Ditemukan 193277 dokumen yang sesuai dengan query
Eka Ayu Nofyani
"Kanker payudara sering terjadi risiko metastasis ke paru, pleura dan tulang belakang. Metastase kanker payudara ketulang belakang menimbulkan rasa nyeri dan penurunan pergerakan yang menyebabkan ketidaknyamanan dan hambatan pada aktivitas klien. Asuhan keperawatan yang di berikan kepada klien dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan klien dengan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan meningkatkan rentang gerak yang dapat mempertahankan kekuatan otot.
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas manajemen nyeri dan latihan rentang gerak. Hasil yang ditunjukkan setelah dilakukan implementasi keperawatan memperlihatkan adanya penurunan skala nyeri dan latihan pergerakan dapat mencegah kekakuan otot. Intervensi keperawatan yang tepat dan berkesinambungan yang di lakukan kepada klien dapat menurunkan komplikasi dan meningkatkan kenyamanan.
Breast cancer can be metastasis to other organ, especially lung, pleuritic space, and also spinal cord. When the cancer cell invaded to the spinal cord it will caused pain and decreased range of motion. In the and, it will lead to two nursing diagnosis which are uncomfortable and impaired physical activity. Nursing intervention to increase the comfortable and prevent muscle contracture are breathing relaxation technique and range of motion exercise. The purpose of this paper is to identify the effectiveness of breathing relaxation technique and range of motion exercise to promote comfort and for pain management. The evaluations for the intervention are the pain is managed well characterized by the decrease of the pain scale and the increase of range of motion. In conclusion, nursing intervention that gives continuously to the client can prevent the complication and promote the comfort."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fitriayu Yulianti Priyono
"Nyeri merupakan salah satu keluhan dominan yang sangat mengganggu klien dengan kanker payudara metastasis tulang belakang hingga mengganggu aktivitas dan istirahat klien. Asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 7 Mei hingga 2 Juni 2014 untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan klien. Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas implementasi tindakan mandiri keperawatan terutama pada masalah nyeri kronis, risiko cedera, dan hambatan mobilitas fisik. Asuhan keperawatan yang diberikan berupa teknik relaksasi napas dalam, latihan pergerakkan sendi, dan penggunaan orthosis. Setelah dilakukan implementasi didapatkan hasil yang positif bagi klien. Risiko masalah yang mungkin terjadi pada klien tidak terjadi dan tidak terdapat perburukan pada kondisi klien.
Pain is one of the main problems perceived by breast cancer patients with spinal metastases that interferes with client’s activity and rest. Nursing care was conducted on May 7 to June 2, 2014 to increase the comfort and safety of clients. This report aims to identify the effectiveness of the implementations of nursing, especially on the chronic pain, risk of injury, and impaired physical mobility. The implementation given are relaxation techniques, range of motions exercises, and the use of orthosis. There are positive results from the implementation. The risk of problems that may occur on the client did not happen and there is no deterioration in the condition of the client."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Endang Murwaningsih
"Kanker Payudara adalah tumor ganas yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Kanker payudara juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di daerah perkotaan terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat. Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan salah satunya pembedahan dengan cara mastektomi. Pasien pasca pembedahan mastektomi biasanya mengalami keterbatasan gerak. Akibat dari keterbatasan gerak ini pasien merasa kaku dan nyeri. Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai pengaruh latihan rentang gerak sendi/ROM terhadap pengurangan rasa kaku dan nyeri sehingga dapat mencegah limfedema.
Breast cancer is when cancer develops from breast tissue. Breast cancer is the most common health problems for public health in urban city that cause by unhealthy life. Total mastectomy in breast cancer is one of treatment of breast cancer management. Patient who had surgery on total mastectomy ussually developed side effects of surgery in their activity such as pain and Loss of range of motion. The aim of this paper that doing evidence base analisis of exercise for range of motion (ROM) related with side efect after surgery to prevent lymhedema."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Pandan Enggarwati, examiner
"[
ABSTRAK Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di daerah urban. Mastektomi radikal modifikasi (MRM) merupakan upaya pengangkatan kanker payudara yang dapat menimbulkan komplikasi berupa kekakuan bahu, penurunan rentang gerak lengan, dan limfedema. Transverse Rectus Abdominis Modification (TRAM) flap merupakan rekonstruksi payudara menggunakan sebagian besar otot abdomen yang berpotensi menyebabkan penurunan kemampuan otot perut dan hernia. Latihan gerak pada lengan dan abdomen bertujuan meningkatkan rentang gerak sehingga tidak terjadi kekakuan lengan dan abdomen, serta mencegah limfedema dan hernia. Perawat perlu mengedukasi latihan rentang gerak lengan dan abdomen pasca MRM dan TRAM flap agar kualitas hidup semakin meningkat.
