Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Afifah Riza
"Makalah ini berusaha mencari tahu aspek historis dan biografis yang melatarbelakangi kemampuan Shakespeare dalam membentuk kata dan frase, berkaitan dengan aspek morfologis pada jenis proses pembentukan kata yang paling sering ia gunakan. Shakespeare diketahui menciptakan sekitar 2.000 kata dan frase yang dikontribusikan ke dalam bahasa Inggris. Penciptaan tersebut telah menumbuhkan tidak hanya kekaguman tetapi juga pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana ia dapat menciptakan sebegitu banyaknya kata dan frase sehingga membuatnya dijuluki penulis terbaik berbahasa Inggris. Dalam ilmu morfologi, Shakespeare paling banyak menggunakan lima jenis proses pembentukan kata berikut: penggabungan, penyematan, pengubahan, Latinisme, dan neologisme.
Kelima proses ini berhubungan erat dengan tiga zaman bersejarah di saat Shakespeare hidup, yaitu: Zaman Renaisans, Zaman Elizabethan, dan Zaman Bahasa Inggris Modern Awal. Selain itu, bahasa puitis Shakespeare, yang juga meliputi pembentukan frasa, berakar pada tiga latar belakang biografisnya, yaitu: ia adalah seorang aktor, seorang dramawan, dan sekaligus seorang penyair. Analisis historis dan biografis tersebut berkisar pada fakta bahwa terdapat pergerakan, perubahan, dan perluasan secara besar-besaran di dunia seni, pendidikan, dan sastra pada masa Shakespeare hidup. Penemuan fakta-fakta pada aspek-aspek tersebut menawarkan kesimpulan bahwa bahasa puitis Shakespeare memiliki kekuatan khusus dalam memperkaya bahasa Inggris.

This paper examines the historical and biographical aspects of Shakespeare?s ability in forming words and phrases, related to the morphological use of his mostly used word formation processes. Shakespeare is known to have invented around 2,000 words and phrases contributed to the English language. This invention has caused a number of both admirations and questions towards how he could possibly do such number of inventions making him labeled the greatest writer in the English language. Morphologically, it is said that Shakespeare?s most used five word formation processes are compounding, affixation, conversion, Latinism, and neologism.
These processes are connected to the three historical eras in which Shakespeare lived: the Renaissance era, the Elizabethan era, and the Early Modern English era. Furthermore, Shakespeare?s poetic language, which also involved forming phrases, rooted in his three occupational backgrounds: as an actor, playwright, and poet at the same time. These historical and biographical analyses revolve in the fact that there were massive movements, changes, and expansions in the art, education, and literature world in the time when Shakespeare lived. Finding facts of these aspects offers a conclusion that Shakespeare's poetic language has a certain power in the enrichment of the English language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Shakespeare and language is an area of study that here includes style, speech, sound and sex. As the foremost Shakespeare publication, Shakespeare Survey has been well placed to reflect trends and developments in academic approaches to Shakespeare and to language and this collection of essays considers the characteristics, excitement and
unique qualities of Shakespeare’s language, the relationship between language and event, and the social, theatrical and literary function
of language. A new introduction, by Jonathan Hope, explicates the differences between Shakespeare’s language and our own, provides a theoretical and contextual framework for the pieces that follow, and makes transparent an aspect of Shakespeare’s craft (and the critical response to it) that has frequently been opaque."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2009
e20393637
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary:
The sonnets in this collection divide into two parts; the first 126 are addressed to a fair youth for whom the poet has an obsessive love and the second chronicles his love for the notorious "Dark Lady". In addition to the sonnets, this volume includes two lengthy poems on classical themes"
Ware: Wordsworth Editions, 1994
822.33 POE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
"SHAKESPEARE PLAYS. Widely acknowledged to be the greatest dramatist in the English language, William Shakespeare is also one of the most quoted writers of all time. His plays and sonnets influenced the history of the English language itself, and changed the literary landscape, as famous phrases passed into idiom and general usage. The enormous impression made by Shakespeare also resulted in him being one of the most misquoted writers of all time.This short, accessible collection of quotations is illustrated with facsimile reproductions of the very first printed edition of the work in the British Library. In each case, the words are accompanied by a short description giving context and additional information. Some examples are amongst the most celebrated and familiar of all Shakespeare's lines, while others have been chosen for the importance they hold within the play or the light they throw on a particular character."
