Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhayati
"Gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi umumnya merupakan hasil dari rendahnya kualitas kehamilan ibu, termasuk dari asupan gizi, baik dari makanan maupun dari suplemen. Untuk itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan antara konsumsi suplemen zat gizi mikro ibu selama hamil dan menyusui serta faktor lainnya terhadap tingkat pertumbuhan dan perkembangan bayi (3-6 Bulan), terutama di wilayah Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Data konsumsi suplemen serta karakteristik ibu lainnya seperti pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan, ibu, pengetahuan gizi, jumlah kelahiran, dan kondisi BBLR diperoleh melalui wawancara. Di sisi lain, data asupan makanan ibu serta asupan makanan bayi (ASI eksklusif) saat ini diambil dengan metode food recall, sedangkan status gizi ibu sejak hamil serta pertumbuhan bayi diperoleh dengan pengukuran antropometri. Kriteria perkembangan bayi diperoleh melalui aspekaspek perkembangan penyesuaian dari kartu menuju sehat (KMS) dan buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumsi suplemen zat gizi mikro selama hamil berhubungan secara signifikan terhadap tumbuh kembang bayi (nilai p=0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ibu yang tidak memperhatikan asupan makanannya, termasuk konsumsi suplemennya sejak hamil, memiliki risiko yang lebih besar mendapatkan bayi dengan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal.

Baby's growth and development retardation is one of the outcomes of less quality pregnancy, included due to less nutritional intake both from food and supplement. According to the concept, this research was conducted to find the association between the micronutrient supplement consumption during pregnancy and breastfeeding as well as other relating factors with baby's growth and development, specifically in Sub-district of Tanjung Priok, North Jakarta. Data for mother's supplement consumption and other characteristics such as education, occupation, wages, knowledge about nutrition, number of parity, low-birth weight case were collected through interview by questionnaire. On the other hand, data for recent mother's nutritional intake and exclusive breastfeeding were collected through food recall, while data for mother's nutritional status and baby's growth were measured through anthropometry measurement. The criteria of baby's development was scored through the milestones set by KMS (Kartu Menuju Sehat) and book of KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) widely used by community health centers in Jakarta. The results showed that maternal micronutrient supplement consumption was associated significantly to baby's growth and development (p value=0,05). In other words, this finding showed that if one mother didn't concern for her food, especially micronutrient supplement during pregnancy, she would have higher risk to give birth to baby with delayed physical growth and development.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nur Kumalasari
"Perkembangan motorik merupakan salah satu aspek perkembangan penting bagi anak-anak karena melalui perkembangan motorik, anak mempelajari lingkungan dan memiliki pengalaman baru yang dapat menstimulasi hubungan di antara sel-sel saraf anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perkembangan motorik serta faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik pada anak umur 7-36 bulan di Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara.
Desain penelitian yaitu desain studi cross sectional, dengan sampel 134 anak berumur 7-36 bulan yang terdapat di Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara Bulan April-Mei 2014. Variabel yang diteliti meliputi stunting,wasting, asupan zat gizi (energi, protein, zat besi), ASI eksklusif, penyakit infeksi (diare dan ISPA), pengetahuan, serta stimulasi perkembangan sebagai variabel independen dan sebagai variabel dependen adalah perkembangan motorik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan formulir food recall 2x24 jam, pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan, serta penilaian perkembangan motorik dengan formulir Denver II. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak berumur 7-36 bulan yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik di Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara berjumlah 17,2%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara severely stunting/ sangat pendek, wasting/ kurus, asupan energi, penyakit diare, serta stimulasi perkembangan dengan perkembangan motorik.
Berdasarkan penelitian tersebut, setiap ibu balita serta anggota keluarga lainnya diharapkan dapat berperan mendukung tumbuh kembang anak dengan pemberian nutrisi, pemantauan status gizi, penerapan lingkungan sehat, dan pemberian stimulasi yang tepat. Selain itu, para petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan edukasi kepada keluarga, khususnya para ibu balita tentang pentingnya pemantauan status gizi dan pemberian stimulasi perkembangan untuk anak.

