Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Raynaldi
"Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memaparkan bagaimana perubahan karakter dari tokoh-tokoh dalam seri Breaking Bad. Breaking Bad menceritakan kisah Walter White, seorang pria paruh baya yang merubah jalan hidupnya menjadi seorang produsen obat-obatan terlarang setelah ia didiagnosis menderita kanker paru-paru. Seri ini menggambarkan bagaimana sosok Walter yang tadinya pria yang lemah berubah menjadi seorang yang kejam bersosok persona raja obat-obatan Heisenberg seiring dengan berbagai konflik yang dihadapinya.
Tulisan ini berfokus kepada empat karakter utama Breaking Bad yaitu Walter White, Jesse Pinkman, Hank Schraeder, dan Skyler White. Seri ini menitikberatkan unsur drama dan interaksi antar karakternya dimana interaksi antar Walter dan karakter lainnya menimbulkan banyak perkembangan plot dan karakter.
Tulisan ini berusaha untuk menganalisis berbagai kebutuhan yang menjadi alasan dan pendorong perubahan karakter tokoh-tokoh seri ini dalam berbagai situasi dan konflik yang ada, serta bagaimana keempat tokoh ini bereaksi dan berubah dalam mengatasinya. Tulisan ini memaparkan bagaimana tokoh Breaking Bad mengalami perubahan drastis kearah kepribadian yang jauh lebih buruk dari sebelumnya ketika menghadapi konflik yang ada sepanjang cerita seri ini.

The aim of this paper is to reveal how the characters in the TV series Breaking Bad changed from the character development in the story. Breaking Bad tells the story of Walter White, a middle-aged family man who suddenly got diagnosed with lung cancer which lead him into the crime life of drug manufacturing. It portrays how Walter turned from a soft man into his newfound ruthless persona Heisenberg from facing many hurdles and necessities on the path of becoming a drug lord.
This paper focuses on four characters from the series which are Walter White, Jesse Pinkman, Hank Schrader, and Skyler White. Breaking Bad is a series which heavily relies on drama and character interaction where the interactions of the characters with Walter White and all the things that happened because and around him forced those other characters to develop and change.
This paper attempt to analyze what needs and situations those four characters had to deal with throughout the story and to analyze how their actions toward fulfilling those needs forced them to change their original traits. This paper sees that the characters in Breaking Bad really broke bad as they changed for the worse from the conflicts arose throughout the storyline of all five seasons of the series.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Bintang Sulaiman
"Breaking Bad AMC, 2008-103 , sebuah drama seri televisi yang menceritakan seorang tokoh utama yang bernama Walter White. Walter adalah seseorang pria keluarga yang berwatak halus dan santun dan pada akhirnya berubah menjadi seorang kriminal yang kejam. Dia memiliki tujuan untuk menyokong finansial keluarganya dan juga untuk membuktikan ke laki-lakiannya. Dari Breaking Bad, dapat dilihat bagaimana konsep hegemoni maskulinitas berkorelasi kepada kekerasan yang merepresentasikan toxic masculinity. Tujuan dari riset ini adalah untuk menunjukan dan mengidentifikasi bagaimana Walter White merepresentasikan bahwa hegemoni maskulinitas bisa merusak hubungan dalam keluarga dan juga hubungan kepada publik atau orang disekitarnya. Diremehkan sebagai pria dari orang sekitarnya mengarahkan saya untuk mengkontekstualisasi Walter White sebagai studi kasus dan representasi konvensional seorang pria yang tertekan akan sebuah standar sosial tentang bagaimana menjadi pria lsquo;sejati rsquo;. Aspek yang di eksplorasi dari riset ini adalah karakterisasi dari Walter White yang mencakup kepribadian, peran sosial, dan interaksi dengan orang di sekitarnya. Riset-riset sebelumnya berfokus pada Breaking Bad adalah tentang argumentasi dan membuktikan bahwa maskulinitas Walter White adalah hasil dari konstruksi sosial dan sebagai kritik terhadap maskulinitas. Belum ada riset yang membahas tentang toxic masculinity yang direpresentasikan oleh Walter White di serial televisi ini. Riset ini mengungkapkan elemen-elemen karakteristik Walter White yang menggambarkan konsep tentang toxic masculinity sebagai akibat dari tidak tercapainya standar maskulinitas pria yang dimana Walter merasa terpinggirkan karena tidak menjadi sosok pria yang ideal dan sesuai standar ekspektasi sosial.

