Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tutik Murniasih
"Penelitian metabolit sekunder dari bakteri yang bersimbiosis dengan spons belum secara intensif dilakukan di Indonesia sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan sumber baru penghasil antibiotik dari bakteri laut, mengelusidasi struktur senyawa aktif, mengevaluasi spektrum antibiotiknya dan menganalisis hubungan senyawa aktif antara simbion dengan inangnya. Pada studi ini, didapatkan bakteri potensial Sp. 2.11 dari spons Aaptos sp. yang mempunyai aktivitas terkuat. Hasil karakterisasi bakteri Sp. 2.11. menggunakan sebagian gen 16Sr DNA menunjukkan 99% serupa dengan bakteri Rhodobacteraceae bacterium 1tc14. Bioaktivitas antibakteri ekstrak supernatan maksimum pada media SYP (Sea water, Yeast dan Peptone) tanpa penambahan sumber karbon. Pemisahan menggunakan kolom kromatografi dari senyawa antibakteri ekstrak etil asetat dari supernatan R. bacterium Sp. 2.11 menunjukkan 2 fraksi yang positif yaitu F2 dan F5/F6. Pemisahan lebih lanjut terhadap fraksi F2 menggunakan HPLC menghasilkan senyawa aktif antibakteri 1 (F2.1) sebanyak 2,6 mg. Penentuan struktur menggunakan High Resolution LC-MS/MS dan NMR 1H, 13C, DEPT, H-H COSY, HMQC dan HMBC fraksi F2.1 menunjukkan senyawa Nbenzil-12-metoksi-N-(8-(4-nonilfenoksi)etil) etanamin sebagai senyawa aktif. Identifikasi senyawa aktif 2 (F5.3.3 /F6.2.2.4 ) menunjukkan adanya senyawa 7-[4- (bisiklo[4.1.0]hept-3-il)fenil]siklopenta[7,8]asenafto[6,5,4-cde]tiokromen, yang juga aktif antibakteri. Kedua senyawa tersebut merupakan senyawa baru dan mempunyai aktivitas spektrum yang cukup luas terhadap bakteri Gram positif mapun Gram negatif. Nilai MBC terhadap E. coli senyawa 1 adalah 125 μg/mL, sedangkan senyawa 2 adalah > 380 μg/mL. Struktur senyawa 1 masih ada kemiripan dengan senyawa dari biota inang, sedangkan senyawa 2 tidak ada kemiripan. Dengan demikian bakteri laut merupakan sumber penghasil senyawa antibiotik dan beberapa produk antibiotiknya mempunyai hubungan struktur dengan senyawa aktif pada biota inang.
Research on secondary metabolites from sponge-associated bacteria have not intensively conduct in Indonesia, there for this reseach was carried out. The purposes of this study are to get a novel antibiotic source especially from marine bacteria, to elucidate structure of active compounds, to evaluate the spectrum of antibacterial activity and to analyze the structure relationship between host and symbiont. In this study, the potential bacteria Sp. 2.11 was obtained from Aaptos sp. sponge showed the strongest antibacterial activity. The results of bacterial characterization using partial gene 16S rDNA showed 99 % similar to Rhodobacteraceae bacterium 1tc14 . The antibacterial activity of supernatant extract was maximum by culturing R. bacterium in SYP (Sea water, Peptone and Yeast) medium without any carbon source addition. Column chromatography separation of ethyl acetate extract from supernatant showed potentially active fractions F2 and F5/F6. Further separation of fraction 2 using HPLC generated the active compound 1 ( F2.1 ) 2.6 mg. The structure determination using High Resolution LC-MS/MS and NMR 1H, 13C, DEPT, H-H COSY, HMQC and HMBC of fraction F2.1 led to N-benzyl-12-methoxy-N-(8-(4-nonylphenoxy)ethyl) etanamine as the active compound. Further identification of active compounds 2 from fraction ( F5.3.3 / F6.2.2.4 ) resulted 7-[4-(bicyclo[4.1.0]hept-3-yl)phenyl] cyclopenta[7,8] acenaphto[6,5,4-cde] tiochromene also the active constituen. Both of these compounds are new compounds and active against Gram-positive and negative bacteria. MBC value of compound 1 was 125 μg/mL and compound 2 was >380 μg/mL. Compound 1 is a similar to the compound from the host organisms, while compound 2 is not similar. This study concluded that marine bacteria is the true antibiotic producer and some of antibiotics products showed structural correlation between host and symbiont."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D1965
