Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155059 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Minal Aidin A. Rahiem
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Munandar
"Disertasi ini membahas tentang dinamika interaksi antara negara dan masyarakat dalam proses formasi nasionalisme dan identitas kebangsaan pada komunitas perbatasan Indonesia-Malaysia di desa Sebunga-Sajingan Besar, Kabupaten Sambas-Kalimantan Barat. Pendekatan pokok penelitian ini adalah kualitatif dengan ragam studi kasus, yang dilengkapi dengan survey.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa gagasan nasionalisme dan identitas kebangsaan tidak bersifat baku dan final. Secara dinamis, dimaknai dan dikonstruksikan melalui negosiasi, kontestasi, dominasi, dan kompromi antara negara dan masyarakat lokal, dalam kurun waktu yang panjang, sejak kemerdekaan hingga era reformasi, dan dalam kerangka kepentingan politik, ekonomi, dan sosio-kultural.

The focus of this study is the dynamics of the interaction between state and society in the process of formation of nationalism and national identity in the Indonesia-Malaysia border community in the village of Sebunga-Sajingan Besar, Sambas - West Kalimantan. The main approach of this research is qualitative with case studies design, which are equipped with the survey.
The results explain that the idea of nationalism and national identity are not fixed and final. Dynamically, interpreted and constructed through negotiation, contestation, domination, and a compromise between the state and local communities, in a long period of time, since independence until the reform era, and within the framework of political, economic, and socio-cultural.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Anthony D.
Jakarta: Erlangga, 2003
320.54 SMI n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Hanita
"Tesis ini berupaya menjelaskan bagaimana strategi pertahanan di wilayah perbatasan darat dengan negara tetangga di Kalimantan, Papua dan Nusa Tenggara Timur. Tekanan penelitian ini pada bagaimana kondisi wilayah perbatasan darat dengan negara tetangga dilihat dan aspek-aspek ketahanan nasional. Temuan penting penelitian ini adalah menonjolnya pendekatan militer dalam menjalankan strategi pertahanan di wilayah perbatasan.
Profil wilayah perbatasan dengan negara tetangga menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab permasalahan di wilayah perbatasan demikian banyak meliputi semua aspek ketahanan nasional. Permasalahan seragam dan dominan di semua wilayah perbatasan darat adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap aspek sosial budaya dan ekonomi yang menunjukkan bahwa penduduk di wilayah perbatasan dengan negara tetangga umumnya dalam keadaan miskin.
Untuk mendukung penelitian ini digunakan metode Armlitical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan priotitas pendekatan yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria dari aspek-aspek ketahanan nasional. Responden untuk mengisi kuisioner AHP terdiri dari kalangan militer, pejabat pemerintah dan kalangan masyarakat sipil. Hasil yang diperoleh adalah: pendekatan yang tepat untuk menciptakan stabilitas di wilayah perbatasan adalah pendekatan kesejahteraan. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi pertahanan. apa yang seharusnya disusun di wilayah perbatasan.
Penelitian ini meinberi rekomendasi agat penyusunan strategi pertahanan di wilayah perbatasan sebaiknya memperhatikan peningkatan kesejahteraan penduduk di wilayah perbatasan. Strategi pertahanan yang sebaiknya digelar adalah mix strategies, di mana strategi yang digelar tidak hanya menggunakan pendekatan militer saja melainkan harus memperhatikan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan diplomasi yang digunakan secara bersama.-sama dengan prioritas yang disesuaikan dengan kondisi wilayah perbatasan masing-masing. Untuk menciptakan stabilitas di wilayah perbatasan, kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), dan Pemerintah Daerah (PEMDA) setempat harus dioptimalkan melalui koordinasi yang baik antar lembaga."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T 2331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zald Hussein
"Dalam penelitian ini, peneliti membahas opini Tajuk Rencana Kompas tentang Aceh sejak penandatanganan COHA sampai dengan sehari sebelum pemberlakuan Darurat Milker dan Operasi Militer di Aceh. Peneliti juga membahas faktor-faktor yang mendorong kemunculan opini tersebut, dengan memfokuskan diri pada ideologi yang mengorganisir dan mempengaruhi opini itu beserta dengan relasi kuasa dan dominasi,di seputar konflik Aceh, yang menjadi bagian dari konteks opini tersebut. Untuk membahas hal-hal di atas, peneliti menggunakan kerangka teori dan metode analisa wacana kritis (critical discourse analysis), terutama yang dirumuskan oleh Noman Fairclough dan Teun A. van Dijk.