Motor development is one of the important aspect in children?s development. Through the attainment of motor skill, children start to explore their environment and engage with their new experiences that stimulate the neurogical synapses. This research purposed to analyze the relationship between stunting, wasting, nutition intake (energy, protein, iron), exclusive breastfeeding, infectious disease (diarrhea and acute respiratory infection), mother?s knowledge, and stimulation with motor development among children 7-36 months of age in Subdistrict of Pademangan Barat, North Jakarta.
This research used cross sectional study design with purposive sampling and 134 actual subjects in 7 maternal and children health care center in Subdistrict of Pademangan Barat, North Jakarta on April ? May 2014. The dependent variable is motor development and the independent variables are stunting, wasting, nutrition intake (energy, protein, iron), exclusive breastfeeding, infectious disease (diarrhea and acute respiratory infection), mother's knowledge, and stimulation. The data were collected through interview by using questionnaire and food recall sheet, anthropometric measurement (height and weight), and examine motor development by using Denver II sheet. Data analysis was performed using chi square test. The result showed that 17,2% of children have motor development delay.
The result of bivariate analysis showed that there was an association between severely stunting with children?s motor development. There were also significant association between wasting, energy intake, diarrhea, and stimulation with children?s motor development.
From this study, we suggest that mother and other family have to support the children?s development by providing adequate nutritious food, better stimulation, health environment, and maintaining nutritional status of the children. The health care workers are also required to provide and promote more information about children?s development for mother dan the family.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiyah Nida Al Kautsar
"Latar belakang: Kejadian malnutrisi pada anak dapat terjadi karena mengonsumsi makanan yang tidak beragam sehingga asupan zat gizi tidak adekuat (UNICEF,2020). (UNICEF, 2020). Keragaman konsumsi pangan yang tinggi berhubungan dengan rendahnya kejadian stunting dan underweight pada balita (Modjadji et al., 2020). Keragaman konsumsi pangan tersebut mengacu pada peningkatan konsumsi berbagai jenis kelompok bahan makanan yang dapat memenuhi zat gizi untuk kesehatan yang optimal. Kualitas gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keberagaman asupan makanan yang dikonsumsi.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keragaman konsumsi pangan anak dan faktor dominan terhadap keragaman konsumsi pangan pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara tahun 2023.
Metode: desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 188 anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok selama bulan Juni 2023. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan di tiga kelurahan terpilih, yaitu Kelurahan Kebon Bawang, Kelurahan Sunter Jaya, dan Kelurahan Warakas. Skor keragaman konsumsi pangan diambil menggunakan food recall 1x24 jam berdasarkan 9 kelompok pangan dan dikategorikan menjadi tidak beragam (< 5 kelompok pangan) dan (≥ 5 kelompok pangan). Analisis penelitian ini menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik ganda.
Hasil: Hasil penelitian menggunakan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ayah (p value = 0,022) dengan keragaman konsumsi pangan anak, pengetahuan gizi ibu/pengasuh (p value = 0,036) dengan keragaman konsumsi pangan anak, dan ketahanan pangan (p value = 0,030) dengan keragaman konsumsi pangan anak. Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa status pekerjaan ayah merupakan faktor dominan dari keragaman konsumsi pangan anak (OR = 67,5).
Kesimpulan: Status pekerjaan ayah menjadi faktor dominan keragaman konsumsi pangan anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara tahun 2023

Background: Malnutrition in children can occur due to consuming foods that are not diverse, so the intake of nutrients is not adequate (UNICEF, 2020). A high diversity of food consumption is associated with a lower incidence of stunting and underweight in toddlers (Modjadji et al., 2020). Diversity in food consumption refers to increased consumption of various types of food groups that can fulfill nutrients for optimal health. Nutritional quality and completeness of nutrients are influenced by the diversity of food intake consumed.
