Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146925 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Siswanto
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang strategi siswa miskin untuk melangsungkan pendidikannya di dalam arena sekolah. Dengan menggunakan pendekatan Bourdieu, praksis kebertahanan dan kemampuan berprestasi di kalangan siswa miskin merupakan hasil dari dialektika antara arena sekolah dan habitus siswa miskin yang menopang berbagai strategi konversi aneka jenis kapital yang dimilikinya. Studi ini memberikan gambaran besar peran siswa miskin dan sekolah yang saling merespon untuk menopang mereka bertahan dan berprestasi.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data penelitian betumpu pada wawancara, observasi, dan studi dokumen. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun Jakarta-Timur. Lokasi penelitian ini dipilih atas dasar keberadaannya yang mewakili suatu sekolah dengan corak siswa-siswanya yang berasal dari latar sosial-ekonomi yang heterogen. Selain itu, lokasi ini dipilih juga atas dasar kemampuan sekolah yang memberikan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, utamanya bagi siswa miskin dari tahun 1982 hingga sekarang, menjadikannya sebagai daya tarik untuk diteliti.
Di tengah perhatian pemerintah pusat melalui program beasiswa, nyatanya belum cukup untuk meniadakan persoalan pembelajaran siswa miskin yang terletak pada pencapaian prestasi akademik yang rendah, sarana dan prasarana pendidikan yang minus, serta citra diri yang marjinal. Realitas ini, menuntut siswa miskin untuk survive di dalam arena sekolah. Umumnya siswa miskin dapat survive dengan cara mematuhi tata tertib yang sudah menjadi aturan sebagai struktur objektif di dalam arena sekolah. Mereka tidak pernah membuat kasus yang bersifat negatif di dalam arena sekolah. Jadi, kapatuhan mereka terhadap aturan main di dalam arena sekolah, akan menjamin keberlangsungan pendidikannya.
SMA Muhammadiyah 11 sebagai arena pendidikan berbasis keagamaan pada faktanya menyediakan arena pendidikan ilmu umum (mata pelajaran IPA dan IPS) dan ilmu keagamaan (mata pelajaran Al Islam, Kemuhamadiyahan dan Bahasa Arab [ISMUBA]). Pada titik ini arena keagamaan mampu memfasilitasi habitus siswa miskin yang sudah terbiasa dengan kegiatan keagamaan untuk digunakan sebagai strategi bertahan dan berprestasi di sekolah. Mereka umumnya pandai dalam mata pelajaran keagamaan seperti Al-Islam, Kemuhamadiyahan, dan bahasa Arab (ISMUBA). Selain itu, mereka juga memiliki kapital budaya yang memadai dalam hal praksis sosial keagamaan di bidang ceramah keagamaan dan membaca Al Qur an lengkap dengan prasyarat tanda bacanya.
Kepemilikan kapital budaya sebagaimana terurai di atas, pada dasarnya bermanfaat bagi siswa miskin untuk meraih kapital simbolik yang mereka manifestasikan melalui prestasi dan reputasi dibidang keagamaan di dalam arena sekolah. Mereka sering diandalkan oleh teman-temannya di dalam mata pelajaran Al-Islam, Kemuhamadiyahan, dan Bahasa Arab. Selain itu, mereka juga sering memenangkan berbagai perlombaan keagamaan seperti, Marawis, cerdas cermat dibidang agama Islam, dan lomba baca Al Qur an. Jadi, berbekal kapital budaya ini membuat mereka percaya diri untuk berprestasi, sekalipun mereka adalah siswa yang tidak mampu secara ekonomi.
