Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Muryani
"Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan suatu kendaraan yang menyebabkan cedera atau kerugian pada pemiliknya (WHO, 1984). Untuk menentukan penyebab kecelakaan di PT. Pertamina Patra Niaga Plumpang Jakarta Utara . penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam ,observasi partisipatif dengan bantuan dokumentasi. Waktu penelitian bulan Mei 2014 sampai Juni 2014. Dengan informan adalah Site Supervisor, HSE Manager PT. Pertamina Patra Niaga, supervisor fleet management, pengawas armada, maintenance, pengawas awak mobil tangki, awak mobil tangki, PT. Pertamina Patra Niaga. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa kecelakaan di lihat dari fase sebelum , pada saat dan setelah terjadi kecelakaan. Kemudian masing-masing fase dilihat dari segi factor manusia, kendaraan dan lingkungan. Faktor yang paling berpengaruh adalah dari segi manusia yaitu kelelahan. Kelelahan yang akan menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan kurangnya konsentrasi. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan AMT (Awak Mobil Tangki) sudah baik dengan diadakannya program K3 berupa pelatihan, safety talk, briefing safety, komunikasi hazard. Akan tetapi Masih banyak ditemukan perilaku yang tidak aman, masih banyaknya AMT yang melakukan pelanggaran seperti bekerja yang melebihi batas yang ditentukan yaitu lebih dari 12 jam, over speed. Hal ini bertentangan dengan UU no 22 tahun 2009 dimana ditentukan bahwa maksimal lama kerja adalah 12 jam.

Accident in this case was a traffic accident is a road ttraffic incident in which at least involves a vehicle causing injury or loss to the owner (WHO, 1984). To determine the cause of the accident at PT. Pertamina Plumpang Patra Niaga North Jakarta. This study is a qualitative research with in-depth interviews, participant observation with the help documentation. When the study in May 2014 through June 2014. Informant is the Site Supervisor, HSE Manager PT. Pertamina Patra Niaga, supervisor fleet management, fleet supervisors, maintenance, crew supervisor tank cars, tank cars crew, PT. Pertamina Patra Niaga. From the results of this study showed that accidents in view of the phases before, during and after a crash. Then each - each phase in terms of the human factor, vehicle and the environment. The most influential factor is human terms is exhausted. Fatigue will cause a decrease in the function of the body and lack of concentration. From the results of this study found that knowledge of AMT (Tank Car Crew) has been good with the holding of a training program K3, safety talk, safety briefing, hazard communication. But still many are found unsafe behavior, there are many who commit violations such as the AMT works in excess of the prescribed limit ie more than 12 hours, over speed. This is contrary to the Act No. 22 of 2009 which determined that the maximum length of employment is 12 hours.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audinia Nada Kamilah
"Pengemudi Awak Mobil Tangki (AMT) merupakan kelompok pekerja berisiko tinggi untuk mengalami kelelahan yang disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor terkait tidur, faktor terkait pekerjaan, faktor psikososial, dan faktor individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor tersebut dengan kelelahan pada pengemudi AMT. Desain penelitian cross-sectional dalam peneltian ini menggunakan instrumen subjektif berupa kuesioner (IFRC, PSQI, SHI, KSS, dan kuesioner lainnya) kepada 220 pengemudi AMT serta instrumen objektif berupa smart watch fitbit untuk mengukur kualitas dan kuantitas tidur pada 10 pengemudi AMT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidur (p=0,005, OR=3,376), lingkungan tempat tidur (p=0,008, OR=2,137) dan kebiasaan sebelum tidur (p=0,005, OR=2,246) dengan status kelelahan. Tidak didapatkan hubungan signifikan antara kuantitas tidur dengan status kelelahan. Meskipun demikian, berdasarkan pengukuran smart watch fitbit, kuantitas tidur pengemudi AMT pada hari kerja lebih singkat dibandingkan pada hari libur, serta didapatkan kualitas tidur yang buruk pada tahapan REM sleep (<20%). Faktor risiko lain seperti lingkungan kerja (p=0,000, OR=4,209) dan status kesehatan (p=0,013, OR=2,052) juga berhubungan dengan status kelelahan.

