Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaluara, Marsha Alethia
"Makalah ini dibuat untuk meneliti hubungan orangtua-anak antara tokoh Charlie dan Willy Wonka yang mengarah kepada perilaku dan kepribadian mereka. Hal ini jelas bahwa gaya dalam mengasuh anak dapat mempengaruhi perilaku sang anak. Selain itu, satu hal yang tertangkap adalah perbedaan struktur keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku anak sampai dewasa, terutama dalam tokoh Willy Wonka. Penelitian ini menemukan bahwa urutan kelahiran, struktur keluarga dan gaya asuh anak mempengaruhi perilaku Charlie dan Willy Wonka pada waktu kecil.
Makalah ini menganalisis masalah urutan kelahiran menggunakan teori Sulloway, teori Freud tentang struktur pikiran manusia, dan teori beberapa ahli serta terdeapat studi tentang psikologis anak. Hasil dari penelitian ini adalah Charlie dan Willy Wonka memiliki kepribadian yang sama berdasarkan urutan kelahiran mereka, yaitu sebagai anak tunggal. Namun demikian, Willy Wonka memiliki masa kecil yang pahit sehingga membuatnya memiliki trauma dengan peristiwa tertentu. Hal ini membuat Willy Wonka mempunyai sifat yang lebih bermasalah daripada Charlie.

This paper sets out to see the parent-child relationship between Charlie and Willy Wonka which leads to their personality and behaviour. It is obvious that parenting style affect children behaviour. Moreover, one case captured is different family structure can also impact a child, especially Willy Wonka, to his adulthood. This paper finds that birth order, family structure, and parenting style affect Charlie and Willy Wonka’s behaviour as children.
This paper analyses the issues using Sulloway’s birth order theory, Freud’s structural human mind theory, and some experts, as well as child psychological studies. The findings are that both Charlie and Willy Wonka have similar personality based on their birth order, which is the only child in their family. Nevertheless, Willy Wonka had a ruined childhood which affected him have a trauma with particular event, in this case, family. This made him had more disruptive behaviour than Charlie.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dahl, Roald
Jakarta: Gramedia, 2002
813 Dah c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azhara Ardonis
"Kasus kekerasan terhadap anak di Korea Selatan dari tahun ke tahun semakin meningkat dan tentu saja berdampak terhadap tumbuh kembang mereka. Kekerasan terhadap anak juga menjadi sebuah masalah sosial yang harus diperhatikan, sehingga drama Bulgeun Dal Pureun Hae (BDPH) mengangkat tentang hal ini. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas dampak kekerasan terhadap kondisi psikologis salah satu tokoh dalam drama BPDH, Lee Eun-ho, dengan tingkatan psyche dari teori psikoanalisis Carl Jung.
Penelitian ini ditulis dengan metode kualitatif dengan teknik deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini adalah personal unconscious Eun-ho berasal dari pengalamannya sebagai korban kekerasan sewaktu kecil yang telah ditekan, dilupakan, dan dipersepsikan, lalu menimbulkan dampak psikologis berupa trauma. Sedangkan collective unconscious yang berasal dari orang-orang di sekitar Eun-ho adalah pemikiran bahwa anak-anak harus disayangi dan dilindungi dari hal-hal jahat dan orang-orang yang menyakiti mereka harus dilenyapkan.
Ia mengikuti pemikiran ini karena kecenderungan untuk melakukan tindak kriminal adalah sebuah akibat dari kekerasan yang ia alami sewaktu kecil. Dengan kata lain, kekerasan terhadap anak memang dapat memberikan dampak terhadap baik aspek psikologis maupun dalam aspek perkembangan perilaku anak. Namun, collective unconscious lingkungan tempatnya tinggal lebih dominan dalam menimbulkan dampak terhadap seorang anak korban kekerasan sehingga perubahan perilaku anak terlihat lebih jelas.

Cases of child abuse in South Korea are increasing from year to year and of course have an impact on their growth and development. Child abuse is also a social problem that must be considered, so the drama Bulgeun Dal Pureun Hae (BDPH) wanted to raise this issue. Therefore, this study discusses the impact of child abuse on the psychological condition of one of the characters in the BPDH drama, Lee Eun-ho, with the psyche level in Carl Jungs psychoanalytic theory.
This paper is written with qualitative method in analytical descriptive technique. The results of this study is Eun-hos personal unconscious is taken from his experience as a child abuse victim that is repressed, forgotten, and perceived, then raises as a psychological impact called trauma. While the collective unconscious from the people around Eun-ho is that children must be loved and protected from evil things and the people who hurt them must be eliminated.
He followed this idea because the tendency to commit a crime is a result of the abuse he experienced as a child. In other words, child abuse can indeed give impacts in psychological aspects and childrens behavioral development. However, the collective unconscious from their environment is more dominant in leaving an impact on children who were abused so their change of behavior can be seen more clearly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Fauziah
"Anak memiliki hak untuk hidup, tumbuh kembang, dan berpartisipasi sesuai dengan harkat dan martabatnya (Presiden RI, 2014). Tahun 2015, pemerintah membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak untuk mewujudkan Kota Layak Anak (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, 2015). Sehingga perlu dilakukan penelitian apakah RPTRA sudah sesuai dengan persepsi masyarakat dalam memenuhi hak dasar anak dan bagaimana analisis hubungan antara pemanfaatannya dengan tumbuh kembang anak di RPTRA Cililitan. Penelitian menggunakan mixed method, dengan desain studi simultan/paralel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia 7-11 tahun memiliki intensitas sering dalam memanfaatkan RPTRA, sedangkan usia 12-17 tahun jarang memanfaatkan RPTRA. Karena anak usia 7-11 tahun sedang memasuki tahapan yang aktif sehingga lebih memilih bemain diluar rumah. Selain itu hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemanfaatan RPTRA dengan pemenuhan hak tumbuh kembang anak, seperti bermain, memperoleh pendidikan, mengembangkan kreativitas, dan ibadah. Namun pada usia 7-11 tahun sudah terpenuhi haknya dalam bermain, memperoleh pendidikan, mengembangkan kreativitas, dan beribadah dilingkungan RPTRA. Sedangkan usia 12-17 tahun sudah terpenuhi haknya dalam memperoleh pendidikan dan mengembangkan kreativitas. Sehingga disimpulkan bahwa RPTRA sudah memenuhi standar dalam pemenuhan hak anak, dan pemanfaatannya tidak memiliki hubungan yang signifikan karena terdapat faktor lain diluar sarana dan prasarana RPTRA yang mempengaruhi pemenuhan hak tumbuh kembang anak.

