Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Ariyani
"Perubahan iklim merupakan isu yang sedang dihadapi oleh masyarakat global, yang dipengaruhi oleh variabilitas curah hujan dan suhu udara. Penelitian ini di lakukan di wilayah sungai Nasal-Padang Guci, dengan menganalisa trendline curah hujan dan suhu udara, selama kurun waktu 1910-2010, sehingga diketahui pengaruhnya terhadap neraca air. Penelitian ini menggunakan metode Mann Kendall Test untuk mengetahui kecendrungan trendline nya, serta metode Neraca Surplus Defisit untuk menganalisa neraca airnya. Dari hasil analisa didapatkan bahwa suhu rata-rata bulanan naik sebesar 0,80C selama 54 tahun, sedangkan kenaikan curah hujan pada tahun 1910-1978 sebesar 20 mm/69 tahun, dan meningkat selama tahun 1979-2010 sebesar 125 mm/30 tahun. Kenaikan curah hujan dan suhu udara mempengaruhi ketersediaan dan kebutuhan air di WS Nasal-Padang Guci, dalam hal ini ketersediaan air dipengaruhi oleh curah hujan dan evapotranspirasi yang merupakan fungsi dari suhu, sedangkan kebutuhan airnya dipengaruhi oleh tataguna lahan dan jumlah penduduk.
Dari perhitungan neraca air diketahui bahwa ketersediaan air sungai pada tahun 2030 lebih kecil dibandingkan dengan 2010, hal ini disebabkan karena pengaruh peningkatan suhu udara, sehingga nilai evaporasinya semakin besar. Ketersediaan air pada tahun 2010 sebesar 3358,4 juta m3/tahun, sedangkan kebutuhan air untuk irigasi 669 juta m3/tahun (20%), RKI (rumah tangga, perkotaan dan industri) sebesar 87,2 juta m3/tahun (3%), dan sisanya 2602,2 juta m3/tahun (77%), tidak dapat dimanfaatkan. Ketersediaan air pada tahun 2030 menurun dibandingkan dengan 2010 yaitu sebesar 2498,9 juta m3/tahun, untuk irigasi sebesar 1133,7 juta m3/tahun (45%), RKI sebesar 136,5 juta m3/tahun (4%), sedangkan sisanya 1228,8 juta m3/tahun (51%) tidak dapat dimanfaatkan. Pada tahun 2010 air masih bisa mencukupi kebutuhannya dan terjadi defisit pada tahun 2030, yaitu pada bulan Agustus dan September, sehingga diperlukan bantuan waduk untuk menyimpan air pada saat surplus, yang nantinya bisa digunakan kembali pada saat defisit.

Climate change is a global issue that is currently being faced by the global comunity, which is strongly influenced by precipitation and air temperature variability. The research examines the increase rainfall and air temperature, during the period 1910-2010 in the Nasal-Padang Guci River Area, and its influences on water balance. The study uses Mann Kendall Test to determine the trend line of precipitation and air temperature, The methode used water surplus and defisit to analyze water balance. The temperature rise of 0,80 C/54 years on the average. Rainfall in the year 1910-1978 increase by 20 mm/69 years, this is considered reasonable, and does not have any significant effect. However increases significantly in the year 1979-2010 it amounted to 125 mm/30 years. The increase of precipitation and air temperature variability affects water availability and water demand, in the Nasal-Padang Guci river area, in this case water availability is affected by rainfall and evapotranspiration which is a function of temperature, while the water demand is influenced by land use and population.
From the water balance calculation the water availability in 2030 is less than 2010, this was due to the effect of increasing air temperature increases, because increase of evaporation rate. Water Aviability in the year 2010 amounted to 3358.4 million m3 / year, while the water demand for irrigation is 669 million m3 / year (20%), household, urban and industrial amounted to 87.2 million m3 / year (3%), and 2602.2 million m3 / year (77%), can not be used. Water Aviability in 2030 decreased compared to 2010 amounted to 2498.9 million m3 / year, for irrigation amounted to 1133.7 million m3 / year (45%), household, urban and industrial at 136.5 million m3 / year (4%), and 1228.8 million m3 / year (51%) con not be used. By 2010 the water was still meet the demand while by 2030, there will be a deficit in the month of August and September, so that is the necessary support from reservoirs to store water surplus, which will be used during the defisit period.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titiek Ujianti Karunia
"Neraca air baku DKI Jakarta terdiri dari kebutuhan dan ketersedian air baku yang ada di DKI Jakarta. Jumlah penduduk yang semakin bertambah dan perubahan tata guna lahan hingga tahun 2030 menyebabkan kebutuhan air bertambah setiap tahunnya. Strategi potensi sungai Cisadane dan Citarum, panen hujan dan reverse osmosis menjadi sumber daya alternatif untuk menambah ketersediaan air baku. Jumlah defisit air baku setelah diaplikasikannya strategi ini berkurang 37.3% dari tahun 2010 sebesar 9661.536 l/det menjadi 3604.931 l/det pada tahun 2030. Untuk menghilangkan defisit air baku diperlukan tambahan altenatif sumber daya air lainnya berupa Waduk Ciawi dan IPA Buaran III

