Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121149 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lydia Trisna Wibowo
"Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika), pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan kefarmasian dalam proses distribusi atau penyaluran bahan obat tersebut dilakukan oleh pedagang besar farmasi bahan obat. Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki ijin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dimana dalam menyelenggarakan kegiatannya wajib menggunakan Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). CDOB adalah cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Sistem dan alur distribusi bahan obat di PT. Tatarasa Primatama secara berurutan adalah pengadaan, importasi, penerimaan, penyimpanan, penjualan, dan pengiriman. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, setiap PBF harus memiliki Apoteker Penanggung Jawab (APJ). Peran APJ terbagi menjadi dua, yaitu bisnis dan distribusi. Peran dalam bisnis adalah memberikan pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan, sedangkan peran dalam distribusi adalah memenuhi menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem manajemen mutu di fasilitas distribusi.

The work of pharmaceuticals is manufacturing including the quality control of pharmaceutical preparations (drugs, drug ingredients, traditional medicine, and cosmetics), security, procurement, storage, and distribution of drugs, medication management, servicing over prescription drug, drug information services, as well as drug development, ingredients and traditional medicine. Pharmaceutical jobs in the process of drug distribution or distribution of materials is done by pharmaceutical wholesalers. Pharmaceutical Wholesalers (Pedagang Besar Farmasi/PBF) is a legal entity that has a license for the procurement, storage, distribution of medicinal materials in bulk in accordance with the laws and regulations in conducting its activities which shall use the Technical Guidelines of Good Distribution Practices (GDP). GDP is the manner of distribution or distribution of drugs and/or drug ingredients intended to ensure quality throughout the distribution channel or distribution as per the requirements and intended use. Distribution system in PT. Tatarasa Primatama is sequentially procurement, importation, receipt, storage, sale, and delivery. In carrying out its operations, each PBF should have Responsible Pharmacist (Apoteker Penanggung Jawab/APJ). The role of APJ divided into two, business and distribution. The role of business is to provide services to achieve customer satisfaction, while fulfilling a role in the distribution is compiled, ensure and maintain the quality management system implementation in distribution facilities."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Sastradi
"Berdasarkan PP 51/ 2009, yang dimaksud dengan pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika), pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Salah satu pelaksanaan pekerjaan kefarmasian tersebut adalah kegiatan distribusi sediaan farmasi yang dilakukan oleh pedagang besar farmasi yang memiliki seorang Apoteker Penanggung Jawab (APJ). Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki ijin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dimana dalam menyelenggarakan kegiatannya wajib menggunakan Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). CDOB merupakan pedoman bagi PBF dalam melakukan penyaluran sediaan farmasi yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi. PT. Tatarasa Primatama sebagai salah satu PBF bahan obat telah melaksanakan kegiatan distribusi sesuai dengan ketentuan CDOB. PT. Tatarasa Primatama memiliki seorang APJ yang memiliki dua peran penting bagi perusahaan, yaitu dalam kegiatan bisnis dan distribusi. Peran dalam bisnis adalah memberikan pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan, sedangkan peran dalam distribusi adalah memenuhi menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem manajemen mutu di fasilitas distribusi.

According to the PP 51/2009, pharmaceutical practice is manufacturing including the quality control of pharmaceutical preparations (drugs, drug ingredients, traditional medicine, and cosmetics), security, procurement, storage, and distribution of drugs, medication management, servicing over prescription drug, drug information services, as well as drug development, ingredients and traditional medicine. One of these is the implementation of pharmaceutical practice is pharmaceutical preparations distribution activities that conducted by Pedagang Besar Farmasi (PBF) who have a Apoteker Penanggung Jawab (APJ). PBF is a legal entity that has a license for the procurement, storage, distribution of medicinal materials in bulk in accordance with the laws and regulations in conducting its activities which shall use the Technical Guidelines of Good Distribution Practices (GDP). GDP is the guidelines to distribution of drugs and/or drug ingredients intended for PBF to ensure quality throughout the distribution channel or distribution as the requirements and intended use. PT. Tatarasa Primatama as one of drug substances PBF has been carrying out activities of distribution in accordance with the provisions GDP. PT. Tatarasa Primatama have an APJ which has two important roles for the company that is in business activities and distribution. The role of business is to provide services to achieve customer satisfaction, while fulfilling a role in the distribution is compiled, ensure and maintain the quality management system implementation in distribution facilities.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Dwi Permatasari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT. Tatarasa Primatama bertujuan untuk mengetahui dan memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) khususnya dalam distribusi bahan obat, Memahami peran serta tanggung jawab Apoteker di Pedagang Besar Farmasi (PBF) bahan obat. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah mengetahui dan memahami system penanganan keluhan, memahami proses penanganan keluhan yang dilakukan oleh PT. Tatarasa Primatama terhadap bahan obat famotidin.

