Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Inayatun Ilaahiyah
"[ABSTRAK
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Peran apoteker di Puskesmas adalah mengelola
perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Praktek Kerja Profesi Apoteker
di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar bertujuan agar calon apoteker dapat
memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan
kefarmasian, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta wawasan
dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan
kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan
praktek profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang
permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, berkomunikasi
dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas.
Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan pelayanan farmasi klinik, megikuti
Puskesmas Keliling, serta berdiskusi tentang pengelolaan perbekalan farmasi dan
tugas khusus. Puskesmas Kecamatan Sawah Besar perlu menambah sumber daya
manusia yakni apoteker sehingga pekerjaan kefarmasian dapat dilakukan secara
maksimal.ABSTRACT Puskesmas is unit of implementation public health office in regency which
has responsibility to organize health development in a working area. Pharmacist at
Puskesmas has role to manage pharmaceutical supply and clinical pharmacy
service. The purposes of Internship Program in Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar are for understanding about the roles, jobs, and responsibilities of
pharmacist candidate in pharmaceutical practice, having knowledge, skills,
attitudes, perception, and real experiences in Puskesmas pharmaceutical practices,
finding strategic ways to develop the role of Puskesmas pharmaceutical and
having a real illustration about problems in pharmaceutical practices,
communicating and interacting with another Puskesmas health workers. The
activities were doing clinical pharmacy services, Puskesmas Keliling, and
discussed about management of pharmacy and special task. Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar need to add human resources like pharmacist so that
pharmaceutical practice can be done well., Puskesmas is unit of implementation public health office in regency which
has responsibility to organize health development in a working area. Pharmacist at
Puskesmas has role to manage pharmaceutical supply and clinical pharmacy
service. The purposes of Internship Program in Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar are for understanding about the roles, jobs, and responsibilities of
pharmacist candidate in pharmaceutical practice, having knowledge, skills,
attitudes, perception, and real experiences in Puskesmas pharmaceutical practices,
finding strategic ways to develop the role of Puskesmas pharmaceutical and
having a real illustration about problems in pharmaceutical practices,
communicating and interacting with another Puskesmas health workers. The
activities were doing clinical pharmacy services, Puskesmas Keliling, and
discussed about management of pharmacy and special task. Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar need to add human resources like pharmacist so that
pharmaceutical practice can be done well.]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adhita Ainnur Rahmania
"Apotek, Pemerintahan, dan Industri Farmasi merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan tempat dilaksanakannya praktik kefarmasian oleh Apoteker. Praktik kefarmasian merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Seorang Apoteker harus mampu melaksanakan pekerjaan kefarmasian baik bersifat manajerial hingga praktik pelayanan kefarmasian yang menjamin keselamatan dan kesehatan pasien yang dilayaninya. Untuk mencapai peran tersebut, seorang calon Apoteker perlu memperoleh pengalaman praktis dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Apotek, Pemerintahan, dan Industri Farmasi secara nyata. Oleh karena itu, penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma no. 202 Depok, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan PT. Guardian Pharmatama pada periode Januari-April 2019. Praktik kerja ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan praktis dan pengalaman kerja dengan terlibat langsung dalam pekerjaan kefarmasian.

Pharmacy, Government, and the Pharmaceutical Industry is one of the health service facilities where pharmacy practices are carried out by pharmacists. Pharmaceutical practice is a work carried out by pharmaceutical personnel including manufacturing including quality control of pharmaceutical preparations, security, procurement, storage, and distribution or distribution of drugs, drug management, prescription drug services, drug information services, and drug development, drug and drug ingredients traditional. A Pharmacist must be able to carry out pharmaceutical work both managerial to the practice of pharmaceutical services that ensures the safety and health of the patients he serves. To achieve this role, a Pharmacist candidate needs to gain practical experience in carrying out pharmacy work in the Pharmacy, Government and the Pharmaceutical Industry. Therefore, the authors carry out the Pharmacist Professional Work Practices (PKPA) at Kimia Farma Pharmacy no. 202 Depok, South Jakarta Urban Health Service Office, and PT. Guardian Pharmatama in the period January-April 2019. This work practice is expected to provide practical knowledge and work experience by directly involved in pharmaceutical work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Lestari
"Puskesmas merupakan salah satu unit kesehatan tingkat pertama pada masyarakat yang berfungsi untuk menyelenggarakan fungsipeningkatan kesehatan, pencegahan penyakit (preventif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif), dan penyembuhan penyakit(kuratif). Kegiatan pelayanan kefarmasian pada puskesmas berfungsi untuk mengatur sediaan farmasi dan Bahan Medis HabisPakai (BMHP) yang berhubungan dengan kesehatan dan pelayanan kefarmasian pada masyarakat secara langsung. Salah satuupaya dalam menjaga mutu dan kualitas sediaan farmasi dan BMHP terkait dengan manajemen pengelolaan obat.

