Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Industri farmasi merupakan sarana untuk memproduksi sediaan farmasi yang memiliki berbagai fungsi yang berhubungan langsung dengan tubuh manusia untuk menunjang kesehatan manusia. Proses pembuatan yang dilakukan dalam industri farmasi harus disertai dengan pengawasan dan pemastian mutu. Setiap langkah pembuatan obat mulai dari pengadaan bahan awal hingga sampai ke tangan konsumen harus diatur sedemikian rupa agar obat yang dihasilkan bermutu, aman, dan berkhasiat. Salah satu cara untuk menjamin produksi obat yang bermutu, aman, dan efektif, adalah dengan menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). CPOB mencakup seluruh aspek-aspek produksi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya. Terdapat 12 aspek pada pedoman CPOB 2012, yaitu manajemen mutu, personalia; bangunan dan fasilitas; peralatan; sanitasi dan higiene; produksi; pengawasan mutu; inspeksi diri dan audit mutu; penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali produk dan produk kembalian; dokumentasi; pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak serta kualifikasi dan validasi. Apoteker sangat berperan penting dalam penerapan CPOB di industri farmasi. Industri faramsi harus memiliki minimal 3 orang Apoteker yang bertanggung jawab dalam bidang produksi, pemastian mutu (QA), dan pengawasan mutu (QC).

The Industrial pharmacy is a facility for producing the pharmaceutical products which have a variety of functions to support human health. The manufacturing process in the industrial pharmacy should be accompanied by quality control and quality assurance. Every step of the drug manufacturing, starting from raw materials procurement up to the hands of consumers should be arranged so that the resulting drug can be quality, safe, and efficacious. One way to ensure the quality, safety, and, effectifity of drugs is to implement the GMP (Good Manufacturing Practice). GMP covers all aspects of production and quality control that aims to ensure the quality of drugs in accordance with the requirements and intended use. There are 12 aspects of the GMP guidelines in Indonesia (CPOB 2012), such as quality management, personnel; buildings and facilities; equipments; sanitation and hygiene; production; quality control; self-inspection and quality audits; handling of complaints against the product, product recall and returns; documentations; manufacturing and analysis based on contract, qualification and validation. Pharmacists play an important role in the implementation of GMP. Industrial pharmacy must have at least 3 people Pharmacists who are responsible for the production, quality assurance (QA) and quality control (QC)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Okta Festi Amanda
"Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT. Boehringer Ingelheim Indonesia, Jalan Lawang Gintung No. 89, Bogor. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung aktifitas yang berlangsung pada insudtri farmasi, serta memahami penerapan CPOB dan peran apoteker pada industri farmasi, khususnya PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. Tugas khusus yang diberikan berjudul Proses Kualifikasi Alat Microwave Muffle Furnace di Laboratorium Quality Control PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. Tujuan tugas khusus ini adalah untuk memahami tahapan proses kualifikasi alat baru serta pihak yang terlibat dalam proses tersebut, serta memahami dokumen yang harus dibuat dalam proses kualifikasi alat baru.

Pharmacist Professional Practice was implemented in PT. Boehringer Ingelheim Indonesia, Lawang Gintung Street Number 89, Bogor. PKPA activity was intended that students can see the activities at pharmaceutical industry directly, and understand GMP practices and the roles of pharmacist in pharmaceutical idustry, especially at PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. The title of special assignment was Qualification process of Microwave Muffle Furnace at Quality Control Laboratory of PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. The aim of this assignment were to understand the steps of new equipment qualification, the departments involved, and the document that should be made in the qualification process.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Apriani T.
"Program Praktek Kerja Profesi Apoteker Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia bertujuan untuk:
a. Mengetahui dan memahami gambaran tentang semua aspek industri farmasi yang berhubungan dengan CPOB serta mengetahui penerapan CPOB di PT. Boehringer Ingelheim Indonesia.
b. Mengetahui dan memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawab Apoteker dalam industri farmasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Anastasia
"Program Praktek Kerja Profesi Apoteker Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia bertujuan untuk:
a. Mengetahui dan memahami gambaran tentang semua aspek industri farmasi yang berhubungan dengan CPOB serta mengetahui penerapan CPOB di PT. Boehringer Ingelheim Indonesia.
b. Mengetahui dan memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawab Apoteker dalam industri farmasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ulfah Nurhidayah
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT Aventis Pharma bertujuan untuk membandingkan penerapan ketentuan CPOB dengan implementasi di Industri Farmasi dan membekali calon apoteker dengan wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi. Dalam pelaksanaan PKPA diberikan tugas khusus mengenai pembaruan metode pengujian bahan baku feniramina maleat. Tugas khusus ini bertujuan untuk memahami, membandingkan dan mengkaji pembaruan metode pengujian feniramina maleat berdasarkan standar acuan BP 2012 menjadi BP 2014.

