Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47908 dokumen yang sesuai dengan query
cover
KLET 9:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
KLET 9:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Penerbitan dan Percetakan STPLN,
537 JIEK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan analisis kerusakan mesin las tutup kelongsong bahan bakar nuklir ME-27 dari sudut pandang kelistrikannya. Mesin las ini menggunakan teknik magnetic force resistance welding. Terjadi arus hubung singkat di dalam mesin tersebut sebagai akibat dari patahnya baut pengencang sambungan kabel transformator pengelasan bertegangan tinggi, sehingga kabel bertegangan tersebut terlepas dan jatuh mengenai body mesin dan terjadi arus hubung singkat. Kondisi ini menyebabkan circuit breaker utama di gedung jatuh dan membangkitkan tegangan pulsa induksi yang tinggi ke sistem elektronik mesin, sehingga satu komponen elektronik mesin menjedi rusak. Kejadian ini merupakan peringatan tentang pentingnya pengencangan baut sesuai dengan kekuatannya (penggunaan kunci momen) dan perlunya rangkaian pembatas transient tegangan. Dua peringatan ini perlu pada peralatan yang menggunakan sumber daya listrik berorientasi kerja arus tinggi seperti pada mesin las ME-27."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhal
Jakarta: Ganeca Prima, 1995
537 ZUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stranti Nastiti Kusumaningrum
"ABSTRAK
Tarif listrik pada sektor rumah tangga dengan daya sambung menengah ke atas (High VA) mulai berubah semenjak tahun 2013. Tulisan ini menganalisa responsivitas dari permintaan listrik rumah tangga terhadap perubahan harga pendapatan pada dua kelompok rumah tangga (Low VA dan High VA) di tahun 2011 dan 2014. Dengan menggunakan model konsumsi listrik dan metode regresi kuantil, didapatkan hasil yang menunjukan bahwa permintaan listrik rumah tangga bersifat inelastic terhadap harga dan pendapatan. Elastisitas pendapatan lebih rendah daripada elastisitas harga. Lebih lanjut diketahui bahwa pengaruh terhadap elasitisitas pendapatan juga dapat dilihat di kelompok Low VA, walaupun kelompok ini tidak dapat mengalami perubahan harga. Sementara itu, hasil penelitian tidak berhasil menyimpulkan dampak perubahan kebijakan tarif terhadap ealstisitas pendapatan. Keseluruhan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan harga listrik untuk kelompok Low VA sembari mempertahankan kestabilan ekonomi. "
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Radolf Leonard
"Tujuan dari penelitian tesis ini yaitu membuat model permintaan tenaga listrik sektor rumah tangga dan memproyeksikan permintaan tenaga listrik sektor rumah tangga dari tahun 2008 sampai tahun 2012 di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan untuk menduga permintaan listrik rumah tangga menggunakan teknik regresi dengan variabel terikat yaitu konsumsi tenaga listrik rumah tangga dan variabel bebas yaitu pendapatan perkapita nasional, harga jual listrik rata-rata rumah tangga dan rasio elektrifikasi. Penelitian ini menggunakan data time series dengan observasi dari tahun 1986 sampai dengan tahun 2007.
Hasil regresi model permintaan listrik sektor rumah tangga menunjukkan bahwa harga jual listrik rata-rata rumah tangga dan rasio elektrifikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan listrik rumah tangga, sedangkan pendapatan perkapita nasional berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap permintaan listrik rumah tangga. Hasil proyeksi permintaan listrik rumah tangga tahun 2008 sampai dengan 2012 menunjukkan bahwa kebutuhan listrik sektor rumah tangga meningkat sebesar 14.584,58 Gwh dibandingkan tahun 2007. Pada tahun 2012, diproyeksikan konsumsi listrik sektor rumah tangga sebesar 61.909,48 Gwh, pendapatan perkapita nasional sebesar Rp. 9.099.600,31,-, harga jual listrik sebesar Rp. 638,63,-, dan rasio elektrifikasi menjadi 70,26%.

The objective of research is to build a model of electricity demand of household sector from the year 1986 up to the year 2007 and projected the electricity demand of household sector from the year 2008 to 2012 in Indonesia. Research methodologies applied to estimate the electricity demand of household sector is regression technique with dependent variable is electricity consumption of household sector and independent variables are national income per capita, average electricity selling price of household sector and electrification ratio. This research applied data time series with observation from the year 1986 up to the year 2007.