Objective: To find out the factors related to the dietary diversity of children's and the dominant factors on the dietary diversity of food consumption in children aged 24-59 months in Tanjung Priok District, North Jakarta in 2023.
Method: The method of this research is cross-sectional with a sample size of 188 children aged 24- 59 months in Tanjung Priok District during June 2023. The sampling technique used was simple random sampling. The research was conducted in three selected subdistricts, namely Kebon Bawang Subdistrict, Sunter Jaya Subdistrict, and Warakas Subdistrict. Food consumption diversity scores were taken using a 1x24 hour food recall based on 9 food groups and categorized into non-diverse (< 5 food groups) and (≥ 5 food groups). The analysis of this study used the chi-square test and multiple logistic regression tests.
Results: The results of the study showed that there was a significant relationship between the father's employment status (p value = 0.022) and the diversity of children's food consumption, the nutritional knowledge of mothers/caregivers (p value = 0.036) with the diversity of children's food consumption, and food security (p value = 0.030) with the diversity of children's food consumption. The results of multiple logistic regression analysis showed that the father's employment status was the dominant factor in the diversity of children's food consumption (OR = 67,5).
Conclusion: Father's employment status is the dominant factor in the diversity of food consumption for children aged 24- 59 months in Tanjung Priok District, North Jakarta in 2023.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Farhanah
"Latar Belakang: Underweight merupakan masalah gizi yang dapat dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun yang jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan wasting dan stunting (WHO, 2019). Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan ketahanan pangan dan faktor lainnya dengan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan pengumpulan data primer pada Juni 2023 dan teknik simple random sampling dengan total sampel sebanyak 184 anak usia 24-59 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran antropometri, wawancara kuesioner, Semi Quantitative Food Frequency dan food recall 1x24 jam. Analisis data yang dilakukan berupa analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Ganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 17,4% anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok mengalami underweight. Berdasarkan analisis bivariat, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 variabel yang berhubungan signifikan dengan underweight pada anak usia 24-59 bulan, yaitu asupan energi (p-value = 0,001), asupan lemak (p-value = 0,000), asupan karbohidrat (p-value = 0,011), riwayat BBLR (p-value = 0,010), ketahanan pangan rumah tangga (p-value = 0,023), dan pengetahuan gizi ibu atau pengasuh (p-value = 0,026). Selain itu, hasil multivariat menunjukkan bahwa riwayat BBLR (OR=5,1; 95%CI=1,564 – 16,866) sebagai faktor dominan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok. Kesimpulan: Secara analisis statistik, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, ketahanan pangan rumah tangga dan pengetahuan ibu atau pengasuh berhubungan signifikan dengan kejadian underweight anak usia 24-59 bulan.

Background: Underweight is a nutritional problem that can be experienced by children under 5 years old. If it persists for a long time and not treated immediately,underweight can result in wasting and stunting (WHO, 2019). Objective: This study aims to determine the relationship between food security and other factors with the incidence of underweight in children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict, North Jakarta. Method: This research uses a cross-sectional study design with primary data collection in June 2023. The sampling technique used is simple random sampling with a total sample of 184 children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict. Data collection is conducted through anthropometric measurements, questionnaire interviews, Semi Quantitative Food Frequency and 24-hour food recall. The data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis using the Chi-Square test, and multivariate analysis using the Multiple Logistic Regression test. Results: This research show that 17,4% of children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict experience underweight. Based on bivariate analysis, this study indicates that there are six variables significantly associated with underweight in children aged 24-59 months, namely energy intake (p-value = 0,001), fat intake (p-value = 0,000), carbohydrate intake (p-value = 0,011), history of low birth weight (p-value = 0,010), household food security (p-value = 0,023), and maternal or caregiver nutrition knowledge (p-value = 0,026). Furthermore, the multivariate results show that a history of low birth weight (OR=5,1; 95%CI=1,564 – 16,866) is the dominant factor for underweight in children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict. Conclusion: Based on statistical analysis, energy intake, fat intake, carbohydrate intake, household food security, and maternal or caregiver nutrition knowledge are significantly associated with underweight in children aged 24-59 months."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Adityasari
"Senam hamil merupakan kebutuhan seorang ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan yang fisiologis. Penelitian ini membahas hubungan tingkat pengetahuan tentang manfaat senam hamil dengan persepsi ibu hamil tentang senam hamil. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif korelasi. Metode pemilihan sampel menggunakan systematic random sampling dan melibatkan 54 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di puskesmas tanjung priok jakarta utara. Sebanyak 44% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi dan persepsi positif. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang manfaat senam hamil dan persepsi ibu hamil tentang senam hamil (p = 0,025). Hasil penelitian dapat digunakan oleh perawat atau care giver sebagai masukan dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi ibu hamil tentang senam hamil.