PPharmacists Professional Practice (PKPA) in PT Aventis Pharma aims to compare the application between the provisions and the implementation of GMP in Pharmaceutical Industry and equip prospective pharmacists with insight, knowledge and skills, as well as understand the duties and responsibilities of pharmacists in the Pharmaceutical Industry. In the implementation of the PKPA the student was given the special task about updating test method of pheniramine maleate raw materials. This particular task aims to understand, compare and assess the test methods based on BP 2012 and BP 2014.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Riski Amanda
"Cara Pembuatan Obat yang Baik adalah pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan untuk memastikan agar sifat maupun mutu obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan dan sesuai dengan tujuan penggunaanya. Salah satu pihak yang dapat berperan aktif untuk menghasilkan obat yang bermutu aman dan berkhasiat dalam industri farmasi adalah apoteker. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat mengetahui regulasi pembuatan obat yang diterapkan dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh PT Actavis Indonesia. Selain itu, Praktek Kerja Profesi Apoteker juga bertujuan untuk mengetahui rangkaian kegiatan yang dilakukan PT Actavis Indonesia dalam pembuatan obat sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik. Tugas khusus yang diberikan berjudul Kualifikasi Mesin SYH Three Dimensional Mixer. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui hasil kualifikasi mesin dan mendokumentasikan hasilnya yang meliputi kualifikasi instalasi operasional dan kinerja serta mengetahui bahwa mesin yang dikualifikasi layak untuk digunakan dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Hasil menunjukkan bahwa hingga Kualifikasi Kinerja 2 mesin terkualifikasi.

Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB is a guideline of drug manufacturing for pharmaceutical industry in Indonesia aimed for ensuring the characteristic and quality of the product that been produced consistently meet the quality standard and suited its purpose of use. One of the party that can actively participate in resulting a product that conformed its quality safety and efficacy in pharmaceutical industry is pharmacists Apothecary Profession Internship has a purpose for the pharmacists to learn the regulation of drug manufacturing applied in all aspects in PT Actavis Indonesia. Furthermore, Apothecary Profession Internship also aims for acknowledging series of activity in pharmaceutical production in PT Actavis Indonesia related to the CPOB The title of the special assignment given is Qualification of SYH Three Dimensional Mixer Machine. The purpose of this special assignment is to know the result of machine qualification and documenting its result that consists of Instalation Qualification Operational and Performance along with this is to find that the qualified machine fitted for production using and suited its specification. The result show that until Performance Qualification 2 the machine is qualified."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Cahya Saputra
"Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat. Industri dapat melakukan pembuatan obat mulai dari tahap awal hingga produk jadi atau hanya sebagian tahapan saja. Dalam suatu industri farmasi dibutuhkan apoteker sebagai personil kunci untuk menangani bagian produksi dan manajemen mutu. Sehingga seorang apoteker perlu dibekali pengetahuan, pemahaman dan aplikasi tentang proses pengadaan bahan baku, produksi, distribusi serta manajemen mutu.

Pharmaceutical industry is a company which has legal permit from Health Ministry to do drug manufacturing. Industry could manufacturing drug production begin from the first step to be finished products or just partially. Pharmaceutical industries need pharmacists as key personnels to handle production and quality management section. A pharmacist need to be prepared in knowledge, comprehension and application about pharmaceutical materials supplying, production, distribution and also quality management.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anip Manfaatun
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di PT. Actavis Indonesia Jl. Raya Bogor KM 28 Jakarta Timur pada periode 8 Januari - 28 Februari 2014. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek industri farmasi yang berhubungan dengan CPOB serta mengetahui penerapan CPOB di PT. Actavis Indonesia, serta mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker dalam industri farmasi yang diharapkan dapat menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Tugas khusus yang diberikan berjudul Uji Coba Metode Penetapan Kadar Sianokobalamin dalam Sediaan Multivitamin. Tugas khusus ini bertujuan untuk memperoleh metode yang tepat dan akurat untuk menetapkan kadar sianokobalamin yang terdapat dalam sediaan multivitamin. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri dan kromatografi, belum ada metode yang mampu menetapkan kadar sianokobalamin yang terdapat di dalam sampel sediaan multivitamin secara selektif dan akurat.

Apothecary profession internship took place at PT. Actavis Indonesia in Jl. Raya Bogor KM 28 East Jakarta on January 8th to February 28th, 2014. The internship is intended that pharmacist can improve the knowledge and insight on all aspects relating to the pharmaceutical industry as well as knowing the implementation of GMP at PT. Actavis Indonesia, and to know and understand the roles and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry expected to be equipped to face the real working world. Given a special task titled Test Methods Determination of Levels of Cyanocobalamin in Multivitamin Preparations. This particular task is to obtain the precise and accurate method to establish the levels of cyanocobalamin contained in multivitamin preparations. Based on experiments that have been performed using spectrophotometric and chromatographic methods, there is no method that is able to establish the levels of cyanocobalamin contained in multivitamin preparations sampled selectively and accurately.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>