Practice Pharmacist (PKPA) at PT. Tatarasa Primatama aims to identify and understand the application of Good Distribution Practices (CDOB), especially in the distribution of drugs, Understanding the roles and responsibilities of pharmacists in Large Pharmacy (PBF) ingredients. While the purpose of the special task is to know and understand the complaints handling system, understand the complaint handling process conducted by PT. Tatarasa Primatama against drug ingredient famotidine.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuri Nurdiantami
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma bertujan agar calon apoteker dapat mengetahui peran PT. Tatarasa Primatama dalam pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dan penerapan cara distribusi obat yang baik (CDOB) dalam distribusi bahan obat yang dilakukan oleh PT. Tatarasa Primatama serta Mempelajari peran serta tanggung jawab Apoteker Penanggung Jawab di Pedagang Besar Farmasi Bahan Obat. Apoteker Penanggung Jawab pada sarana distribusi bertanggung jawab terhadap proses pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat yang dilakukan PBF. PT. Tatarasa Primatama merupakan PBF Bahan Obat yang berperan dalam pengadaan, penyimpanan serta penyaluran bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu dan menerapkan CDOB sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang meliputi aspek manajemen mutu; organisasi, manajemen dan personalia; bangunan dan peralatan; operasional; inspeksi diri; keluhan; transportasi; fasilitas distribusi berdasarkan kontrak dan dokumentasi.

Apothecary Profession Internship at PT. Tatarasa Primatama has an aim for prospective pharmacists can know the role PT. Tatarasa Primatama in the implementation and application of the work of pharmacy drug distribution a good way (CDOB) in the distribution of drugs conducted by PT. Tatarasa Primatama and Studying the roles and responsibilities Responsible Pharmacist in Large Pharmacy drug substances. Pharmacist in Charge at the distribution facility is responsible for the implementation of the provisions of the procurement, storage and distribution of drugs are performed PBF. PT. Tatarasa Primatama is PBF drug substances that play a role in the procurement, storage and distribution of medicinal ingredients that meet the quality requirements and implement CDOB as guidelines for the implementation of activities that include aspects of quality management; organization, management and personnel; buildings and equipment; operations; self inspection; complaints; transportation; distribution facility based contracts and documentation.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cyntia Wahyuningrum
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Mitrasana Taman Harapan Baru bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi apoteker pengelola apotek (APA) di apotek dan memahami kegiatan di apotek baik secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Strategi Pemasaran Gerai Apotek Mitrasana Taman Harapan Baru. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi strategi pemasaran di Apotek Mitrasana Taman Harapan Baru.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Mitrasana Taman Harapan Baru aims to understand the duties and functions of pharmacists pharmacy manager (APA) in pharmacies and pharmacist understand the activities in both technical and nontechnical pharmacy activity. Given a special assignment titled Marketing Strategy Analysis at Mitrasana Pharmacy Taman Harapan Baru. The purpose of this special task is to analyzed and evaluated marketing strategy at Mitrasana Pharmacy Taman Harapan Baru."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuriani
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika bertujuan agar mahasiswa dapat emahami tugas pokok, fungsi, dan peran apoteker di sebuah apotek dan memahami dan melaksanakan kegiatan di apotek, baik secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan dengan judul Perbandingan Sistem Jaminan Kesehatan di Indonesia dan Amerika Tahun 2014 bertujuan untuk membandingkan sistemn jaminan kesehatan di Indonesia dan Amerika Serikat.

Apothecary Profession Internship at Atrika Pharmacy aims to allow students to understand basic tasks functions and role of the pharmacist in a pharmacy and to understand and carry out activities in the pharmacy both technical and non technical pharmacy. Given a special assignment with the title Comparation of Health Insurance System in Indonesia and the United States in 2014 aimed to compare health insurance sistem in Indonesia and the United States.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anip Manfaatun
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di PT. Actavis Indonesia Jl. Raya Bogor KM 28 Jakarta Timur pada periode 8 Januari - 28 Februari 2014. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek industri farmasi yang berhubungan dengan CPOB serta mengetahui penerapan CPOB di PT. Actavis Indonesia, serta mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker dalam industri farmasi yang diharapkan dapat menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Tugas khusus yang diberikan berjudul Uji Coba Metode Penetapan Kadar Sianokobalamin dalam Sediaan Multivitamin. Tugas khusus ini bertujuan untuk memperoleh metode yang tepat dan akurat untuk menetapkan kadar sianokobalamin yang terdapat dalam sediaan multivitamin. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri dan kromatografi, belum ada metode yang mampu menetapkan kadar sianokobalamin yang terdapat di dalam sampel sediaan multivitamin secara selektif dan akurat.