Breaking Bad AMC, 2008-2013 , a crime drama television series that told a story of Walter White, a mild-mannered and underachieving family man who later became a violent criminal drug kingpin in order to fulfill his family financial future as well as his manliness. From Breaking Bad, we can see how the concept of hegemonic masculinity links men towards violence that represents toxic masculinity. The goal of this research is to show and examined how Walter White portrayed hegemonic masculinity can be destructive for a man rsquo;s public and domestic matters. The emasculation of Walter White by his public and domestic matters leads me to contextualize the character of Walter White as a case study and as a conventional representation of men who are oppressed by the pervasive idea of how a man is supposed to be. The aspects explored were Walter White rsquo;s characteristic that includes personality traits, social roles, and interaction between his public and domestic affairs. Previous research focused on Breaking Bad were to argue and examine how Walter rsquo;s masculinity is constructed and as a critique of masculinity. Due to lack of study that examined the consequences of toxic masculinity that is represented through Walter White, this research reveal the characteristic elements of Walter White immaculately depicted the concept of toxic masculinity as result of marginalized ways of being a man."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Dewi Anjarsari
"GYPSY 2017 menceritakan tentang wanita berumur 40 tahun bernama Jean yang membentuk identitas baru untuk mendapatkan kembali dirinya yang telah hilang. Penelitian ini fokus kepada penggambaran alter ego. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual, konsep alter ego milik Brothers dan Engel, dan konsep struktur kepribadian, libido, dan mekanisme pertahanan ego. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alter ego adalah hal yang normal, alter ego berdampak pada struktur kepribadian dan libido, dan peran mekanisme perthanan ego dibutuhkan untuk menutupi alter ego.

GYPSY 2017 is an American television series about a 40-year-old woman named Jean who creates a new identity to regain her old-self. This research focuses on how alter ego is represented. This research uses textual analysis, Brothers rsquo; and Engel rsquo;s concept on alter ego, and Freud rsquo;s personality structure, sexual drive, and defense mechanisms. This research aims to reveal reasons, characteristics, impacts of alter ego, and defense mechanisms. The findings show that alter ego is normal, it impacts personality structure and sexual drive, and the use of defense mechanisms plays a role for the ego to cover the alter ego.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Tiurma Savira
"[Penelitian ini membahas mengenai Breaking Bad News, suatu momen dalam praktik kedokteran di mana hal-hal yang secara negatif dapat mempengaruhi cara pandang pasien akan masa depannya diberitahukan. Breaking Bad News dan hubungan dokter?pasien yang banyak dikaji dari kacamata rumpun ilmu kesehatan, sekarang diteliti dari kacamata ilmu komunikasi dengan menggunakan teori ilmu sosial. Penelitian ini pada akhirnya menemukan bahwa proses komunikasi dokter?pasien tidak sebatas berbicara tentang puas atau tidak puas dan sembuh atau belum sembuh, tetapi ada dinamika lebih dalam tentang cost dan reward hubungan dokter?pasien. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan paradigm eksploratif, penelitian ini membuka bagaimana posisi Breaking Bad News dalam komunikasi dokter pasien, dan penelitian ini menemukan aspek komunikasi apa yang berperan dalam menjalin komunikasi interpersonal yang baik dalam konteks hubungan dokter?pasien.;This research mainly talks about Breaking Bad News, an activity in medical practice which may affect patients? view about their future in a negative way. Studies and research about Breaking Bad News and doctor?patient relationship have been done a lot in medical views. Yet in this research, Breaking Bad News and doctor?patient relationship will be seen in communication studies perspective with the usage of social science theory. This research finds that the process of doctor?patient communication is not merely about the patients? satisfaction or the chance of the patients to be completely healed. Doctor?patient communication contains a cost and reward relationship which happens during the process. By using qualitative method and exploratory paradigm, this research goes for a deep analysis about the position of Breaking Bad News and the components that will create a good interpersonal relationship., This research mainly talks about Breaking Bad News, an activity in medical practice which may affect patients’ view about their future in a negative way. Studies and research about Breaking Bad News and doctor–patient relationship have been done a lot in medical views. Yet in this research, Breaking Bad News and doctor–patient relationship will be seen in communication studies perspective with the usage of social science theory. This research finds that the process of doctor–patient communication is not merely about the patients’ satisfaction or the chance of the patients to be completely healed. Doctor–patient communication contains a cost and reward relationship which happens during the process. By using qualitative method and exploratory paradigm, this research goes for a deep analysis about the position of Breaking Bad News and the components that will create a good interpersonal relationship.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dannika Sulistyana Santoso
"Penelitian ini membahas prosedur penerjemahan transposisi dan modulasi dalam serial TV Jerman Biohackers ke dalam bahasa Indonesia dan bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi bagaimana transposisi dan modulasi digunakan dalam hasil terjemahan takarir, serta alasan terjadinya pergeseran dalam hasil terjemahan takarir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang mempertimbangkan karakteristik penerjemahan teks lisan seperti takarir. Analisis ini dilakukan berdasarkan teori prosedur penerjemahan transposisi dari Catford (1965) dan prosedur penerjemahan modulasi dari Vinay dan Darbelnet (1965). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 27 prosedur penerjemahan transposisi dan modulasi. Sebagian besar data yang ditemukan adalah transposisi sebanyak 21 data, sedangkan modulasi hanya enam data. Terjadinya pergeseran dalam hasil terjemahan takarir disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perbedaan struktur dan tata bahasa antara bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Selain itu, pemilihan kata dan struktur kalimat yang sesuai harus dipilih oleh penerjemah, serta sudut pandang dan interpretasi makna juga memainkan peran penting agar mudah dipahami oleh penonton dalam bahasa sasaran (BSa).
