Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyadi
"Buku ini menguraikan secara lengkap sisi kejiwaan (yang menjadi perhatian dari ilmu psikologi) anak usia dini. Selama ini, psikologi pendidikan hanya menggarap wilayah pendidikan tinggi dan menengah atau atas saja. PAUD, yang memeang baru berkembang, belum tersentuholeh ilmu jiwa atau psikolog ini. Buku ini hadir untuk melengkapi bagian-bagiab yang masih jarang disentuh tentang PAUD yang mulai tumbuh subur di negeri ini, dengan harapan psikologi mampu menjangkau perkembangan mental anak didik dengan lebih baik, buku ini juga mengupas pengertian psikologi pendidikan, tipe-tipe kepribadian anak, teori-teori kecerdasan, tipe-tipe belajar dan bermain anak, hingga teori-teori belajar era quantum, seperti active learning."
Yogyakarta: Pedagogia, 2010
155.4 SUY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mutiah
Jakarta: kencana Prenada Media, 2010
155.4 DIA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Rashar
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011
155.412 4 RIA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Hidayah, 1976-
Malang: UIN-Malang Press, 2009
155.4 RIF p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Akbar Hawadi
Jakarta: Grasindo, 2001
155 REN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Akbar Hawadi
"Buku ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan berkaitan dengan psikologi perkembangan anak, seperti anak yang malas belajar, tidak mau ke sekolah, jenis sekolah yang baik, pentingnya kreativitas, dll."
Jakarta: Grasindo, 2003
155 REN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Dirga Gunarsa
Jakarta: Gunung Mulia, 1991
155 SIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mochamad Enoch Markum
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
155.4 ENO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munardyansih
"Orangtua sering mengalami kesulitan menanggulangi anak usia sekolah yang mudah marah, sering menentang dan menunjukkan reaksi emosi yang tak terkendali atau agresif. Tak jarang orangtua terjebak situasi konflik yang emosional dan terpancing melakukan tindak kekerasan yang menjadi model perlaku agresif pada anak sehingga masalah perilaku anak tak mudah diatasi. Kesulitan mengendalikan emosi demikian terjadi pada D (9 tahun) subyek penelitian ini yang terlihat sejak D memiliki adik pada usia 4 tahun dan orangtua lebih menaruh perhatian pada adiknya yang lahir dengan kelainan jantung bawaan. Pada masa usia sekolah frekuensi marah terjadi setiap hari, sering konflik dengan anggota keluarga dirumah, mengalami kesulitan dalam berteman dan kerap memperoleh hasil belajar yang kurang baik, sekalipun tergolong cerdas dan memiliki intelligensi diatas taraf rata-rata.
Kemarahan dan perilaku menentang yang maladaptif menunjukkan D kurang memiliki kemampuan pengendalian emosi sesuai taraf perkembangan anak usia sekolah, yang umumnya mampu mengontrol dan mengarahkan tindakannya untuk menjalin kerjasama dengan oranglain. Perilaku demikian sexing terjadi pada anak Oppositional Defiant Disorder (ODD) yaitu gangguan perilaku yang ditandai oleh pola perilaku menentang, menantang dan memusuhi (hostile) yang terutama ditujukan pada orangtua (APA, 2000).
D memenuhi kriteria diagnosa ODD. Kemarahan anak ODD disebabkan oleh proses kognitif yang disfungsi dan mengalami defisit kognitif yang herdampak pada keterbatasan kemampuan mengendalikan emosi dan mengatasi masalah sosial (Mash & Wolfe, 1999). Disfungsi dan defisit kognitif merupakan fokus masalah Cognitive Behavior Therapy (CBT). CBT merupakan intervensi kognitif yang secara emperis telah terbukti efektif untuk mengelola kemarahan dan menanggulangi anak yang mengalami masalah interpersonal (Stallard 2005)
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana teknik CBT dapat diterapkan untuk mengendalikan marah pada anak ODD usia sekolah dengan menggunakan metode yang dikembangkan Stallard. Intervensi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran diri, pemahaman lebih baik mengenai perasaan dan pemikiran negatif yang menimbulkan kemarahan, dan mengembangkan pengendalian din melalui ketrampilan kognisi dan perilaku yang sesuai.
Intervensi terbagi atas kegiatan untuk mengendalikan emosi dan kognisi. Fokus intervensi masing-masing melalui tahapan Identifikasi masalah (mengenali pencetus dan reaksi kemarahan D, pemikiran negatif yang disfungsi dan defisit kognitif), mengembangkan ketrampilan yang sesuai untuk mengendalikan marah (menurunkan ketegangan dengan latihan relaksasi, pengaturan pemahman dan mengganti pemikiran negatif dengan pemildran yang menenangkan atau menurunkan reaksi marah dengan 'self instructional ), mengenali dan menguji disfungsi kognisi yang mempengaruhi kehidupan anak.
Pada penelitian menunjukkan bahwa tehnik CBT yang digunakan memudahkan D untuk menyadari serta memahami kesulitannya dan mengetahui langkah untuk melakukan perubahan atau mengendalikan reaksi marahnya. Hasil penelitian menunjukkan perubahan pada D, dimana ia lebih mampu mengendalikan perasaannya ketika menyadari mulai timbul perasaan marah dengan berusaha menurunkan ketegangan dan menenangkan diri dengan pemikiran yang positif Selama periode penelitian frekuensi marah tidak terjadi setiap hari. Namun pada penelitian ini penerapan keterampilan bare yang dikuasai D belum menetap sehingga untuk mencegah terjadinya relaps diperlukan program untuk evaluasi berkala dan melibatkan peran aktif orangtua sebagai co-clinician.
Kelemahan lainnya dalam penelitian ini adalah pada desain penelitian yang belum meneakup pelatihan keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan sosial. Kelemahan lainnya adalah jumlah perencanaan sesi dan jangka waktu pertemuan untuk dapat mempertahankan dan mengevaluasi keterampilan kognisi baru yang telah dipelajari. Saran dalam penelitian ini adalah terkait dengan perencanaan desain penelitian, perencanaan jumlah sesi dan peningkatan peran orangtua dalam program CBT."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>