Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muchtarudin Ibrahim
Jakarta: Depaertemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983
923.2 MUC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Subagyo
Jakarta : P dan K, 1984
928.959 8 S 222 r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suhatno, researcher
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1985
927.292 SUH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syah Mardi
Jakarta: s.n., 2008
920 SYA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suratmin, compiler
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan , 1983
920.71 SUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Balfas
Jakarta: Djambatan, 1957
923 BAL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Saraswati
"The Cat in the Hat dan sekuelnya, The Cat in the Hat Comes Back, adalah cerita anak karya Theodore Seuss Giesel, atau yang lebih dikenal dengan Dr. Seuss. Kedua buku ini mengangkat isu kesenangan (`fun) dan memiliki urutan kejadian yang serupa, yaitu tentang dua tokoh anak, I dan Sally, yang ketika ditinggal di rumah oleh ibu mereka (Mother) didatangi seekor kucing bertopi yang selalu bersenang-senang (Cat in the Hat atau Cat). Yang dianalisis dalam skripsi ini adalah struktur penokohan dan interaksi antar tokoh sehingga dapat diketahui pesan apa yang terkandung dalam cerita, khususnya dalam kaitannya dengan tema kesenangan. Analisis dilakukan dengan menggunakan skema struktural Greimas dan teori psikoanalisis Freud. Analisis Greimas merupakan analisis tahap naratif yang berguna untuk membuka struktur penokohan dalam cerita sekaligus mengantar pada tahap analisis berikutnya yang menggunakan teori psikoanalisis Freud. Sementara analisis yang menggunakan teori Freud akan mengintrepretasi dinamika penokohan yang sudah dihasilkan analisis Greimas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tokoh dalam cerita mempunyai fungsi masing-_masing. Hal ini menimbulkan konflik yang secara struktural tampak lewat dinamika perpindahan posisi aktan dalam skema aktansial Greimas. Selain itu, juga ditemukan bahwa kesenangan menurut Cat berbeda dengan kesenangan Mother - kesenangan Cat adalah kesenangan yang sepenuhnya bebas dan tidak mengenal peraturan, sebaliknya, kesenangan Mother adalah kesenangan di dalam bingkai keteraturan. Di tengah keinginan mereka yang sama-sama tidak realistis, Mother dan Cat menempatkan I dan Sally sebagai pihak yang harus mengakomodasi keinginan-keinginan tersebut, padahal kedua anak ini juga harus tetap mengutamakan prinsip keselamatan diri (self-preservation). Walau pada akhirnya I dan Sally berkembang menjadi anak-anak yang sepenuhnya mematuhi peraturan Mother, cerita ini tetap menunjukkan bahwa di tengah lingkup rumah yang penuh dengan pilar keteraturan, keinginan bersenang-senang akan selalu berusaha muncul."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Isravivani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah tanggung jawab moral sebagai masalah bereksistensi manusia yang tersaji dalam roman karya Erich Kastner, Fabian. Die Geschichte eines Moralisten. Melalui penjabaran problem dan konflik yang dihadapi tokoh utama Jakob Fabian dalam menunjukkan idealisme kepedulian terhadap sesama, dibuktikan bahwa niat baik dan potensi saja belum cukup untuk mewujudkan eksistensi tanggung jawab moral. Tindakan nyata atau perbuatan merupakan inti dari nilai-nilai moral yang ada dalam diri setiap manusia. Kegagalan Jakob Fabian mewujudkan idealismenya bersumber pada masalah tersebut. Ia memiliki pemikiran mulia dan Kati nurani, namun selalu enggan mewujudkannya akibat terlalu terpaku pada trauma masa lalu ketika perang dan pesimisme menghadapi krisis moral yang tengah melanda masyarakat. Dari penggambaran kegagalan tokoh utama roman ini ditarik kesimpulan, bahwa sesungguhnya manusia harus senantiasa mawas diri dan memperbaiki pribadinya. Eksistensi tanggung jawab moral sebagai individu terletak pada keaktifan merealisasikan nilai-nilai moral dan akal budi. Sedangkan sebagai mahluk sosial, eksistensi manusia baru terwujud bila ia berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat, baik dengan cara berjuang menegakkan kebajikan maupun menunjukkan solidaritas kepada perjuangan yang dilakukan oleh orang lain. Masalah tanggung jawab moral yang disajikan Erich Kastner dalam roman ini merupakan refleksi dari keprihatinan kaum intelektual Jerman di era Republik Weimar terhadap masalah disorientasi yang meluas ketika itu. Mereka memperjuangkan konsep humanitas militans (kemanusiaan aktif) untuk mengingatkan masyarakat akan ancaman bahaya disorientasi dalam kehidupan.

"
1995
S14993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subandrio
Djakarta: Djambatan, 1959
959.8 SUB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Umar
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
923.4 WIR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>