Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85871 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Jati Kusumawardani
"Peningkatan kebutuhan terhadap energi dan kesadaran akan ancaman polusi lingkungan, medorong kebutuhan akan adanya solusi terhadap energi yang bersih dan berkelanjutan. Material semikonduktor TiO2 merupakan material yang diharapkan dapat memainkan peran penting untuk membantu menyelesaikan masalah krisis energi melalui pemanfaatan energi matahari berbasis perangkat fotovoltaik. Dye sensitized Solar Cells (DSSC) merupakan sel surya alternatif yang lebih murah dibandingkan dengan sel fotovoltaik berbasis silikon. Pada penelitian ini dilaporkan proses fabrikasi DSSC menggunakan TiO2 nanotube serbuk yang diperoleh dari anodisasi plat Ti dengan teknik Rapid Breakdown Anodization (RBA) dalam elektrolit HClO4 0,15 M. Beberapa variasi potensial yang diberikan, yaitu 10, 13, 14, 15 dan 20 V dengan tujuan untuk memperoleh area permukaan yang lebih luas dengan waktu sintesis yang cepat, sehingga menghasilkan DSSC dengan efisiensi yang lebih tinggi.
Berdasarkan waktu sintesis yang diamati, TiO2 nanotube dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif cepat adalah yang diperoleh dari hasil sintesis pada potensial 15 V dan 20 V, yaitu kurang dari 3 jam. Dari hasil karakterisasi TiO2 nanotube serbuk yang diperoleh tersebut diketahui TiO2 hasil sintesis dengan teknik RBA pada potensial 15 V pada suhu kalsinasi 500oC memiliki area permukaan yang lebih luas, yaitu 69,723 m2/g dibandingkan dengan potensial 20 V pada suhu kalsinasi 500oC, yaitu 63,824 m2/g. TiO2 nanotube-serbuk tersebut kemudian diaplikasikan sebagai perangkat DSSC untuk mengetahui pengaruhnya pada konversi energi surya ke energi listrik. Pada aplikasinya sebagai DSSC, elektroda pendukung yang digunakan dibuat dari deposisi larutan 5 mM H2PtCl6 sebagai partikel Pt pada substrat kaca fluorine-doped tin oxide (FTO) yang memiliki hambatan < 11 Ω/cm2. TiO2/FTO pada sistem DSSC dikarakterisasi gdengan menggunakan FESEM, diperoleh ketebalan film TiO2 sekitar 1,6-1,7 μm dan Spektrofotometer UV-Vis. Sedangkan pengujian nilai efisiensinya diukur dengan metoda Linier Sweep Voltametry menggunakan potensiostat.
Iluminasi pada bagian depan (Frontside Illumination) kemudian dibandingkan dengan iluminasi pada bagian belakang pada system DSSC (Backside Illumination). Nilai efisiensi tertinggi yang diperoleh adalah 2,63% dibawah sumber cahaya lampu halogen 150 watt pada kondisi Frontside Illumination. Nilai tersebut diperoleh dari DSSC berbasis TiO2 yang disintesis dengan potensial 15 V dengan menggunakan zat warna Alizarin Red S. Kondisi yang sama untuk untuk DSSC dengan TiO2 dari proses sintesis pada 20 V menghasilkan efisiensi hanya 0,006%.

An increasing energy demand and environmental pollution concern, lead to a pressing need for a clean and sustainable energy solutions. TiO2 semiconductor material is expected to play an important role in helping solve the energy crisis through effective utilization of solar energy based on photovoltaic devices. Dye-sensitized solar cells (DSSCs) are potentially lower cost alternative to inorganic silicon-based photovoltaic cells. In this study, we report on the fabrication of DSSCs, which was constructed by TiO2 nanotubes powder, produced by rapid breakdown anodization (RBA) of Ti foil. The RBA was conducted in 0.15 M HClO4 electrolyte with variations voltage, namely 10, 13 14, 15 and 20 V to obtain better surface area in order to increase efficiency of DSSC in a quickly synthesize.