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatnita Parama Tjita
"ABSTRAK
Tujuan: Spons merupakan salah satu dari biodiversitas laut yang banyak menghasilkan senyawa antibiotik, salah satunya adalah Xestospongia testudinaria. Metabolit sekunder dapat dihasilkan dari simbiosis bakteri dengan spons Xestospongia testudinaria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk identifikasi potensi antibiotik dari bakteri yang bersimbiosis dengan X. testudinaria dan mekanisme kerja sebagai antibiotik untuk bidang kesehatan. Metode: Pengambilan spons dilakukan secara purposive menggunakan SCUBA Diving pada kedalam laut 20 m. Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2015-September 2017. Isolasi dan skrining mikroba penghasil antibiotik dilakukan dengan mengambil sampel spons dari Perairan Sorong Papua dan Perairan Tanjung Pecaron Jawa Timur . Isolat terpilih digunakan dalam proses fermentasi untuk produksi senyawa metabolit sekunder. Isolat bakteri diekstraksi dengan menggunakan pelarut organik antara lain n-heksana, etilasetat dan etanol dari ketiga ekstrak diuji aktivitas antibakteri. Ekstrak etilasetat difraksinasi dengan kromatografi kolom dan hasil fraksinasi digabung berdasarkan persamaan bentuk dan jarak rambat dari spot. Hasil fraksinasi di lakukan uji antibakteri dan dipilih subfraksi yang paling kuat. Subfraksi yang terpilih dilakukan isolasi dengan menggunakan KLT preparatif dan diuji kemurniannya. Senyawa murni yang dihasilkan dikarakterisasi strukturnya dengan spektrofotometer UV-Vis, FT-IR dan KG-MS. Mekanisme aksi dari senyawa antibakteri dilakukan dengan mengukur kebocoran membran sel bakteri menggunakan Spektrofotometer AAS dan morfologi sel bakteri dengan menggunakan Transmisi Elektrom Mikroskop TEM .Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap beberapa bakteri isolat rumah sakit yang resisten dan beberapa bakteri uji laboratorium baik bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negatif. Hasil: Diperoleh mikroba penghasil antibakteri Micrococcus luteus MB 26 yang diisolasi dari spons X.testudinaria asal Perairan Sorong Papua dan Bacillus licheniformis yang diisolasi dari spons X. testudinaria asal Perairan Tanjung Pecaron Jawa Timur . Isolat bakteri simbion Xp 4.2 memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli ATCC 25922 dengan diameter hambatan 2,4 2,5 cm, K. pneumoniae ATCC 13833 dengan diameter hambatan 2,2 0,5cm dan B. subtilis ATCC 6633 dengan diameter hambatan 1,2 0,64 cm. Ekstrak etilasetat dari isolat bakteri simbion Xp 4.2 memiliki aktivitas antibakteri terhadap K. pneumoniae ATCC 13833 dengan diameter hambatan 1,95 0,55 cm. Hasil fraksinasi ekstrak etilasetat dengan kromatografi kolom di dapatkan 109 fraksi dan digabung menjadi 13 subfraksi. Hasil uji antibakteri subfraksi V memiliki aktivitas antibakteri terhadap K. pneumoniae ATCC 13833 dengan diameter hambatan 1,35 0,65 cm. Hasil isolasi dengan KLT preparatif di dapat senyawa murni dan memiliki aktivitas antibakteri yang lemah pada konsentrasi 100, 50, 25, 10, 5 dan 0,5 g/disk dengan diameter hambatan berturut-turut sebesar 1,24 0,11, 1,18 0,13, 1,05 0,14, 1,03 0,10, 0,93 0,14 dan 0,67 0,14 karena diameter hambatan < 12 mm. Hasil karakterisasi senyawa metabolit sekunder yang diisolasi dari M. luteus MB 26 diperkirakan merupakan golongan asam lemak rantai panjang seperti asam octakosanoat, metil palmitat, asam heksadekanoat, 1-tetradekanol, asam benzenpropionat dan piridin 3-karboheksamit. Mekanisme kerja antibakteri berdasarkan integritas membran menyebabkan kebocoran membran sehingga terjadi pelepasan ion-ion Ca 2 , Mg2, K dan metabolit seluler pada membran sel bakteri. Isolat