Di tengah ketidakberdayaan ekonomi, siswa miskin berusaha melakukan penguatan kapital sosial. Penguatan kapital sosial mereka wujudkan dengan cara menggalang jaringan pertemanan yang berbasis pada sikap dan sifat yang pasrah serta mengalah di arena sekolah. Realitas ini pada kenyataannya membawa keuntungan bagi siswa miskin untuk mendapatkan imbalan makan siang, dan berbagai kebutuhan foto kopi pelajaran sebagai manifestasi keuntungan kapital ekonomi di arena sekolah. Selain itu, strategi ini juga menguntungkan bagi siswa miskin, utamanya untuk dapat belajar bersama pada mata pelajaran ilmu umum (IPA dan IPS) bersama teman-temannya yang datang dari kapital ekonomi memadai.

ABSTRACT
This study discusses the strategies of poor students to accomplish their education in the school arena. By using the approach of Bourdieu, praxis viability and distinguishability among poor students is the result of the dialectic between the school area and habitus of students which sustains a variety of conversion strategies ofany student’ capital. This study provides overview of the poor student and school role which react to each other hence it is able to make the students survive and distinguished in term of excellence.
The approach used in this study is qualitative while the method is case study. The data collection was taken from interview, observation, and document study. The research location was conducted in 11 Muhammadiyah Senior High School, Rawamangun, East Jakarta. The place was selected because the school was filled by students who havedifferent socio-economic backgrounds. Beside that, the school was also selected on the basis of school abilityto provide education for all levels of society, particularly for poor students from 1982 to the present, making it valuable to be studied.
In the eye of the central government's attention through a scholarship program, as a matter of fact, it is not enough to solve the problems of poor students in learning which consist of the low academic achievement, the lack of educational facilities, and the marginal self-portrayal. This reality demands poor students to survive in the school area. In general, poor students can survive by being obedient to the rules that have been regulatedto be objective structure in the school area. They never make a negative case in the school. So, their obediencetowards the rules in the school will ensure the sustainability of their education.
Muhammadiyah 11 Senior High School as religion based school does actually provide general subject (science and social study) and religion subject (Al Islam, Muhammadiyah, and Arabic [ISMUBA]). In this level, religion arena is able to facilitate habitus of poor student which accustomed to religious activity, in later, they can usethis way as strategy to sustain and be distinguished in school. They generally are clever in the religion subjects as Al Islam, Muhammadiyah, and Arabic (ISMUBA). Besides, they also have sufficient cultural capital in terms of socio-religious praxis in the field of religious discourse and reciting the Quran complete with prerequisites of punctuation.
In having cultural capital as mentioned above is fundamentally beneficial for poor students in reaching symbolic capital which they manifest through achievement and reputation in the field of religious activity in school arena. They are often relied upon by their friends on the subject of Al-Islam, Muhammadiyah, and Arabic. Moreover, they also often won various related religioncompetitions, for exampleMarawis, Islamic quiz contest, and read the Qurancompetition. So, owning this cultural capitalmakes them believe in themselves to be distinguishedeven though they are students who are not economically disadvantaged.
In the midst of having less economic empowerment, poor students are trying to strengthen social capital. They strengthen social capitalby enlarging their friendshipnetwork with the attitude and trait of being obedient and submissivein the school arena. This actual reality, in fact, brings benefits for poor students to get a reward such as free lunch and photocopy of the lesson as a manifestation of economic capital advantage in the school arena. In addition, this strategy is also beneficial for the poor, especially to be able to study the general subjects (science and social studies) withtheir friends who come from adequate economic capital."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
T41983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti Ramadhanti
"Dalam beberapa dekade terakhir ini aktivitas fisik anak-anak dan remaja di seluruh dunia telah menurun secara signifikan. Cara yang menjanjikan untuk meningkatkan aktivitas fisik anak adalah dengan menggunakan transportasi aktif seperti bersepeda dan berjalan kaki ke dan dari sekolah. Transportasi aktif ke dan dari sekolah merupakan hal yang paling murah dan mudah untuk dilakukan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 tentang kebijakan zonasi sekolah dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Adanya sistem zonasi sekolah ini merupakan salah satu cara Menteri Pendidikan Indonesia untuk mendukung pemerataan kualitas dan layanan pendidikan serta meningkatkan penggunaan transportasi aktif ke sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak dari zonasi sekolah terhadap tingkat penggunaan transportasi aktif ke sekolah. Metode yang digunakan adalah survey kuesioner kemudian di analisis dengan statistik deskriptif, teori discrete choice model, dan ArcGIS. Dari sembilan sekolah yang ditinjau, faktor yang mempengaruhi para siswa dalam menggunakan transportasi aktif untuk perjalanan ke sekolah adalah waktu tempuh, jarak, dan kondisi trotoar.

