Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emma Meilani R.
"Penelitian ini memfokuskan diri pada majalah remaja khususnya remaja putri. Di masa ekonomi kapitalistik seperti saat ini, gaya hidup, penampilan yang trendy makin menjadi komoditi dalam media. Media dengan giatnya menghadirkan berbagai hal yang berkaitan dengan hal-hal modern dan akan selalu up to date sehingga pembaca akan tertarik membacanya.
Majalah remaja Indonesia pada umumnya memiliki tampilan, pilihan topik dan kemasan yang jika dilihat secara sekilas mempunyai kesamaan. Semua berkutat dengan budaya populer. Tampak pengaruh kaum kapitalis yang mendorong pembacanya untuk mengkonsumsi produk yang disodorkan. Hampir setiap halaman penuh dengan tawaran-tawaran terhadap suatu produk tertentu. Tak ketinggalan pula bahkan isi artikel pun terkadang masih diselipkan beberapa penawaran suatu produk. Ini pula yang diasumsikan terjadi di majalah Cosmogirl.
Majalah Cosmogirl itu sendiri merupakan majalah yang banyak menampilkan visual images. Seperti tampilan dari artikel yang diteliti, yaitu Fashion Diva - Gaya Seleb. Merujuk pada konsep budaya populer dari Raymond William bahwa budaya itu sendiri mempunyai makna secara sederhana sebagai sesuatu yang disukai orang, karya yang dibuat untuk menyenangkan orang. Begitu juga merujuk pada pandangan Bordieu bahwa budaya populer adalah budaya komersial yang merupakan produk massal. Artikel ini mencoba mengangkat unsur-unsur budaya populer melalui tampilan-tampilan produk dan sosok model atau selebriti luar negeri. Tampilan Cara berbusana yang individual dan berbagai potongan-potongan busana serta variasinya dapat menimbulkan perubahan makna, hal inilah yang merupakan bagian dari longue dan parole yang terbentuk dari sajian artikel ini.
Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan. Pertama, penyebaran populer macam apa yang ditawarkan oleh majalah Cosmogirl?, bagaimana majalah memasukan unsur budaya populer sebagai pendukung gaya hidup? Penemuan mengenai kandungan nilai-nilai budaya populer dilakukan melalui analisa serniotika Barthes.
Penelitian dilakukan terhadap 6 buah artikel Fashion Diva -- Gaya Seleb yang terdapat pada majalah Cosmogirl dari edisi Januari 2004 hingga edisi Juni 2004. Pemilihan tahun 2004 sebagai tahun dimuiainya edisi yang diteliti atas dasar pertimbangan untuk ke up to date- an data, juga untuk memudahkan melihat ritme dari tampilan artikel tersebut pada setiap bulannya.Kemudian alasan dipilihnya artikel Fashion Diva Gaya Seleb sebagai bahan yang akan diteliti, karena tampilan artikel Fashion Diva - Gaya Seleb yang selalu menghadirkan foto selebriti luar negeri dengan produk hasil buatan dalam negeri. Sehingga unsur penyebaran populer bisa terlihat lebih jelas dibandingkan artikel lain.
Implikasi penelitian yang muncul adalah penelitian diharapkan menjadi masukan bagi masyarakat dalam hal menyikapi informasi dari media. Maraknya media massa budaya populer dengan berbagai kepentingannya tidak hanya dipandang semata-mata untuk memunculkan pemikiran-pemikiran pada remaja putri gemar memperhatikan bahkan mengikuti perilaku atau dandanan bidang idolanya namun dibaliknya itu semua masyarakat dihimbau untuk mampu berpikir lebih bijak dalam memilih budaya populer mana yang dapat diikuti dan budaya populer mana yang tidak sesuai dengan kebudayaan timur serta kondisi dari masyarakat itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leander, Meisyninda Gloriana
"Penelitian mengenai penggunaan alih kode dan campur kode telah dilakukan terhadap ketujuh informan yang merupakan keturunan Orang Depok Asli yang tinggal di Depok, pada bulan April 2006 sampai bulan Mei 2006. Adanya kebijakan pemerintah Hindia Belanda untuk mewajibkan pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar di sekolah menyebabkan Orang Depok Asli menjadi masyarakat bilingual karena mereka mengenal dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan mengenai ciri_-ciri bahasa Belanda-Pecuk mirip dengan varian bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan ketika mereka melakukan alih kode dan campur kode, fungsi penggunaan alih kode oleh para informan serta jenis alih kode yang mereka lakukan, kemampuan tata bahasa para informan dalam membentuk kata dan frasa bahasa Belanda yang bercampur ke dalam bahasa Indonesia, dan kelas