Based on the observation during anodizing process, nanotube TiO2 powder can be obtained in rapid condition, less than 3 hours by anodization potential applied at 15 and 20 V. Characterization of morphology and surface area of these nanotube titania powder showed the best TiO2 nanotube was obtained by the RBA technique with applied potential 15 V, 69,723 m2/g, meanwhile for potential 20 V is 63,824 m2/g in the same calcination temperature. These Titania will be utilized as DSSC to compare its performance. The counter electrode was made by electrodeposition of Pt from an aqueous solution of 5 mM H2PtCl6 onto fluorine doped tin oxide (FTO) glass substrate. The TiO2/FTO were characterized by FESEM which is obtained thin film of TiO2 is around 1,6-1,7 μm and Spectrofotometer DRS UV-Vis, while efficiency was measured by Linier Sweep Voltametry method using potensiostat.
The frontside of illuminated DSSCs were compared with the backside one. The highest cell efficiency was 2,63% under 150 W using halogen as light source at frontside illumination which is obtained from TiO2 which is synthesized on 15 V and using Alizarin Red S as sensitizer. That efficiency is higher than TiO2 on 20 V in the same condition (0,006%).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Andini
"Fabrikasi Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC)menggunakan klorofil dan rhodamin B telah berhasil dilakukan.Bahan semikonduktor sebagai elektroda kerja dalam DSSC yang digunakan adalah TiO2nanotube yang ditumbuhkan pada plat titanium dengan teknik anodisasi, dilanjutkan dengan kalsinasi pada 500⁰C untuk membentuk fasa kristal TiO2. Karakterisasi terhadap Ti/TiO2-NT meliputi Field Emission Scanning Electron Microscope(FE-SEM), UV-VisDiffuse Reflectance Spectrometry (DRS), X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan Linear Sweep Voltametry (LSV). Gambar FE-SEM menunjukkan bahwa TiO2 bermorfologi tube dengan diameter 88.99nm. Pola XRD menunjukkan puncak TiO2 anatase pada sudut 2θ: 25, 37,48,54, dan 55 derajat. Karakterisasi UV-Vis menunjukkan nilai bandgap TiO2 sebesar 3.24 eV. Spektrum FTIR menunjukkan keberadaan vibrasi ikatan ~Ti-O-Ti~. Kurva LSV menunjukkan bahwa TiO2 aktif pada daerah UV. Plat Ti/TiO2 dilapisi oleh zat warna melalui teknik elektroforesis dengan variasi waktu 8,10,12, dan 14 menit. Spektrum UV-Vis DRS dari TiO2 yang terlapisi zat warna menghasilkan puncak khas dari masing-masing zat warna, menunjukkan bahwa zat warna telah menempel pada TiO2. Pengujian terhadap performa DSSC menunjukkan nilai efiensi sebesar 0.3565% untuk Ti/TiO2-NT/Klorofil; 0.4351% untuk Ti/TiO2-NT/Rhodamin B; dan 0.3963% untuk Ti/TiO2-NT/Klorofil-Rhodamin B.Indonesia

Fabrication of Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) employing chlorophyll and rhodamine B has been successfully carried out. TiO2 nanotubes which was grown on titanium plate by an anodizationtechniques, followed by calcination at 500⁰C to form a crystalline phase of TiO2, was used as working electrode in the DSSC. Characterization of the Ti/TiO2-NT included Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM), UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), and Linear Sweep Voltametry (LSV). FE-SEM images showed the tube morphologies of TiO2 with a diameter of 88,99 nm. XRD pattern showed the TiO2 anatase peak at 2θ : 25, 37, 48, 54, dan 55 degree. UV-Vis DRS characterization revealed that the bandgap of the prepared TiO2is 3.24 eV. FTIR spectrum showed the presence of ~Ti?O-Ti~ vibration. LSV curves obtained indicate that the TiO2is active in the UV region . The Ti/TiO2 plate then was being coated with the dye through electrophoresis technique with time variation of 8, 10, 12, and 14 minutes. UV-Vis DRS spectrum of the dyes coated TiO2 showed that all typical dyes realted peaks were observed, indicate that the dyes was attached to the Ti/TiO2-NT. Performance tests of the assembled DSSC showed the efficiencies of 0.3565%for the Ti/TiO2-NT/Chlorophyll; 0.4351% for the Ti/TiO2-NT/Rhodamine B; and 0.3963% for the Ti/TiO2-NT/Chlorophyll/Rhodamine B respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asef Purwanti
"Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) telah menarik perhatian sebagai salah satu sumber energi alternatif yang terbarukan. Di daerah tropis, dimana cahaya matahari hampir tersedia sepanjang tahun, DSSC dapat menjadi sumber energi yang sangat berguna. Penelitian tentang DSSC telah dilakukan secara intensif oleh kelompok peneliti terutama di negara-negara maju. Saat ini, kami bekerja pada pembuatan DSSC dengan mensintesis TiO2 nanotube melalui proses anodisasi pada plat titanium dengan larutan elektrolit garam amonium florida dalam gliserol. Kemudian TiO2 nanotube dikarakterisasi dengan termal insitu XRD, UV-Vis DRS dan SEM, yang mengindikasikan terjadinya fase kristal anatase pada perlakuan panas suhu 400˚C. Film anatase yang terbentuk menunjukkan morfologi nanotube yang sangat teratur, dengan ketebalan film sekitar 1,6 μm. Nanotube memiliki rata-rata ketebalan dinding, diameter pori dan diameter luar sekitar 19 nm, 67 nm dan 105 nm. Kemudian zat warna alizarin yang berfungsi sebagai sensitizer dilekatkan pada TiO2 nanotube (TiO2-NT/alizarin) dengan metode elektroforesis. Ti/TiO2-NT/alizarin tersebut selanjutnya dirakit menjadi sel DSSC menggunakan iodium sebagai elektrolit dan film Pt pada kaca ITO sebagai elektroda counter. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa rangkaian sel DSSC menghasilkan nilai efisiensi maksimum pada waktu anodisasi 4 jam dan waktu elektroforesis zat warna 12 menit.

Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) has attracted attention as one of future renewable alternative energy source. In tropical area, where the solar light is almost available all the year, DSSC can be very useful. Research on DSSC has been conducted intensively by research groups mostly in advance countries. We recently start work on DSSC issue by employing highly ordered TiO2 nanotube, prepared by anodization of titanium metal sheet in the present of aqueous ammonium fluoride in glycerol. The prepared TiO2 nanotube was characterized by mean insitu thermal treatment XRD, UV-Vis DRS and SEM, which indicate the occurrence of anatase crystal phase upon heat treatment at 4000C. The formed anatase film showed morphology of highly ordered nanotube array, with about 1.6 μm film thickness, having average of wall thickness and internal diameter of 19 nm and 67 nm, respectively. The typical dyes sensitizer (e.g. alizarin) then was attached to the TiO2 nanotube (TiO2-NT/alizarin) by electrophoresis method. The Ti/TiO2-NT/alizarin then was assembled in typical DSSC, employing iodine as an electrolyte and Pt film supported on an ITO glass, as the counter electrode and light window as well. The measurement result indicates that the series of DSSC cells produce the maximum efficiency at 4 hours anodization and 12 minutes electrophoresis dye."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlita Puspitasari
"Sel surya tersensitasi zat warna (dye-sensitized solar cell, DSSC) merupakan perangkat yang dapat mengkonversi cahaya matahari menjadi arus listrik dengan menggunakan elektroda kerja berupa semikonduktor TiO2 yang dilapisi oleh zat warna dan kaca ITO (Indium Tin Oxide) sebagai elektroda counter. Lapisan tipis TiO2 dipreparasi di atas plat Ti dengan cara anodisasi dalam larutan NH4F dalam gliserol pada bias potensial 25 volt selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 500°C selama 3 jam. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa TiO2 yang terbentuk mempunyai morfologi nanotube dengan diameter tabung yang teratur, yaitu 40-60 nm. Karakterisasi dengan XRD dan DRS UV-Vis menunjukkan bahwa kristal TiO2 yang terbentuk berupa fasa anatase. Zat warna yang digunakan sebagai photosensitizer adalah zat warna alami cyanidin yang diekstrak dari buah black mulberry (Morus nigra L) dengan pelarut metanol:HCl (99:1). Karakterisasi cyanidin dengan UV-Vis menunjukkan serapan kuat paada panjang gelombang 513 nm. Cyanidin diadsorpsikan ke dalam TiO2 nanotube menggunakan metode elektroforesis, dengan variasi bias potensial dan waktu. Plat Ti/TiO2- nanotube/cyanidin dirangkai menjadi DSSC dengan larutan elektrolit Iˉ/I3ˉ dan kaca ITO. Nilai efisiensi konversi cahaya menjadi arus listrik tertinggi adalah 0,2678 % dan 0,2672%, ditunjukkan oleh plat Ti/TiO2-nanotube/cyanidin yang masing-masing dielektroforesis pada tegangan 20 volt selama 12 menit dan 25 volt selama 8 menit.