In recent decades the physical activity of children and teenagers around the world has decreased significantly. A promising way to increase physical activity of them is to use active transportation such as cycling and walking to school. Active transportation to school is the cheapest and easiest thing to do. The Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia issued Ministerial Regulation Number 44 of 2019 concerning school zoning policies in the new student admission system. The existence of this school zoning system is one way for the Indonesian government to support equal distribution of quality and education services and increase the use of active transportation to schools. The purpose of this study is to analyze the impact of school zoning on the level of using active transportation to school. The used method is a questionnaire survey and afterwards analyzed with descriptive statistics, discrete choice model theory, and ArcGIS. From nine schools reviewed, the factors that influence students use of active transportation to school are travel time, distance, and pavement conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephen Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terjadinya kekerasan simbolis terhadap peserta didik miskin melalui pengajaran Bahasa Inggris. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil kasus di sebuah Sekolah Menengah Pertama di Jakarta. Kerangka pemikiran Pierre Bourdieu menjadi dasar untuk melakukan analisis atas temuan penelitian. Untuk memperoleh data temuan, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik miskin tidak memiliki kapital budaya dan habitus yang sesuai dengan tuntutan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di arena pendidikan. Mereka mengalami kekerasan simbolis karena dipaksa untuk menguasai Bahasa Inggris yang melampaui kapasitas mereka lalu mengalami kegagalan berulang kali dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Kekerasan simbolis yang terjadi beroperasi melalui enam elemen, yakni Sistem Pendidikan, Otoritas Sekolah, Aksi Pedagogis, Praktik Persekolahan, Praktik Pedagogis, dan Otoritas Pedagogis.

This research aims to describe symbolic violence towards poor students through english teaching. Therefore this research took place at a Junior High School in Jakarta where the case was located. This research utilized Pierre Bourdieu's framework of thought to analyze all research findings. To gather all data this research used qualitative method with case study model. This research found that poor students don't have enough cultural capital and suitable habitus to adjust to the standard of English Subject at the field of education. They experienced a symbolic violence because they were imposed to reach the standard of English that exceeded their capacity which was the source of their recuring failure. Symbolic violence occured through six elements that are Educational System, School Authority, Pedagogic Action, Work of Schooling, Pedagogic Work, and Pedagogic Authority.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Suryandari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pola perilaku pencarian informasi siswa SMA Negeri 48 Jakarta untuk tes ujian masuk perguruan tinggi, khususnya tes ujian SIMAK UI, serta mengidentifikasi hambatan dalam pencarian informasi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII, pustakawan sekolah dan guru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas XII mencari sumber informasi melalui bukubuku kumpulan soal, soal-soal dari bimbingan belajar, diskusi kelompok dengan cara tukar-menukar soal, diskusi tentang referensi buku yang harus dibeli dengan kakak kelas, serta penggunaan akses internet. Hambatan yang dihadapi siswa kelas XII diantaranya kesulitan mencari sumber informasi yang tepat, dan perpustakaan sekolah yang tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan.

