Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bram Surapati Yudonegoro
"Tesis ini berupaya menguji seberapa besar pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. Data sample yang digunakan adalah laporan keuangan 30 bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 ? 2013. Parameter yang digunakan dalam tingkat kesehatan bank adalah rasio KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) atau lebih dikenal dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai rasio di atas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rasio KPMM, ROA, ROE, NIM dan BOPO secara individual memiliki pengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga.

The thesis is trying to assess how much the significance of the bank soundness level has the impact to third party fund garnering. The data sample used in the research was published financial report of 30 go public banks listed in Indonesia Stock Exchange during 2011-2013. Parameter used in the bank soundness level are CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan Operating Expense to Operating Income ratio. The research indicates that all the above ratios together have significant impact on third party fund. The research also indicate that CAR, ROA, ROE, NIM and Operating Expense to Operating Income ratio have the individual impact on third party fund.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Besti Novianda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum beserta kendala yang dihadapi oleh perbankan terhadap pertumbuhan PDB sub sektor bank di Indonesia. Data yang digunakan ialah data time series selama periode 2000 kuartal 1- 2014 kuartal 4 dengan menggunakan estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil estimasi menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah kantor cabang, pertumbuhan DPK, dan suku bunga rill berpengaruh positif terhadap pertumbuhan PDB sub sektor bank di Indonesia sedangkan variabel NPL dan suku bunga modal kerja rill berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan PDB sub sektor bank di Indonesia. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan PDB sub sektor bank yang tergantung kepada input bank seperti jumlah kantor cabang bank dan DPK yang merupakan variabel dominan dalam menciptakan dan mendorong pertumbuhan PDB sub sektor bank di Indonesia melalui peningkatan jasa-jasa yang dapat diberikan oleh perbankan terhadap masyarakat.

This study aims to determined how to influence of third party funds growth and their constraints by banks to growth of sub sector banks in Indonesia The data of this study is time series for the period 2000 Q1 to 2014 Q4 and used Ordinary Least Square OLS The estimation results have shown that growth in the number of branch offices growth in deposits and interest rates rill have positive effect on growth of sub sector banks in Indonesia while variable NPL and interest rates on working capital rill negatively affect growth of sub sector banks in Indonesia This can be explained that growth of sub sector banks depend on the input of banks such as bank branches and deposit are the dominant variable in created and pushed growth of sub sector bank in Indonesia by enhanced the services that can be provided by banks on society."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sammuel Des Andre
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis dampak dari perubahan tingkat suku bunga dan tingkat bagi hasil terhadap hubungan dengan dana pihak ketiga bank konvensional dan bank syariah di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari Januari 2009 sampai Desember 2012. Hipotesis yang digunakan dengan menggunakan analisis model VAR. Hasil ini memperlihatkan bahwa ada perubahan dalam komposisi dana pihak ketiga bank konvensional dan bank syariah ketika ada perubahan tingkat bagi hasil dan suku bunga. Uji VECM dilakukan terhadap variabel yang terindikasi terdapat hubungan kointegrasi, yang berarti terdapat hubungan jangka panjang antar variabel. Uji VECM dilakukan atas hasil yang didapat dari uji Johansen-Juselius Cointegration yang menemukan bahwa terdapat kointegrasi di lag 1, yang berarti 1 error correction term harus dibuat. Kemudian uji selanjutnya adalah Block Exogeneity Wald Test untuk melihat hubungan jangka pendek antar variabel. Yang terakhir adalah uji IRF untuk melihat hubungan jangka panjang model dari VAR dan VECM.

This study was aimed to analyze the impact of changes in interest rates and the rates of return in relationship with third party funds of conventional and Islamic banks in Indonesia. The data used in this studies from January 2009 to December 2012. The hypotheses analysis use VAR models. These results show that there is a change in the composition of deposits of conventional and Islamic banks when there are changes in the level of rate of return and interest rates. VECM test was conducted on variables that indicated there is a cointegration relationship, which means that there is a long-term relationship between variables. VECM test performed on the results obtained from the Johansen-Juselius Cointegration test which found that there is cointegration at lag 1, which means 1 error correction term should be made. Then the next test is Block Exogeneity Wald Test to see the short-term relationships between variables. In the end the IRF test was use to see long-term relationship of the VAR and VECM models.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyah Binti Nur
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penentuan indicative rate penghimpunan dana pihak ketiga dan penentuan margin pembiayaan non bagi hasil di Bank Muamalat Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional. Sedangkan analisis data dengan menggunakan data panel pooled least square model.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan indicative rate penghimpunan dana pihak ketiga adalah pertumbuhan biaya overhead, risk factor, suku bunga Bank Indonesia, deposito rate 1 bulan bank konvensional. Sedangkan faktor yang signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan margin pembiayaan non bagi hasil adalah pertumbuhan biaya overhead, pertumbuhan bagi hasil dana pihak ketiga.
Pertumbuhan profit target, risk factor dan suku bunga Bank Indonesia. Dengan demikian variable pertumbuhan bagi hasil dana pihak ketiga. dan pertumbuhan profit target tidak signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan indicative rate penghimpunan dana pihak ketiga. Sedangkan variahel lending rate bank konvensional tidak signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan margin pembiayaan non bagi hasil.