This study examines the procedures of transposition and modulation in translating the German TV series Biohackers into Indonesian. The research aims to analyze and identify how transposition and modulation are utilized in the translated subtitles, as well as the reasons for shifts in the translated subtitles. A qualitative research method is employed, considering the characteristics of translating spoken text such as subtitles. This analysis is based on Catford's (1965) theory of transposition procedures and Vinay and Darbelnet's (1965) modulation procedures. The findings reveal 27 instances of transposition and modulation translation procedures. The majority of the data are transpositions, with 21 cases, while modulation accounts for only six cases. Shifts in the translated subtitles are caused by several factors, including the differences in structure and grammar between German and Indonesian. Additionally, the translator's choice of appropriate words and sentence structures, as well as the perspective and interpretation of meaning, play crucial roles in ensuring the translation is easily understood by the audience in the target language (TL)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Desyi Prana
"Breaking bad news berkaitan dengan penyampaian informasi yang tidak menyenangkan bagi pasien dan keluarga yang sering harus disampaikan oleh perawat dalam praktik keseharian. Kurangnya keterampilan dan kepercayaan diri perawat masih ditemukan sebagai hambatan dalam breaking bad news. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas metode komunikasi model ABCDE dalam meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri perawat dalam breaking bad news. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre and post test with control group. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di RS X Depok sebanyak 40 orang, 20 orang dalam kelompok intervensi dan 20 orang dalam kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode komunikasi model ABCDE efektif meningkatkan keterampilan (p<0,001(intervensi), p=0,017(kontrol)) dan kepercayaan diri (p<0,001(intervensi), p=0,001(kontrol)) perawat dalam breaking bad news baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Penerapan model komunikasi ABCDE dalam praktik keperawatan membutuhkan dukungan lebih dalam dimensi advance preparation dan dimensi encourage and validate, reflect emotions. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan manajemen atau head nurse sebagai key person di unit perawatan untuk melakukan monitoring dan menciptakan iklim yang memotivasi.