DKI Jakarta water balance consists of the demaind and supply water in DKI Jakarta. Number of gowing population and the changes in landuse through 2030 led the demaind of water grow every year. Strategy of potential Cisadane and Citarum river; rain harvesting; and reverse osmosis are the alternative to increase the supply of water. The amount of water deficit after this strategy apllied was reduced 37.3% from 2010 amounted 9661.536 l/s to 3604.931 l/s in 2030. To eliminate the deficit of water required additional alternative from other water resources such as Ciawi reservoir and IPA Buaran III"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Hendransen S.
"Salah satu dampak yang timbul akibat populasi yang cepat pada suatu wilayah adalah keterse"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paris: Unesco, 1978
R 553.7 WOR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kusumanendra Triyudhanto
"Air yang dalam bahasa kimianya adalah H2O disusun oleh 1 molekul Oksigen dan 2 molekul hidrogen, kedua unsur tersebut jika dipisahkan menjadi gas hidrogen dan oksigen merupakan unsur yang ideal untuk pembakaran. Elektrolisa merupakan suatu teknik pemisahan air menjadi gas oksigen dan hidrogen.
Dalam tugas akhir ini akan dihitung seberapa besar efisiensi dari proses tersebut ditambah lagi bagaimana pengaruhnya terhadap penambahan katalisator elektrolit asam, dalam percobaan ini digunakan KOH. Untuk menghitung seberapa besar efisiensi dan juga pengaruh dari persentasi KOH, kami menggunakan sebuah tabung reaktor dimana proses elektrolisa dilakukan. Tabung reaktor tersebut terdiri dari pelat-pelat yang terpisah-pisah dengan jarak yang telah ditentukan, yang dipasang berjajar dan saling bersilangan antara plat positif dan plat negatif dengan jumlah pelat yang dapat ditambah atau dikurangi. Tabung reaktor tersebut diisi oleh air yang kemudian dielektrolisa, dan dimonitor bagaimana kebutuhan energinya (arus, voltase), seiring dengan penambahan waktu dan juga kondisi keluarannya yaitu laju gas oksigen dan hidrogen serta perbedaan temperatur yang terjadi berbanding lurus dengan laju waktu.
Pengujian elektrolisa dilakukan dalam berbagai nilai molar KOH terhadap air. Seiring dengan membesarnya jumlah molar KOH hambatan elektrolisa yang terjadi semakin berkurang sehingga arus yang mengalir semakin besar, berbading lurus dengan volume gas yang dihasilkan. Didalam menghitung volume gas yang dihasilkan penulis menggunakan metode bubble growth, dimana dari perubahan bentuk bubble yang semakin membesar dapat diketahui laju pergerakan gas yang dihasilkan, kesimpulan dari perhitungan yang dilakukan, efisiensi dari proses elektrolisa setelah ditambah dengan konsentrasi KOH berkisar pada angka 17%. Lalu mengaplikasikan hasil gas hidrogen ini pada kendaraan (motor). Data terakhir diperoleh pengiritan rata-rata sebesar 8%.

