Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lea Meirina Trisnawati
"Kasus HIV dan AIDS di Indonesia terus meningkat. Sementara untuk penularan dari ibu ke bayi atau anak, jika tidak dilakukan intervensi program PPIA, kemungkinan penularannya akan lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran penentu baik bidang kesehatan dan non kesehatan dalam pelaksanaan program PPIA. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi di Kabupaten Jayawijaya. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yaitu melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi sedangkan data sekunder berasal dari survei fasilitas kesehatan yang dilakukan di Papua. Jumlah informan adalah 11 orang.
Hasil penelitian ini menggambarkan pelaksanaan program PPIA dilihat dari peran sistem kesehatan masih kurang memadai. Mengingat luasnya wilayah dan kesulitan akses ke pelayanan kesehatan, Pemerintah Daerah perlu segera melakukan perluasan layanan PPIA yang komprehensif, pemberian Obat ARV pada ibu hamil dan kebutuhan reagen, serta dukungan psikososial pada ODHA.

HIV and AIDS cases are increasing progressively. Especially on HIV transmission from mother to child, the possibility is greater than others if we do not apply PMTCT intervention. The objective of this research is to determine role of health system to the implementation of PMTCT. This is qualitative research located in Jayawijaya district. Primary data is collected through in depth interview, observation, and documentation, while secondary data is collected based on health facilities survey in Papua. The informant of this research is 11 people.
This research is resulting insufficient PMTCT coverage due to the weak of health system. Access to health facilities is still challenging, so local government is required to provide and expand comprehensive PMTCT services, ensuring provision of HIV related commodities to people living with HIV."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Ajeng Novita
"Pemerintah Republik Indonesia telah berkomitmen untuk memberantas HIV yang saat ini menjadi beban kesehatan di Indonesia bahkan di dunia. Salah satu bentuk nyata dari
komitmen tersebut ialah dengan dirancangnya Permenkes nomor 52 tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu
ke Anak. Program yang telah berjalan ialah Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). Pada tahun 2018-2019 merupakan tahap akses terbuka dengan target capaian kegiatan 60% ibu hamil diperiksa HIV. Kota Bandar Lampung hanya memiliki satu layanan PPIA di RSUD Abdul Moeloek, dimana RSUD tersebut merupakan RS rujukan Provinsi Lampung, maka dari itu perlu untuk dilakukan evaluasi terkait layanan PPIA di Kota Bandar Lampung untuk melihat capaian layanan PPIA di Kota Bandar Lampung. Evaluasi yang peneliti lakukan menggunakan desain penelitian kualitatif
dengan pendekatan sistem. Pengambilan data dilakukan di dinkes dan faskes yang menyelenggarakan layanan PPIA di Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinkes Kota Bandar Lampung telah melaksanakan kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi terkait layanan PPIA, tetapi dalam pelaksanaannya belum maksimal dan terdapat perbedaan
capaian indikator yang tercatat manual di dinas kesehatan Kota Bandar Lampung dan di web SIHA.

The Government of the Republic of Indonesia has committed to eliminating HIV, which is currently a health problem in Indonesia, even in the world. One concrete form of this commitment is the drafting of the Regulation of the Minister of Health Number 52 Year 2017 concerning the Elimination of Mother-to-Child Transmission of Human
Immunodeficiency Virus, Syphilis, and Hepatitis B. The program that has been running is the Prevention of Mother-to-Child Transmission of HIV (PPIA) program. The 2018-
2019 period became an open access stage in which 60% of pregnant women being tested for HIV became the targeted achievement. Bandar Lampung has only one PPIA service in the Abdul Moeloek Hospital, which is the Lampung Province referral hospital. Therefore, it is necessary to conduct an evaluation regarding PPIA services in Bandar Lampung to see the PPIA service achievements in the city. This evaluation was a qualitative research design with a system approach. Data collection was carried out at the DHO and health facilities that held PPIA services in Bandar Lampung. The results showed that Public Health Office of Bandar Lampung had carried out activities ranging from planning, organizing, implementing, monitoring and evaluating related PPIA services, but it was not optimal in terms of execution and there were differences in the
manually-recorded achievement indicators between Public Health Office of Bandar Lampung and SIHA website.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasyunnil Kamal
Depok: UI Publishing, 2019
362.1 KAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Bestari
