Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101712 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafnidar
"Tesis ini meneliti tentang museum inklusif yang merupakan ciri dari konsep New museology dan implementasinya melalui penggunaan media sosial yang dapat diterapkan dalam pengelolan museum. Obyek penelitian ini adalah Museum Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif dan Tahapan penelitian ini mencakup, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan. Intisari dari museum inklusif adalah mengajak masyarakat berpartisipasi, bebas akses, dan menampilkan museum yang lebih atraktif, sehingga dapat membantu museum mencapai tujuan dalam membangun pengetahuan dan menguatkan hubungan dengan masyarakat.

This thesis studied the inclusive museum that is a mark of new museology concept, which can manifest in museum practice through the role of social media as one of the types of media platforms. Object of this study is the Museum of the Asian-African Conference in Bandung, West Java. This thesis uses qualitative method and research stages include data collection, data processing, and data integration. In essence, the inclusive museum is a character of the museum that invites public to participate, free access, and features a museum that is more attractive, so it can help the museum achieve the goal in building knowledge and strengthen relationships with the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Pangat Widayanti
"Pada masa kini kecenderungan menunjukkan sendi-sendi dasar kebangsaan Indonesia perlu penguatan seiring dengan fragmentasi ancaman internal berbagai kepentingan kelompok yang terjadi dan kuatnya arus modernisasi akibat pengaruh eksternal. Oleh karenanya, dalam konteks ini, salah satu tantangan terberat bangsa Indonesia ke depan adalah upaya untuk menguatkan kembali pemahaman akan Wawasan Kebangsaan. Untuk menguatkan kembali pemahaman tersebut, memerlukan tempat untuk mengaktualisasikannya, salah satunya adalah melalui peranan museum.
Dalam tesis ini, fokus penelitian tentang peranan museum ditinjau dari fungi komunikasinya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektf peranan museum dalam meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan pengunjung. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penelitian dilakukan terhadap persepsi pengunjung, khususnya pengunjung yang berasal dari masyarakat umum, dengan membagi mereka dalam kategori usia, jenis kelamin, pendidikan dan profesi.
Dalam tesis ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui sampling dan satuan kajian (unit of analysis).Satuan kajian yang digunakan adalah para pengunjung museum. Jumlah sampel unit of analysis sebanyak 20 orang informan. Format deskriptif kualitatif dilakukan dengan studi kasus di Museum Keprajuritan Indonesia. Penelitian terhadap informan ini diperkuat bahan dokumentasi berupa data pengunjung yang didapatkan sejak tahun 2010-Mei 2014.
Hasil penelitian menunjukkan, museum telah berperan cukup efektif sebagai media komunikasi dalam meningkatkan pemahaman pengunjung terhadap wawasan kebangsaan.Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pengunjung yang berkategori masyarakat umum berkecenderungan meningkat, meskipun juga kadangkala fluktuatif. Pemahaman pengunjung yang meningkat terhadap wawasan kebangsaan yang didapat melalui keberadaan Museum Keprajuritan Indonesia akan memperkuat ketahanan nasional.

The recently trend indicates the bases of Indonesian nationality which need to strengthen along with the fragmentation of internal threat from the interest of various groups and the strength of modernization effect due to external influences. Therefore, in this context, one of the hardest challenges for the future of Indonesia is reinforcing the insights of nationality comprehension. In order to strengthen this comprehension, we need a place to actualize it and one of them is the role of museum.
In this thesis, the research's focus is referenced from its communication function. Therefore, the purpose of this research is to determine the effectiveness of museum in increasing the insights of nationality comprehension of the visitors. According to them, this research is referred on visitor?s perception especially from general visitors by dividing them into sub-categories of age, gender, education and profession.
This thesis used a qualitative research approaches, with the technique of data collection include observation, interviews and documentation. The technique of data collection has done through sampling and unit of analysis. The unit of analysis used is the visitors of museum. The sample units of analysis are 20 informants. The descriptive qualitative format is done by the study case on the Indonesian Military Heoes Museum. The research which based on informant is strengthened by documentation of visitor data since 2010 to May 2014.
The results show that museum has contributed quite effectively as communication media in improving the visitor?s insights of nationality comprehension. It showed by the increasing of visitors number which is general public visitors. Eventhough sometimes fluctuating. The increased visitor comprehension of the insights of nationality through the existence of Indonesian Military Heroes Museum will strengthen national resilience.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saufika Fuadianti
"Museum adalah tempat dimana kita dapat mengetahui kultur sebuah wilayah. Pameran adalah media museum untuk mengkomunikasikan kulturnya. Pameran museum pada umumnya menggunakan media visual untuk mengkomunikasikan informasinya, seperti memperlihatkan koleksinya pada kotak-kotak kaca, menggunakan layar LED, proyeksi
visual, dan lainnya. Sehingga dengan media- media visual tersebut, pengunjung tunanetra seringkali tidak dapat menikmatinya. Pengunjung tunanetra sering sekali merasa tidak dianggap ketika mengunjungi museum karena terlalu banyak halangan untuk mereka dapat memahami informasi dari pameran. Lalu bagaimana pameran museum dapat menjadi inklusif dan informatif bagi pengunjung tunanetra? Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari media-media yang dibutuhkan pameran museum untuk dapat memberikan informasi kepada pengunjung tunanetra dengan melakukan studi kasus di Museum Bank Indonesia.