Tank truck drivers are a group of high-risk workers to experience fatigue because it involves various factors, namely sleep-related factors, work-related factors, psychosocial factors, and individual factors. The purpose of this study is to analyze the relationship between these factors with fatigue on tank truck drivers. The cross-sectional study designed in this study uses subjective instruments consisting of questionnaires (IFRC, PSQI, SHI, KSS, and other questionnaires) for 220 drivers and objective instruments in the form of Fitbit smart watches to measure the quality and quantity of sleep for 10 drivers. The results shows a significant relationship between sleep quality (p = 0.005, OR = 3.376), bed environment (p = 0.008, OR = 2.137) and habit before going to bed (p = 0.005, OR = 2,246) with fatigue status. There is no significant relationship between the quantity of sleep and the fatigue status. However, based on Fitbit smart watch measurements, the quantity of sleep on workdays is shorter than off-days, and poor sleep quality is obtained in REM sleep (<20%). Other risk factors such as work environment (p = 0,000, OR = 4,209) and health status (p = 0,013, OR = 2,052) were also related to the fatigue status."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Putra Nino
"Proyek konstruksi tidak terhindarkan dengan risiko pajanan panas pada setiap aktivitasnya. Berdasarkan hasil investigasi kecelakaan yang terjadi, disebabkan karena pekerja tidak fokus dan lelah saat bekerja pada siang hari. Studi ini menganalisis faktor kelelahan dan kewaspadaan akibat panas dengan potensi kecelakaan kerja yang timbul dari tindakan tidak aman saat panas pada proyek konstruksi PT X. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi berjumlah 150 pekerja, sampel yang diambil adalah random sampling dengan total 121 pekerja. Pengumpulan data responden menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini adalah 51% pekerja berpotensi mengalami kecelakaan atau cidera akibat tindakan tidak aman saat terik. Beban kerja, kejadian tekanan panas, keluhan subyektif berhubungan dengan kelelahan akibat panas (p value 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan Kelelahan dan kewaspadaan berhubungan dengan potensi kecelakaan (p value <0,05). Diharapkan manajemen perusahaan melakukan harus menetapkan instruksi kerja pengendalian pajanan panas yang meliputi identifikasi risiko, rencanan pengendalian, pemenuhan sarana dan prasarana pengendalian pajanan panas dan edukasi pekerja secara rutin.

Construction projects are unavoidable with the risk of heat exposure in every activity.Based on accident investigation, the accidents was caused by workers not being focused and tired while working during the day. This study analyzes the factors of fatigue and alertness due heat stress with potential accidents arising from unsafe actions when heat exposure on Dam construction project PT. X. The research design used in this study is cross-sectional. The population is 150 workers, and sample taken is random sampling with 121 workers . Respondent data collection using a questionnaire. Data analysis used the Chi-Square test. The results of this study are that 51% of workers have the potential to accidents or injuries due to unsafe actions when exposed to heat. Workload, heat stress events, subjective complaints related to fatigue (p value 0.05). From this study it can be concluded that fatigue and alertness are associated with potential accidents (p value <0.05). Management of the company must establish work instruction for controlling heat exposure which includes risk identification, control plans, control facilities and infrastructure, and routine education project workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryasatya Adyatama
"ABSTRAK
Kerugian finansial akibat kecelakaan kerja terbesar pada PT Multi Tambangjaya Utama berada pada aktivitas pengangkutan batu bara yang disebut sebagai aktivitas hauling dari ROM menuju pelabuhan. Terdapat dua penyebab utama kecelekaan kerja saat aktivitas hauling, yakni, supir dump truck mengalami kelelahan kerja dan tendensi supir dump truck untuk melakukan tindakan yang memiliki risiko kecelakaan kerja tinggi. Penelitian ini menganalisis variabel fisik yang mempengaruhi kelelahan kerja supir dump truck dan terbukti usia, lama tidur, beban kerja, mempengaruhi kelelahan kerja. Penelitian ini mmenghasilkan model persamaan matematika untuk memprediksi kelelahan kerja menggunakan regresi logistik. Penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel kognitif pengalaman kerja, ketidakpuasan terhadap pekerjaan, dan afektivitas negatif mempengarhi supir dump truck untuk mengambil tindakan dengan risiko kecelakaan kerja tinggi. Penelitian ini menggunakan partial least square-structural equation model untuk menganalisis pengaruh variabel kognitif. Hasil penelitian ini akan menjadi landasan rekomendasi kebijakan keselamatan kerja untuk divisi health and safety PT Multi Tambangjaya Utama.