bakteri simbion Xp 2-10 memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa ATCC 27853 dengan diameter hambatan 1,963 0,35 cm dan P. aeruginosa isolat RS dengan diameter hambatan 2,34 0,95cm. Ekstrak etilasetat dari isolat bakteri simbion X2-10memiliki aktivitas antibakteri terhadapP. aeruginosa ATCC 27853 dengan diameter hambatan 1,756 0,25 cm dan P. aeruginosa isolat RS dengan diameter hambatan 2,51 0,45cm. Hasil fraksinasi dengan kromatografi kolom di dapatkan 160 fraksi dan digabung menjadi 3 subfraksi. Hasil uji antibakteri subfraksi III memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa ATCC 27853 dengan diameter hambatan 2,51 0,75 cm dan P. aeruginosa isolat RS dengan diameter hambatan 1,95 0,45cm. Kesimpulan: Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan dari M.luteus MB 26 tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri isolat rumah sakit yang resisten tetapi mampu menghambat bakteri Klebsiella pneumoniae ATCC 13833 secara in vitro. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan dari B. licheniformis memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosaATCC 27853 serta P. aeruginosa isolat RS. Penelitian ini menunjukan potensi senyawa metabolit sekunder dari bakteri yang bersimbiosis dengan spons X. testudinaria sebagai antibakteri untuk aplikasi di bidang biomedik.

ABSTRACT
Objective Sponsge is one of marine biodiversities that produces many antibiotic compounds, one of which is Xestospongia testudinaria. Secondary metabolites can be produced from sponge association between Xestospongia testudinaria and bacteria. The research aims is to explore the richness of Indonesian marine biodiversity by isolating and screening bacteria producing antibiotics as well as their characterization and working mechanism produced as antibiotics for the health. Method Sponsge taking is done by purposive using SCUBA Diving 20 m into sea. The study was conducted in March 2015 to September 2017. Isolation and screening of antibiotic producing microbes was done by taking sponsge samples from Sorong Waters Papua and Tanjung Pecaron Waters East Java . Selected isolates were used in the fermentation process for the production of secondary metabolite compounds. Bacterial isolates were extracted by using organic solvents such as n hexane, ethylacetate and ethanol from all three extracts tested for antibacterial activity. Ethylacetate extracts were fractionated by column chromatography and the fractionation results were combined based on form equations and creepage distances from the spot. Fractionation results in the antibacterial test and selected the most powerful subfraction. The selected substraction is isolated by preparative and purified TLC. The resulting pure compounds were characterized by their structure with UV Vis, FT IR and GC MS spectrophotometers. The action mechanism of the antibacterial compound was performed through measuring the leakage of bacterial cell membranes by using AAS Spectrophotometer as well as measuring the morphology of bacterial cells by using the Transmission Electron Microscope. Result Micrococcus luteus MB 26 antibacterial bacteria isolated from X.testudinaria sponsge from Sorong waters Papua and Bacillus licheniformis isolated from sponsge X. testudinaria from Tanjung Pecaron East Java waters. Bacterial isolates symbiont Xp 4.2 had antibacterial activity against E. coli ATCC 25922 with diameter of inhibition as 2.4 2.5 cm, K. pneumoniae ATCC 13833 with a diameter of inhibition of 2.2 0.5 cm and B. subtilis ATCC 6633 with a diameter of inhibition as 1.2 0.64 cm. Ethylacetate extract from bacteria isolated symbiont Xp 4.2 has antibacterial activity against K. pneumoniae ATCC 13833 with a diameter of inhibition as 1.95 0.55 cm. The result of fractionation by column chromatography was obtained 109 fractions and merged into 13 subfractions. The result of antibacterial test of subfraction V has antibacterial activity against K. pneumoniae ATCC 13833 with a diameter of inhibition 1.35 0.65 cm. The results of isolation with preparative TLC in pure compound and have antibacterial activity at concentrations of 100, 50, 25 and 10 g disc with diameter of inhibiton respectively of 1.24 0.11, 1.18 0.13, 1.05 0.14 and 1.03 0.10 whereas concentrations of 5 and 0.5 g disc had no antibacterial activity due to a diameter of inhibition "
