Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanullang, Esther Veronica
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengklarifikasi pengaruh perubahan ketimpangan pendidikan terhadap perbedaan kecepatan penurunan fertilitas yang terjadi antarprovinsi di Indonesia dengan menggunakan metode efek tetap. Perubahan sosial ekonomi seperti peningkatan capaian pendidikan, perubahan pada pendapatan per kapita, penurunan kematian bayi, dan perubahan penggunaan kontrasepsi dijadikan sebagai variabel kontrol. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, dengan mengasumsikan variabel lainnya tetap, provinsi yang berhasil mengurangi ketimpangan pendidikan perempuan cenderung untuk mengalami transisi fertilitas yang lebih cepat. Penemuan ini mengimplikasikan bahwa pemerataan pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk mengatasi masalah kependudukan di Indonesia saat ini.

ABSTRAK
This study empirically investigates the relationship between changes in educational inequality and the pace of fertility decline across provinces in Indonesia using fixed effect method. Other socio-economic changes such as increasing educational attainment, changes in per capita income, declining infant mortality, and changes in contraceptive use were used as control variables. Results reveal that, all other things being equal, provinces which are able to reduce educational inequality of women tend to have a faster fertility transition. This finding implies that education equality is one of the main factor to overcome population problem in Indonesia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murtiningsih S. Adioetomo
Jakarta: Lembaga Demografi FE-UI, 1989
301.32 SRI f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McNicoll, Geoffrey
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986
631.422 598 MCN f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meier, Richard L.
New York : John Wiley & Sons, 1959
301.321 MEI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Clarendon Press, 1992
304.6 FAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bongaarts, John
New York: Academic Press, 1983
304.634 BON f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Basic Books, 1973
301.42 PSY
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Purnama Cahya Sari
"Penelitian sebelumnya menemukan bahwa anak dengan banyak saudara kandung cenderung ingin membentuk keluarga besar dibandingkan mereka yang lahir dari keluarga dengan ukuran lebih kecil. Hal ini mengindikasikan adanya transmisi norma keluarga antar generasi. Studi ini bertujuan untuk melihat efek perilaku fertilitas ibu terhadap intensi fertilitas anak perempuannya. Dengan menggunakan data IFLS, studi ini menginvestigasi anak perempuan pernah menikah usia 15-49 tahun, yang memiliki informasi lengkap tentang ibu kandungnya. Model logistik dan zero-inflated poisson digunakan untuk mengestimasi efek dari kovariat. Hasilnya menunjukkan bahwa anak perempuan mengadopsi norma keluarga ibu untuk membentuk intensi fertilitas mereka.

Previous studies found that children born with many siblings prefer a large family size than those born with fewer siblings. This positive relationship shows the presence of intergenerational transmission of family norm. This study aims to examine maternal fertility effect on daughter rsquo s fertility intention. Using data from IFLS, this study investigates ever married women aged 15 49 years old in 2014 who have a complete information about their biological mother, and uses Logistic and Zero Inflated Poisson regression model to estimate the predictors. As a result, daughters adopt their mother rsquo s childbearing behavior in shaping their own fertility intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Yudiana
"Pembentukan kualitas sumber daya manusia berawal dari masa prenatal (Barker, 1994, dalam Hardinsyah, dick., 2000). Masa prenatal merupakan masa yang akan menentukan kehidupan generasi yang akan datang, salah satu gangguan pertumbuhan prenatal akan mengakibatkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
Prevalensi BBLR di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 13% (Dep.Kes.R1, 2002). Prevalensi BBLR di RSU Cibabat Cirnahi tahun 2005 sebesar 18,78%, untuk itu perlu dikaji faktor-faktor apa yang berhubungan dengan BBLR di RSU Cibabat Cimahi 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi BBLR, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR di RSU Cibabat Cimahi 2006.
Banyak faktor yang diduga berhubungan dengan BBLR. Faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah faktor ibu (umur ibu, paritas, berat badan bulan pertarna hatnil, jarak kelahiran, peningkatan berat badan ibu selarna hamil, tinggi badan ibu, IMT ibu bulara pertama hamil); faktor janin (jenis keIamin bayi); faktor sosio ekonomi (pendidikan ibu, pekerjaan ibu); dan faktor pelayanan kesehatan (pelayartan antenatal).
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 1 September sarnpai 30 Desember 2006, pada ibu yang inelahirkau BBLR Jan BBLN di RSU Cibabat Dengan meenggunakan rancangan penelitian ka,sus-kontroi. Kasus adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2500 gr, sedangkan kontrol adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lebih atau sama dengan 2500 gr.
Sampel sebanyak 340 orang, dengan jumlah sampel kasus 85 orang dan sampel kontrol 255 orang. Pengurnpulan data dilakukan melalui telaah rekam medik, wawancara dan pengukuran. Data dianalisis dengan tahapan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara jarak kelahiran (0R=1,75), 13B ibu bulan pertama hamil (OR=2,44), peningkatan BB ibu seIama hamil (OR-2,94), tinggi badan ibu (OR=7,71), penyakit ibu selama hamil jenis kelamin bayi (0R=1,80), pendidikan ibu (0R=2, 14), dan pelayanan antenatal (OR=3,43)dengan BBLR. Dan hasil analisis multivariat, variabel yang dorninan yang berhubungan dengan BBLR adalah tinggi badan ibu dengan OR=7,694.
Program-program yang rnenunjang kesehatan ibu hamil sangat diperlukan. Program ini tidak hanya ditujukan bagi ibu hamil tapi juga,bagi rernaja putri dan wanita usia subur. Untuk menunjang pelaksanaan program ini perlu adanya kerjasama yang balk antara Departemen Kesehatan RI, fasilitas kesehatan dan masyarakat.