Pregnancy exercise is a pregnant mother needs to prepare for physiological childbirth. This study discusses the relationship level of knowledge about the benefits of pregnancy exercises with maternal perception of pregnancy exercises. This study used descriptive correlation design, systematic random sampling was choosing as a strategy for sample selection and involves 54 pregnant mothers who perform inspections at clinic Tanjung Priok North Jakarta. As much 44% respondents have a high level of knowledge and positive perception. Statistics result of this study indicated that there was a significant difference between levels of knowledge about the benefits of pregnancy exercises with maternal perception of pregnancy exercises. (p = 0,0251) The nurse or caregiver as input in identifying the information needs of pregnant women about pregnancy exercises can use results of research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5755
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Wira Utami
"Prevalensi remaja gizi lebih Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan hubungan antara konsumsi mi instan, konsumsi zat gizi, aktivitas fisik, dan karakteristik keluarga pada status gizi lebih remaja SMPN 41 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode systematic random sampling. Berdasarkan hasil penelitian pada 213 responden, diketahui 39.1% remaja berstatus gizi lebih. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara konsumsi energi, karbohidrat, protein, lemak, pendidikan dan pekerjaan ibu dengan status gizi remaja. Oleh karena itu, diperlukan upaya antara sekolah dan puskesmas untuk mengadakan sosialisasi PUGS dalam bentuk penyuluhan kepada orang tua murid dan para siswa secara rutin.

The prevalence of overweight adolescent in Indonesia keep increasing every year. This study aimed to determine the associations of instant noodle consumption, physical activity, and family characteristic to overweight adolescent on 41 Public junior High School, South Jakarta and knowing the proportion of all research variable. This study is using cross sectional design and systematic random sampling. From the research of 213 samples, 39.1% samples are overweight. Overall, there are associations between energy, protein, and fat consumption to overweight adolescent. Furthermore, there are associations between educational level and working status of adolescent mother to overweight adolescent. Therefore, The School need to build teamwork with public health centre to hold nutrition education about PUGS to parents and students routinely."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziza Noor Budiarti
"Masalah kesehatan mental yaitu stres merupakan masalah yang sering terjadi pada remaja dan perlu mendapat penanganan yang cukup serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi mikro dan faktor lainnya dengan nilai stres pada remaja. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan pengambilan sampel dilakukan secara system random sampling Penelitian ini berlangsung pada bulan April hingga Mei 2013 di SMA Negeri 68 Jakarta Pusat dengan total sampel sejumlah 135 responden. Data yang dikumpulkan berupa jenis kelamin, asupan energi, asupan lemak, asupan magnesium, asupan Tiamin (B1), asupan Piridoksin (B6), konsumsi kafein dan makanan-minuman tinggi gula yang dilakukan dengan cara pengisian kuesioner mandiri (perceived stress scale), wawancara recall 3x24 jam dan FFQ.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, asupan energi, asupan lemak, asupan magnesium, asupan vitamin B1, konsumsi kafein dengan nilai stres (p<0.05). Disarankan agar remaja dapat mengontrol stres mereka melalui asupan zat gizi yang baik dan seimbang.

