salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia dengan salah satu reservoir yang potensial berada di formasi tualang dan lakat. Penelitian ini menggunakan metode multiatribut seismik dan analisis petrofisika untuk melakukan karakterisasi reservoir pada daerah penelitian. Analisis petrofisika bertujuan untuk mendapatkan parameter petrofisika yaitu volume shale, porositas, dan saturasi air. Batuan reservoir potensial pada penelitian ini memiliki nilai volume shale dengan rentang 0.1 hingga 0.3, nilai porositas efektif dengan rentang 0.144 hingga 0.253, dan nilai saturasi air dengan rentang 0.45 hingga 0.79. Analisis multiatribut bertujuan untuk melakukan penyebaran parameter petrofisika pada area penelitian. Berdasarkan analisis multiatribut seismik didapatkan persebaran zona reservoir sandstone potensial formasi tualang dan lakat terkonsentrasi di daerah tinggian antiklin di tengah dan tenggara area penelitian dengan rentang nilai volume shale dari 0.05 hingga 0.65 dan nilai porositas efektif dengan rentang 0.1 hingga 0.25. Zona tersebut berada pada daerah tinggian yang dikontrol oleh antiklin sesar yang berarah NW-SE sehingga zona tersebut memiliki potensi menjadi jebakan struktural hidrokarbon. Struktur antiklin ini juga mengendalikan proses migrasi sekunder dari formasi kelesa yang dikembangkan di graben yang terletak sekitar 15 km south east (tenggara) dari area penelitian.

The Central Sumatra Basin is one of the largest oil and gas-producing regions in Indonesia, with one of its potential reservoirs located in the Tualang and Lakat formations. This study uses seismic multi-attribute method and petrophysical analysis to characterize the reservoir in the study area. The petrophysical analysis aims to obtain petrophysical parameters, namely shale volume, porosity, and water saturation. The potential reservoir rock in this study has a shale volume ranging from 0.1 to 0.3, effective porosity ranging from 0.144 to 0.253, and water saturation ranging from 0.45 to 0.79. The multi-attribute analysis aims to map the distribution of petrophysical parameters across the study area. Based on the seismic multi-attribute analysis, the distribution of potential sandstone reservoir zones in the Tualang and Lakat formations is concentrated in the anticline highs in the central and southeastern parts of the study area, with shale volume values ranging from 0.05 to 0.65 and effective porosity values ranging from 0.1 to 0.25. These zones are located in high areas controlled by NW-SE trending fault anticlines, suggesting that these zones have the potential to become hydrocarbon structural traps. This anticline structure also controls the secondary migration process from the Kelesa formation, which is developed in the Binio Trough, located approximately 15 kilometers southeast of the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasuri Sa`at
"ABSTRAK
Perkembangan pembangunan di daerah Depok sebagai penunjang kota Metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Perkembangan pembangunan itu lebih cenderung merubah tata guna tanah (lahan) dari kondisi lolos air menjadi daerah kedap air. Daerah yang sebelumnya diperuntukan sebagai rembes air dengan pelan-pelan bertahap berubah menjadi daerah kedap air karena ditutupi oleh berbagai jenis bangunan seperti : Pemukiman, pertokoan, jalan dll.
Daerah Bogor umumnya dan Depok khususnya diperuntukan sebagai wilayah tangkapan air hujan dengan curah hujan sangat tinggi diharapkan sebagian besar hujan yang jatuh meresap ke dalam tanah dengan tujuan persediaan sumber air dan mengurangi besarnya volume air limpasan perumahan yang akan menyebabkan terjadinya luapan air di daerah yang letaknya secara topografi lebih rendah.