The aim of this research is to get and to identify the patterns as well as the obstacles of information seeking behavior of the students of SMAN 48 Jakarta? in accomplishing the learning process for university entrance examination, especially SIMAK UI test. This research used qualitative approach with case study. The informants of this research are students, teachers, and librarian of the SMAN 48 Jakarta. The result of this research shows that students seek information through problem-based book collections, the materials from courses, discussions for exchanging example tests, discussions with seniors for reference books, and using internet access. The obstacles faced by the students are the diffulties for searching the right information sources, and lacks of needed information from their school library."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marti Rahayu Diah Kusumawati
"Konsumsi buah dan sayur pada siswa masih belum memenuhi rekomendasi yang dianjurkan. Kurangnya konsumsi buah dan sayur mengakibatkan peningkatan risiko penyakit tidak menular dan menyebabkan kematian. Kelompok usia sekolah menengah atas merupakan kelompok usia remaja yang berada dalam masa yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam menanamkan kebiasaaan makan yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sebanyak 326 siswa dari 4 SMA Negeri berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, preferensi, dan ketersediaan buah dan sayur di rumah merupakan determinan dari konsumsi buah dan sayur dengan faktor dominan yang ditemukan adalah preferensi (OR=7,87; CI=1,8-34,1). Peningkatan pemahaman akan manfaat dan pentingnya kecukupan konsumsi buah dan sayur bagi kesehatan serta upaya pemberdayaan masyarakat sekolah dapat membentuk persepsi yang baik bahwa buah dan sayur adalah makanan sehat dengan rasa yang enak dan dapat dikonsumsi dalam berbagai jenis pengolahan yang menarik.

Consumption of fruits and vegetables in students still not meet the recommended recommendations. Lack of fruit and vegetable consumption leads to an increased risk of non-communicable diseases and causing death. The high school age group is a group of teenagers who are in the right age for their growth and development in instilling healthy eating habits. This study aims to determine the determinants of fruit and vegetable consumption in high school students in East Jakarta Jatinegara Subdistrict. This research is a quantitative research with cross-sectional study design. A total of 326 students from 4 public senior high school participated in this study. The results showed that the attitudes, preferences, and availability of fruits and vegetables at home were the determinants of fruit and vegetable consumption with the dominant factor found in preference (OR = 7,87, CI = 1,8-34,1). Increased understanding of the benefits and importance of the adequacy of fruit and vegetable consumption for health and efforts to empower the school community can form a good perception that fruits and vegetables are healthy foods with good taste and can be consumed in various types of attractive processing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Kurnia Novianthy
"Kondisi ketidakbugaran pada remaja dapat menyebabkan meningkatnya risiko terkena penyakit kerdiovaskuler dan sindrom metabolik saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi status kebugaran serta faktor dominan perbedaan status kebugaran pada siswa/i SMAN 11 Jakarta Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada 137 responden. Tes kebugaran yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan 78,8% responden dalam kondisi tidak bugar. Variabel-variabel yang berhubungan dengan status kebugaran antara lain: jenis kelamin (p-value 0,034), status gizi (0,017), aktivitas fisik (0,000), kebiasaan sarapan (0,000), asupan karbohidrat (0,002), asupan vitamin B1 (0,041).