kata dalam varian bahasa Belanda yang paling banyak digunakan para informan dalam campur kode ke dalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Pengumpulan data yang berupa hasil rekaman diambil dengan cara melakukan percakapan dengan para informan di kediamannya masing-masing. Percakapan tersebut membicarakan hal-hal yang bersifat informal, misalnya masalah keluarga, pekerjaan, gereja, makanan, teman lama, dan kenangan masa kecil. Ragam bahasa yang digunakan pun merupakan ragam bahasa santai, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan merupakan bahasa Belanda ragam santai dan akrab. Varian bahasa tersebut memiliki kemiripan dengan bahasa Belanda-Pecuk pada tataran fonologis, morfologis, dan sintaksis. Dengan demikian alih kode yang dilakukan oleh para informan merupakan alih kode dari bahasa Indonesia ke varian bahasa Belanda yang mirip dengan bahasa Belanda-Pecuk. Daum alih kode yang dilakukan ke dalam varian bahasa Belanda ragam santai tersebut hanya memiliki beberapa fungsi seperti yang dirangkum oleh Giesbers (1989:29-30). Tetapi dari 19 fungsi alih kode penulis hanya ditemukan 8 fungsi alih kode yang dilakukan oleh informan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa kemampuan informan dalam bercampur kode hanya sampai pada tataran kata. Hal tersebut dapat kita lihat melalui perbandingan jumlah kata dan frasa yang bercampur dalam bahasa Indonesia pada percakapan dengan informan, terbukti bahwa jumlah kata lebih banyak digunakan daripada frasa dan kelas kata yang paling banyak digunakan adalah kelas kata benda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marti Fauziah Ariastuti
"Skripsi ini membahas aspek alih kode dan campur kode yang mencakup aspek gramatikal, fungsi dan jenis alih kode dan campur kode yang terdapat dalam novel Villette. Korpus data diperoleh dengan cara mengumpulkan dialog-dialog antar beberapa tokoh bilingual (dwibahasa_wan) yang mengandung kasus alih kode dan campur kode. Kasus alih kode dan campur kode yang terdapat di dalam korpus data tersebut kemudian dianalisis aspek gramati_kal, fungsi serta jenisnya berdasarkan teori-teori yang dipakai.
Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi kemun_culan kalimat tunggal (simple sentence) menduduki peringkat tertinggi (32 %) dalam kasus alih kode, semen_tara kata nomina dan frase nominal merupakan jenis kata dan frase yang frekuensi kemunculannya sangat tinggi (total: 75,8 %) dalam kasus campur kode.
Mengacu pada teori yang digunakan, di dalam novel Villette hanya ditemukan 6 dari 12 fungsi alih kode dan pergeseran gaya yang ada. Keenam fungsi tersebut adalah: (1) identifikasi kelompok; (2) memperhalus atau memper_tegas permintaan atau perintah; (3) menimbulkan kesan lucu; (4) kutipan langsung; (5) mengasingkan seseorang dari pembicaraan ; (6) strategi perbaikan atau koreksi yang dilakukan ketika seseorang menyadari bahwa ia telah menggunakan kode yang salah.
Meskipun demikian ditemukan pula empat fungsi lain di luar kedua belas fungsi alih kode dan pergeseran gaya tersebut. Jenis alih kode yang banyak ditemukan di dalam novel Villette adalah metaphorical switching, dan hanya satu dari keseluruhan data yang menunjukkan jenis situational switching."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aike Rahayu Wirahadi
"Studi Kasus Alih Kode dan Campur Kode dalam Sebuah Keluarga Bilingual Indonesia-Jerman: Suatu Analisis dari Segi Kosa Kata. (Di bawah bimbingan Dr. Setiawati Darmojuwono, M.A.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Penelitian mengenai alih kode dan campur kode telah dilakukan dalam sebuah keluarga bilingual Indonesia-Jerman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris yang berbentuk studi kasus. Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari sebuah keluarga bilingual Indonesia-Jerman yang terdiri dari bapak, ibu dan kedua anaknya. Sebagai landasan teori yang terutama diterapkan adalah teori dari Janet Holmes dan Joshua Fishman. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kosa kata bahasa Indonesia/Jerman dari ranah mana yang muncul dalam alih kode/campur kode, jika dikaitkan dengan teori unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode tersebut. Pola alih kode mana yang muncul jika dikaitkan dengan repertorium bahasa dan latar belakang pemerolehan bahasanya.