Museum is a place where we can learn about culture of a place. In communicating their culture, museums relies on its exhibition. Museum exhibitions mostly use visual media in communicating its information--they store their collections inside glass boxes, use LED screens, visual projections, and so on--made the visually impaired visitors cannot enjoy the exhibitions. Visually impaired visitors often feel left out in terms of visiting museums because there’s too much barrier for them to get the informations. Then how museums can be adapted to be more inclusive to people with visual disability? The purpose of my writing is to investigate how one of museum exhibition in Indonesia, Museum Bank Indonesia, able to give information to visually impaired visitors and give recommendations for its exhibition design to become an informative exhibition for visually impaired visitors"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Flora
"Tesis ini membahas tentang konsep new museum, identitas, memori kolektif, teori edukasi, dan model ekshibisi di museum. Penelitian ini dilakukan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara, Manado. Mengacu kepada konsep dan teori tersebut, maka untuk meningkatkan peran Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang perwujudan nilai-nilai warisan budaya, maka museum ini harus mempresentasikan perwujudan nilainilai warisan budaya Sulawesi Utara pada ekshibisi. Adapun teori edukasi yang tepat adalah konstruktivis, dengan pendekatan ekshibisi tematis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskiptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur dan observasi di lapangan. Hasil penelitian berupa penerapan konsep new museum di museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara.

This research discusses about the concept of new museum, identity, memory collective, educational theory, and model exhibition at the museum. This research was conducted At The State Museum of North Sulawesi Province, Manado. Refers to concepts and theories, then to enhance the role of the State Museum of North Sulawesi Province in giving understanding and education regarding the embodiment of the values of cultural heritage, the museum must present the embodiment of the values of the cultural heritage of North Sulawesi at the exhibition. As for the right educational theory is constructivist, the exhibition's thematic approach. This research was qualitative research with design deskiptif. Data are collected by conducting studies of the literature and observations in the field. The results of this research is the application of the concept of the new museum at At The State Museum of North Sulawesi Province."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswanto
"Tesis ini membahas tentang konsep open-air museum sebagai salah satu jenis museum yang berlandaskan pada paradigma new museology. Lokasi penelitian di Kawasan Cagar Budaya Trowulan, Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus dan tahapan penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan integrasi data (kesimpulan). Hasil penelitian ini dapat merumuskan konsep dan model open-air museum yang dapat dikembangkan di Kawasan Cagar Budaya Trowulan. Pada intinya, open-air museum tersebut berupa bangunan-bangunan monumental yang berada di situs aslinya (in situ) disertai dengan interpretasi tentang aktivitas manusia pendukungnya yang diintegrasikan dalam sebuah tema tata pamer. Tema tata pamer yang disajikan adalah tentang multikultural dari masa Kerajaan Majapahit.