Development of human resource quality depends on prenatal period (Barker, 1994 in Hardiansyah, et.al , 2000). Prenatal period are to decide after generation livelihood, failure to growth during this period as simply reflected by low birth weight (LBW).
Prevalence of LBW in Indonesia is quite high, that is 13% (MOH RI, 2002). Prevalence of LBW in Hospital Cibabat Cimahi 2005, that is 18,78%. These evidences need to be elaborated as to find factors related to LBW in Hospital Cibabat Cimahi year 2006. The objective of this study is prevalence LBW, and to investigate factors related to LBW in Hospital Cibabat Cimahi year 2096.
Among others, factors under investigation include mothers factors (age, parity, interval parity, weight pre pregnancy, weight gain during pregnancy, height, BMI, infection); foetus factors (gender); sosio economic faktors (education, worked); health care factors (antenatal care).
This study was conducted during period of 1 September-30 Desember 2006, among mothers who delivered LBW infants and normal infants in Hospital Cibahat Cimahi. Using cases-control design. Cases are LBW (<2500 grains) newborn infants, and controls are normal birth weight (>=2500 grams) newborn infants.
Number of sample was 340, where cases was 85 and controls 255 newborn infants. Data were collected by documentation study throught medical record, interview, and measurer. Data were then analyzed univariately, bivariately, multivariately.
Bivariate analysis showed that there is relationship between interval parity (OR=1,75), weight pre pregnancy (OR=2,44), weight gain during pregnancy (OR=2,94), height (OR=7,71), infection (OR--4,60), gender (OR=1,80), education (0R=2,14), antenatal care (OR=3,43) and BBLR. The multivariat analysis, with height as the most dominant factor OR=7,694.
Programs that supported the health of pregnant mother are considered necessary. The program is not solely targeted to the pregnant mothers, but also to the adolescent girls and other women at reproductive age. To implement such program, collaboration with other institutions, such as the ministry of health, health facilities and the community itself, is urgently needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T33918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Lestari
"Meningkatnya angka prevalensi kontrascpsi telah memberikan kontribusi yang bosar bagi penurunan fertilitas yang mantap di Indonesia dan telah berhasil menekan Iaju pertumbuhan penduduk. Narnun tidak semua wanita marnpu mempertahankan ukuran keluarga yang mereka inginkan dengan konsisten. Hal ini mengakibatkan tingginya angka fertilitas tidak di Indonesia. Jika kelahiran anak yang tidak diinginkan dapat dicegah maka seharusnya angka fertilitas di Indonesia akan dapat ditunmkan hingga mencapai 2,2 anak per wanita pada tahun 2007 .
Dengan menggunakan data Survei Dcmograii dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 (SDKI2007), penelitian ini menemukan bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi keputusan wanita untuk mengalami fenilitas tidak diinginkan. Semalcin tinggi pendidikan wanita semakin kecil peluangnya untuk mengalami fertilitas tidak. Pengaruh pendidikan wanita bekerja melalui penunman preferensi fertilitas, dimana mereka yang menginginkan anak lebih sedildt (0-2 anak) mempunyai peluang yang Iebih kccil untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan Sementara status bekerja wanita dan tingkat kekayaan rumah tangga tidak dapat menjelaskan pengaruh pendidikan terhadap keputusan wanita untuk mengalami fertilitas tidak Dimana wanita yang bekelja cenderung tmtuk mengalami fertilitas tidak diinginkan dan semakin tinggi tingkat kekayaan rumah tangga maka semakin cenderung untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan.
Kemampuan wanita untuk mencegah fertilitas tidak diinginkan yang dilihat dari keoepatan wanita untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan tidak sepenuhnya dapat dijelaskan olch pendidikan wanita karena mereka yang bcrpendidikan SMP keatas berisiko lebih cepat untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan. Namun kecepatan wanita untuk mcngalami fertilitas tidak diinginkan lebih dapat dijelaskan oieh penurunan preferensi fertilitas dan status bekezja mereka dimana mereka yang menginginkan anak lebih sedikit berisiko lebih laznbat untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan demikian pula mereka yang bekerja bedsiko lebih Iambat untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan. Selain itu semakin tinggi tingkat kekayaan rumah tangga semakin bcrisiko lebih lambat untuk mengalami ferlilitas yang tidak diinginkan.

The increasing of contraceptive prevalence rate had a high contribution for sustain fertility decline in Indonesia Unfortimately, women’s control over reproduction is far from perfect, and, as a consequence, the number of unwanted reproductive events is substantial in Indonesia. If unwanted birth could be eliminated than total fertility rate in Indonesia would be 2,2 children per women rather than 2,6 children per women in 2007.
Using the Indonesian Demographic and Health Survei 2007 (IDHS 2007), this research find that women’s education is an important factor in iniluence women’s decision to have unwanted fertility. Women with lower levels of education are more likely to have unwanted fertility than women with higher education. The elfect of women’s education works through the decline of fertility preferences, which women who want large number of children are more likely to have unwanted fertility. While women’s working status and levels of household's wealth can't explain how women’s education work to women’s decision of having unwanted fertility. Which women with working status and women with higher levels of household’s wealth are more likely to have unwanted fertility.
Women's ability to avoid unwanted fertility, which in this research is from the women's speed to have unwanted fertility is clearly can’t explain by women education Women with secondary level of education are more risk to have unwanted fertility quickly than women with lower education. Women's ability are more clear to explain with the decline of fertility preferences and women's working status. Women who want large number of children are more risk to have unwanted fertility quickly and women with "not working status" are more risk to have unwanted fertility quicldy. While women with lower levels of household's wealth are more risk to have unwanted fertility quickly than women with higher levels of household's wealth.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34299
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>