The result of electricity demand regression of household sector indicates that the average electricity selling price and electrification ratio are positively and significantly influenced the electricity demand, whereas the national income per capita positively but not significantly influenced. The forecasting data from 2008 until 2012 shows that the electricity demand of household sector will be increase as much 14.584,58 Gwh than previously in 2007. It is forecasted that in the year 2012 the electricity consumption of household sector is 61.909,48 Gwh, national income per capita as much Rp. 9.099.600,31,-, electricity selling price as much Rp. 638,63,-, and electrification ratio becomes 70,26%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26277
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bayu Firlyansyah
"Kebutuhan akan listrik di zaman modern ini tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Gedung Engineering Center (EC) Universitas Indonesia diresmikan pada tahun 2006 dan merupakan gedung yang diperuntukkan untuk ruang kantor, ruang dosen, ruang rapat, ruang kelas, serta Bank dan ATM Center yang didalamnya terdapat berbagai peralatan listrik, seperti komputer, AC, lampu, dan lain sebagainya. Mengingat sudah diresmikan sejak sepuluh tahun yang lalu sehingga dirasa perlu untuk dilakukan audit kualitas daya listrik gedung ini untuk mengetahui kondisi panel dan juga kondisi kualitas daya listrik gedung Engineering Center serta memberikan suatu rekomendasi agar kualitas daya listrik sesuai dengan standar yang diizinkan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa kondisi panel harus mengalami perbaikan, pergantian, dan juga perawatan. Hasil pengukuran menunjukkan beberapa parameter kualitas daya memenuhi standar seperti tegangan pada rentang 198-231 V, frekuensi pada rentang 49,5?50,5 Hz, dan temperatur panel memiliki selisih suhu 0-10°C sedangkan beberapa tidak memenuhi standar seperti harmonik dimana IHDi orde 3 bernilai diatas 4% dan faktor daya kurang dari +0,85 sehingga perlu dilakukan pemasangan single-tuned pasif filter, dan iluminasi cahaya tidak memenuhi standar ruangan sehingga perlu dilakukan penambahan titik penerangan.

Electricity becomes one of basic human needs in this modern era. Engineering Center (EC), authorized in 2006, is designed for office, lecturer, meeting, and study spaces that use many electrical devices, such as computers, air conditioners, lamps, etc. Entering its tenth year, the building required to be audited for its power quality by monitoring its electrical panel. The audit is not only aimed to find the electrical panel and power quality condition, but also to make recommendation in order to improve its power quality to meet the standards. We can conclude that Engineering Center panel needs to be maintained. The results show that some of the parameters have already met the standard which is voltage between 198-231 V, frequency between 49,5-50,5 Hz, and panel temperature has difference of temperature between 0-10°C while others out of standard, harmonic which is third-orde of IHDi above 4% , power quality less than +0,85 so it is necessary to use single-tuned passive filter, and light ilumination out of room standard so it is necessary to make additional lightning point.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Balya Marwan
"Pada tahun 2016 investasi Jepang pada sektor kelistrikan di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Tahun 2017, kenaikan tersebut mengalahkan besaran investasi pada sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi yang selama ini menjadi sektor investasi unggulan Jepang sejak tahun 2003. Fenomena ini menarik mengingat tipologi Jepang yang cenderung investasi jangka panjang pada sektor tertentu bergeser meningkatkan investasi pada sektor baru yang lain. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penarik investasi Jepang pada sektor kelistrikan di Indonesia periode 2010-2019. Metode kualitatif dengan studi kasus digunakan untuk menganalisa suatu fenomena khusus secara mendalam. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, penelusuran dokumen resmi dan peraturan perundangan, serta peninjauan literatur dan rilis berita. Dengan menggunakan konsep faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan penanaman modal asing (Mahbub & Jongwanich) dan konsep triangular diplomacy (Strange & Stopford), tesis ini mengidentifikasi faktor-faktor penyebab peningkatan investasi Jepang di Indonesia pada sektor kelistrikan. Faktor tersebut meliputi: faktor regulasi, ekonomi dan keuangan, politik, dan sosial terkait iklim investasi sektor kelistrikan. Perbaikan tata kelola regulasi melalui deregulasi, transparansi, dan debirokratisasi ditopang dengan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial yang baik mendorong kenaikan investasi Jepang. Selain itu, terdapat relasi yang positif antaraktor di Indonesia dan Jepang yang memicu peningkatan investasi tersebut baik aktor pemerintah, bisnis, maupun individu.