This research aims to know the factors which affect indicative rate formulation of 3rd party fund gathering and margin formulation of non profit sharing financing in Indonesia Muamalat Bank. This research in done with descriptive correlation method, where as the data's analyzed with panel data. Pooled least square model.
It shows here in this research statistically. significant factors which affect indicative rate formula of 3rd party fund gathering are overhead cost, risk factor, interest of Indonesia Bank and one month deposit rate of conventional hank. Where as, statistically significant factors which affect margin formulation of non profit sharing financing are overhead cost, profit sharing of' 3rd party, profit target, risk factor and the interest of Indonesia Bank.
Statistically, therefore. variable of 3rd party profit sharing and profit target are unsignificant affecting the indicative rate formulation of 3rd party fund gathering. Whereas, statistically lending rate variable of conventional bank are unsignificant affecting margin formulation of non profit sharing financing.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 17563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Hardila
"Rencana integrasi sektor perbankan ASEAN dengan skema ASEAN Banking Integration Framework pada tahun 2020 mengutamakan Qualified ASEAN Bank (QAB) untuk meningkatkan peran Bank yang terdapat di negara ASEAN dalam memfasilitasi kegiatan perdagangan dan investasi sesama negara ASEAN. Integrasi tersebut mengharuskan adanya peningkatan ketahanan perbankan nasional yang dilakukan dengan peningkatan efisiensi, kinerja dan permodalan melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG). Skripsi ini ditujukan untuk membahas bagaimana Tingkat Kesehatan Bank dan GCG mempengaruhi kinerja dan permodalan perbankan, serta mengidentifikasi kesiapan dan posisi perbankan Indonesia di ASEAN dan potensi permasalahan yang akan timbul dari semakin terintegrasinya perbankan ASEAN. Dengan menggunakan metode yuridis normatif, diketahui bahwa posisi perbankan Indonesia masih tertinggal dibanding negara ASEAN-5 lainnya dalam hal implementasi GCG serta Tingkat Kesehatan Bank dan permodalannya.

The ASEAN banking integration plan using ASEAN Banking Integration Framework scheme in year 2020?? features Qualified ASEAN Bank (QAB) in order to enhance the role of Banks situated in ASEAN countries to facilitate trade and investment among ASEAN countries. Such integration requires an increased resilience of the national banking, conducted by improving the efficiency, performance, and capital through the implementation of Good Corporate Governance (GCG). This thesis seeks to discuss how Bank Soundness and GCG affect performance and banking capital. It also aims to identify the readiness the position of Indonesian banks in ASEAN and the potential problems that would arise from a more integrated ASEAN banking sector. Using the juridicalnormative method, it is found that the position of the Indonesian banks is still lagging behind compared to other ASEAN-5 countries in terms of GCG implementation as well as Bank Soundness and capital.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S62582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayati Nufus
"Sesuai dengan Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang memungkinkan Bank umumnya untuk membuka layanan syariah, Bank BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah, dengan konsep dual system banking, yakni penyediaan dua layanan perbankan,umum dan syariah sekaligus.
Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun lembaga keuangan ini meningkat, menjadi Rp.205 milyar atau naik 88 % dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pembiayaan yang disalurkan melonjak sampai 63 % dari tahun sebelumnya menjadi Rp.292,9 milyar.
Selain itu tesis ini juga melakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga (sebagai variabel dependent) terhadap Keuntungan Bagi Hasil, Bagi Keuntungan Bagi Hasil dan SWBI sebagai variabel independent.
The Factors That Influenced Third Parties Fund Collectible: Case Study Of Bni Syariah From 2000-2003 Based on The Act No. 10 1998 that allowed for the conventional bank to open Islamic services, Bank BN1 decided to open another service that based on Islamic law with the concept of dual banking system, that are conventional services and shariah services.
The third party fund that already collect from this financial institution already increase to be 205 billion rupiah or increase 88% if we compared it from the year before. Beside that their financing also increase until 63% from the year before to be 292,9 billion rupiah.
Beside that this thesis also make some test for the factors that influenced the collectible for the third party fund as a dependent variable with the Profit Sharing Income, Lag Profit Sharing Income and SWBI as an independent variable.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Wiliasih
"Ada dua tujuan yang ingin dilihat dalam penulisan tesis ini. Pertama, untuk melihat apakah terdapat indikasi moral hazard di bank umum syariah (batasan moral hazard adalah moral hazard tidak langsung, yaitu suatu kondisi dimana bank kurang berhati-hati dalam memberikan pembiayaan sehingga menimbulkan moral hazard di sisi debitur) dan untuk melihat apakah kebijakan pembiayaan di perbankan syariah dipengaruhi oleh sistem profit sharing. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan publikasi bulanan bank umum syariah yaitu BSM dan BMI, pada periode Januari 2001 s.d Desember 2004. Hasil penelitian dengan metode Error Correction Model (ECM), dalam keseimbangan jangka panjang, peningkatan rasio alokasi pembiayaan murabahah terhadap pembiayaan musyarakah dan mudharabah meningkatkan rasio non performing financing, yang jika dikaitkan dengan hipotesis berarti terdapat indikasi moral hazard di sisi bank BMI. Indikasi moral hazard menunjukkan bank kurang berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan atau bank kurang melakukan monitoring. Hal ini sekaligus menunjukkan kelemahan dalam sistem operasional di bank syariah karena belum dapat meng-counter terjadinya moral hazard di sisi debitur. Dari basil pengujian dengan Uji Kausalitas Granger ditemukan bahwa rasio nisbah bagi basil antara bank dengan debitur menyebabkan rasio return namun tidak menyebabkan alokasi pembiayaan. Sebaliknya rasio alokasi pembiayaan menyebabkan rasio nisbah, bahkan untuk kasus BSM, rasio return juga mempengaruhi rasio nisbah. Gambaran ini menunjukkan bahwa rasio nisbah selain sebagai instrumen dalam perhitungan distribusi pendapatan jugs menjadi alat bagi bank syariah dalam menyesuaikan tingkat imbal hasil bank syariah dengan tingkat bunga di bank konvensional.

