Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yopie Suryadi
"ABSTRAK
Pembangunan konstruksi bangunan sipil tidak selalu berada di atas tanah dasar
yang relatif baik, tanah lunak sebagai konsekwensi tempat pelaksanaan konstruksi
menjadi kendala terutama pada proses konsolidasi yang nilainya cukup besar
dengan waktu yang lama.
Dalam pemodelan tanah berdasarkan parameter hasil uji lapangan dan uji
laboratorium perlu ketelitian dan pemahaman yang komprehensif sehingga
diperoleh pemodelan tanah yang mendekati kondisi ideal di lapangan. Dengan
pemodelan yang akurat akan diperoleh estimasi settlement konsolidasi yang
mendekati kondisi lapangan sehingga deviasi settlement hasil analisis teori dan
pelaksanaan di lapangan bisa diminimalisir.
Dari hasil penelitian, perbaikan tanah dengan preloading dan drainase vertikal
akan mempercepat proses settlement konsolidasi. Optimalisasi desain preloading
dan drainase vertikal ( jarak spasi, kedalaman instalasi dan property material )
sangat mempengaruhi besaran settlement konsolidasi yang dihasilkan. Dengan
perencanaan perbaikan tanah yang baik, akan menghasilkan waktu konsolidasi
yang cepat dan biaya konstruksi yang ekonomis."
2011
S94198
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Candra
"Konstruksi dapat dianggap sebagai industri dinamik, yang secara konstan selalu menghadapi ketidakpastian. Ketidakpastian ini membuat para manajemen sulit untuk menhitung biaya yang kadang berkonsekuensi berujung pada biaya yang berlebihan. Sukses dari sebuah sudut pandang manajemen dapat dilihat dari selesainya sebuah proyek dengan kemungkinan biaya terkecil, secepat mungkin, kualitas tinggi, tanpa kecelakaan, dan sebagainya. Tetapi terkadang terjadi sesuatu kecelakaan yang dapat berakibat kepada kelebihan biaya proyek. Ini dapat terjadi karena diakibatkan oleh banyak faktor seperti estimator yang tidak berpengalaman, pengetahuan kontraktor yang kurang tentang lokasi proyek, penggunaan material yang salah, penyediaan data yang salah, dan banyak lainnya. Dalam laporan ini, studi kasus yang digunakan adalah Grand Hyatt Proyek. Ini merupakan salah satu contoh proyek yang kelebihan biaya di Indonesia.

Construction can be considered as a dynamic industry, which is constantly facing uncertainties. These uncertainties and the many stakeholders in these kinds of projects, make the management of costs difficult, which consequently causes cost overruns. Success from the project management's viewpoint is when the project is completed with the lowest possible cost, as quickly as possible, with the highest quality, with no accidents, etc. But sometimes there's an accidents that cause initial cost become overruns. This can be caused by many factors such as inexperience estimators, lack of knowledge of contractor about location of the project, wrong materials usage, wrong historical cost data, and many more. In this report, the case study that used to be is Grand Hyatt Hotel project. There is one of examples of cost overruns in construction project in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54174
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Satria
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S23622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Juniar Amellya
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S22570
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raju
"Permasalahan terpenting dalam konstruksi terowongan adalah penurunan tanah (surface settlement). Studi dilakukan dengan menganalisis pengaruh pembuatan terowongan bawah tanah pada daerah dengan kondisi tanah tertentu, khususnya variasi tanah berlapis yang ada di daerah Jakarta Pusat. Dalam memprediksi penurunan tanah yang terjadi diantaranya adalah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan: (a) secara empiris, berdasarkan pada persamaan empiris yang berasal dari pengamatan, (b) analisis numerik, seperti pendekatan elemen hingga (digunakan PLAXIS 2D v8.2). Secara keseluruhan, nilai penurunan tanah maksimum yang diperoleh dari hasil desain empiris lebih besar dibandingkan dengan penyajian prediksi secara numerik dan desain empiris menunjukkan bentuk palung penurunan tanah yang cenderung lebih sempit.