ABSTRACT
The biggest financial loss due to workplace accidents at PT Multi Tambangjaya Utama is while hauling drivers are transporting coal from ROM to port which is called as hauling activities. There are two main causes of workplace accidents during hauling activities, dump truck drivers feel fatigue while driving and the tendency of dump truck drivers to take an unsafe action. This study analyzes the physical variables that affect the fatigue level of dump truck driver and proven that age, sleep duration, and workload, are significantly influence drivers fatigue level. This study develop a mathematical equation model to predict work fatigue using logistic regression. This study also proves that the cognitive variables of work experience, job dissatisfaction, and negative affectivity significantly influence dump truck drivers decision process to take an unsafe action. This study uses partial least square-structural equation model to analyze the influence of cognitive variables. The results of this study will be the basis of recommendations for work safety policies for the health and safety division of PT Multi Tambangjaya Utama."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widy Aryanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S25625
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
La Ode Syahrizal
"PT. X yang merupakan perusahaan pertambangan batubara, mengoperasikan ratusan vehicle alat berat, kendaraan sedang dan ringan . Operasional vehicle tersebut berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja lalu lintas, yang salah satu penyebabnya adalah fatigue. Fatigue Management Training FMT diadakan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang fatigue kepada karyawan. Metode penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 111, mengambil seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan dengan mengambil data sekunder dari PT. X, yaitu seluruh data kecelakaan kerja lalu lintas tambang tahun 2010-2015, data operator alat berat, pengemudi kendaraan sedang dan ringan, serta data pelaksanaan FMT. Pada analisis bivariat didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara faktor sosiodemografi dan faktor pekerjaan dengan fatigue p>0,05 . Variabel keikutsertaan FMT menunjukkan probabilitas terjadinya fatigue sama besar antara yang mengikuti FMT lengkap dengan yang tidak lengkap. Pada analisis multivariat yang dilakukan dua tahap, tidak didapatkan variabel dengan hubungan terkuat terhadap fatigue dengan p>0,05. Kata kunci: fatigue management training, fatigue kecelakaan kerja lalu lintas

PT. X, a coal mining company operated hundreds of vehicles heavy vehicle, medium and light vehicle . Operational of vehicles have a potency to experience traffic accident that fatigue is one of the caused. Fatigue Management Training FMT is aims to give knowledge and understanding of fatigue to employees. Research methodology is cross sectional with number of sample are 111, take all sample that meet the inclusion criteria. Data were collected by taking secondary data from PT. X , all data of work traffic accident in mine period of 2010 2015 , data of heavy equipment operator, medium and light vehicle driver, and data of the implementation of FMT. In bivariate analysis result, sociodemography factor and work factor have no associated with fatigue p 0.05 . Variable of FMT attendance showed that probability of fatigue occurrence was equally between the complete FMT attaendance and the incomplete. In multivariate analysis that was done in two step, did not obtain variable that has the strongest correlation to fatigue with p 0.05.Keyword fatigue management training, fatigue, work traffic accident.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhamad Wijanarko
"Kelelahan pada pengemudi merupakan salah satu faktor penyebab utama terjadinya kecelekaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko pengemudi yaitu usia, IMT, durasi kerja, masa kerja, waktu istirahat, commuting time, shift kerja, dan kuantitas tidur pengemudi truk tangki BBM. Penelitian ini dilakukan pada bulan selama bulan juni di Depot TBBM Plumpang Jakarta. Jumlah sampel dalam penelitian 123 responde. Penelitian bersifat kuantitatif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengukuran kelelahan menggunakan subjective symptoms test yang bersumber dari Industrial Fatigue Research Committe (IFRC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,1% pengemudi mengalami kelelahan ringan dan 39,8% pengemudi mengalami kelelahan sedang. Gejala kelelahan yang paling sering dialami oleh responden adalah merasa haus sebanyak 90,1%. Hasil perhitungan statistik chi- square tidak menunjukkan adanya faktor-faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna, namun hasil uji t dan uji korelasi menunjukkan secara signifikan bahwa durasi mengemudi dan masa kerja memiliki hubungan positif dengan skor kelelahan.