ABSTRACT Breast cancer is a health problem that the prevalence is increasing in urban areas. Modified radical mastectomy (MRM) is the treatment of breast cancer that can cause complications such as shoulder stiffness, decreased range of motion of the arms, and lymphedema. Modification transverse rectus abdominis (TRAM) flap is a breast reconstruction using abdominal muscles that potentially can cause a decrease in the ability of the abdominal muscle and hernia. The exercise of motion in the arm and abdomen aims to improve the range of motion in order to avoid stiffness of the arms and abdomen, as well as to prevent lymphedema and hernia. Nurses need to promote the range of motion exercises for the arms and abdomen following MRM and TRAM flap to improve the quality of life.;Breast cancer is a health problem that the prevalence is increasing in urban areas. Modified radical mastectomy (MRM) is the treatment of breast cancer that can cause complications such as shoulder stiffness, decreased range of motion of the arms, and lymphedema. Modification transverse rectus abdominis (TRAM) flap is a breast reconstruction using abdominal muscles that potentially can cause a decrease in the ability of the abdominal muscle and hernia. The exercise of motion in the arm and abdomen aims to improve the range of motion in order to avoid stiffness of the arms and abdomen, as well as to prevent lymphedema and hernia. Nurses need to promote the range of motion exercises for the arms and abdomen following MRM and TRAM flap to improve the quality of life., Breast cancer is a health problem that the prevalence is increasing in urban areas. Modified radical mastectomy (MRM) is the treatment of breast cancer that can cause complications such as shoulder stiffness, decreased range of motion of the arms, and lymphedema. Modification transverse rectus abdominis (TRAM) flap is a breast reconstruction using abdominal muscles that potentially can cause a decrease in the ability of the abdominal muscle and hernia. The exercise of motion in the arm and abdomen aims to improve the range of motion in order to avoid stiffness of the arms and abdomen, as well as to prevent lymphedema and hernia. Nurses need to promote the range of motion exercises for the arms and abdomen following MRM and TRAM flap to improve the quality of life.]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Manggarsari
"Kolostomi merupakan salah satu pilihan tindakan pembedahan pada kanker kolorektal yang dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri pasien. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diketahui dan diperhatikan perawat dalam melakukan perawatan kolostomi. Hasil yang didapatkan dari penulisan berdasarkan aplikasi asuhan keperawatan pada pasien kolostomi Ny. R menunjukkan bahwa perawatan pasien dengan kolostomi yang perlu diperhatikan meliputi cara dan waktu mengganti kantong kolostomi, membersihkan stoma dan kulit peristomal, memantau kondisi stoma, dan melakukan irigasi kolostomi. Hal lain yang juga perlu dilakukan ialah memberikan edukasi terkait diet yang dibutuhkan pasien yang memiliki stoma, serta kebutuhan aktivitas pasien.
Colostomy is one of the surgical procedures that can be done in colorectal cancer patient, which can cause complication and changing in self concept. This paper was made to identify things that must be concerned by nurse in caring colostomy patient. Based on the application to a patient, Mrs. R, the result indicated that when caring colostomy patient, it is important to know well and concern about how and when to change colostomy pouch, clean stoma and peristomal skin, observing stoma, and doing colostomy irrigation. Educating what kind of dietary management and their activity need are also important to be done by patient with stoma."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Retno Indah Pertiwi
"Kanker payudara banyak diderita masyarakat perkotaan. Salah satu penanganan dari kanker payudara ialah mastektomi. Mastektomi memiliki beberapa komplikasi, salah satunya ialah limfadema. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap intervensi mandiri keperawatan yaitu latihan mobilisasi lengan pada awal post operasi mastektomi untuk mengurangi edema transisi dan mencegah limfadema. Praktik dilakukan di ruang rawat gema tengah RSUP Persahabatan. Hasil dan evaluasi dari intervensi yang dilakukan yaitu berkurangnya edema transisi pada lengan klien dan meningkatnya kekuatan otot lengan klien. Perawat perlu melakukan intervensi mandiri keperawatan tersebut pada pasien kanker payudara post mastektomi untuk mengurangi edema transisi dan mencegah limfadema.