H2O is the chemistry molecular bound the water form, which is build from 1 oxygen molecule and 2 hydrogen molecules, both molecule can be separate to became ideal gas for internal combusting as oxygen gas and hydrogen gas. Electrolysis is one of other method to separating chemically bonded. It separating chemically bonded elements and compounds by passing an electric current through them. It is using to separate water to become oxygen gas and hydrogen gas.
In this last report, we are going to calculate the efficiency from those processes as the effect acid catalyst added using KOH. To calculate the efficiency of the process and the effects of the catalyst, we conduct the electrolysis process using a reactor tube. The tube consists of several metal sheets, placed parallel in a positive - negative positive order with a predetermined space between sheets. The sheets can be added or reduced easily. The tube is then filled with water, and the electrolysis process starts. The energy needs (voltage, ampere) are then monitored, and then over time, the flow of oxygen, hydrogen and the changes in temperature are all measured. All variables here correlate positively to time.
The electrolysis test is carried out with several molar values of KOH. Upon the increase of KOH molar there is a decrease in the electrolysis resistance, resulting in a greater flow and a greater volume of gas produced. In calculating the volume of gas produced, the bubble growth method is used. In this method, the flow of gas produced from the electrolysis process is calculated by examining bubbles formed by the flow of gas from the process. The research reveals that the efficiency rate of the electrolysis process added with KOH catalyst ranges around 17%. And then we try simply using this reactor to the vehicle (motorcycle). Fuel saver means to 8% according to the last data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37341
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Naviati
"Cairan dibutuhkan oleh tubuh untuk konservasi energi Ketidakseimbangan cairan akan menyebabkan gangguan proses fisiologis yaitu pengaturan suhu tubuh media transportasi membantu proses memperbaiki sel di dalam tubuh dan metabolisme Karya ilmiah ini membahas mengenai penerapan Konservasi Energi untuk memenuhi kebutuhan cairan anak post operasi Terdapat lima kasus yang dibahas Intervensi diberikan berdasarkan pinsip prinsip konservasi mencakup semua trophicognosis yang ditemukan pada klien Hasil evaluasi pada akhir perawatan dari trophicognosis pada kelima kasus terpilih menunjukkan ada yang teratasi belum teratasi tetapi sudah menunjukkan perbaikan dan ada juga yang belum teratasi Pemantauan asupan dan haluran cairan memegang peranan penting dalam menyelesaikan masalah klien Kata kunci Kebutuhan Cairan Post Operasi Konservasi Energi.

Fluid imbalance will cause physiological processes The process is the regulation of body temperature transport media assist in the repair cells in the body and metabolism This paper discusses the application of Energy Conservation to meet the child 39 s needs postoperative fluid There are five cases discussed Interventions are given based on conservation principles pinsip trophicognosis include all those found on the client The evaluation results of treatment in five cases trophicognosis selected indicates there are resolved not resolved but is showing improvement and there are also unresolved Fluid intake and output monitoring is an important role of problem solving Key words Fluid needs Post operative Energy Conservation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Rudhiati
"Mual muntah merupakan gangguan rasa nyaman yang dialami oleh sebagian besar anak pasca operasi. Mual muntah dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan cairan merupakan resiko yang dapat terjadi pada hampir sebagian besar anak yang telah mengalami pembedahan. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pasca pembedahan dapat menyebabkan perburukan pada kondisi anak yang pada akhirnya menghambat proses pemulihan luka pembedahan. Tujuan dari penulisan karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran aplikasi konsep Teori Comfort dalam asuhan keperawatan pada anak pasca pembedahan yang memiliki kebutuhan akan cairan dan elektrolit. Penggunaan teori comfort dapat meningkatkan kesadaran perawat akan kebutuhan-kebutuhan klien terhadap kenyamanan di setiap aspek fisik, psikospiritual, lingkungan, dan sosiokultural baik yang dikeluhkan oleh klien maupun hasil dari analisa perawat. Melalui aplikasi teori yang telah dilaksanakan perawat dapat mengetahui perubahan tingkat kenyamanan sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi keperawatan. Disarankan agar aplikasi teori Comfort dipertahankan pelaksanaannya di lahan praktik asuhan keperawatan.

Uncomfortable condition such as nausea and vomiting are experienced by most of postoperative children. This uncomfortable may lead to fluid and electrolyte imbalance. Fluid and electrolyte imbalance can lead to deterioration in the condition of the child, which in turn inhibits the surgical wound healing process. The purpose of this final scientific writing is to provide an overview about the application of Comfort theory concept in postoperative children nursing care. The application of comfort theory is expected to increase nurses awareness on the need of patient comfort which include physical, psycho spritiual, social cultural, and enviormental. With the application of theories nurse can made a comparison of the comfort level before and after intervention for each case. It is recommended that application of the theory of Comfort retained its implementation in the field of nursing care practices."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arrifqa Baizuri
"Pertambahan populasi yang terjadi di DI Yogyakarta mempengaruhi kualitas air sungai yang ada. Pertambahan populasi juga berkontribusi terhadap perubahan penggunaan lahan yang terjadi terutama pada area sekitar sungai yang juga berpengaruh terhadap kualitas sungai. Perubahan penggunaan lahan pada daerah sekitar sungai dapat dianalisis berdasarkan daerah tangkapan air dan zona riparian sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air di Sungai Winongo secara spasial dan temporal, mengetahui perubahan tutupan lahan pada daerah tangkapan air dan zona riparian sungai, serta mengetahui hubungan dari perubahan tata guna lahan dengan kualitas air sungai. Parameter sungai yang dianalisis yaitu suhu, pH, TDS, TSS, BOD, COD, DO, nitrat, sulfida, detergen, minyak dan lemak, fecal coliform, dan total coliform. Daerah sungai yang dianalisis dibagi menjadi tiga, hulu, tengah, dan hilir. Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang berasal dari Pemerintah Provinsi DIY dari tahun 2011-2018. Metode yang digunakan untuk menganalisis kualitas air adalah analisis deskriptif dengan menggunakan boxplot, untuk klasifikasi penggunaan lahan menggunakan software ArcGIS 10.3 dengan metode maximum likelihood, delineasi daerah tangkapan air dengan menggunakn tool watershed, dan delineasi riparian dengan menggunakan tool buffer. Analisis korelasi menggunakan korelasi Pearson dengan nilai signifikansi <0,10. Hasil yang diperoleh parameter pencemar sungai Winongo yaitu: TSS, BOD, COD, sulfida, minyak dan lemak, fecal coliform, dan total coliform. Tutupan lahan di hulu didominasi oleh hutan, tengah oleh permukiman, dan hilir oleh pertanian. Analisis hubungan antara parameter air dengan perubahan tutupan lahan lebih baik dijelaskan pada skala zona riparian 100 m.