Mengingat perkembangan penduduk akibat pemindahan dari wilayah kota metropolitan Jakarta tidak dapat dihalangi, maka sudah barang tentu kebutuhan akan daerah pemukiman semakin luas termasuk pengembangan dan prasarananya, sehingga akhir-akhir ini penutupan lahan atau tanah oleh bahan yang kedap air semakin meluas dan akibat semakin kecilnya daerah lahan yang dapat merembeskan air ke dalam tanah apabila terjadinya presiptasi atau hujan. Dalam hal ini juga semakin besarnya volume air hujan yang mengalir sebagai air permukaan atau limpasan menuju saluran dalam waktu yang relatif singkat dan bersamaan. Sebagai akibat tingginya volume air limpasan tersebut, maka akan memberi kapasitas atau debit saluran yang besar sehingga terjadi banjir pada lokasi yang berada di hilir sungai atau saluran akhir. Diamping itu akibatnya adalah berkurangnya volume air tanah pada musim kemarau dan terjadi banjir pada musim hujan.
Perkembangan di atas sangat erat hubungan dengan system pengolahan dan pegendalian air hujan yang diterapkan oleh masyarakat selama itu, untuk meliput masyarakat dalam pengendalian air hujan. Dalam hal ini diharapkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap peraturan-peraturan pemerintah dalam hubungannya dengan IMB. Terutama Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan penyediaan lahan atau ruang terbuka di setiap daerah atau lokasi pemukiman, untuk menentukan system teknis pengendalian itu dicoba untuk meneliti seluruh daerah Depok dengan pembagian lokasi penelitian ditentukan oleh kondisi topografinya dan karakteristik lahan (tanah) pada lapisan topsoilnya.
Dari hasil penelitian ini diharap menemukan data, kemampuan tanah dalam menginfiltrasikan air hujan serta menahan volume limpasan dalam waktu tertentu sesuai dengan dimensi dan karkateristik waduk retensi percobaan, sehingga waktu alir menuju saluran dapat diperlama dengan sendirinya debet air dalam saluran dapat dikurangi dalam waktu itu. Disamping itu juga sebagian air masuk ke dalam tanah sebagai resapan dan akan menambah cadangan air tanah itu sendiri.
Jadi sebagai konstrabusi dari pembuatan waduk retensi setiap unit bangunan adalah untuk menghindari air limpasan dan banjir dan juga menambah cadangan air tanah serta kelembabannya tanpa mengganggu fungsi dari tanah itu sendiri."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hariadi Jaya Prawira
"Evaluasi formasi lapangan 'H' pada lingkungan pengendapan delta formasi Balikpapan yang terletak pada cekungan Kutai telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik reservoarnya. Hasil evaluasi formasi diinterpretasikan menjadi beberapa parameter petrofisika yang meliputi saturasi air, permeabilitas, porositas, dan kandungan lempung. Dari hasil Interpretasi log, pemodelan dan analisa petrofisika pada 9 sumur pada lapangan 'H' diperoleh karakteristik reservoar, dihitung dengan nilai penggal (cut-off) untuk porositas sebesar 13%, untuk saturasi air sebesar 50%, dan untuk kandungan lempung sebesar 25%.

Evaluation of field formations 'H' on the environment of deposition delta formations located in Balikpapan formation, Kutai basin has been conducted to determine the characteristics reservoir. Formation evaluation results are interpreted into several petrophysical parameters which include water saturation, permeability, porosity, and clay content. From the results of log interpretation, modeling, and petrophysical analysis at 9 wells in the field 'H' is obtained reservoir characteristic, calculated with the cutoff value for the porosity of 13%, for the water aturation of 50%, and for the clay content of 25%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ng Bei Berger
"Menentukan model reservoar sangatlah kompleks prosesnya dimana selalu tidak lepas dari adanya ketidakpastian. Oleh karena itu, penting sekali untuk dilakukan perkiraan dari ketidakpastian yang sangat bergantung dari penggunaan metode yang tepat, kualitas, kuantitas data, dan kompleksnya data yang dikerjakan. Studi ini menunjukkan ketidakpastian dalam perhitungan volumetrik reservoar untuk menentukan cadangan minyak dengan meninjau ketersediaan data dan metode. Beberapa skenario telah dilakukan untuk mengetahui variasi hasil persebaran dari ketidakpastian tersebut. Pemilihan skenario tersebut didasarkan pada ketersediaan data petrofisika dan hasil distribusi properti reservoar. Hasil perhitungan dari skenario-skenario tersebut digunakan untuk menganalisis faktor-faktor ketidakpastian dari perhitungan cadangan minyak. Sehingga dapat menghasilkan rekomendasi maupun optimalisasi nilai keekonomian dari cadangan minyak lapangan tersebut.