Breast cancer occurs to many urban communities. One of the treatments of breast cancer is mastectomy. Mastectomy has few complications, one of which is lymphedema. This study aimed to analyze nursing implementation which is early arm mobilization for post mastectomy patient to reduce transition edema and prevent lymphedema. This practice is done in Gema Tengah Ward RSUP Persahabatan. Results and evaluation of this intervention are reducing patients arm transition edema and increasing her arm muscle strength. Nurses need to do these interventions in the post mastectomy breast cancer patients to reduce transition edema and prevent lymphedema."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sitohang, Romaully
"Salah satu tindakan keperawatan mandiri perawat adalah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Dalam karya Ilmiah ini diterapkan tindakan keperawatan tersebut kepada klien kanker payudara yang telah bermetastase dan terjadi efusi pleura sehingga klien mengalami sesak, batuk kelelahan. Klien menderita kanker payudara disebabkan karena klien tidak menikah dan telah berusia 51 tahun. Tindakan yang diberikan dilakukan tiga kali sehari selama lebih kurang 15 menit. Sebelum dan sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam klien diukur saturasi oksigennya,dan jumlah pernafasannya. Selama diberikan tindakan relaksasi nafas dalam ini klien menunjukkan semakin baik tingkat saturasi oksigennya dan terlihat perbaikan pola nafas. Tindakan relaksasi nafas dalam ini dinilai penting untuk dilakukan kepada klien yang mengalami sesak nafas dan kelelahan karena bertujuan untuk memperkuat otot pernafasan,mengurangi kelelahan dan meningkatkan kapasitas vital paru. Tindakan teknik relaksasi nafas dalam ini akan lebih terlihat hasilnya apabila dilakukan murni tanpa intervensi medis seperti pemberian obat-obatan dan dilakukan saat klien dalam kondisi tenang dan kooperatif.
One of the nurse's independent nursing actions is to teach deep breathing relaxation techniques. In this Scientific work is applied nursing actions to clients who have metastasize breast cancer and pleural effusion occurs so that clients experience shortness, cough fatigue. Clients suffering from breast cancer are caused because the client is not married and has 51 years of age. The action given is done three times a day for approximately 15 minutes. Before and after doing breath relaxation techniques in the client measured oxygen saturation, and the amount of breathing. During this breathing relaxation action the client shows the better the oxygen saturation level and the improvement of the breath pattern. This deep breath relaxation action is considered important to do to clients who experience shortness of breath and fatigue as it aims to strengthen the respiratory muscles, reduce fatigue and increase vital capacity of the lung. This deep breath relaxation technique action will be more visible if done purely without medical intervention such as drug delivery and performed when clients are calm and cooperative."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yanita Astuti
"Kanker payudara merupakan penyebab kematian sebanyak 7,4 juta kasus didunia berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) pada tahun 2004 yaitu mencakupi kira-kira 13% dari semua jenis kematian global. Luka kanker payudara merupakan infiltrasi sel tumor yang merusak lapisan epidermis dan dermis yang disebabkan oleh deposisi dan atau proliferasi sel ganas dengan bentuk menonjol atau tidak beraturan. Luka kanker payudara termasuk jenis luka kronik yang sukar sembuh.
Penulisan ini bertujuan untuk untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien kanker payudara khususnya yang memiliki luka kanker pada Ny. C (45 th) yang dirawat di lantai 5 bedah RSPAD Gatot Soebroto. Evaluasi asuhan keperawatan menunjukkan bahwa klien yang memiliki luka kanker payudara memiliki resiko terjadi infeksi. Oleh karena itu penulis memaparkan karya ilmiah akhir ners ini yang bertujuan dapat memberikan gambaran kepada perawat agar memperhatikan tanda-tanda infeksi pada luka kanker dan melakukan perawatan luka dengan menggunakan terapi terapi antibiotic topical.