2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Afani
"Kontaminasi makanan terhadap mikroorganisme, terutama bakteri merupakan penyebab terbesar terjadinya keracunan makanan. Agen antibakteri dengan kandungan senyawa alami menarik perhatian, salah satunya mikroalga. Namun, informasi mengenai potensi antibakteri dari mikroalga masih terpaku pada beberapa spesies. Oleh karena itu, skrining aktivitas antibakteri dilakukan untuk menemukan potensi dari spesies baru. Ekstraksi metabolit mikroalga secara bertingkat menggunakan n-heksan, etil asetat, dan etanol. Kemudian, pengujian dilakukan dengan metode resazurin reduction (RR)assay untuk menentukan aktivitas antibakteri dan Gas Chromatography Mass Spectrophotometry (GCMS) Shimadzu GCMS-QP 2010 Ultra dengan fase diam Rtx-5MS untuk analisis senyawa aktif. Hasil menunjukkan isolat Chlorella vulgaris InaCC M205 dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli InaCC B5 dan Staphylococcus aureus InaCC B4, isolat Tetraselmis subcordiformis InaCC M206 dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus InaCC B4 dan Bacillus cereus InaCC B9, serta isolat Nannochloropsis oceanica InaCC M207 juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus InaCC B4 dan Bacillus cereus InaCC B9. Kandungan senyawa aktif yang ditemukan berupa methyl palmitate, methyl linoleate, methyl cis-7,10,13,16,19-docosapentaenoate, dan methyl cis-11,14,17-Icosatrienoate.

Food contamination of microorganisms, especially bacteria is the biggest cause of food poisoning. Antibacterial agents with the content of natural compounds attract attention, one of which is microalgae. However, information regarding the antibacterial potential of microalgae is still fixated on some species. Therefore, screening of antibacterial activity is carried out in order to discover the potential of new species. Extraction of microalgae metabolites in a serial using n-hexane, ethyl acetate, and ethanol. Then, testing was carried out using resazurin reduction (RR) assay method to determine antibacterial activity and Gas Chromatography Mass Spectrophotometry (GCMS) Shimadzu GCMS-QP 2010 Ultra with a stationary phase of Rtx-5MS for active compound analysis. The results showed that Chlorella vulgaris InaCC M205 inhibit the growth of Escherichia coli InaCC B5 and Staphylococcus aureus InaCC B4, Tetraselmis subcordiformis InaCC M206 inhibit the growth of Staphylococcus aureus InaCC B4 and Bacillus cereus InaCC B9, as well as Nannochloropsis oceanica InaCC M207 also inhibits the growth of Staphylococcus aureus InaCC B4 and Bacillus cereus InaCC B9. The active compounds found are methyl palmitate, methyl linoleate, methyl cis-7,10,13,16,19-docosapentaenoate, and methyl cis-11,14,17-Icosatrienoate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Endang Hanani
"Antioxidant activity and identification of antioxidative compunds of Callyspongia sponge from Seribu Islang (Kepulauan Seribu) were investigated. The sponge was extracted with acetone and the extract was concentrated using rotary vacuum evaporator. DPPH and tiocyanate methods were used to examine the antioxidant activity of the extract. The extract strong antioxidant activity in DPPH mehod with IC of 41.21 g/ml. Chemical analysis indicated that the antioxidative compund in the sponge was alkaloid group."