Children have rights to life, to grow and develop, and participate that suit with their degree and dignity (President of RI, 2014). In 2015, the government built Child- friendly Public Space to actualize a city that decent to child (The Decision of Governor of DKI Jakarta Province, 2015). So, there's a need to do a research about does RPTRA appropriate already to people's perception in fulfilling the children's fundamental rights and how is the correlation analysis between its benefit to children's growth and development in RPTRA Cililitan. This research is using mixed method, with simultaneous/parallel study design. The result of the research shows that largely of children aged 7-11 have frequent intensity in using RPTRA, while children aged 12-17 is rarely using RPTRA. This is because children aged 7-11 is entering the active stage so they prefer to play outside the house. Moreover, result shows that there is no correlation between the use of RPTRA with the fulfilment of children's growth and development rights, for example playing, getting educated, developing creativity, and praying. But in 7-11 years old, their rights to play, get educated, develop creativity, and pray have already fulfilled in RPTRA's environment. While children aged 12-17 have the rights already fulfilled in getting educated and developing creativity. So we can conclude that RPTRA have met the standard in fulfilling children's rights, and its benefit doesn't have a significant correlation because there are other factors outside the facilities and infrastructures of RPTRA which affect the fulfilment of children's growth and development rights.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hetherington, Mavis E.
New York : McGraw-Hill , 2006
155HETC001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Qaimi
Bogor : Cahaya, 2004
155.4 ALI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maharani
"Keterlambatan perkembangan pada aspek kemandirian anak masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian stimulasi psikososial dengan status perkembangan kemandirian anak usia 3-6 tahun. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah analitik komparatif melalui pendekatan cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 110 ibu/ pengasuh dengan anak berusia 3-6 tahun. Teknik pengambilan data menggunakan instrumen Early Childhood-Home Observation and Measurement of Environtment EC-HOME dan Early Childhood Independence Scale, sementara itu analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil statistik uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan secara bermakna antara pemberian stimulasi psikososial dengan status kemandirian anak dengan nilai P-Value=0,012.

Developmental delay in the aspect of child autonomy is still one of the health problems in Indonesia. This study aims to determine the relationship between psychosocial stimulation and the development of autonomy in children aged 3 6 years. The method used is a comparative analytics through a cross sectional approach. Subjects in this study were 110 mother caregiver with children aged 3 6 years. The data was collected using the Early Childhood Home Observation and Measurement of Environtment EC HOME and Early Childhood Independence Scale, while the data analysis used Chi Square test. The statistical results of Chi Square test show there is a significant relationship between psychosocial stimulation and the independence status of children with P Value 0,012.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mochamad Enoch Markum
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
155.4 ENO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Friska
"Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan transformasi karakter yang membawa kepada perubahan kepribadian tokoh utama dari novel Norwegian Wood (2005) ke film dan menampilkan kaitan tiga perempuan sebagai pembentuk struktur kepribadian Watanabe Toru dalam film Norwegian Wood (2010). Metode deskriptif analisis dengan teori psikoanalisis sastra dan analisis film melalui aspek narasi dan sinematografi digunakan untuk melihat bagaimana tokoh Watanabe Toru mengalami transformasi karakter sehingga tercipta kecemasan dan metode pertahanan diri yang diikuti dengan kaitan tiga perempuan sebagai struktur kepribadian Watanabe Toru. Dari hasil analisis tampak bahwa transformasi karakter terjadi untuk memberikan tempat bagi ketiga perempuan untuk menjadi visualisasi dari Id, Ego dan Superego (konflik batin) dari tokoh Watanabe Toru.

This analysis aims to show the transformation character that lead to personality changes of Watnabe Toru, the main character from novel Norwegian Wood (2005) into film. The changes show the connection between three women as the personality structure of Watanabe Toru in the film of Norwegian Wood (2010). Descriptive analytical method and theory of pshycoanalysis from Sigmund Freud as well as movie analysis through narrative and cinematic techniques from Joseph M Boggs is used to reveal that the characterization of Watanabe Toru in the film is based on the anxieties and self-defense methods. This analysis shows that the film adaptation gives role the three women to become a visualization of Id, Ego and Superego of the Watanabe Toru character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>