Mental Health Problem by Stress is a problem that The purpose of this study was to understand the association between micronutrient intakes and other factors to stress score in adolescent.This study used cross sectional design by system random sampling. The study was conducted from April to May 2013 and data were collected from 135 students at 68 Senior High School. Data were collected including gender, stress score (perceived stress scale), energy intake, fat intake, magnesium intake, natrium intake, thiamine intake, piridoxine intake, caffeine and food or drink with high sugar consumption by recall 3x24 hours, self administered questionaire (perceived stress scale) and FFQ.
The results of this study showed a significant relationship between gender, energy intake, fat intake, magnesium intake, thiamine intake, and caffeine consumption with stress score (pvalue <0.05). The author suggests that adolescent should control stress with good and balanced food intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rafid Billy Ramadhan
"Konsumsi suplemen memiliki manfaat bagi performa olahraga. Meskipun demikian, banyak dari pengguna pusat kebugaran yang mengonsumsi suplemen tanpa panduan tenaga profesional seperti nutrisionis/dietisien. Hal ini meningkatkan risiko penggunaan suplemen yang kurang tepat, sehingga berpotensi menimbulkan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi suplemen serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya pada pengguna pusat kebugaran terpilih di Jakarta. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode cross-sectional pada 116 pengguna pusat kebugaran dari 3 pusat kebugaran di Jakarta. Variabel independen yang diteliti yaitu Muscle Dysmorphia, Exercise Addiction, self-esteem, citra tubuh, usia, jenis kelamin, durasi latihan, pengalaman latihan, intensitas latihan, dan paparan media sosial. Hasil yang didapatkan adalah prevalensi konsumsi suplemen adalah sebesar 67,2%. Sumber informasi terkait suplemen paling umum didapatkan dari teman atau internet. Uji chi-square menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin (OR = 3,055; 95% CI: 1,298—7,188), pengalaman latihan 7—12 bulan (OR = 5,4; 95% CI: 1,621—17,991) dan >1 tahun (OR = 5,091; 95% CI: 1,910—13,571) dengan konsumsi suplemen. Oleh karena itu, intervensi disarankan untuk dilakukan pada laki-laki atau orang yang sudah berolahraga di pusat kebugaran lebih dari 6 bulan. Pengguna pusat kebugaran juga disarankan untuk berkonsultasi dengan nutrisionis/dietisien sebelum memutuskan untuk menggunakan suplemen.

Supplement consumption provides many potential benefits for exercise performance. However, many gym members use supplements without consulting professionals such as nutritionist/dietitian. This increases the risk of inappropriate supplement consumption, which in turn increases the potential of getting negative side effects. This study aims to describe the consumption of supplements and the factors associated with them among users of selected fitness centers in Jakarta. This is a cross-sectional study conducted on 116 fitness center users from 3 fitness centers in Jakarta. The independent variables studied were Muscle Dysmorphia, Exercise Addiction, self-esteem, body image, age, gender, exercise duration, exercise experience, exercise intensity, and social media exposure. Results showed that 67,2% of the respondents had used supplements. The main source of information were friends and internet. The chi-square test showed a significant relationship between gender (OR = 3,055; 95% CI: 1,298—7,188), exercise experience of 7—12 months (OR = 5,4; 95% CI: 1,621—17,991) and >1 year (OR = 5,091; 95% CI: 1,910—13,571) with supplement consumption. Intervention is recommended for men or people who have been exercising at the fitness center for more than 6 months. Fitness center members are also advised to consult a nutritionist/dietitian before deciding to use supplements."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Yogara Fernandez Pangihutan
"Kebutuhan akan pengelolaan sampah di perkotaan tidak lepas dari semakin meningkatnya komposisi penduduk di kawasan perkotaan.Pengelolaan sampah merupakan salah satu layanan publik, terutama setelah diimplementasikannya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganaslisis implementasi kebijakan pengelolaan sampah di wilayah Kelurahan Papanggo, sebagai salah satu unit terkecil dari wilayah Provinsi DKI Jakarta dan bentuk partisipasi masyarakat menurut latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. Dengan menggunakan metode kualitatif, hasil penelitian diperoleh bahwa kegiatan pengelolaan sampah di Kelurahan Papanggo yang meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah belum menemui sasaran kebijakan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari masih belum berjalannya kegiatan pemilahan sampah belum terkelola dengan baik. Sementara Partisipasi masyarakat masih terbatas terlibat dalam pembayaran iuran untuk swadaya pengangkutan sampah dari pemukiman ke TPS.