Driver fatigue is one of the main cause of road accident. This study aimed to determine the correlation between petroleum truck driver fatigue with the risk factor such as age, BMI (body mass indeks), driving hours, working period, rest time, commuting time, work shift, and sleep hours of petroleum truck drivers. This study was conducted in June 2016 at PT. X Depot TBBM Plumpang Jakarta. Total sample of this study are 123 drivers. This research is based on quantitative observational studies using cross-sectional approach. Measurement of fatigue using subjective symptoms tes based on Industrial Fatigue Research Committe (IFRC).
The results show that 60,1% drivers experienced mild fatigue, while 39,1% drivers experienced medium fatigue. The result of chi-square calculation did not show any statistically significant association between risk factor with driver fatigue, although other statistic test such as t-test and correlation test significantly show that driving hours and working period show positive relation with the fatigue score.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maura Emillia Kirana
"Bekerja di ketinggian merupakan aktivitas yang memiliki risiko tinggi. Kasus jatuh dari ketinggian berkontribusi atas 38% dari 105.182 kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi. Pada tahun 2020 dan 2021, PT.X memiliki dua kecelakaan jatuh dari ketinggian. Pengaruh organisasi menjadi kontributor paling besar dalam kedua kasus yang ada. Studi ini membahas secara mendalam terkait analisis kecelakaan bekerja di ketinggian yang terjadi pada PT.X pada tahun 2020-2021 menggunakan aspek human factors. Pada analisis kecelakaan, akan digunakan salah satu teori human factors yaitu Swiss Cheese Model dengan tools turunan yaitu Human Factors Analysis and Classification. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data sekunder serta wawancara dengan pihak PT.X. Penggunaan aspek human factors pada kecelakaan bekerja di ketinggian akan menemukan kondisi laten dan kegagalan aktif yang dapat menjadi faktor-faktor kontributor terhadap kecelakaan. Kondisi laten yang ditemukan antara lain kurangnya kesadaran manajemen dalam menegakkan aspek keselamatan, belum tersedianya fasilitas pendukung safety yang optimal, dan lainnya. Sedangkan kondisi aktif yang berkontribusi antara lain pengetahuan dan pelatihan yang kurang dari pekerja tentang bahaya serta pengendalian di tempat kerja, pelanggaran aturan kerja, dan lainnya. Peneliti menyarankan untuk PT.X melakukan perbaikan atas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan khususnya di level manajemen dan organisasi.

Working at heights is a high-risk activity. Falls from heights accounted for 38% of the 105,182 work accidents in the construction sector. In 2020 and 2021, PT.X had two falls from a height. Organizational influence is the biggest contributor in both cases. This study discusses in depth the analysis of work accidents at the height that occurred at PT.X in 2020-2021 using human factors aspects. In the accident analysis, one of the theories of human factors will be used, namely the Swiss Cheese Model with derivative tools, namely Human Factors Analysis and Classification. The research method used is a case study using secondary data and interviews with PT.X. The use of human factors aspects in accidents at work will find latent conditions and active failures that can be contributing factors to accidents. Latent conditions found include lack of management awareness in enforcing safety aspects, unavailability of optimal safety support facilities, and others. While active conditions that contribute include lack of knowledge and training of workers about hazards and controls in the workplace, violation of work rules, and others. Researchers suggest PT.X make improvements to the factors that contribute to the incidence of accidents, especially at the management and organizational levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaria Penny
"Tingginya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi menyebabkan peningkatan produksi di berbagai sektor industri. Salah satu caranya adalah dengan memberlakukan sistem shift kerja. Penerapan sistem shift kerja ini berdampak kepada kelelahan pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan pada operator plastic injection di PT X. Faktor yang diteliti merupakan faktor karakteristik pekerja (umur, masa kerja, kondisi kesehatan, dan kuantitas tidur) dan faktor pekerjaan (shift kerja, waktu istirahat, commuting time, dan pekerjaan tambahan). Pengukuran kelelahan pada operator diukur dengan menggunakan Fatigue Severity Scale. Penelitian ini bersifat subjektif analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 99 orang atau 46,5% pekerja mengalami kelelahan. Selain itu juga dapat diketahui bahwa masa kerja, kondisi kesehatan, dan kuantitas tidur mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kelelahan pada operator plastic injection. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap kelelahan, baik dari pihak manajemen maupun operator itu sendiri.

Nowadays, the number of human need's demand is always tending to increase. In order to meet with that high demand of human needs, many industries try to increase their production activity supported by a shift work system. But in the reality, we almost find some complaint about a fatigue worker. This research aim to learn about several factors that causes a fatigue among plastic injection operator at PT X. That factors are divided into personal factors (age, years of services, worker's health condition, and a quantity of sleep) and work condition factors (shift system, break time, commuting time, and worker's second job). This research is using a subjective analytical method which is measured by a Fatigue Severity Scale with cross sectional design. The result of this research shows that 99 persons or 46.5% of plastic injection operator at PT X is experienced fatigue, and years of service, worker's health condition, and quantity of sleep factors are significantly related with the fatigue among plastic injection operator. Due to the result of this research, either the management of PT X or the workers itself have to manage that fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>