Dye-sensitized solar cell (DSSC) is a device that can convert the sunlight to electrical current, by employing dyes coated TiO2 semiconductor as working electrode and ITO (Indium Tin Oxide) glass as counter electrode. TiO2 thin film was prepared by anodization of Ti plate in NH4F/glycerol at potential 25 volt for 4 hours and then heated at 500°C for 3 hours. Characterization by SEM showed the TiO2 has a nanotube morphology having internal diameter of 40-60 nm. Characterization by XRD and DRS UV-Vis indicated that the TiO2 is in anatase crystal phase. Cyanidin, a natural dye, that was used as photo sensitizer was extracted from black mulberry fruit (Morus nigra L) in methanol:HCl (99:1) solvent. The extracted cyanidin showed a strong absorption at wavelength of 513 nm, which is suitable to absorb visible light. The cyanidin is coated into TiO2 nanotube by using electrophoresis method, at various bias potential and time. The Ti/TiO2-nanotube/cyanidin plate was assembled into DSSC using Iˉ/I3ˉ electrolyte solution and ITO glass. The highest efficiency values were 0.2678 % and 0.2672%, for Ti/TiO2-nanotube/cyanidin which were prepared by electrophoresis at 20 volt for 12 minutes and 25 volt for 8 minutes, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Handoyo
"Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2. Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 - 0,91%.

A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is 11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at 500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis); predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of 9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of 0.03 to 0.91 %.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia
"Sel surya tersensitasi zat warna dye-sensitized solar cell, DSSC merupakan perangkat yang dapat mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik dengan menggunakan elektroda kerja berupa semikonduktor TiO2 yang dilapisizat warna dan kaca FTO Fluorine Tin Oxide sebagai elektroda counter. Lapisan tipis TiO2 dipreparasi pada plat Ti dengan cara anodisasi dalam larutan NH4F dalam gliserol pada bias potensial 25 volt selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 450oC selama 2 jam. Karakterisasi menggunakan DRS UV-Vis dan FTIR menunjukkan bahwa TiO2 yang terbentuk berupa fasa anatase. Zat warna yang digunakan sebagai photosensitizer adalah zat warna alami yang diekstrak dari daun suji, wortel dan alga hijau-biru Spirulina platensis sebagai klorofil, '-karoten dan fikosianin. Optimasi dilakukan dengan memodifikasi klorofil dengan penambahan '-karoten dan fikosianin cocktail dyes dengan perbandingan 1:1 dan 1:2. Zat warna diadsorpsikan ke dalam TiO2-nanotube dengan metode elektroforesis pada bias potensial 20 volt selama 12 menit. Plat Ti/TiO2-nanotube/dyes dirangkai menjadi DSSC dengan larutan I-/I3- dan kaca FTO. Nilai efisiensi konversi cahaya menjadi arus listrik tertinggi ditunjukkan oleh plat Ti/TiO2-nanotube/cocktail dyes klorofil-fikosianin 1:1 sebesar 1.04926.

Dye sensitized solar cell DSSC is a device that can convert the sunlight to electrical current by employing dyes coated semiconductor as working electrode and FTO Fluorine Tin Oxide glass as counter electrode. TiO2 thin film was prepared by anodization of Ti plate in NH4F glycerol at potential 25 volt for 4 hours and heated at 450oC for 2 hours. Characterization by DRS UV Vis and FTIR showed that the TiO2 is in anatase crystal phase. Dye that was used as photosensitizer were natural dyes extracted from suji leaf, carrot and green blue algae Spirulina platensis as chlorophyll, carotene and phycocyanin. Optimization was done by modified the chlorophyll added by carotene and phycocyanin cocktail dyes with ratio 1 1 and 1 2. Dyes was coated into TiO2 nanotube by using electrophoresis method at 20 volt for 12 minutes. Ti TiO2 nanotube dyes was assembled into DSSC using I I3 electrolyte solution and FTO glass. The highest efficiency value was showed by Ti TiO2 nanotube cocktail dyes chlorophyll phycocyanin 1 1 was 1.04926.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Maulana
"Pada penelitian ini, sintesis dan karakterisasi dari nanomaterial aerogel titania (TiO2) untuk tujuan aplikasi sel surya tersensitasi zat pewarna (DSSC) telah dilakukan. Aerogel TiO2 dengan luas permukaan yang tinggi telah berhasil dipreparasi melalui dua tahapan: proses sol–gel dengan rasio hidrolisis (Rw) 2.00, diikuti oleh proses ekstraksi super kritis kontinu menggunakan CO2. Untuk tujuan perbandingan, xerogel juga disintesis dengan metode pengeringan biasa pada temperatur ruang. Metode kalsinasi bertahap digunakan untuk merubah kedua sampel menjadi anatase polikristalin dengan memanaskannya pada 1500C dan 3000C, masing-masing selama 3 jam di bawah pengaruh gas N2 dan melanjutkan hingga temperatur kalsinasi di 4200C selama 2 jam, di bawah tiupan gas oksigen.