Waste management is one of the public services, especially after the implementation of Law No. 18 of 2008 on waste management. The main goal of waste management is creating health and environmental quality better. The need for waste management in urban areas can not be separated from the increasing composition of the population in urban areas Policies in the trash is not only regulated at the national level, but also regulated by local governments, both provincial and district / city. Waste management included in the category of services, which the government carry out a part of waste management and the whole society are expected to participate in creating a good waste management. It is also applied in Jakarta as the capital of the Republic of Indonesia. This study aims to clarify the implementation of waste management policy in kelurahan Papanggo region, as one of the smallest area of Jakarta as a forms of form of community participation in different socio-economic backgrounds. Using a qualitative approach, the study illustrates that when the quality of public participation is felt not encouraging, it is most problem is inherent in the procedure that already established in the relevant policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Nafatilona
"Pada tahun 2007, pemerintah meluncurkan suatu program yang bernama PKH. Peserta PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki wanita hamil dan atau anak-anak yang berusia 0-15 tahun di dalamnya. PKH mengharuskan mereka untuk mengakses pendidikan dan layanan kesehatan sebagai balas jasa bantuan tunai. PKH bertujuan memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada RTSM, dan secara khusus untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak di bawah enam tahun dari RTSM serta meningkatkan partisipasi anak umur 7 sampai 15 tahun untuk kembali bersekolah. Ibu rumah tangga atau wanita dewasa yang memperoleh bantuan karena mereka yang mengurus anak pada rumah tangga bersangkutan, dan bukan kepala keluarga.
Penelitian dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam kepada guru,bidan, pendamping dan salah satu peserta PKH serta adanya kelompok fokus diskusi yang dilakukan dengan peserta PKH di Kelurahan Warakas dan didampingi oleh pendamping PKH.
Hasil analisis yang didapat adalah bahwa dalam pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas ada beberapa permasalahan yang ditemukan seperti dalam sosialisasi, pencairan dana, dan budaya masyarakat Kelurahan Warakas yang membuat beberapa RTSM tidak lagi menjadi peserta PKH.

In 2007, the government launched a program called PKH. Participants PKH is very poor households that have pregnant women and children aged 0-15 years in it. PKH requires them to access education and health services as money transfer services rendered. PKH aims to break the chains of poverty and improve the quality of human resources (HR) on RTSM, and specifically to improve the socioeconomic conditions RTSM, improving maternal health and nutritional status of pregnant / post partum women and children under six years of RTSM and increase the participation of children aged 7 up to 15 years to return to school. Homemaker or adult women who get help because they are raising children in the household concerned, and not the head of the family.
The study was conducted to analyze the implementation of PKH in Warakas Sub District, Tanjung Priok District, North Jakarta. The analysis method is qualitative analysis by collecting information through in-depth interviews to teachers, midwives, companion and one of the participants PKH and the existence of the focus group discussions held with participants in Sub District Warakas PKH and PKH accompanied by a companion.
The analysis result obtained is that in the implementation of PKH in The Village Warakas found there are some problems such as in the socialization process, disbursement of funds, and village culture that makes some RTSM Warakas no longer be a participant PKH.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28372
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>