Community Health Center is one of the first level health unit in the community which function to carry out the function of improving health, preventing disease (preventive), restoring health (rehabilitative), and curing disease (curative). Pharmaceutical services activities at community health center function to regulate pharmaceutical supplies and Consumable Medical Materials related to health and pharmaceutical services to the community directly. One of the efforts to maintain the quality and quality of pharmaceutical preparations and Consumable Medical Materials is related to drug management."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Triani Dian Anggraini
"Sediaan tabir surya merupakan sediaan yang banyak digunakan untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV. Umumnya, pada formulasi tabir surya hanya digunakan zat aktif dengan satu mekanisme kerja. Kombinasi dua mekanisme kerja yaitu UV absorbent dan UV blocker dapat meningkatkan nilai efektif (SPF) dari sediaan tabir surya. Pada penelitian ini dilakukan formulasi krim tabir surya dengan mengkombinasikan zat aktif yang memiliki dua mekanisme kerja yaitu Butil metoksidibenzoilmetan dan Oktil metoksisinamat sebagai UV absorbent serta titanium dioksida sebagai UV blocker untuk diamati peningkatan nilai SPF dari krim tabir surya. Titanium dioksida diformulasikan dalam krim tabir surya yang masing-masing konsentrasinya 0%, 3%, 5%, dan 7%. Konsenstrasi UV absorbent yaitu Butil metoksidibenzoilmetan dan Oktil metoksisinamat berturutturut 2% dan 5%. Stabilitas fisik dari krim diamati, dan ditentukan nilai SPF dari keempat krim tersebut. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan penyimpanan sediaan pada tiga suhu yang berbeda yaitu 4°C, 27°C, dan suhu 40°C. Selain itu juga dilakukan test mekanik dan cycling test. Penentuan nilai SPF dilakukan secara in vitro dengan pemaparan pada sinar matahari kemudian dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil uji stabilitas fisik dari keempat krim menunjukkan bahwa krim tersebut memiliki kestabilan fisik yang baik, tetapi adanya penambahan asam sitrat dapat menurunkan kestabilan krim tersebut. Nilai SPF dari krim tabir surya pada konsentrasi 0%, 3%, 5%, dan 7% berturut-turut adalah 4,94 ; 8,00 ; 8,84 dan 9,22. Peningkatan nilai SPF dari krim tabir surya ini dengan konsentrasi titanium dioksida 3%, 5%, dan 7% berturutturut adalah 62%, 79% dan 86%. Penambahan titanium dioksida mempengaruhi peningkatan nilai SPF.

Sunscreen is one of cosmetic formulation which has been widely used to protect skin from UV radiation. Usually, sunscreen formulations only contains active substance with one mechanism of action. Combination of two mechanisms, UV absorbent and UV blockers, can increase the effectiveness value (SPF) of sunscreen formulation. In this research, sunscreen is formulated by combining two active substances that have different mechanism of action i.e Butyl methoxydibenzoylmethane and Octyl methoxycinnamate as the UV absorbent and titanium dioxide as the UV blocker in order to observe the increase SPF value of sunscreen. Titanium dioxide is formulated in sunscreen cream with the concentrations are 0%, 3%, 5%, and 7%. The concentration of the UV absorbent Butyl methoxydibenzoylmethane and Octyl methoxycinnamate consecutive 2% and 5%. Those four creams are observed for their physical stability and the SPF value. Physical stability test was conducted through three different temperatures storage, i.e. 4°C, 27-30°C, and 40°C. In addition, mechanical test and cycling test are also conducted. SPF value was determined by in vitro with exposing the four creams to the sunlight, which is then measured by spectrophotometer UV-Vis. Physical stability test showed that the cream has a good physical stability, however additional of citric acid can decrease the stability of the cream. SPF value of sunscreen cream at a concentration of 0%, 3%, 5%, and 7%, respectively, 4.94; 8.00; 8.84 and 9.22. Increment of the SPF value from sunscreen cream with titanium dioxide concentration of 3%, 5%, and 7% respectively 62%, 79% and 86%. The value of SPF is positively impacted by an increase of titanium dioxide concentration.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Marita Kurniati
"Tujuan pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman bagi calon apoteker untuk menjadi apoteker yang profesional dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) yang optimal kepada pasien serta mengetahui dan memahami kegiatan manajerial dan kegiatan pelayanan kefarmasian yang berlangsung di Apotek Keselamatan. Tugas khusus yang diberikan adalah Pembuatan Poster Sebagai Media Edukasi Mengenai Swamedikasi Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak Komplikata.

The aim of pharmacist internship program is to improve the skills and understand for prospective pharmacists to become a professional pharmacist in implementing pharmaceutical services (pharmaceutical care) to the patient and to understand the managerial activities in the pharmaceutical services in Apotek Keselamatan. Specific task that given in pharmacist internship program is Making Poster For Media Education About Self Medication for Skin and Soft Tissue Complicated Infections."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwisastri
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Keselamatan bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di apotek. Memahami seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan di apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pembuatan Poster Swamedikasi Sariawan sebagai Media Edukasi di Apotek Keselamatan. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk menjadikan poster sebagai media penunjang dalam pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar Apotek Keselamatan mengenai sariawan.

Pharmacist internship at Apotek Keselamatan aims to understand the duties and functions of Apoteker Pengelola Apotek (APA). Understand all activities undertaken pharmaceutical services in pharmacies. The internship given a special assignment titled Create a Stomatitis Aphthous Recurrent Swamedikasi Poster as Education Media at Apotek Keselamatan. The purpose of the special assignment is to make poster as supporting media in giving information and education to the people near Apotek Keselamatan about Stomatitis Aphtous Recurrent.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>