Breaking bad news is related to delivering unpleasant information to patients and their families, which nurses often have to convey in daily practice. Nurses’ lack of skills and confidence is still seen as a barrier to breaking bad news. This study aims to identify the effectiveness of the ABCDE model communication method on the skills and confidence of nurses in breaking bad news. This research used a quasi-experimental pre-and post-test design with a control group. The research samples were 40 nurses at X Hospital Depok, 20 nurses in the intervention group, and 20 nurses in the control group. The results showed that the implementation of the ABCDE model communication method effectively increased the skills (p<0,001(intervention), p=0,017(control)) and self-confidence (p<0,001(intervention), p=0,001(control)) of nurses in breaking bad news. The implementation of the ABCDE model communication method in nursing practice requires much more support in the advance preparation dimension and the encourages, validates, and reflects emotions dimension. This can be done by increasing the involvement of management or the head nurse as the key person in the nursing unit to monitor and create a motivating climate."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryantiningrum
"Brand placement atau strategi penempatan merek pada suatu media menjadi strategi yang umum digunakan oleh pemasar karena pendekatannya dalam menggapai penonton yang lebih luas dengan cara yang lebih natural dan ‘menyembunyikan’ intensi persuasifnya, tanpa secara terang-terangan tampil sebagai iklan yang ditargetkan langsung kepada mereka. Penelitian ini menjelaskan bagaimana efektivitas strategi brand placement dengan mengukur indikator-indikator seperti brand placement memory, brand salience, brand attitude, dan behavioral intention. Dengan menggunakan metode SEM, penelitian ini mengkaji bagaimana strategi brand placement merek Kopiko pada serial drama Korea “Vincenzo” dan pengaruhnya terhadap 578 penonton Indonesia yang telah menonton keseluruhan drama tersebut. Selanjutnya, untuk melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini juga menjabarkan bahwa tingkat keterhubungan antara penonton dan identifikasi mereka dengan karakter pada program dapat menjadi variabel moderator yang signifikan untuk efektivitas brand placement. Hasil menyimpulkan bahwa paparan brand placement secara positif mempengaruhi brand placement memory, brand attitude, dan behavioral intention penonton – namun tidak mempengaruhi brand salience. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa semakin penonton mengidentifikasi dirinya dengan karakter pada program, semakin kuat dampaknya terhadap efektivitas brand placement. Terakhir, penelitian ini memberikan pemahaman dan pandangan bagi pemasar untuk memanfaat strategi pemasaran ini secara efektif dan efisien.

Brand placement has become an emerging marketing tactic considering its approach to persuade broader audience in a more natural way without openly coming across as an advertisement directly targeted to them. This paper describes how brand placement can be an effective strategy by measuring key indicators such as brand placement memory, brand salience, attitude toward the brand, and behavioral intention. By using SEM method, this study inspects how Indonesian brand placement strategy in an international drama affected Indonesian audience. Furthermore, we suggest that level of connectedness between an audience and their identification with character might a significant moderating variable for brand placement’s effectiveness – which was very limited in previous research. The case study for this research is Kopiko’s brand placement strategy on popular Korean drama “Vincenzo”, with 578 audience surveyed as respondents. The result concludes that a brand placement exposure positively affected audience’s brand placement memory, brand attitude, and behavioral intention – but did not affect brand salience. We also find that the more they identify with the character, the stronger the impact. Finally, this study provides insights for marketers to make the most out of this marketing strategy, both effectively and efficiently."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Widisanti Swetasurya
"
Tesis ini membahas keterkaitan hubungan kekuasaan dengan kekerasan terhadap homoseksual yang terjadi di lingkungan sekolah. Metode analisis penelitian ini adalah kajian atas strategi representasi dalam adegan dan dialog serial TV Glee dengan berlandaskan pada teori wacana dan seksualitas Foucault, serta konsep gender Connell. Bentuk kekerasan yang disinyalir kerap dialami oleh homoseksual adalah kekerasan berbasis orientasi seksual, sehingga homoseksual selalu berada pada posisi tertindas dan bercitra negatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa kekerasan yang dialami homoseksual tidak hanya kekerasan berbasis orientasi seksual, tetapi juga kekerasan karena karakter di luar normal pada diri homoseksual, khususnya homoseksual laki-laki (gay) yang memiliki karakter feminin. Kondisi ini menjelaskan bahwa homoseksual tetap berada pada posisi tertindas namun ketertindasan ini justru berujung pada pembentukan citra positif pada kaum homoseksual.