Unfit condition in adolescents may lead to increase the risk of cardiovascular disease and metabolic syndrome as adult. This study aims to determine fitness status differences and dominant factor in fitness status differences of students in Senior High School 11 Jakarta, year of 2015. This research uses cross-sectional study design on 137 respondents. Fitness test which is conducted is Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
The result shows 78,8% respondents were identified having unfit condition. Variabels which are significantly related to fitness status are: sex (p-value 0,034), nutritional status (0,017), physical activity (0,000), breakfast habit (0,000), carbohydrate intake (0,002) and vitamin B1 intake (0,041).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S60567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Prayitno
"Pendidikan merupakan salah satu hal yang mendasar dalam kehidupan manusia. Pendidikan yang dimaksud dalam ketentuan tersebut adalah pendidikan yang berusaha untuk membentuk manusia seutuhnya yang berkemampuan serta berwatak unggul. Namun pada kenyataan saat ini, kondisi siswa sebagai subjek pendidikan masih belum dapat dikatakan sesuai dengan amanat konstitusi tersebut. Hal ini dapat dilihat melalui berbagai fenomena yang menunjukkan perilaku menyimpang oleh siswa seperti ujaran kebencian, cyberbullyingserta intoleransi. Di sisi lain, psikologi sebagai salah satu ilmu yang melakukan studi empiris terhadap pendidikan, memiliki sebuah konsep yaitu intellectual humility yang menurut berbagai studi terbukti dapat mencegah berbagai perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini berusaha melihat bagaimana gambaran intellectual humility khususnya pada siswa SMA di Jakarta. Hasil penelitian yang dilakukan pada partisipan (N=116) menunjukkan bahwa tingkat intellectual humility pada siswa SMA di Jakarta cenderung tinggi serta dominan tinggi pada dimensi Respect of Other’s Viewpoints (ROV) dan Lack of Intellectual Overconfidence (LIO). Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa tidak terdapat  perbedaan yang signifikan antara tingkat intellectual humility pada siswa laki-laki dan perempuan, serta terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat intellectual humility pada siswa yang berasal dari sekolah negeri dengan siswa yang berasal dari sekolah swasta.

Education is one of the fundamental things in human life. The education referred to in these provisions is education that seeks to develop a person with desired abilities and characteristics. However, in these days, the condition of students as subjects of the education itself cannot be said to be ideal with the constitutional mandate. This can be seen through various phenomena that show deviant behavior by students such as hate speech, cyberbullying and religious intolerance. On the other hand, psychology as a science that conducts empirical studies on education has a concept, namely intellectual humility, which according to various studies has been proven to be able to prevent various deviant behaviors carried out by these students. Therefore, this study seeks to see how intellectual humility is described, especially among high school students in Jakarta. The results of research conducted on participants (N=116) showed that the level of intellectual humility among high school students in Jakarta tends to be high and dominantly high on the Respect of Other's Viewpoints (ROV) and Lack of Intellectual Overconfidence (LIO) dimension. In addition, the study also found that there was no significant difference between the level of intellectual humility in male and female students, and there was a significant difference between the level of intellectual humility between the students of public schools and the students of private schools."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Indira Padmadewi
"ABSTRACT
Studi ini membahas tentang strategi pelaku usaha sektor informal, seperti pekerja ojek konvensional, sebagai representasi kelas prekariat dalam menghadapi ketidakamanan dan kerentanan pekerjaan mereka. Ketidakamanan dan kerentanan kerja menjadikan para pekerja sektor informal masuk ke dalam golongan prekariat. Studi-studi sebelumnya hanya melihat pentingnya intervensi keterlibatan pihak eksternal, seperti melalui program pemberdayaan dan regulasi pemerintah dalam mempertahankan keberlangsungan kerja para pelaku usaha sektor informal. Studi-studi tersebut mengabaikan bahwa pelaku sektor informal memiliki kapasitas untuk bernegosiasi dan menciptakan strategi internal mereka sendiri untuk mempertahakan keberlangsungan kerja mereka. Dalam hal ini, penulis berargumen bahwa pemanfaatan jaringan sosial dan model penguasaan ruang menjadi alternatif strategi bertahan yang dapat dilakukan oleh kelompok usaha sektor informal dalam mempertahankan keberlangsungan pekerjaan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif. Peneliti mendeskripsikan strategi bertahan melalui pemanfaatan klaim atas ruang dan relasi jaringan sosial yang dilakukan oleh pelaku sektor informal, seperti pelaku usaha ojek konvensional dalam mempertahankan keberlangsungan usaha mereka. Subjek penelitian ini adalah kelompok ojek konvensional Lubang Buaya.