Adapun Tajuk Rencana Kompas tentang persoalan Aceh sejak penandatanganan COHA sampai dengan sehari sebelum pemberlakuan Darurat Militer dan Operasi Militer di Aceh, yaitu tanggal 18 Mei 2003, berisikan opini-opini sebagai berikut: (1) cenderung melegitimasi serta mendukung COHA dan solusi damai; (2) cenderung bersikap ambivalen terhadap penggunaan kekuatan mlliter dan operasi militer di Aceh; (3) cenderung mendukung internasionalisasi persoalan Aceh dan pihak intetnasional atau perannya dalam persoalan Aceh; (4) cenderung mendelegitimasi gerakan kemerdekaan di Aceh dan GAM; (5) cenderung melegitimasi TNI dan Polri; (6) cenderung mengkritik serta mendelegitimasi pemerintah, elite bangsa dan bangsa Indonesia, dan (7) cenderung melegitimasi dan mendukung partisipasi masyarakat dalam persoalan Aceh.
Kemunculan berbagai opini tersebut dapat dikatakan didorong oleh ideologi nasionalisme, yang terlihat dominan mengorganisir dan mempengaruhi berbagai opini tersebut. Adapun ideologi nasionalisme mengorganisir dan mempengaruhi berbagai opini tersebut melalui beberapa cara, seperti melalui gagasan 'keutuhan wilayah (Indonesia)' -- yang mencakup pula gagasan untuk 'mempertahankan keutuhan (wilayah) Indonesia'--, gagasan 'kemandirian' dan polarisasi antara TNI dan GAM, di mana GAM, yang memperjuangkan 'Aceh merdeka,' dianggap sebagai 'mereka/musuh,' sementara TNI, yang menghadapi GAM,. dianggap sebagai 'kami/sekutu.'
Selanjutnya, kemunculan ideologi nasionalisme dalarn konteks persoalan Aceh didorong oleh konflik Aceh yang dinkibatkan oleh relasi kuasa dan dorninasi dalam persoalan Aceh. Salah satu relasi kuasa dan dorninasi tersebut berada di wilayah ekonomi. Relasi kuasa itu termanifestasikan dalam kesenjangan yang ada antara Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh dengan tingkat konsumsi masyarakat dan pemerintah daerahnya, yang memiliki arti bahwa apa yang dihasilkan di Aceh tidaklah dinikmati secara maksimal oleh masyarakat Aceh, baik secara langsung melalui pendapatan yang akan berimplikasi pada konsumsi, ataupun secara tidak langsung melalui pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah Aceh. Adapun relasi dominasinya termanifestasikan dalam kerugian yang relatif dialami oleh masyarakat Aceh-seperti yang ditunjukkan oleh beberapa indikator kesejahteraan masyarakat Aceh, seperti sumber peerangan dan pendidikan-sebagai akibat dari relasi kuasa di atas.
Relasi kuasa dan dorninasi di atas setidaknya disebabkan oleh dua faktor. Yang pertama adalah kebijakan keuangan Ode Baru yang sangat tersentralisir, di mana pada masa Orde Baru, pendapatan daerah dikonsolidasikan dan tergantung sepenuhnya pada pemerintah pusat. Yang kedua adalah penyerapan surplus melalui ekspor, mengingat penggunaan yang paling besar dari PDRB Aceh adalah ekspor. Di sini diasumsikan bahwa ekspor itu sebenamya bukan 'milik masyarakat/publik ,' melainkan merupakan surplus atau keuntungan untuk para eksportir. Adapun di Aceh, sebagian besar ekspor Aceh terdiri dari gas alam cair (LNG) dan produk migas lainnya. Di sini kita temui perusahaan perusahaan yang mengeruk keuntungan dari ekspor migas di Aceh, seperti Exxon Mobil, PT Arun, Jilco dan Pertamina-yang terakhir ini juga menjadi penyalur keuntungan untuk pemerintah pusat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aidil
"Monumen merupakan suatu bangunan yang sengaja dibuat untuk memperingati sebuah peristiwa yang pemah tefjadi atau seseorang yang pantas dikenang oleh masyarakat banyak. Monumen ada yang berbentuk patung, prasasti, tugu atau bangunan lain yang dianggap dan dinyatakan sebagaimonumen. Tetapi pada umumnya monumen berbentuk tugu dan patung. Sehubungan dengan guna monumen untuk memperingati suatu peristiwa yang telah terjadi atau seseorang telah meninggal, maka monumen sangat erat kaltannya dengan kesejarahan. Karena itu ada beberapa monument yang dilengkapi dengan museum guna memberikan informasi lebih banyak tentang peristiwa atau seseorang yang disimbolkan oleh monumen tersebut. Salah satu monumen yang terkenal diIndonesia adalah Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya guna mengenang para Pahlawan Revolusi yang gugur dibunuh olek PKI pada peristiwa G30 S/PKI di Lubang Buaya tanggal 30 September 1965. Dengan mengunjungi monumen dan museum diharapkan masyarakat lebih memahami sejarah kebangsaannya yang selanjutnya akan memperkuat rasa nasionalismenya.