Defining the reservoir model is a highly complex process, which is always plagued by uncertainties. Therefore, it is important to assess uncertainties related to the proper method, quality, quantity and complexities of the data. This study presents the uncertainties in reservoir volumetric calculation by referring data availabilities and methods. Some scenarios had been made to show uncertainties. Those scenarios are defined based on the petrophysical data and the distribution of the reservoir properties The result from the scenarios is used to analyze the uncertainty factors in the reservoir volumetric calculation. Therefore, decisions and recommendations can be performed to optimize the economic value of the field reserve."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29412
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhy Pramudita
"Studi inversi seismik EI dan LMR untuk lapangan Blackfoot telah dilakukan untuk mengidentifikasi distribusi reservoar dan kandungan fluidanya. Lapangan blackfoot merupakan lapangan gas dan minyak dengan reservoarnya merupakan karbonat yang berada pada kedalaman sekitar 1555 m, dengan dominasi lapisan glauchonit. Studi ini menggabungkan antara metode inversi elastik impedansi dan metode lambda-mu-rho, dengan harapan dapat mengkarakterisasi reservoar terutama dalam memisahkan kandungan fluida dan memberikan informasi yang signifikan tentang perbedaan litologinya. Konsep inversi EI dan LMR mengacu pada perubahan rasio Vp/Vs yang dapat memberikan dampak yang besar kepada nilai lambda dan mu. Parameter lame`s yang berasosiasi dengan incompresibilitas, diharapkan mampu memberikan informasi tentang fluida yang mengisi pori batuan, sementara parameter mu yang berasosiasi dengan regiditas dapat memberikan informasi terkait jenis batuan. Pada implementasinya data seismik prestack diolah untuk mendapatkan berbagai macam penampang baik itu Rp, Rs, Near stack, Far Stack untuk digunakan sebagai input dalam berbagai proses inversi. Dengan demikian hasil inversi diharapkan bisa menyebarkan secara lateral sensitifitas LMR yang dimiliki oleh setiap sumur untuk memberikan informasi yang signifikan baik dalam hal membedakan litologi, maupun informasi keberadaan fluida.

Seismic inversion study of EI and LMR for Blackfoot field has been done to identify the distribution of Reservoar properties and fluid content. Blackfoot field is an oil and gas field with a carbonate Reservoar located at a depth of approximately 1555 m, with the dominance glauchonit layer. This study combines elastic impedance inversion method and the method of the lambda-mu-rho, in hopes of Reservoar characterization, especially in separating the fluid content and provide significant information about the differences in lithology. EI and LMR inversion concept refers to changes in the ratio Vp / Vs that can give a big impact to the value of lambda and mu. Lame`s parameters associated with incompressibility, are expected to provide information about the fluid that fills the pores of rocks, while the parameters associated with regiditity you can provide Information related to the rock type. In implementation prestack seismic data is processed to obtain various kinds of good cross-section was Rp, Rs, Near stack, Far Stack to be used as input in the inversion processes. So the result of inversion is expected to spread laterally LMR sensitivity of each of the wells to provide significant information both in terms of distinguishing lithology, as well as information on the presence of fluid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erfan Taufik Hidayat
"Metoda inversi simultan merupakan salah satu metoda yang digunakan dalam proses AVO inversion, yang didalam prosesnya mengolah input seismik 'partial stacking' dalam satu proses untuk menghasilkan volume seismik untuk parameter elastik dan impedansi, kemudian metoda Lambda Mu Rho merupakan metoda yang menggunakan parameter elastik dalam analisisnya, dimana Lambda merupakan parameter incompressibilitas, yaitu kemampuan batuan dalam terbentuknya perubahan volume apabila terkena stress dan Mu merupakan parameter rigiditas dari batuan, yaitu kemampuan batuan dalam perubahan bentuk apabila terkena stress. Lapangan F yang mempunyai 2 reservoir dominan, yang pertama pada reservoir dalam Formasi Talang Akar dan yang kedua dalam Formasi Lemat, sehingga dalam rencana pengembangan lapangan diperlukan seimik modeling dari reservoir tersebut untuk pengurangan resiko dalam pemboran sumur pengembangan dalam hal ini menggunakan metoda Inversi Simultan dan Lambda Mu Rho. Metoda yang digunakan ini diharapkan dapat menggambarkan keberadaan dari reservoir batu pasir serta dapat membedakan antara reservoir yang mengandung fluida hidrokarbon dan yang tidak.