There are two purposes that want to be assessed in this thesis. The first purpose is to indicate whether the moral hazard problems are occurred in the Indonesian Sharia Bank (The moral hazard in this thesis is the Indirect Moral Hazard which is the negligence of bank in the financing process influencing the moral hazard problems of the debtor in the other side. The second purpose is to asses whether the financing policies in the Sharia Banking are influenced by profit sharing system. The data for assessing this thesis are acquired from the monthly financial reports published by Sharia Banks such as BSM and BMI from January 2001 to December 2004. The research based on the Error Correction Model in the long term shows that the increasing of allocation ratio of Murabahah to Musyarakah and Mudharabah results the increasing of non performing financing ratio. It indicates that the moral hazard problems are occurred in BMI. The moral hazard indication demonstrates that bank is both less careful in financing and less incentive in monitoring process. It also demonstrates the weakness of the Sharia bank's operational system in countering the debtor's moral hazard. The Granger Causality Test proves that profit sharing ratio (nisbah) between bank and debtor influences return ratio, however it does not influence financing allocation). On the other hand, financing allocation ratio influences nisbah ratio, furthermore in BSM case, return ratio influences nisbah ratio. This description shows that nisbah ratio is not only an instrument for calculating revenue/return distribution but also an instrument for Sharia bank in synchronizing profit sharing level with the interest rate in conventional bank."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Cahyono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh indikator makroekonomi (suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian diharapkan bahwa indikator makroekonomi (suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) tidak mempengaruhi Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator makroekonomi memberikan pengaruh terhadap DPK dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri, dimana suku bunga SBI memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs, IHSG dan PDB memberikan pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian dengan metode yang sama menunjukkan bahwa PDB memberikan pengaruh positif yang paling besar terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri.