The most important problem in tunnel construction is the soil settlement (surface settlement). This study is done by analyzing the effect of tunnel construction at the particular area with the particular soil condition, especially with the soil layering that can be found in Jakarta Pusat. Prediction of soil settlement can be done with various approach: (a) empirical method, that based on empirical equation that come from soil observation, (b) numerical analysis, such as finite element method (using PLAXIS 2D v8.2). In general, the maximum soil settlement that obtained from empirical method is larger than the maximum soil settlement that obtained from numerical analysis, and empirical method produces narrower curvature of soil settlement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyono Darmabrata
Jakarta: Gitama Jaya, 2004
346.015 WAH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Prasetyo
"Berdasarkan cara pengerjaannya, proyek dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu proyek padat alat dan proyek padat karya. Kedua tipe proyek ini mempunyai efek dan kriteria yang berbeda. Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai tipe-tipe proyek ini, proyek yang dilaksanakan dapat lebih dioptimalkan dan diefisiensikan sasaran metode pengerjaannya yang lebih baik. Contohnya, proyek padat alat dapat membantu dalam penyerapan tenaga kerja dan memakmurkan warga di sekitar proyek. Namun, waktu pengerjaan proyek padat karya akan memakan waktu yang lebih lama dari pada proyek padat alat dan akan memberikan efek kepada biaya pengerjaan proyek.
Lewat skripsi ini, penulis ingin mengetahui benefit ratio antara pengerjaan proyek padat alat dan padat karya. Hasil yang dicapai akan mengidentifikasi cara pengerjaan yang bisa memberikan lebih banyak benefit kepada semua pemangku kepentingan dalam proyek ini. Metode analisis yang dipakai menggunakan benefit ratio dan variabel perhitungannya adalah perbedaan biaya, perbedaan waktu pengerjaan, dan mean dari hasil kuesioner untuk mendukung keabsahan pernyataan awal.

Based on the work methods, a project can be classified in two different types, which are heavy equipment method and labor-intensive method. Both of these types of projects have different effects and criterion. By knowing more about these types of project, the project can be optimized more efficiently. Labor-intensive project can help people to get employed and prospering people around the project area. However, time frame of the project will be longer than heavy equipment method that can affect the cost of the project. Through this thesis, the author is trying to find the benefit ratio between heavy equipment method and labor-intensive method.
The result will indicate the urgency of those projects in remote areas, which is the way that the project is done that has the most benefit for all stakeholders. Method of analysis is uses benefit ratio theory and the calculation variables are included cost differences, time differences, and mean of the questionnaires result to support the initial statement. Result from this thesis is that the benefit ratio of price and time for the local citizens is higher when using labor-intensive method rather than heavy equipment method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersa Irawan
"Salah satu permasalahan yang sering terjadi di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi bangunan gedung secara umum, yaitu timbulnya suatu perubahan perubahan pekerjaan, perubahan-perubahan pekerjaan ini biasa disebut dengan istilah change order atau variation order. Perubahan pekerjaan yang bersifat signifikan dan berskala besar akan mempengaruhi kinerja biaya secara keseluruhan.
Untuk itu diperlukan usaha untuk meminimalkan dampak dari change order terhadap kinerja biaya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemilik proyek dalam pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order yaitu dengan menggunakan jasa konsultan Quantity Surveyor didalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Skripsi ini membahas mengenai peranan konsultan Quantity Surveyor dalam proses pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order pada proyek konstruksi dan skripsi ini juga membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya change order dilihat dari sisi penyebab terjadinya.
Penelitian dilakukan dengan cara penyusunan dan penyebaran kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process).