In 2016, Japanese investment in the domestic electricity sector gained a significant increase. In 2017, the increase knocked out the amount of investment in the motor vehicle and transportation industry. This phenomenon is interesting, given that Japan's typology, which likely makes long-term investment in certain sectors, shifts to intensify an investment in other new sectors. This research analyzed the factors that attract Japanese investment in the electricity sector in Indonesia for the 2010-2019 period. A qualitative method with case study was applied to take an in-depth analysis on a particular phenomenon. Data collection was done through interview and desk strudy. By using the concepts of influential factors to foreign investment decision making (Mahbub & Jongwanich) and triangular diplomacy (Strange & Stopford), factors causing a rise in the Japanese investment in Indonesia’s electricity sector were identified. These factors included regulatory, macroeconomic, political, and social factors related to the electricity investment climate. Improvements in regulatory governance through deregulation, transparency, and debureaucratization, supported by good economic growth and social stability have encouraged the increase in Japanese investment. Besides, there is a positive relationship between actors in Indonesia and Japan that triggers an increase in investment, both the government, business, and individual actors"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Aringga Adisatria
"Pemerintah Indonesia mencanangkan program pembangunan ketenagalistrikan sebesar 35.000 MW untuk memenuhi pertumbuhan penggunaan listrik yang terus meningkat dengan rata-rata 8,1% pada tahun 2010-2014. Untuk menunjang program tersebut maka kebutuhan gas bumi diperkirakan akan mencapai 1063 MMSCFD di tahun 2030. Saat ini yang menjadi hambatan adalah penentuan harga gas pipa untuk sektor kelistrikan di Indonesia, karena harga gas pipa masih beragam dan belum terdapat formulasi harga gas pipa untuk sektor kelistrikan yang dapat diterapkan untuk seluruh lapangan gas di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formulasi harga gas pipa untuk sektor kelistrikan di Indonesia. Terdapat dua sektor yang akan dianalisa, yaitu sektor Hulu (Upstream) dan sektor Antara (Midstream). Optimisasi dilakukan dengan menggunakan metode linear optimization dengan menggunakan pendekatan harga Indonesian Crude Price ('ICP') untuk harga gas hulu, lalu ditambahkan dengan komponen Toll Fee didekati menggunakan komponen panjang pipa dan diameter pipa, sehingga selanjutnya didapatkan formula harga gas pipa untuk sektor kelistrikan di Indonesia.
Rata-rata harga gas untuk sektor kelistrikan berdasarkan formula hasil pengembangan memiliki rentang antara 2.63 - 6.33 US$/MMBTU tergantung pada besaran ICP, dan masih dibawah harga maksimum yang dapat diterima oleh Perusahaan Listrik Negara ('PLN'), yaitu sebesar 6.4745 US$/MMBTU. Formula hasil pengembangan mampu memberikan harga gas yang berkisar pada harga gas yang berlaku saat ini, sensitif terhadap fluktuasi ICP dan relevan terhadap trend kenaikan harga gas untuk sektor kelistrikan selama ini.

The Indonesian government has launched 35,000 MW electricity development program to fulfil the growth in electricity usage which continues to increase by an average of 8.1% in 2010-2014. To support the program, the natural gas demand is estimated to reach 1063 MMSCFD in 2030. Currently, the obstacle is the determination of pipeline gas prices for the electricity sector in Indonesia, because the pipeline gas price for the power sector in Indonesia are still diverse and there isn't any pipeline gas price formula that can be applied to entire gas field in Indonesia for the electricity sector.
The purpose of this study is to obtain a pipeline gas prices formulation for the electricity sector in Indonesia. There are two sectors to be analyzed, Upstream sector and Midstream sector. Optimization is done by using the linear optimization method using the Indonesian Crude Price ('ICP') price approach for upstream gas prices, then added with Toll Fee components by being approached with the pipe length and pipe diameter component, to get the pipeline gas price formula for electricity sector in Indonesia.
The average gas price for the electricity sector based on formula results has a range between 2.63 - 6.33 US $ / MMBTU depending on the ICP amount, and is still below the maximum price that can be received by the Perusahaan Listrik Negara ('PLN'), which is equal to 6.4745 US $ / MMBTU. The development formula is able to provide gas prices that range from current gas prices, sensitive to ICP fluctuations and relevant to the trend of rising gas prices for the electricity sector so far.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>