This study aimed to analyze the effects of macro-economic indicators (SBI interest rate, exchange rate, inflation, Indonesia Composite Index and GDP) to Bank Syariah Mandiri?s Funding and Financing. This study uses Multiple Linear Regression analysis. The results of research is expected that macroeconomic indicators (SBI interest rate, foreign exchange, inflation, Indonesia Composite Index and GDP) do not affect the Funding and Financing of Bank Syariah Mandiri.
The study result shows that macro-economic indicators have impact on Funding and Financing of Bank Syariah Mandiri, the SBI interest rate have negative impact, while exchange rate, inflation, Indonesia Composite Index and GDP have positive impact. Based on the same method, it shows that GDP has positive and the biggest impact on Funding and Financing of Bank Syariah Mandiri."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25594
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus
"Kondisi perbankan nasional selama periode 1997-1999 mengalami penurunan laba, bahkan merugi dibandingkan dengan periode pra krisis. Kondisi usaha perbankan tersebut diduga berkaitan dengan kebijakan moneter yang tidak menguntungkannya, khususnya pemberlakuan kebijakan uang ketat selama krisis ekonomi yang diberlakukan terlalu lama. Kebijakan uang ketat menimbulkan kenaikan suku bunga bank yang tinggi pada akhirnya diduga mempengaruhi kesehatan perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan kondisi perbankan sebelum dan sesudah krisis, terutama dalam kaitan dengan perubahan kebijakan suku bunga. Data sekunder urutan waktu dikumpulkan dengan metoda eksplorasi data dari laporan-laporan keuangan perbankan. Data diolah dengan menggunakan metoda deskriptif sederhana memakai paket program komputer Statistical Package for Social Science from Windows versi 7,5.
Perbankan pada awalnya diuntungkan oleh deregulasi dan liberalisasi kebijakan moneter sebagaimana ditunjukkan oleh performance usaha perbankan pra krisis. Namun, pemberlakuan kebijakan uang ketat yang membuat suku bunga bank meningkat (tinggi) dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama pada masa krisis telah membuat bank mengalami kredit macet, menderita negative spread, dan kesehatannya memburuk.
Kemudian apabila RDA, ROE, dan CAR semakin menurun, maka kesehatan bank semakin memburuk. Bila MM meningkat, kesehatan bank membaik. Namun, pengaruh keseluruhan dari setiap kenaikan suku bunga membuat kesehatan perbankan lebih memburuk daripada membaik.
Berdasarkan kesimpulan di atas, perbankan disarankan meminta otoritas moneter agar tidak memberlakukan kebijakan uang ketat yang berlangsung lama. Memberlakukan kebijakan tersebut lebih berhati-hati, menerapkan liberalisasi keuangan secara bertahap, dan meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah non-ekonomi yang mengganggu mekanisme moneterisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hania
"Tulisan ini menganalisis bagaimana prosedur dalam Bank untuk menetapkan bahwa debitur telah wanprestasi dan apakah terdapat unsur perbuatan melawan hukum dalam Putusan No. 1059/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Sel.  Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Dalam prinsipnya, pemberian kredit harus dituangkan dalam sebuah perjanjian (“perjanjian kredit”). Selain itu, harus terdapat jaminan yang termuat dalam perjanjian accesoir (tambahan) dari perjanjian kredit agar keamanan kreditur lebih terjamin. Berdasarkan putusan No. 1059/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Sel, jaminan yang digunakan adalah tanah dan bangunan yang berarti pengikatannya menggunakan Hak Tanggungan. Hak Tanggungan merupakan satu-satunya hak jaminan atas tanah. Apabila debitur mengalami kredit macet maka pihak bank akan melakukan upaya restrukturisasi agar debitur dapat memperbaiki kualitas kreditnya. Namun, apabila tetap tidak berhasil maka akan dikirimkan somasi sebagai bentuk pernyataan bahwa debitur telah lalai (wanprestasi). Setelah dikirimkan somasi sebanyak 3 (tiga) kali dan tetap tidak ada upaya debitur untuk pembayaran kewajibannya, maka akan dilaksanakan eksekusi objek jaminan dengan metode pelelangan umum. Pelaksanaan parate eksekusi dengan pelelangan umum merupakan hak bank selaku kreditur separatis untuk menjual objek jaminan melalui lelang dan hasil penjualan tersebut akan digunakan untuk melunasi hutang debitur sebagai upaya bank untuk recovery kredit macet. Dapat disimpulkan bahwa bank memiliki hak untuk melakukan eksekusi jaminan apabila debitur wanprestasi sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada dan gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh pemilik objek jaminan yang akan dieksekusi tidak akan membatalkan proses lelang yang telah sesuai dengan prosedur. 

This paper analyzes the procedures within a bank to determine debtor default and whether there are elements of unlawful actions (tort) in verdict No. 1059/Pdt.G/2022/ PN.Jkt.Sel. This paper employs doctrinal legal research. In principle, the granting of credit should be formalized in a credit agreement. Additionally, there must be collateral included in an accessory agreement to the credit agreement to provide further security for the creditor. According to verdict No. 1059/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Sel, the collateral used is land and buildings, indicating their encumbrance through a Mortgage Right. Mortgage Right is the sole security interest in land. In the event of a default, the bank will attempt to restructure the loan to allow the debtor to improve their credit quality. However, if these efforts prove unsuccessful, a notice of default (somasi) will be sent as a declaration that the debtor has defaulted. After sending the notice of default three times without any attempt by the debtor to fulfill their obligations, the bank will proceed with the execution of the collateral through a public auction. The execution of the collateral through a public auction is the right of the bank as a separate creditor to sell the collateral through an auction, and the proceeds will be used to settle the debtor's debt as part of the bank's efforts to recover from non-performing loans. In conclusion, the bank has the right to execute the collateral if the debtor defaults, following the existing procedures and regulations. Lawsuits claiming unlawful actions filed by the owner of the collateral to be executed will not invalidate the auction process that has adhered to the proper procedures."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>