Karakterisasi dari aerogel dan xerogel didapatkan menggunakan DTA, BET, XRD, UV-vis DRS, dan FTIR. Kedua sampel diintegrasikan menjadi DSSC, yang pengukuran tegangan sirkuit terbukanya (Voc) dilakukan di bawah sinar putih menggunakan multimeter. Hasil penelitian menunjukkan aerogel yang dipreparasi memiliki luas permukaan yang lebih tinggi (1975 m2/g) dari xerogel (271 m2/g). Telah dibuktikan pula bahwa proses kalsinasi bertahap mampu meningkatkan ukuran kristalit dari aerogel hingga 9,21 nm dengan tetap mempertahankan luas permukaannya (71,90 m2/g) lebih tinggi dari xerogel (67,90 m2/g). Hasil pengukuran Voc menunjukkan tegangan terbuka yang lebih tinggi pada DSSC aerogel (21,40 mV) daripada DSSC xerogel (1,10 mV).

In this work, synthesis and characterization of nanomaterial titania (TiO2) aerogels for the purpose of dye-sensitized solar cells (DSSC) application have been performed. TiO2 aerogels with high surface area were succesfully prepared by two steps: sol–gel process with hydrolysis ratio (Rw) of 2.00, followed with continuous supercritical extraction with CO2. For comparison purposes, xerogels were also synthesized by conventional drying at room temperature. Multi-step calcination method was used to transform both samples to polycrystalline anatase by heating at 1500C and 3000C for 3 hours each under the influence of N2 gas and continuing to calcination temperature at 4200C for 2 hours, under oxygen flow (muffle).
The characteristics of aerogels and xerogels were obtained by DTA, BET, XRD, UV-vis DRS, and FTIR. Both samples were integrated into DSSC, which open voltage measurement (Voc) were performed under white light using multimeter. The results suggest aerogels prepared had higher surface area (1975 m2/g) than xerogels’ (271 m2/g). It was also proven multi-step calcination could increase crystallite size of aerogels to 9,21 nm by maintaining its surface area (71,90 m2/g), which is higher than that of xerogels (67,90 m2/g). The Voc measurement reveals a higher voltage on aerogel’s DSSC (21,40 mV) than that of xerogel (1,10 mV).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Amonia merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan. Produksi amonia yang sering digunakan adalah proses Haber-Bosch menggunakan hidrogen dan nitrogen pada kondisi tekanan dan suhu ekstrim. Salah satu cara lain yang berpotensi dan sedang dikembangkan adalah fiksasi nitrogen secara fotokatalisis pada kondisi ambien. Dalam penelitian ini dilakukan proses fotokatalisis reduksi nitrogen menggunakan sumber elektron yang dihasilkan oleh zona Quantum Dot Sensitized Solar Cell QDSSC berbasis semikonduktor TiO2 nanotube. TiO2 nanotube disensitasi oleh quantum dot CdS dan disinari oleh cahaya tampak menghasilkan elektron yang ditransfer ke zona katalisis untuk reduksi nitrogen menjadi amonia. Variasi waktu reaksi dan pH dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap jumlah amonia yang dihasilkan. Karakterisasi dilakukan terhadap morfologi TiO2 serta keberadaan spesi Ti3 pada permukaan TiO2 di zona katalisis yang akan bertindak sebagai sisi aktif reduksi nitrogen. Efisiensi dari QDCdS-SSC yang diperoleh sebesar 1,63. Aplikasi QDCdS-SSC yang dimodifikasi dengan zona katalisis Ti3 /TiO2 nanotube dapat menghasilkan amonia dengan efisiensi konversi energi cahaya menjadi energi kimia oleh QDCdS-SSC sebesar 0,0211.