"Resiko penularan HIV dari Ibu ke bayi dinegara berkembang meningkat cepatdisebabkan oleh minimnya akses intervensi. Di Indonesia sendiri kasus HIV semakinmeningkat ditiap tahunnya dan kasus HIV banyak terjadi di usia produktif dimana padausia ini banyak terdapat ibu hamil yang sangat rentan untuk dapat menularkan HIVkepada bayinya. Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang sangat dekatdengan negara tetangga Singapura dan Malaysia , sehingga merupakan daerah yangsangat rentan untuk terjadinya penularan HIV/AIDS. Oleh sebab itu, perlu dilakukanupaya untuk pencegahan penyebaran penularan HIV/AIDS lebih luas terutama pada ibuhamil melalui program Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak PPIA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu hamil dalam pencegahanpenularan HIV dari Ibu ke Anak PPIA di Kota Tanjungpinang. Desain penelitianadalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel merupakan ibu hamilyang datang ke puskesmas berjumlah 130 responden. Variable yang diteliti yaitu umur,tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukunganpetugas kesehatan, dukungan suami dan keterpaparan informasi. Variabel tersebutdiukur dengan menggunakan kuisioner yang diolah hingga multivariat denganmenggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil analisis univariat didapatkan bahwa ratarataibu yang berkunjung ke puskesmas mempunyai perilaku buruk sebesar 56,2.
Hasil uji chi-square didapatkan hasil bahwa yang berhubungan dengan perilaku ibuhamil dalam pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak PPIA yaitu sikap ibu,keterpaparan informasi kesehatan dan dukungan petugas kesehatan. Variabel yangpaling dominan mempengaruhi perilaku ibu adalah dukungan dari tenaga kesehatandengan nilai OR= 6,420 yang artinya Ibu yang mendapat dukungan dari petugaskesehatan akan berperilaku baik 6,240 kali lebih besar dibandingkan Ibu hamil yangtidak mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan, setelah dikontrol oleh variablependidikan, sikap dan keterpaparan informasi. Direkomendasikan kepada DinasKesehatan dan Puskesmas agar dapat meningkatkan upaya promosi kesehatan tentangHIV/AIDS dan meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi KIE serta konselingtentang HIV/AIDS kepada ibu hamil agar ibu hamil mau melakukan pemeriksaan HIVselama kehamilan.

The risk of HIV transmission from mother to baby in developing countries is increasingrapidly due to lack of access to intervention. In Indonesia, HIV cases are increasingevery year and HIV cases occur in productive age which many pregnant women rsquo s veryvulnerable to be able transmitting HIV to their babies. Riau Islands province is aprovince that very close to neighboring countries Singapore and Malaysia , so it is avery vulnerable area for the occurrence of HIV AIDS transmission. Therefore, effortsshould be made to prevent HIV AIDS spread more widely, especially for pregnantwomen through the program Prevention of HIV AIDS from the mother to child PPIA.
This study aims to determine the behaviour of pregnant women in prevention ofHIV transmission from mother to child PPIA in Tanjungpinang City. This studydesign is cross sectional with quantitative approach. Samples are pregnant women whocame to the health centers amounted to 130 respondents. The variables studied wereage, education level, marital status, occupation, knowledge, attitude, health officersupport, husband support and information exposure. The variables were measured usinga multivariate treated questionnaire using multiple logistic regression tests. The result ofunivariate analysis showed 56,2 average of mothers who visited Primary HealthCentre had bad behaviour.
The result of chi square test showed that related to pregnantwoman rsquo s behaviour in prevention of HIV AIDS from the mother to child PPIA ismother attitude, health information exposure and health officer support. The mostdominant variable that influence mother behaviour is support from health manpowerwith OR 6,420 which means that mother who get support from health officer willbehave better 6,240 times bigger than mother who do not get support from healthworker, after controlled by education variable, attitude and information exposure. It isrecommended for Health Department and Primary Health Centre to improve healthpromotion efforts on HIV AIDS and improve communication, information, andeducation IEC and HIV AIDS counseling to pregnant women so then that pregnantwomen are willing to perform HIV test during pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumartini
"Tesis ini membahas pengembangan software pengolahan dan analisa data Tujuan pengembangan ini tcrbentuknya prototype yang berguna menghasilkan indikator, laporan kegiatan dan kewasapadaan dini KLB gizi buruk balita. Prototype ini dapat menghasilkan banyak informasi penting sebagai Decision Support Sistem (DSS). Pengembangan system dilakukan dengan metode. System Development Lyla Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahapan analisa system, perancangan system dan ujicoba prototype. Software yang digunakan untuk aplikasi prototype adalah Microsoft access dan arc.view 3.3. Pengembangan dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini adalah pengembangan system yang menghasilkan informasi untuk pelakmnaan monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi masyaraknt berupa keluaran indikator SKDNclan kasus infcksi balita sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.