Hasilnya menunjukkan bahwa kosa kata yang muncul dalam alih kode/campur kode berkaitan erat dengan budaya. Selain karena faktor budaya, kosa kata yang muncul dalam campur kode juga banyak yang berupa adjektif dan partikel. Unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode dalam penelitian ini sesuai dengan yang ada pada teori, yaitu situasi, tempat, mitra bicara, peran sosial, fungsi/tujuan, topik dan repertorium bahasa penutur. Selain unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode diatas, alih kode/campur kode itu juga dapat terjadi karena seorang penutur sudah terbiasa atau cenderung memfavoritkan suatu kosa kata dalam bahasa Indonesia atau bahasa Jerman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S14581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemala Dewi Armiyanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Tri Rizka
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5141
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Prasetia
"Penelitian mengenai campur kode bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris telah dilakukan pada bukan Feberuari-Desember 2006, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan kata bahasa Inggris apa saja yang tercampr dalam kalimat bahasa Indonesia dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya campu kode tersebut.
Data diambil dari empat teelit yang berjudul Dealova; Fairish; Me versus High Heels; dan My friends, My Dreams. Data yang diambil adalah kalimat-kalimat percakapan antar tokoh dalam teenlit-teenlit tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa dari 112 kata bahasa Inggris yang ditemukan dalam kalimat campur kode tersebut, nomina munculnya sebanyak 59 kali, ajektiva sebanyak 26 kali. Faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode pada percakapan antartokoh dalam teenlit-teenlit tersebut adalah adanya situasi informal, pemeran, lokasi, meningatkan gengsi atau ingin pamer, topik yang sedang dibicarakan, kebiasaan, keinginan untuk menafsirkan dan menjelaskan, tidak ada padanan kata yang sepat, serta adanya kesopanan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choerun Ni`mah Nasriyanti
"Penelitian mengenai alih kode dan Campur kode dalam pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia-Rusia yang tinggal di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pemakaian bahasa bagi masyarakat yang telah mengalami perpindahan tempat atas perkawinan campuran, khususnya pemakaian bahasa di dalam keluarga campuran Indonesia-Rusia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung atas pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia Rusia, dengan memperhatikan situasi dan kondisi apa yang mempengaruhi pemakaian bahasa mereka.
Di dalam penelitian ini, pemakaian bahasa yang diteliti adalah pemakaian bahasa secara sadar yang meliputi pemakaian bahasa dalam topik masalah sehari-hari, keluarga, pendidikan, dan pekerjaan, selain itu juga diteliti pemakaian bahasa pada nada tutor bersenda gurau dan marah atau kesal, pada situasi di rumah dan di luar rumah, serta pemakaian bahasa secara spontan, yang terbagi atas berdoa di dalam hati, berhitung di dalam hati, dan bermimpi. Basil penelitian disajikan dalam tabel dan diinterpretasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Roshita
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Hapsari
"Alih kode dan campur kode terjadi dalam masyarakat multibahasa. Fenomena ini terlihat di media sosial, salah satunya adalah Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan alih kode dalam video blog pada kanal Youtube Korea Reomit dengan metodologi deskriptif kualitatif. Teori sosiolinguistik digunakan untuk menganalisis bentuk campur kode dan alih kode. Bentuk campur kode berupa penyisipan kata dan frasa, sedangkan bentuk alih kode dibagi menjadi dua, yaitu alih kode internal dan alih kode eksternal. Berdasarkan dua video yang digunakan, ditemukan bentuk campur kode dan alih kode pada tuturan penutur asing dalam menggunakan bahasa Indonesia. Pada kanal Youtube Korea Reomit, ditemukan 78 bentuk campur kode sisipan kata, 11 bentuk campur kode sisipan frasa, 2 bentuk alih kode internal dan 16 bentuk alih kode eksternal. Faktor penyebab terjadinya campur kode dan alih kode, antara lain lawan tutur, perubahan topik pembicaraan, dan tujuan penutur.

Code switching and code mixing occur in a multilingual society. This phenomenon can be seen on social media, one of which is Youtube. This study discusses the forms of code switching and code mixing in videos. This study aims to describe the forms of code switching and code mixing in video blogs on the Reomit Korea Youtube channel using a qualitative descriptive methodology. Sociolinguistic theory is used to analyze the form of code switching and code mixing. The form of code mixing is the insertion of words and phrases, while the form of code switching is divided into two, namely internal code switching and external code switching. Forms of code-switching and code-mixing found in the utterances of foreign speakers using Indonesian on the Korean Reomit Youtube channel, namely 78 forms of word insert code mixing, 11 forms of phrase insert code mixing, 2 forms of internal code switching and 16 forms of external code switching. Factors that cause code-switching and code-mixing occur in the form of interlocutor factors, the speaker's goals and changes in the topic of conversation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>