Population growth that occurs in DI Yogyakarta affects the quality of water river. It also contributes to changes in land use that occur especially in area around the river which also affects the quality of the river. Changes in land use in the area around the river can be analyzed based on the catchment area and riparian zone. The purpose of this study was to determine water quality in the Winongo River spatially and temporally, determine land cover changes in water catchment areas and riparian zones, and to determine the relationship between land use changes and river water quality. Water parameters analyzed were temperature, pH, TDS, TSS, BOD, COD, DO, nitrate, sulfide, detergent, oil and grease, fecal coliform, and total coliform. The analyzed river area is divided into three, upstream, middle, and downstream. The data analyzed is secondary data originating from the DIY Provincial Government from 2011-2018. The method used to analyze water quality is descriptive analysis using a boxplot, for land use classification using ArcGIS 10.3 software with the maximum likelihood method, delineation of water catchment areas using the watershed tool, and riparian delineation using the buffer tool. Correlation analysis using Pearson correlation with a significance value <0.10. The results obtained were pollutant parameters of the Winongo river are: TSS, BOD, COD, sulfide, oil and grease, fecal coliform, and total coliform. Upstream land cover is dominated by forests, in the middle by urban areas, and downstream by agriculture. Analysis of the relationship between water parameters and land cover changes is better explained in riparian zone 100 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gisda Pratika Sari
"ABSTRAK
Berdasarkan data hasil pemantauan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok tahun 2015, kualitas air lindi pada inlet dan outlet di pengolahan air lindi TPA Cipayung menunjukkan bahwa COD dan BOD merupakan memiliki konsentrasi efluennya sangat tinggi sehingga membutuhkan pengolahan. Salah satu pengolahan air lindi secara biologis adalah filter terendam dengan memanfaatkan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penghilangan dengan media sarang tawon dan EM4 dalam mereduksi kadar COD dan BOD pada air lindi TPA Cipayung. Penelitian ini dilakukan secara anaerobik dengan variasi HRT 3, 5, dan 7 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase penghilangan kadar COD pada HRT 3 hari berkisar 45,5―52,3%, HRT 5 hari berkisar 55,5―61%, dan HRT 7 hari berkisar 68,6―73,2%. Sedangkan, untuk parameter BOD menghasilkan efisiensi sebesar 60,3―63% pada HRT 3 hari, HRT 5 hari berkisar 72,5―74,6%, dan HRT 7 hari berkisar 77―80,8%. Penggunaan EM4 terbukti mampu mempercepat pembentukan

ABSTRACT
Based on data of monitoring result by Depok Agency for Hygiene and Landscape Gardening in 2015, leachate quality at the inlet and outlet in TPA Cipayung?s leachate treatment showed that the content of COD and BOD are the parameters that have high concentration of effluent, so they need a treatment. One of biological treatment for leachate is submerged filter by utilizing bacterial. This research aims to know the removal efficiency with honeycomb medium and EM4 in reducing COD and BOD in TPA Cipayung?s leachate treatment. This research used anaerobic process with the HRT variations 3, 5, and 7 days. The result of this research showed that COD removal at 3 days HRT were 45,5―52,3%, 5 days HRT were 55,5―61%, and 7 days HRT were 68,6―73,2%. While the BOD efficiency removal were 60―63% in 3 days HRT, 5 days HRT were 72,5―74,6%, and 7 days HRT were 77―80,8%. Using EM4 can generate the formation of biofilm which increases the removal efficiency of COD and BOD.;"
2016
S65567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>