The study focused on developing processed and analysed nutrient data soiiware. T he objective is to develop prototype which produce indicator, activities report, and early waming of underlive malnutrition outbreak. This Prototype can produce a lot of important as Decision Support System (DSS). Developing System conducted with System Development Life Cycle (SDLC) method which consist of analysed system, design system and testing prototype. Microsoft access and arc.vicw 3.3 is used for the application. Developing program was conducted in Cirebon Health District office. The program provides infomiation for monitoring and evaluation of health nutrition which produce indicators of SKDN and infection cases among undertive children. Beside the information is useful for decision makers as an input."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Anitya Helsa
"Kesehatan merupakan salah satu aspek yang mengalami banyak perkembangan dan perubahan terutama pada masa reformasi saat ini. Reformasi turut mendorong adanya otonomi daerah yang merupakan awal yang sangat baik bagi daerah dalam menata kembali Sistem Kesehatan dan Manajemen kesehatan. Otonomi daerah atau desentralisasi adalah sebagai salah satu strategi pembangunan kesehatan berarti membuka peluang kepada daerah untuk meningkatkan perencanaan pembangunan yang lebih spesifik dan juga berarti lebih mendekatkan pengambilan keputusan dan kebijakan ke permasalahan yang ada di daerah sehingga pemecahan masalahnya menjadi efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah tersebut.
Pengambilan keputusan dan perencanaan membutuhkan dukungan informasi yang baik. Oleh sebab itu sistem informasi menjadi hal yang sangat penting saat ini mengingat begitu cepatnya perkembangan di segala bidang saat ini. Hal tersebut juga terjadi pada dunia kesehatan. Program Sistem Informasi Kesehatan Integrasi memberikan arahan secara bertahap untuk melakukan pengelolaan informasi secara terpadu dan menyeluruh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi secara optimal. Tujuan penyelenggaraan SIK puskesmas adalah tersedianya Informasi Kesehatan yang akurat, cepat, dan menyeluruh di Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitaatif dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan Wawancara Mendalam dan Focus Group Discussion . sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku dan dokumen-dokumen yang terdapat di Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan SIK Integrasi di Puskesmaspuskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur pada tahun 2007.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa program SIK Integrasi telah dilaksanakan oleh Puskesmas-puskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur namun belum berjalan dengan optimal. Terdapat banyak hambatan / kendala dalam pelaksanaannya. Kendala / ahmbatan tersebut antara lain berasal dari petugas SIK Integrasi, peralatan, anggaran SIK, dan proses posting data SIK Integrasi itu sendiri.
Saran yang diberikan sehubungan dengan hasil penelitian adalah melakukan pelatihan kepada petugas SIK secara terus-menerus, membangun kerja sama yang lebih baik antara Dinkes DKI Jakarta dengan pihak KPTI, dan Dinkes diharapkan dapat menembah jumlah petugas yang bertanggung jawab menangani masalah yang berhubungan dengan kegiatan SIK Integrasi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdja Purnama
"Tesis ini mengevaluasi huhungan antara Tingkat Pemenuhan (Compliance Level) Manajemen Kesekamalan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontraktor dcngan Iaju angka kecelakaan konlraktor (conrracror acciden! rare) di daerah kcrja opcrasi lepas panlai China National Offshore Oil Corp. (CNOOC), Laut Jawa Indonesia Bcrdzmarkan data-data yang didapat dari Pertamina dan juga Forum-Forum Komunikasi pemsahaan minyak dan gas nasional alaupun intemasionai_ ditemukan bahwa terdapat perbcdaan yang mencolok amara angka kecelakaan kontralaor dcngan angka kecelakaan karyawan permanen perusahaan. Tenlunya dengan tingginya angka kecelakaan kontraktor akan mempengaruhi angka kecelakaan perusahaan secara keseluruhan dan ini berarti pula akan mempengaruhi citra dan reputasi dari pemsahaan dimata para investor dunia.