This thesis research the concept of open-air museum as a kind of museum that is based on the paradigm of new museology. Research location in the Heritage Regions Trowulan, Mojokerto, East Java Province. This research is a qualitative research with strategy case studies, and research stages include data collection, data processing, and data integration (conclusion). The research results can formulate concepts and models of open-air museum that can be developed in the Cultural Heritage Regions Trowulan. In essence, an open-air museum in the form of monumental buildings that were on the original site (in situ) accompanied by supporting the interpretation of human activities are integrated in a theme exhibition layout. Exhibition layout theme presented is about multicultural from the Majapahit Kingdom."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woo, Kyu Sung
Gloucester: Rockport Publishers, 1999
727.6 WOO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yunani
"Dalam rumusan yang diberikan ICOM museum berfungsi sebagai lembaga penelitian. kata "the tangible and intangible", merupakan penekanan tentang aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya pelestarian bukti-bukti manusia dan lingkungannya. dalam melakukan research (penelitian), keterlibatan masyarakat sangat diperlukan sebagai sumber awal penelitian, sebagai pemilik benda pamer, untuk dilakukan penelitian terhadap nilai (value) yang terkandung pada benda pamer yang dikaitkan dengan pengembangan kekinian yang terjadi pada masyarakat. artinya bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat, menjadi subjek pokok pada pengelolaan museum (public service). dari masyarakat oleh masyarakat sehingga museum dalam operasionalnya tidak lagi eksklusif, tetapi menjadi inklusif.
Museum inklusif adalah museum yang berorientasi kepada masyarakat dan keragamannya dalam pencapaian target pengunjung. pengunjung museum sangat dianggap penting sebagaimana pentingnya museum dalam menentukan isi dan materi sebuah pameran. museum bergantung pelayanannya kepada jumlah pengunjung yang datang (kualitas kunjungan), keragaman jenis, laki-laki dan perempuan, serta keragaman kemampuan yaitu pengunjung yang memiliki kemampuan dalam melakukan kunjungan (sehat secara fisik) maupun pengunjung yang memiliki keterbatasan kemampuan (penyandang cacat). museum tidak mhanya menampilkan hal- hal yang unik dan menarik saja, akan tetapi museum dapat menjaring pengunjung secara beragam, baik tempat/wilayah, fisik, intelektual, maupun emosional. jadi museum inklusif adalah museum yang senantiasa melibatkan pengunjung dalam melakukan berbagai kegiatannya ( participation, representation, dan access) baik program maupun penyajiannya yang berbasis kepada sosial masyarakat.

In the ICOM formula, the museum provided as a research institution. the word "the tangible and intangible", is an emphasis on aspects that need to be considered in efforts to preserve human evidence and the environment. in conducting research (research), community involvement is needed as an initial source of research, as the owner of exhibit objects, to do research on the values ​​contained in exhibit objects that are associated with the development of the present that occurs in society. it means that everything related to society becomes the main subject in museum management (public service). from the community by the community so that the museum in its operations is no longer exclusive, but becomes inclusive.
Inclusive museum is a community-oriented museum and its diversity in achieving the target visitors. museum visitors are considered very important as the importance of the museum in determining the contents and material of an exhibition. The museum depends on its service to the number of visitors (quality of visits), species diversity, men and women, as well as the diversity of abilities, namely visitors who have the ability to make visits (physically fit) and visitors who have limited ability (disabled). The museum does not only display unique and interesting things, but museums can attract visitors in a variety of places, both in place, physical, intellectual, and emotional. so an inclusive museum is a museum that always involves visitors in carrying out various activities (participation, representation, and access) both social and community-based programs and presentations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28566
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Hatimah
"Tesis ini membahas tentang peran Asi Mbojo dalam perjalanan sejarah Bima khususnya pada masa kesultanan Bima. Peran tersebut merupakan warisan budaya tidak berwujud yang saat ini dijadikan sebagai identitas masyarakat Bima.Asi Mbojo adalah sebutan dari istana Bima yang saat ini telah dijadikan sebagai Museum Daerah Kabupaten Bima. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa bangunan Asi Mbojo yang mereka lihat saat ini, bukanlah sebuah bangunan yang tidak bermakna. Akan tetapi, bangunan tersebut melalui empat perannya, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat penyebaran agama, pusat pengembangan kebudayaan, dan pusat pengadilan mempunyai nilai historis dan menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah dari masa ke masa.Asi Mbojo kini bercerita.