Ammonia is a chemical compound that mostly used in our life. Generally, ammonia is produced by Haber Bosch process using hydrogen and nitrogen at extreme pressure and temperature. The other alternative potential method is a photocatalysis process. In this research, reduction of nitrogen by photocatalysis using nanotube TiO2 based Modified CdS Quantum Dot Sensitized Solar Cell with catalytic zone was investigated. TiO2 was sensitized by CdS and irradiated by visible light to generate electrons for nitrogen reduction at catalytic zone. Variation of reaction time and pH were performed to determine the effect of ammonia production. Characterization was performed to determine morphology of TiO2 and presence of Ti3 species on the surface as an active site of nitrogen reduction. The obtained efficiency of QDCdS SSC is 1.63. Modified QDCdS SSC with Ti3 TiO2 nanotube attain to produce ammonia with solar chemical conversion efficiency at 0,0211."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Rohmaeni
"Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat. Energi berbahan bakar
fosil masih menjadi sumber utama energi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun, karena sifatnya yang tidak dapat diperbaharui, energi fosil tersebut lama
kelamaan akan habis. Oleh karena itu diperlukan energi alternatif yang dapat
diperbaharui dan juga ramah lingkungan. Energi alternatif tersebut salah satunya
adalah energi surya. Energi surya dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan
menggunakan perangkat Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC). Pada penelitian ini
akan dibuat perangkat DSSC dengan menggunakan ekstrak antosianin dari kol
merah sebagai dye sensitizer, TiO2 nanorod sebagai semikonduktor, larutan
elektrolit (I-/I3-), serta platina sebagai elektroda pembanding. TiO2 nanorod yang
digunakan untuk menyusun rangkaian DSSC disiapkan dengan cara hidrotermal
dan dengan tiga variasi suhu kalsinasi diantaranya tanpa perlakuan kalsinasi,
dikalsinasi pada suhu 450oC, dan dikalsinasi pada suhu 900oC. Waktu perendaman
deposisi pasta TiO2 dalam dyes dilakukan selama 36 jam. Seluruh rangkaian DSSC
yang disusun ditentukan efesiensinya secara fotoelektrokimia, dengan
menggunakan evaluasi berdasar I – V dan didapatkan nilai efesiensi DSSC TiO2
nanorod tanpa kalsinasi, dikalsinasi pada suhu 450oC, dan dikalsinasi pada suhu
900oC berturut-turut sebesar 1,125%, 0,399%, dan 0,306%. Nilai efesiensi tertinggi
didapatkan pada rangkaian DSSC TiO2 nanorod tanpa kalsinasi yaitu sebesar
1,125%

Human need for energy is increasing over time. Fossil fuel energy is still the main
source of energy. However, due to its non-renewable nature, this fossil energy will
run out. Therefore we need alternative energy that can be renewed as well as
environmentally friendly. One of the alternative energy is solar energy. Solar
energy can be converted into electrical energy using a Dye-Sensitized Solar Cell
(DSSC) device. In this research, a DSSC device will be constructed using
anthocyanin extract from red cabbage as a dye sensitizer, TiO2 nanorod as a
semiconductor, I- / I3- redox couple as electrolyte solution, and Pt as a counter
electrode. TiO2 nanorod used to assemble the DSSC device was prepared by
hydrothermal method, followed by heat treatment into three variations of the
calcination temperature, these were without calcination treatment, calcined at a
temperature of 450oC, and calcined at a temperature of 900oC. The immersion time
of TiO2 paste deposition in dyes solution for the deposition was carried out for 36
hours. The three constructed DSSCs series were tested for their efficiency using
photoelectrochemical system, by evaluating their resulted the I-V curves and the
efficiency values of the DSSC TiO2 nanorod without calcination, calcined at a
temperature of 450oC, and calcined at 900oC were 1.125%, 0.399%, and 0.306%
respectively. The highest efficiency value was obtained in the DSSC TiO2 nanorod
without calcination with efficiency of 1.125%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>