One of the problems that often occur in the implementation of a building construction project in general, the emergence of a job changes, job changes are commonly referred to as change order or variation order. Changes in work that is significant and large scale will affect the overall cost performance.
It required an effort to minimize the impact of the change order to the performance fee. One of the efforts made by the owner of the project cost control due to the change order work is by using the services of a consultant Quantity Surveyor in the implementation of construction projects.
This thesis discusses the role of consultant Quantity Surveyor in the process of cost control due to the change order work on construction projects and this paper also discusses about what are the factors that caused the change order in terms of cause.
The study was conducted by preparing and distributing the questionnaire in the form of questions related to research. The method used to analyze the data, namely the AHP method (Analitycal Hierarchy Process).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Rebecca Sarah
"Skripsi ini membahas mengenai perbandingan konstruksi hukum pengabdian pekarangan di Indonesia dan Amerika Serikat. Konstruksi hukum pengabdian pekarangan di Indonesia dan Amerika Serikat sedikit berbeda karena pengabdian pekarangan servitude yang dikenal di Amerika Serikat dibagi menjadi 4 empat tipe dimana pembagian ini tidak dikenal di dalam konstruksi hukum pengabdian pekarangan yang ada di Indonesia. Permasalahan ini ditinjau dari perbandingan hukum dengan metode penelitian yuridis normatif dan penulisan bersifat deskriptif. Data dalam penulisan ini diperoleh dari studi dokumen sebagai data utama dari penulisan kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa baik Indonesia maupun Amerika Serikat memiliki ciri khas dalam masing-masing konstruksi hukumnya dan terdapat persamaan maupun perbedaan dalam konstruksi hukum pengabdian pekarangan.

This thesis discusses the comparison in the construction law of servitudes in Indonesia and the United States of America. There are differences between Indonesia and the United States of America rsquo s construction law of servitudes which are servitudes known in the United States consist of 4 four types which are different from servitudes known in Indonesia. With normative legal research methods and descriptive writing, the data in this study were obtained from documents study as the main data of qualitative writing. The result showed that both Indonesia and the United States of America have their own distinctive characteristic and there are differences and similarities in the law construction of servitudes.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wulandini
"Kuliner merupakan usaha yang sedang berkembang dan biasanya berada di Jalan Raya. Pencemaran udara yang terjadi di jalan raya berkemungkinan untuk mencemari udara di dalam rumah makan. Rasio indoor/outdoor (I/O) digunakan untuk mengetahui pengaruh tersebut. Total Suspended Particulate (TSP) diukur secara simultan di dalam dan di luar ruangan dari beberapa rumah makan di Jalan Margonda Raya. Perbedaan jenis rumah makan yang dilakukan adalah rumah makan terbuka, semi tertutup dan tertutup. Ditinjau juga pengaruh frekuensi kunjungan ke rumah makan terhadap kejadian sakit pada konsumen melalui kuesioner. Rasio indoor/outdoor (I/O) yang paling rendah ditemukan pada rumah makan yang tertutup dengan rasio I/O sebesar 0,41 dengan korelasi pencemaran sebesar 0,023. Sedangkan rasio I/O pada rumah makan semi tertutup dan tertutup berturut-turut adalah 0,57 dan 0,77. Berdasarkan kuesioner, tidak ditemukan adanya pengaruh frekuensi kunjungan ke rumah makan terhadap kejadian sakit pada konsumen. Bangunan memberikan perlindungan terhadap pencemaran udara yang terjadi di luar rumah makan.

Culinary is a business that is growing and is usually located on the highway. Air pollution that occurred on the highway is likely to pollute the air in the restaurant. The ratio of indoor / outdoor (I / O) is used to determine that effect. Total Suspended Particulate (TSP) was measured simultaneously indoors and outdoors at some restaurants in Margonda Raya Street. Different conditions of restaurants were open air restaurant, semi-closed air restaurant and closed air restaurant. The lowest indoor/outdoor (I/O) ratio was found in closed air restaurant with 0,41 with correlation of contamination 0,023.. Meanwhile, I/O ratios in semiclosed air and closed air restaurants are 0,57 and 0,77. Based on the questionnaire, there was no effect of the frequency visiting the restaurant on frequency of get sick. Building give the protection against air pollution that occured outside the restaurant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>