Apothecary profession internship took place at PT. Actavis Indonesia in Jl. Raya Bogor KM 28 East Jakarta on January 8th to February 28th, 2014. The internship is intended that pharmacist can improve the knowledge and insight on all aspects relating to the pharmaceutical industry as well as knowing the implementation of GMP at PT. Actavis Indonesia, and to know and understand the roles and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry expected to be equipped to face the real working world. Given a special task titled Test Methods Determination of Levels of Cyanocobalamin in Multivitamin Preparations. This particular task is to obtain the precise and accurate method to establish the levels of cyanocobalamin contained in multivitamin preparations. Based on experiments that have been performed using spectrophotometric and chromatographic methods, there is no method that is able to establish the levels of cyanocobalamin contained in multivitamin preparations sampled selectively and accurately.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mitasari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT Kimia Farma Trading and Distribution bertujuan untuk mengetahui dan memahami Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di PT Kimia Farma Trading and Distribution; dan memahami peran serta tanggung jawab apoteker di Pedagang Besar Farmasi (PBF). Tugas khusus yang diberikan berjudul Sistem Pengadaan Obat yang Efektif di PT Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Bekasi, bertujuan untuk mengetahui dan memahami kegiatan sistem pengadaan obat yang efektif sesuai pedoman CDOB di PT Kimia Farma Trading and Distribution cabang Bekasi.

Pharmacists Professional Practice at PT Kimia Farma Trading and Distribution aims to identify and understand of Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) at PT Kimia Farma Trading and Distribution, and understand the roles and responsibilities of pharmacists in Pedagang Besar Farmasi (PBF). Specific assignment has given titled Effective Drug Procurement System at PT Kimia Farma Trading and Distribution Branch Bekasi, aims to identify and understand the activities of an effective drug procurement systems as per the guidelines CDOB at PT Kimia Farma Trading and Distribution branch Bekasi.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novitasari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Kimia Farma Trading and Distribution bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Apoteker di Pedagang Besar Farmasi (PBF). Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah memberikan pengetahuan langsung mengenai peran dan fungsi Apoteker dalam pengelolaan obat khususnya dalam pengadaan barang.

Pharmacist Internship Program (PIP) conducted at PT. Kimia Farma Trading and Distribution aims to understand the duties and functions of pharmacist at Trading and Distribution Division. While the purpose of the special task is to provide direct knowledge of the role and function of pharmacists in pharmacy management especially in supply product from principal.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Industri farmasi merupakan sarana untuk memproduksi sediaan farmasi yang memiliki berbagai fungsi yang berhubungan langsung dengan tubuh manusia untuk menunjang kesehatan manusia. Proses pembuatan yang dilakukan dalam industri farmasi harus disertai dengan pengawasan dan pemastian mutu. Setiap langkah pembuatan obat mulai dari pengadaan bahan awal hingga sampai ke tangan konsumen harus diatur sedemikian rupa agar obat yang dihasilkan bermutu, aman, dan berkhasiat. Salah satu cara untuk menjamin produksi obat yang bermutu, aman, dan efektif, adalah dengan menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). CPOB mencakup seluruh aspek-aspek produksi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya. Terdapat 12 aspek pada pedoman CPOB 2012, yaitu manajemen mutu, personalia; bangunan dan fasilitas; peralatan; sanitasi dan higiene; produksi; pengawasan mutu; inspeksi diri dan audit mutu; penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali produk dan produk kembalian; dokumentasi; pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak serta kualifikasi dan validasi. Apoteker sangat berperan penting dalam penerapan CPOB di industri farmasi. Industri faramsi harus memiliki minimal 3 orang Apoteker yang bertanggung jawab dalam bidang produksi, pemastian mutu (QA), dan pengawasan mutu (QC).

The Industrial pharmacy is a facility for producing the pharmaceutical products which have a variety of functions to support human health. The manufacturing process in the industrial pharmacy should be accompanied by quality control and quality assurance. Every step of the drug manufacturing, starting from raw materials procurement up to the hands of consumers should be arranged so that the resulting drug can be quality, safe, and efficacious. One way to ensure the quality, safety, and, effectifity of drugs is to implement the GMP (Good Manufacturing Practice). GMP covers all aspects of production and quality control that aims to ensure the quality of drugs in accordance with the requirements and intended use. There are 12 aspects of the GMP guidelines in Indonesia (CPOB 2012), such as quality management, personnel; buildings and facilities; equipments; sanitation and hygiene; production; quality control; self-inspection and quality audits; handling of complaints against the product, product recall and returns; documentations; manufacturing and analysis based on contract, qualification and validation. Pharmacists play an important role in the implementation of GMP. Industrial pharmacy must have at least 3 people Pharmacists who are responsible for the production, quality assurance (QA) and quality control (QC)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>