London : British Library, 2016
822.33 SHA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Clarke, D. Waldo
London: Longmans, Green, 1950
822.33 CLA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
John F. Michell
New York: Thames and Hudson, 1996
822.33 MIC w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
Basingstoke, Hants: Macmillan, 2007
822.33 SHA r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rachmi
"ABSTRAK
Soneta-soneta William Shakespeare membahas berbagai tema. Tetapi ada satu hal yang mendasari sebagian besar soneta-sonetanya. Dalam hampir semua soneta-sonetanya, Shakespeare tidak pernah melepaskan tema dasarnya, yakni waktu dan pengaruhnya pada manusia serta ketidakberdayaan manusia dalam menghadapinya. Tujuan skripsi ini adalah untuk meneliti bagaimana Shakespeare menggunakan citraan melalui majas-majas untuk mengungkapkan keresahan, ketakutan dan kegelisahannya dalam menghadapi perjalanan waktu, dengan maksud agar diketahui konsep Shakespeare tentang waktu. Penelitian ini mengambil pendekatan intrinsik, yakni membahas soneta-soneta Shakespeare berdasarkan unsur-unsur dalam soneta itu sendiri, dengan menggunakan analisa deskriptif.
Dari 154 soneta Shakespeare, penelitian ini hanya membahas lima buah soneta saja, sebab dalam kelima soneta ini Shakespeare mengangkat tema waktu sebagai pembicaraan utama. Kelima soneta itu adalah soneta 5, 19, 60, 115, dan 123.
Dalam puisi, kata-kata memiliki peran sangat penting. la berperan sebagai penghubung antara pembaca dengan dunia intuisi penyair, dan yang utama adalah sebagai objek yang mendukung imaji. Dan dalam puisi, imaji merupakan salah satu alat yang penting, disamping simbol, majas atau kiasan, dan paradoks, yang digunakan seorang penyair untuk.mengemukakan gagasannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Shakespeare, dalam kelima sonetanya, menggunakan keempat alat pembentuk puisi di atas. la tidak menerapkannya secara terpisah, melainkan menjalin keempat unsur di atas sedemikian rupa sehingga keempatnya saling menunjang dalam menampilkan citra Waktu. Shakespeare banyak menggunakan majas metafora dan personifikasi yang saling terpaut. Selain itu, pilihan kata (diksi) Shakespeare menghasilkan pula paradoks dan ironi. Tapi majas utama yang mendasari soneta-sonetanya adalah majas simbol.
Dari penelitian penggunaan keempat alat pembentuk puisi oleh Shakespeare, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat empat citra Waktu yang utama dalam soneta-soneta Shakespeare. Pertama, Waktu sebagai suatu kekuatan yang tidak pernah berhenti bergerak. Kedua --dan ini merupakan ciri Waktu yang dominan -- Waktu sebagai seseorang yang dengan kejam merusak segala sesuatu di alam ini. Ketiga, Waktu berkuasa atas segala sesuatu yang ada di bumi tanpa ada yang dapat melawannya. Dan keempat adalah citra Waktu yang sangat dekat dengan Kematian.
Dari kesimpulan di atas tampak bahwa Shakespeare memiliki suatu konsep tentang Waktu. Namun perlu diingat bahwa konsepnya ini ia ungkapkan melalui citraan, simbol serta majas-majas perbandingan yang ia gunakan, dan konsep ini tidak dinyatakan dengan jelas dan terumus dalam satu soneta saja, melainkan saling menunjang antara satu soneta dengan soneta lainnya.

"
1989
S14153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bevington, David
Malden: Wiley-Blackwell, 2008
822.33 BEV s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>