This thesis discusses the role of Asi Mbojo in the history of Bimanese especially during the sultanate of Bima. The role is an intangible cultural heritage which is currently used as the identity of the Bima society. Asi Mbojo is the name of Bima palace which has been formalized into the Museum in Bima regency called Asi Mbojo Museum. The purpose of this study is to provide insight to the public that the building Asi Mbojo they see today, is not a building that is not meaningful. However, the building is through the four roles, namely as the seat of government, center spread of religious, cultural development center, and the center court which has historical value and as a silent witness of history from time to time. Now, Asi Mbojo tells.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahir Widadi
"Tesis ini membahas tentang fungsi edukasi dari museum. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengindentifikasikan bahwa edukasi dan eksibisi Museum Batik Pekalongan masih bersifat tradisional. Eksibisi museum belum ada kesesuaian dengan program edukasi. Museum Batik Pekalongan belum memperhatikan kebutuhan dan harapan pengunjung museum.. Kenyataan ini dapat dilihat dari proses penyampaian eksibisi dalam bentuk edukasi masih berorientasi pada koleksi. Penekanan penyajian pada keindahan motif dan warna koleksi kain batik, sehingga keterangan koleksi belum menyampaikan pesan makna simbolik dan pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan kain batik tersebut. Permasalahan ini perlu diatasi dengan menentukan kebijakan museum terhadap koleksi, program edukasi dan pengajar, sehingga kalangan pengunjung dari sekolah dan masyarakat umum akan mendapat pelayanan edukasi sesuai yang dibutuhkan. Pembahasan dalam penelitian ini berupaya merubah konsep pelayanan Museum Batik Pekalongan menjadi berorientasi terhadap kebutuhan pengunjungnya. Bentuk edukasi Museum Batik Pekalongan perlu menggunakan teori pendidikan. Teori balajar didaktik digunakan untuk program edukasi eksibisi museum, pemanduan dengan dialog dan keterangan koleksi. Sementara teori konstruktif digunakan untuk praktik membatik di bengkel batik museum.

This thesis discusses the educational function of museum. This study is a descriptive qualitative approach. Results from this study identified that education and exhibition Museum Batik Pekalongan is still traditional. Museum exhibitions there has been no compliance with educational programs. Museum Batik Pekalongan not yet consider the needs and expectations of museum visitors. This fact can be seen from the process of delivering an exhibition in the form of education still oriented to the collection. The emphasis of the presentation on the beauty and color collection of motif batik cloth, so that information collection has not yet submitted the symbolic meaning of messages and knowledge associated with the use of batik cloth. This problem needs to be addressed by determining the policies of the museum collections, educational programs and faculty, so that the visitors from schools and the general public will receive educational services as needed. The discussion in this research effort to change service concept Museum Batik Pekalongan to be oriented towards the needs of visitors. Museum Batik Pekalongan forms of education need to use the theory of education. Theory of didactic is used for exhibitions museum educational programs, guiding the dialogue and information collection. While the constructive theory are used to batik practice in the workshop batik museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27878
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desmalina Ramadanti
"Museum merupakan daya tarik wisata budaya yang memiliki potensi besar untuk mendatangkan wisatawan, tetapi rendahnya antusias masyarakat untuk mengunjungi museum sebagai tempat wisata budaya membuat museum seringkali dianggap sebagai tempat yang hanya menyimpan barang-barang kuno dan membosankan. Untuk mengubah citra museum yang kuno, diperlukan upaya untuk mengubah persepsi publik terhadap museum sebagai lembaga yang ketinggalan zaman. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai langkah seperti memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi yang efektif. Dalam hal ini, saya terlibat secara langsung dalam pengelolaan media sosial Museum Nasional. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah autoetnografi. Tulisan ini menjabarkan hasil pengamatan dan refleksi pengalaman magang saya untuk menjelaskan pemanfaatan media sosial oleh Humas Museum Nasional dalam upaya memperkenalkan Museum Nasional kepada publik melalui kerangka perspektif antropologi. Hasilnya menunjukkan bahwa pengelolaan media sosial memiliki peran penting dalam memperkenalkan Museum Nasional kepada publik. Dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube, museum mampu memperluas jangkauan komunikasi dan membangun interaksi yang lebih personal dengan pengunjung. Melalui konten yang menarik dan informatif, pemanfaatan media sosial dapat meningkatkan kesadaran publik tentang koleksi, acara, dan kegiatan museum.

Museums are cultural attractions with great potential to attract tourists. However, the low interest of the public in making museums a tourist destination often leads to the perception that museums are places that merely store old and boring artifacts. To change this outdated image of museums, efforts are needed to alter the public's perception of museums as outdated institutions. One effective approach is to utilize social media as a promotional tool. In this context, I was directly involved in managing the social media of the National Museum. The methodology used in this paper is autoethnography. This paper describes the observations and reflections from my internship experience, focusing on the utilization of social media by the Public Relations Department of the National Museum to introduce the museum to the public through an anthropological perspective. The results highlight the significant role of social media management in introducing the National Museum to the public. By leveraging platforms such as Instagram, Facebook, Twitter, and YouTube, museums can expand their communication reach and establish more personal interactions with visitors. Through engaging and informative content, the utilization of social media can enhance public awareness of the museum's collections, events, and activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>