ABSTRACT
This study deals with informal sector business actors, such as conventional motorcycle taxi drivers, as a representation of the precariat group in dealing with the insecurity and vulnerability of their work. Both of these, Insecurity and work vulnerability, are two of the reasons why informal sector workers belong to the precarious group. Previous studies have only seen the importance of external stakeholder engagement interventions, through empowerment programs, government regulation in maintaining the sustainability of informal sector workers, and etc. But neglecting that informal sector actors have the capacity to negotiate and create their own internal strategies to sustain their work. In this study, the authors argue that the use of social networks and the model of mastery of space is an alternative survival strategy that can be used by informal sector business groups to sustain the sustainability of their wor. This research uses a qualitative approach with this type of research included into descriptive research. Researchers describe defensive strategies through the utilization of claims to space and social network relations conducted by informal sector actors, such as conventional motorcycle taxi drivers in maintaining their business continuity.Keywords precariat, social network, space control, defensive strategy, informal sector business group, conventional motorcycle taxi "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Restiani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan hubungan antara jenis
kelamin, citra tubuh, kebiasaan sarapan, asupan energi dan zat gizi makro serta
aktivitas fisik dengan dengan status gizi lebih pada siswa SMP Muhammadiyah
31 Jakarta Timur tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional
dengan metode systematic random sampling. Berdasarkan hasil penelitian pada
117 responden, diketahui 56,4% responden berstatus gizi lebih. Uji statistik
menunjukkan adanya hubungan bermakna antara citra tubuh (OR=7,2), kebiasaan
sarapan (OR 3,5), asupan energi total (OR 101,3), asupan karbohidrat (OR 10,4),
asupan lemak (OR 15,5), dan asupan protein (OR 6,0) terhadap status gizi. Oleh
karena itu, diperlukan upaya kerjasama antara sekolah dan Dinas Kesehatan untuk
mengadakan sosialisasi PUGS dalam bentuk penyuluhan dan publikasi poster di
sekolah secara rutin.

ABSTRACT
This study aimed to determine the associations of gender, body image, breakfast
habits, energy and macro nutrient intake and physical activity to overnutrition and
knowing the proportion of all research variable at Muhammadiyah 31 Junior High
School?s student, East Jakarta. This study is using cross sectional design and
systematic random sampling. From the research of 117 samples, 56,4% samples
had overnutrition. There were significant association between body image
(OR=7,2), breakfast habits (OR 3,5), energy intake (OR 101,3), carbohydrate
intake (OR 10,4), fat intake (OR 15,5) and protein intake (OR 6,0) to nutritional
status. Therefore, the school need to build teamwork with ministry of health to
socialize about nutrition education through counseling and publish some posters
about PUGS in school areas routinely."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvya Priesca Nurhidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh anime sebagai soft power Jepang melalui strategi diplomasi kebudayaan terhadap para fans anime dikalangan remaja khususnya siswa SMA dalam mengkonsumsi produk Jepang. Teknik pengumpulan penelitian ini dengan metode kuantitatif dari hasil survey kepada fans anime siswa SMA/sederajat yang terdiri dari 8 SMA/sederajat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Berdasarkan hasil data, bahwa anime memberikan pengaruh kepada penggemarnya dalam mengkonsumsi produk Jepang seperti merchandise, makanan dan minuman Jepang. Selain itu, anime dapat membantu pemerintah Jepang dalam menumbuhkan minat para penggemarnya untuk bekerja di Jepang dalam menghadapi permasalahan nasionalnya yaitu krisis tenaga kerja.

This study aims to analyze the influence of soft power; anime on anime fans among senior high school students to consume Japanese products, and work in Japan through cultural diplomacy strategy. This study uses a quantitative method with a survey conducted to anime fans who are members of Japanese community at school, which consists of 8 senior high schools in the South and East Jakarta. The results of this study found that anime as Japanese soft power influenced anime fans to consume Japanese products such as merchandise, Japanese food, and drinks. Other than that, anime can attract anime fans to working in Japan, which is helping the Japanese government in dealing with a lack of labor in Japan."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>