2005
MIKE-II-3-Des2005-127
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Hanani
"Antioxidant activity and identification of antioxidative compounds of Callyspongia sponge from Seribu Island (Kepulauan Seribu) were investigated. The sponge was extracted with acetone and the extract was concentrated using rotary vacuum evaporator. DPPH and tiocyanate methods were used to examine the antioxidant activity of the extract. The extract exhibited strong antioxidant activity in DPPH method with IC50 of 41.21 μg/ml. Chemical analysis indicated that the antioxidative compound in the sponge was alkaloid group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The effort for detoxifying a carcinogenic pollutant in marine environment was done by studying the biodegradation patern of such compound. Marine microorganisms play an important role in the anabolism of polycyclic aromatic compounds...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Permadi
"Arthrospira sp. merupakan salah satu cyanobacteria berfilamen yang hidup di perairan tawar maupun laut dan merupakan jenis yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi Arthrospira sp. indigenous Indonesia dari perairan muara Cisadane untuk ditumbuhkan dalam kondisi laboratorium melalui proses adaptasi lingkungan dan mengetahui kandungan protein, lemak, fikosianin dan antioksidan yang dimiliki. Isolasi dilakukan dengan metode single cell isolation. Proses perbanyakan sel isolat dilakukan dengan metode seleksi media berupa perlakuan ragam salinitas pada media Walne yang akan dijadikan acuan dalam proses kultivasi semi-massal Arthrospira sp. Kultivasi semi-massal dilakukan untuk memperoleh sampel biomassa yang akan digunakan untuk analisa kandungan protein, lemak, fikosianin dan aktifitas antioksidan. Isolat dengan ciri morfologi berbentuk spiral dengan pigmen hijau, trikoma helik kiri dan septum yang jelas terlihat menggunakan mikroskop cahaya telah berhasil diisolasi yang diduga kuat sebagai Arthrospira sp. Isolat berhasil ditumbuhkan dalam skala semi-massal pada level salinitas 16 ppt dengan menggunakan media Walne. Produktifitas biomassa kering 0,2 gr/L yang diperoleh pada durasi kultivasi 19 hari. Hasil analisa sampel biomassa Arthrospira sp. menunjukan kandungan protein sebesar 29,6 – 31,7%, kandungan lemak 3,3 – 3,9 %, dan kandungan fikobiliprotein 0,23 – 0,3 mg/ml yang diperoleh dengan metode ekstraksi Freezing-Thawing serta memiliki aktifitas anti-oksidan yang termasuk lemah. Dapat disimpulkan bahwa isolat yang diperoleh termasuk dalam genus Arthrospira sp. dengan kandungan protein, lemak, fikobiliprotein dan aktifitas antioksidan yang rendah, sehingga perlu dilakukan optimasi pada proses kultivasi untuk meningkatkan profil nutrisi.

Arthrospira sp. is one of the filamentous cyanobacteria that lives in both fresh and marine waters and is a type that can be consumed by humans. This study aims to isolate Arthrospira sp. indigenous Indonesian from the waters of the Cisadane estuary to be grown in laboratory conditions through a process of environmental adaptation and to determine the content of protein, fat, phycocyanin and antioxidants possessed. Isolation is done by single sell isolation method. The process of propagation of isolates was carried out using a media selection method in the form of various salinity treatments and various microalgae nutrient media which will be used as a reference in the semi-mass cultivation process of Arthrospira sp. Semi-mass cultivation was carried out to obtain biomass samples to be used for analysis of protein, fat, phycocyanin content and antioxidant activity. Isolates with morphological characteristics in the form of a spiral with green pigment, left helical trichomes and a clearly visible septum using a light microscope have been isolated which is strongly suspected to be Arthrospira sp. The isolates were successfully grown on a semi-mass scale at a salinity level of 16 ppt using Walne media. The dry biomass productivity of 0,2 g/L obtained at a cultivation duration of 19 days. The results of the analysis of biomass samples of Arthrospira sp. showed protein content of 29,6 – 31,7%, fat content of 3,3 – 3,9%, and fikobiliprotein content of 0,23 – 0,3 mg/ml obtained by Freezing-Thawing extraction method along had weak anti-oxidant activity. It can be concluded that the isolates are included in the genus Arthrospira sp. with low protein, fat, phycobiliprotein content and antioxidant activity, so it is necessary to optimize the cultivation process to improve the nutritional profile."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusnul Yakkin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S32883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Lestari Wahid
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S32799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>