Peristiwa G30 S/PKI merupakan akhir petualangan Partai Komunis di Indonesia. Peristiwa ini pula yang menyebabkan berakhlmya kepernlmpinan Sukamo dan sekaligus awal dari kepemimpinan Suharto di Republlk Indonesia. Peristiwa G30 S/PKI menjadl sangat menarik untuk dibahas dan diteliti.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan quesioner untuk menjaring persepsi para pelajar Pendidikan Menengah yang berkunjung ke monumen khususnya monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya. Data yang didapat dianalisis menggunakan metoda stalistik regresi sederhana dan regresi berganda.
Hasil penelitian pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Peran dan Fungsi Monumen terhadap nasionalisme. Dari persamaan regresi, koefisien besarnya pengaruh tersebut adalah 0,258. Artinya, setiap peningkatan 1 satuan, Peran dan Fungsi Monumen akan meningkatkan nasionalisme pelajar Pendidikan Menengah sebesar 0,258 satuan. Kedua, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Pemahaman Sejarah Kebangsaan terhadap nasionalisme yang artinya semakin tinggi pemahaman sejarah kebangsaan, maka semakin tinggi nasionalisme pelajar Pendidikan Menengah. Dari persamaan regresi, koefisien besarya pengaruh pemahaman sejarah kebangsaan tersebut sebesar 0,340. Artinya peningkatan pemahaman sejarah kebangsaan sebesar 1 satuan, akan meningkatkan nasionalisme sebesar 0,340 satuan. Ketiga, Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari pemahaman sejarah kebangsaan dan peran dan Fungsi Monumen terhadap Nasionalisme pelajar Pendidikan Menengah. Adapun pengaruhnya sebesar 59,8 %.

A monument is a building that is deliberately made to commemorate an event that has happened or someone who deserves to be remembered by the public at large. There are monuments in the form of statues, inscriptions, monuments or other buildings that are considered and declared as monuments. But in general, monuments are in the form of monuments and statues. With respect to the use of monuments to commemorate an event that has occurred or someone has died, monuments are very closely related to history. Because of that there are several monuments that are equipped with museums to provide more information about the event or person symbolized by the monument. One of the well-known monuments in Indonesia is the Pancasila Sakti Monument in Lubang Buaya to commemorate the Revolutionary Heroes who were killed by the PKI during the G30S/PKI incident in Lubang Buaya on September 30, 1965. By visiting monuments and museums, it is hoped that the public will better understand their national history and that later strengthens their sense of nationalism.
The G30 S/PKI incident was the end of the adventures of the Communist Party in Indonesia. This event also led to the end of Sukamo's leadership and at the same time the beginning of Suharto's leadership in the Republic of Indonesia. The events of the G30 S/PKI are very interesting to discuss and research.
The research method used was a survey method using a questionnaire to capture the perceptions of secondary education students visiting monuments, especially the Pancasila Sakti Lubang Buaya monument. The data obtained were analyzed using simple and multiple regression statistical methods.
The results of the first study, there is a positive and significant influence. The Role and Function of the Monument against nationalism. From the regression equation, the coefficient of the magnitude of the effect is 0.258. This means that for every increase of 1 unit, the Role and Function of the Monument will increase the nationalism of Secondary Education students by 0.258 units. Second, there is a positive and significant influence. The understanding of national history towards nationalism means that the higher the understanding of national history, the higher the nationalism of secondary education students. From the regression equation, the magnitude coefficient of the influence of understanding national history is 0.340. This means that an increase in understanding of national history by 1 unit will increase nationalism by 0.340 units. Third, there is a positive and significant influence from understanding national history and the role and function of monuments on the nationalism of secondary education students. The effect is 59.8%.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T24999
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tagore, Rabindranath, 1861-1941
Djakarta: Balai Pustaka, 1950
321.8 TAG nt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Makalah ini membahas mengenai peran nasionalisme dan keadilan sosial di Indonesia dalam menghadapi eksploitasi di sector ekonomi. Makalah ini berkosentrasi membahas cara meningkatkan peranan masyarakat untuk kerjasaa dan menciptakan keadilan sosial."
630 WKUPJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>