Simultaneous Inversion is a method that used in the AVO inversion, that process the partial stacking as input and the elastic parameter and impedances as output in one batch, then Lambda Mu Rho is a method that used elastic parameter for the analysis, which is Lambda as the incompressibility parameter, the ability of rocks to transform in their volume when have a stress and Mu as the rigidity parameter, the ability of rocks to transform in their shape when have a stress. The F field has 2 dominant reservoirs, first the reservoir in the Talang Akar Formation and the second reservoir in the Lemat Formation, so in the development plan need a seismic modeling for the reservoir to minimize the risk of the next development wellbore, in this case using simultaneous inversion and lambda mu rho. This method hopefully could distinguished the reservoir of sandstones which filled by hydrocarbon fluids from the wet sand."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T30140
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Riziq Maulana
"Identifikasi zona permeabel merupakan aspek penting dalam pengembangan dan pemantauan bidang panas bumi. Zona permeabel umumnya dikaitkan dengan kondisi tegangan bawah permukaan dan adanya struktur seperti fraktur di reservoir. Distribusi dan orientasi fraktur menjadi jalur untuk perbanyakan cairan di reservoir panas bumi. Salah satu metode geofisika untuk mendeteksi keberadaan zona permeabel adalah metode gempa mikro. Metode ini merekam respons alami tegangan-regangan batuan. Studi ini membahas distribusi gempa mikro, distribusi intensitas, dan orientasi fraktur. Data yang digunakan adalah data gempa mikro yang direkam oleh seismogram pada periode Januari - April 2018. Penentuan gempa hiposenter awal menggunakan perangkat lunak Hypo71. Hasil distribusi Hypocenter dari perhitungan Hypo71 masih memiliki spatial error dan residual RMS yang tinggi karena model kecepatan belum sesuai dengan kondisi bawah permukaan lapangan. Oleh karena itu, pembaruan model kecepatan dan relokasi hiposenter diperlukan dengan perangkat lunak Joint Hypocenter Determination (JHD) Velest. Distribusi hiposenter yang telah dipindahkan menunjukkan pergeseran posisi hiposenter ke area zona produksi dan beberapa mengikuti tren struktur permukaan. Sedangkan untuk memetakan distribusi intensitas dan orientasi fraktur, analisis Shear Wave Splitting (SWS) digunakan. Fenomena SWS terjadi ketika gelombang S merambat melalui media anisotropi. Gelombang S akan dibagi menjadi dua polarisasi (ɸ) dengan kecepatan yang berbeda, yaitu Sfast yang paralel dan Sslow yang tegak lurus dengan orientasi fraktur. Teknik korelasi rotasi digunakan untuk menentukan parameter SWS, yaitu arah polarisasi (ɸ) dan waktu tunda (dt) gelombang S. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa area tengah WKP memiliki intensitas patah yang tinggi didukung oleh keberadaan sumur dengan produksi uap terbesar di lapangan dan munculnya struktur yang lebih kompleks di permukaan. Sedangkan arah dominan orientasi fraktur dalam penelitian ini relatif paralel mengikuti tren struktur lokal NW-SE dan NE-SW.