Dengan alasan tersebut di _atm manajemen perusahaan CNOOC menghanrskan untuk mcngimplementasikan SMK3 Kontraklor pada bulan Juli tahun 2000. Pada awal proses implementasi hanya tahapan PemiIihanfScleksi (Pre-Qualification) saja yang dilakukan, sehingga pada tahun-tahun lersebul angka kecelakaan masih terasa linggi. Pada awal tahun 2001. lahapan Aktifitas Kerja Awal (Pre Job Activity) mulai dilaksanakan pada sebagian konlraktor-kontraklor dan untuk selanjutnya mulai akhir tahun 200| dan awal lahun 2002 tahapan Pekerjaan Berlangsung (Work In Progress) mulai diimplemcnlasikan.
Data-data yang dipakai didalam penymsunan thesis ini adalah data-data dari catatatan angka kecelakaan perusahaan dan pelapomn audit SMK3 Kontraktor dari tahun 2000 sampai dengan Kwanal-3 lahun 2002. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa tingkat pemenuhan pelaksanaan tahapan-tahapan SMK3 Kontraktor yang dilakukan secara konsisten akan memperbaiki laju angka kecelakaan kontraktor yang bekerja di CNOOC

The Thesis evaluates the correlation between the Compliance Levcl of a Contractor Occupational Health & Safety and Contractor?s accident rate at Offshore Operation ot`China National Ohshore Oil Corp South East Sumatera Ltd. (CNOOC SES Ltd.). Based on the contractor accident record from PERTAMINA and National or lntemational Oil and Gas Communication Forum shows that there is a signiticant gap between employer and contractor in temt of accident record.. The poor of contractors accident record will inlluence the total company record and even its reputation among the investors in the word.
It is for the above reason that the CNOOC management obligated to implement the Contractor HSE Management S}stem started in .luly 2000. In early implementation, it was only Pre Qualification Step be implemented, so the accident that was recorded in that year was extremely high. ln the year of 2001, Pre Job Activity Step was then performed to some contractors and at the end of 2001 and in the early 2002, Work In Progress Step started be implemented.
All data were collected from the company?s accident record and the compliance audit of Contractor HSE Management System from the year 2000 to 2002. The results indicate that the increase of compliance level of Contractor HSE Management System steps which is done consistently will significantly improve contraclor?s accident rate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T5500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmini
"Tarif detemnination at Public Health Center, Lahat Regency, has not been based on the analysis result of unit cost, local paying ability and willingness so iiir. The eifective tariifhas been Rp. 300,- since the commence of regional regulation No. 25, 1987. The analysis of local paying ability and willingness toward the tariif of health services has the objective to get public health center tariH` based on the description of local paying ability and willingness at public health center of Merapi ll, Met-api distric, Lahat Regency, in the year 2001. This research applies descriptive analysis with cross sectional design. Data collecting was conducted by holding interviews based on questionnaires, which refer to National-Social Economic Survey of the year 1999 towards families at public Health Center of Mcrapi II. The result of this research is described through analysis of local percentage that is marginalized (or neglected) from health service of certain tariff From the research, it is found that there are two kinds of tariff which are based on examiner (medical examiner), those are, first, tariff of Rp. 1000 for checking up by nurse and 1 - 3 kinds of medicine, and second, tari{I` of Rp. 2000 checking up by doctor with 1 - 3 kinds of medicine. Locals who are marginalized or neglected can be supported by giving (or extending) health cards."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T6133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanty Widyastuti
"Dalam rangka menjamin aksesibilitas data kepegawaian di seluruh Puskesmas Kecamatan Wilayah Jakarta Selatan dan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan-kegiatan manajemen kepegawaian, Suku Dinas Kesehatan Masyarakat semenjak tahun 2005 menerapkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) di seluruh Puskesmas Kecamatan wilayah Jakarta Selatan. Pelaksanaan Simpeg di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal dimana pengerjaan laporan DUK dan dislokasi pegawai masih dilakukan secara manual, hal ini mengindikasikan bahwa proses kegiatan Simpeg yang terganggu karena belum bisa memberikan informasi kepegawaian yang diinginkan. Sehubungan dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sistem informasi manajemen kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu adanya input, proses, dan output. Dengan pendekatan sistem ini dibuat kerangka konsep dimana komponen input terdiri dari tenaga SDM yang meliputi pengalaman, pendidikan, pelatihan, dan kesehatan, komitmen, dana, sarana, SOP/penunjang, serta data. Komponen proses terdiri dari pengumpulan data, entry data, dan update data, sedangkan komponen output dalam sistem ini adalah informasi kepegawaian yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam (in ? depth interview) dan data yang dikumpulkan dan dianalisa adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan dan data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen yang berkaitan dengan Pelaksanaan Simpeg.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal, hal ini disebabkan karena pengumpulan data kepegawaian sebagai data dasar sering terlambat dan tidak lengkap sehingga mempengaruhi proses entry data, laptop yang hanya terdiri dari satu buah dan selalu bergantian, serta keterbatasan petugas operator Simpeg yang akhirnya tidak bisa melanjutkan kembali tugasnya. Selain itu kurangnya komitmen baik dari pihak Kepala Puskesmas dan Sudin Kesmas Jaksel dimana monitoring dan evaluasi tidak dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan berdampak pula kepada pelaksanaan Simpeg yang akhirnya terhenti dan belum dapat dilanjutkan hingga saat ini.
Agar pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dapat terus dilanjutkan maka penulis menyarankan untuk dilakukan pelatihan ulang kembali untuk pihak yang saat ini bertanggung jawab di Subbagian Kepegawaian dan secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi baik dari pihak Sudin Kesmas Jaksel, Kepala Puskesmas, dan Kepala Bagian Tata Usaha yang bertindak sebagai atasan langsung petugas operator Simpeg dengan meminta laporan rutin dari pelaksanaan program Simpeg. Dalam pelaksanaan program Simpeg diperlukan komitmen mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan/pegawai, tanpa adanya komitmen mustahil suatu program dapat dukungan untuk dilaksanakan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Purseno
"Sistem kesehatan di seluruh wilayah Indonesia mengalami berbagai tantangan yang sangat berat. Krisis moneter tahun 1997 mengakibatkan pemotongan besar-besaran anggaran sektor kesehatan yang berakibat pada kekurangan obat-obatan dan berbagai sarana dan prasaran kesehatan lainnya. Proses desentralisasi di tahun 1999 menjadikan sistem informasi kesehatan terfragmentasi dan menurunnya koordinasi di berbagai sektor. Pemerintah daerah tingkat Kabupaten/Kota kurang faham pada peran mereka, dan lebih jauh lagi kurangnya insentif dan rendahnya kemampuan teknis semakin memperburuk keadaan. Departemen Kesehatan berharap pemerintah daerah secara sukarela menyampaikan laporan secara teratur. Yang terjadi justru timbulnya banyak kesalahan data dan pengiriman data tertunda. eHealth dengan mendayagunakan ICT secara optimal akan menjadikan layanan kesehatan lebih efektif dan efisien. eHealth juga merupakan saran yang memungkinkan penyediajasa kesehatan menerapkan standar layanan terbaik untuk mningkatkan kualitas dan keamanan layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa peran eHealth sebagai kerangka strategis untuk memperkuat sistem informasi kesehatan. Tesis ini juga memberikan gambaran tentang hal-hal penting yang perlu ditingkatkan dalam organisasi dan infrastruktur sistem kesehatan.

The health system across the country of Indonesia is experiencing some of the most difficult challenges. The 1997 financial crisis brought funding cuts that confirmed the susceptibility of the government?s network to drug shortages and other breakdowns. Decentralization in the 1999 has fragmented the health information system and undermined coordination among various sectors. Subnational governments authorities are unaware of their roles, and, more critically, lack of incentives and technical capacity to carry out those roles. The Ministry of Health relies on local governments to report information voluntarily. This has resulted in an erratic or delayed submission and poorquality data. eHealth represents a major step in transforming the health system into a robust and streamlined continuum of care, through the wide implementation of ICTs. It is also a powerful tool to allow providers to apply the highest standards and best practices to improve the quality and safety of health services. The goal of this study is to analyze the role of eHealth as a strategic framework to strengthen the current Indonesia?s healt information system. This thesis also introduces a significant and much needed improvement to the organization and infrastructure of the health system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>