ABSTRACT
This thesis discusses the correlation between power relation and violence against homosexuals in school. The study of the strategies of representation is used as the analysis method in analyzing the TV series scenes and dialogues based on the theory of Foucault’s concept of discourse and sexuality, and Connell’s concept of gender. Homosexuals have always been oppressed and stigmatized, and the form of violence that is allegedly faced by homosexuals is sexual orientation based violence. The results of this research prove that not only do homosexuals suffer sexual orientation based violence, but also violence due to the homosexual character that is considered outside of the normal manner, particularly male homosexual (gay) with feminine character. These conditions explain that homosexuals remain oppressed, but still manage to build positive image."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T32532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merlina Zelin
"Kesalahan berbahasa kerap kali terjadi pada multibahasawan apalagi dalam proses pembelajaran
bahasa asing. Kesalahan yang umum terjadi adalah kesalahan gramatika yang dipengaruhi oleh bahasa
asal atau bahasa ibu penutur. Kesalahan ini disebut juga sebagai interferensi gramatikal. Penelitian ini
menganalisis interferensi gramatikal bahasa Belanda dalam serial TV Belanda Ninja Nanny. Data
penelitian yang dipilih berupa kalimat tuturan tokoh Farah yang memiliki kesalahan gramatikal
terhadap bahasa sasaran L2 (bahasa Belanda). Farah merupakan tokoh dalam serial Ninja Nanny yang
berbahasa ibu bahasa Indonesia dan melakukan kesalahan tuturan bahasa Belanda. Penelitian dilakukan
berdasarkan teori interferensi gramatikal Weinreich (1979) dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, ditemukan interferensi hubungan gramatikal pada
penggunaan bentuk verba yang tidak tepat, interferensi hubungan gramatikal yang melanggar pola
gramatikal L2, penghilangan kategori gramatikal wajib (verba), dan penghilangan artikel definit pada
nomina. Hasil penelitian menunjukkan interferensi gramatikal yang sering terjadi pada tuturan tokoh
Farah adalah penggunaan bentuk verba yang tidak tepat dan adanya penghilangan kategori gramatikal
wajib pada verba. Hal ini dikarenakan L1 (bahasa Indonesia) tidak memiliki perbedaan bentuk verba
berdasarkan waktu terjadinya suatu peristiwa dan jenis subjek. Selain itu, adanya pengaruh gramatika
bahasa Indonesia yang tidak selalu atau wajib ada verba kopula.

Language errors often occur in multilingual speakers, especially when learning a foreign language.
The errors that commonly occur are grammatical errors influenced by the native language or the
speaker's mother tongue. This error is also known as grammatical interference. This study analyzes
Dutch grammatical interference in the Dutch TV series Ninja Nanny. The selected research data is in
the form of sentences uttered by the character Farah who has grammatical errors in the target
language L2 (Dutch). Farah is a character in the Ninja Nanny series whose native language is
Indonesian and who makes mistakes in Dutch. The research uses a qualitative approach and
descriptive method based on Weinreich's theory of grammatical interference (1979). This study found
grammatical interference in using inappropriate verbs, grammatical relations violated the L2
grammatical pattern, missing verbs and missing the definite article in nouns. The study results show
that grammatical interference often occurs in Farah's utterances is the use of inappropriate verb forms
and missing verbs. This grammatical interference is caused by, in L1 (Indonesian), there is no
difference in the verb form based on the time an event occurs and the type of subject. Furthermore,
there is an influence of Indonesian grammar, which does not necessarily use copula verbs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widian Imantaka
"Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial manusia. Dalam melakukan komunikasi, manusia menggunakan suatu alat komunikasi yaitu bahasa. Manusia juga membutuhkan suatu hiburan, dan bahasa memiliki fungsi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat menyampaikan suatu guyonan atau lelucon yang bertujuan untuk menghibur manusia lainnya. Dengan memainkan kata-kata, jadilah sebuah lelucon yang dalam bahasa Jepang adalah dajare. Di Jepang, dajare diketahui sebagai lelucon para orang tua, namun tidak sedikit anak muda yang memakainya juga. Terkenalnya dajare sebagai lelucon yang hambar membawa dajare hingga panggung pop-culture Jepang, seperti pada serial TV Kamen Rider: Zero One, Yang pada setiap episodenya terdapat dajare. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengklasifikasikan dajare yang ada dalam serial TV Kamen Rider: Zero One. Penelitian ini menggunakan klasifikasi dajare yang dikemukakan oleh Takashi Otake. Data yang ditemukan adalah 28 dajare, beberapa dari dajare tersebut dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi dajare oleh Takashi Otake, namun juga ditemukan beberapa dajare yang tidak dapat dimasukkan, sehingga penulis membuat beberapa klasifikasi baru.

Communication is one of the most important things in a human's social life. When communicating, humans use a communication tool called a language. Besides that, humans also need entertainment, and language has a function that fulfills that need. Using Language, humans can deliver a joke that unintendedly gives entertainment to other humans. Using wordplay, humans made a joke which in Japanese is called dajare. In Japan, dajare is known as an old man joke, but there's still young people who use it. dajare is also known as a lame joke, but that ‘charm’ made dajare shine even to the japanese pop culture segment, just like in the Kamen Rider: Zero One TV Series, in which every episode has one dajare in it. This study aims to study and classificate dajare that are contained in TV Series Kamen Rider: Zero One. This study uses the dajare classification technique by Takashi Otake. There are 28 total data of dajare found, in which some of them able to blend well with Takashi Otake’s dajare classification technique, but there are some which can’t be part of Otake’s classification, the writer made a few new classification to accommodate said dajare."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>