Identification of permeable zones is an important aspect in the development and monitoring of the geothermal field. Permeable zones are generally associated with subsurface stress conditions and the presence of fracture-like structures in the reservoir. The distribution and orientation of the fracture is the pathway for the multiplication of fluids in geothermal reservoirs. One geophysical method for detecting permeable zones is the micro earthquake method. This method records the natural response of stress-strain rocks. This study discusses the micro earthquake distribution, intensity distribution, and fracture orientation. The data used are micro earthquake data recorded by seismograms in the period January - April 2018. Determination of the initial hypocenter earthquake using Hypo71 software. Hypocenter distribution results from the calculation of Hypo71 still have high spatial error and RMS residuals because the velocity model is not in accordance with the subsurface conditions. Therefore, updating the speed model and relocating the hypocenter is needed with Velest Joint Hypocenter Determination (JHD) software. The distribution of the hypocenter that has been moved shows a shift in the position of the hypocenter to the area of ​​the production zone and some follows the surface structure trends. Whereas to map the fracture intensity and orientation distribution, Shear Wave Splitting (SWS) analysis is used. SWS phenomenon occurs when S waves propagate through anisotropic media. S waves will be divided into two polarizations (ɸ) with different speeds, namely Sfast which is parallel and Sslow which is perpendicular to the fracture orientation. Rotational correlation technique is used to determine the SWS parameters, namely the direction of polarization (ɸ) and the time delay (s) of S waves. The results of this study indicate that the central area of ​​the WKP has a high fracture intensity supported by the presence of wells with the largest steam production in the field and the appearance of structures which is more complex on the surface. While the dominant direction of fracture orientation in this study is relatively parallel following the trends of the NW-SE and NE-SW local structures."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arden Syani Indra Sutarsa
"Lapangan AAA merupakan salah satu lapangan gas terbesar di Indonesia. Karakteristik reservoir bagian dangkal lapangan ini berupa batuan pasir dengan lingkungan pengendapan fluvio deltaik berupa channel yang tebal dan diisi gas pada formasi Kampung Baru. Untuk pemetaan reservoir dan hidrocarbon di daerah ini, tidak dapat dilakukan dengan metode inversi akustik impedance (AI) karena pada kasus ini AI tidak dapat digunakan untuk memisahkan jenis litologi.
Dari hasil analisa sensitivitas didapatkan informasi bahwa log densitas dan log Gamma Ray (GR) dapat digunakan untuk memisahkan lithology dan log Lamda-Rho (LR), VP/VS, Poison’s Ratio (PR), Lamda/Mu (L/M) dapat digunakan untuk memisahkan fluida. Metode inversi simultan digunakan untuk menghitung atribut densitas dan LR dari seismik sehingga dapat diketahui sebaran litologi dan fluida pada daerah ini. Untuk selanjutnya hasil inversi tersebut digunakan dalam pemodelan geologi statik untuk menghitung cadangan.
Hasil inversi simultan memperlihatkan ada dua daerah prospek yang besar yaitu pada daerah sumur 3A55 atau segmen AA dan daerah sumur 3G51 atau segmen G. Kedua prospek ini berada pada zona antara marker MFB-MF1 tepatnya pada zona A205 pada model statik yang telah di buat. Hasil perhitungan cadangan pada zona ini di dapatkan cadangan sebesar setengah dari total cadangan area yang di pelajari pada penelitian ini.

AAA field is one of the largest gas fields in Indonesia. Reservoir characteristics of the shallow part of this field are sandstone with depositional environment fluvio deltaik with thick channel and the gas filled formation of Kampung Baru. Reservoirs and hydrocarbon mapping in this area, cannot be done with an acoustic impedance inversion method (AI) because of the results of the sensitivity analysis AI cannot separate the existing lithology and fluid.
From the results of the sensitivity analysis is also obtained information that the log density and log Gamma Ray (GR) can be used to separate lithology and log Lamda-Rho (LR), VP / VS, Poison's Ratio (PR), Lamda / Mu (L / M) can be used to separate the fluid. Simultaneous inversion method is used to calculate the density and LR attribute that can be known from this attribute the lithology and fluid distribution in this area. Then the result of the seismic attribute was used in geology static model building process for volume calculation purpose.
Simultaneous inversion results shows that there are two major areas, namely the prospect area or segment of the 3A55 well areas or segment AA and 3G51 well areas or segment G. Both of these prospects located in the zone between the MFB-MF1 markers exactly on the A205 zone on static models that have been made. The result of calculation of reserves in this zone is half of the total reserves in this studied area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>