Breast cancer is a cause of death of as many as 7.4 million cases in the world based on data from the World Health Organization (WHO) in 2004, which covers approximately 13% of all global deaths. Cuts breast cancer is infiltrating tumor cells that destroy the epidermis and dermis caused by deposition and or proliferation of malignant cells with prominent or irregular in shape. Injuries, including the type of breast cancer that is difficult to heal chronic wounds. This research aims to analyze the nursing care for breast cancer patients, particularly those with cancer sores on Ny. C (45 years old) who were admitted to the on surgical ward 5 th floor 5 RSPAD Gatot Subroto. Evaluation of nursing care showed that clients who have breast cancer have a risk of wound infection. Therefore, the author describes the scientific work which aims to end the nurses can give an idea to the nurse to watch for signs of wound infection, cancer and wound care therapy using topical antibiotic therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Shintia Silvana
"
ABSTRAKKanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara yang bersifat invasif dan paling sering terjadi pada wanita. Mastektomi adalah salah satu operasi kanker payudara yang mengangkat jaringan payudara beserta otot pektoralis dan nodus limfe aksila. Komplikasi lebih lanjut pada pasien yang menjalani operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila yaitu terjadinya limfedema. Studi kasus ini dilakukan untuk menganalisis intervensi keperawatan berupa latihan mobilisasi lengan pada pasien kanker payudara pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila. Hasil intervensi menujukkan adanya pengaruh signifikan dari pemberian latihan mobilisasi lengan pada pasien yang ditandai dengan penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kekuatan otot, serta tidak adanya kemerahan, edema, kesemutan dan kekakuan pada lengan. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah perawat perlu mengetahui tanda dan gejala limfedema pada pasien kanker payudara, sehingga komplikasi pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila dapat dicegah dan kualitas hidup pasien dapat meningkat.
ABSTRACTBreast cancer is an invasive malignant tumor in breast tissues which commonly occurred in women. Mastectomy is a breast cancer surgery which breast tissues alongside pectoral muscles and axillary lymph nodes are dissected. Further complications in patients undergoing mastectomy and dissection of axillary lymph nodes is the occurrence of lymphedema. This case study was conducted to analyze nursing intervention, which is arm mobilization exercise, in post operative mastectomy and axillary lymph nodes dissection patient. The results of the intervention showed the significant effect of arm mobilization exercise in patient proven by decreased pain levels, increased muscle strength, and absence of redness, edema, tingling and stiffness in the arms. This study recommend nurses need to know the signs and symptoms of lymphoedema in breast cancer patients. Therefore, post operative complications of mastectomy and axillary lymph node dissection can be prevented and patients rsquo quality of life may increase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Retno Indah Pertiwi
"Kanker payudara banyak diderita perempuan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan dan perilaku mencari pelayanan kesehatan pasien kanker payudara dengan desain penelitian deskriptif sederhana. Responden berjumlah 80 orang secara non probability convenience sampling. Mayoritas responden berpengetahuan baik tentang pengetahuan umum, faktor risiko, tanda gejala, skrining serta perawatan, sedangkan mengenai pengobatan masih kurang. Respon awal saat menyadari perubahan payudara diantaranya tidak bertindak, bercerita, mencari pelayanan kesehatan, melakukan pengobatan alternatif, dan herbal. Keterlambatan pemeriksaan dialami sebagian besar responden. Suami menjadi pilihan terbanyak saat diskusi awal. Dokter bedah dan fasilitas kesehatan pemerintah menjadi pilihan terbanyak saat pemeriksaan awal. Perawat perlu meningkatkan edukasi kanker payudara pada perempuan dan pasien kanker payudara.
Breast cancer occurs to many women. This study aimed to describe the knowledge and health care seeking behavior of breast cancer patients with simple descriptive research design. The respondents were 80 who are chosen by non probability convenience sampling. Majority of respondents have good knowledge about the general knowledge, the risk factors, the signs and symptoms, the screening and nursing care, but they lack about the treatment. The initial responses when there were changes in their breast included no action, telling somebody, seeking health care, getting alternative medicine and herbal. The delayed diagnosis experienced by most of the respondents. The husband became the largest selected person for the initial discussion. The surgeons and the government?s health facilities were chosen by most respondents at the first examination. Nurses need to improve the education provision about breast cancer to women and the breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46443
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library