Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eny Meiliya
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang peran pengelola tempat kerja dalam mendukung pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kabupaten Bekasi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assesment Procedures. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 65 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa peran pengelola tempat kerja dapat mendukung keberhasilan menyusui eksklusif pada ibu bekerja. Pemberian kelonggaran waktu serta pemberian sarana ruang khsusus laktasi cukup mendukung para ibu bekerja dalam upayanya menyediakan stok ASI untuk bayinya di rumah. Hampir semua informan mengetahui dengan baik tentang ASI eksklusif serta arah kebijakan pemerintah terkait pemberian ASI eksklusif di tempat kerja, hanya masih ada kendala yang membuat pengelola tempat kerja belum mengimplementasikan kebijakan tersebut secara keseluruhan, diantaranya terbentur masalah prioritas pengaturan ruangan yang dikhususkan untuk laktasi. Institusi dalam penelitan ini sudah memanfaatkan kerja sama lintas sektor dengan puskesmas setempat dalam hal pemberian informasi terkait ASI dan dengan CSR terkait penyediaan sarana ruang laktasi.

The aim of this study was to obtain in-depth information about the role of workplace gatekeeper to support exclusive breastfeeding in working mothers in the District Bekasi, 2014. Research using qualitative methods with Rapid Assessment Procedures. The number of informants in this study is 65 people. The results showed that the role of workplace gatekeeper can support the success of exclusive breastfeeding on the mother worked. Provision of spare time and means giving enough space to lactation support working mothers in their efforts to provide breast milk for her baby stock at home. Almost all informants know all too well about exclusive breastfeeding and the direction of government policies related to exclusive breastfeeding in the workplace, there are still obstacles that only makes managing workplace policies have not been implemented in its entirety, including setting priorities hit the space devoted to lactation. Most nonhealth institutions already utilize cross-sector cooperation with the local health center in terms of providing information related to breastfeeding and the provision of related CSR for lactation room."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Normala Sari
"Kematian bayi akibat infeksi dapat dicegah salah satunya dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Sampai saat ini belum banyak ibu bayi yang melakukan praktik ini termasuk di Kota Depok. Salah satu penyebab rendahnya praktik itu disebabkan kurangnya dukungan sosial kepada ibu bayi. Tujuan penelitian ini untuk menilai dukungan sosial praktik ibu bayi dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas.
Desain penelitian dilakukan dengan studi kasus dengan wawancara mendalam kepada 37 informan (ibu bayi usia 6-12 bulan, suami, orang tua, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan). Data dikumpulkan pada bulan Maret hingga Juli 2014 dan dilakukan analisis dengan matriks data kualitatif, serta analisis isi.
Hasil menunjukkan bahwa ibu bayi yang memberikan ASI eksklusif cenderung lebih banyak menerima dukungan sosial dari sumber informal (suami,orang tua, dan teman) maupun formal (tenaga kesehatan dan kader kesehatan) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. Kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas disarankan lebih meningkatkan program promosi ASI eksklusif dengan melibatkan suami, orangtua dan teman ibu yang mempraktikkan ASI eksklusif.

Infant mortality due to infection can be prevented by exclusive breastfeeding practice. Unfortunately, in Depok City not many mothers of infants do this practice. One of the reasons why mothers of infants do not do this practice is due to insufficient social support from others. The objective of this study was to assess the social support for mothers of infants in practicing exclusive breastfeeding in the above Puskesmas area.
A qualitative method using a case study design was employed. An in-depth interview was conducted to 37 informants (mothers of 6-12 months infants, husbands, parents, health cadres, and health workers) and data was collected from July- August 2014. Data analysis was performed using qualitative data matrix and content analysis.
The results of the study showed that mothers who did exclusive breastfeeding were likely receiving more social support from informal (husbands, parents, and friends) and formal sources (health workers and cadres) than those mothers who did not practice exclusive breastfeeding. It is recommended to both Depok City Health Office and Puskesmas Pancoran Mas to strengthen their exclusive breastfeeding promotion programs by involving husbands, parents, friends of mothers of infants.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Athirah Salsabila
"Saat ini pencarian nafkah bukanlah merupakan suatu kegiatan yang hanya dilakukan oleh laki-laki saja melainkan dapat dilakukan pula oleh perempuan tidak terkecuali ibu yang sedang menyusui. Hal ini berakibat pada pemberian ASI eksklusif pada bayi. Tingginya angka pekerja perempuan di Indonesia berbanding terbalik dengan tingkat pemberian ASI eksklusif. Beberapa faktor keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja diantaranya adalah efikasi diri dan dukungan sosial tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan dukungan sosial tempat kerja dengan tingkat keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada perempuan bekerja di DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada 204 perempuan bekerja di DKI Jakarta yang memiliki bayi di usia 6 - 24 bulan. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner karakteristik responden, kuesioner Breastfeeding Self-Efficacy dengan hasil cronbach’s alpha sebesar 0,924, dan Kuesioner Workplace Breastfeeding Support hasil cronbach’s alpha sebesar 0,872. Temuan pada penelitian ini menggambarkan 53.8% perempuan bekerja memberikan ASI eksklusif, 60.7% perempuan bekerja memiliki efikasi diri tinggi, dan 58.0% perempuan bekerja memiliki dukungan sosial tempat kerja. Hasil analisis memperoleh nilai p=0.004, sehingga membuktikan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dengan pemberian ASI dan nilai p=0.914, sehingga membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial tempat kerja dengan pemberian ASI pada perempuan bekerja di DKI Jakarta. Temuan penelitian mengidentifikasi bahwa tingkat pemberian ASI eksklusif di DKI Jakarta pada perempuan bekerja masih melebihi target yang dibuat oleh Kemenkes. Penelitian ini merekomendasikan pelayanan kesehatan untuk memberikan edukasi dan pelatihan mengenai manfaat dan pemberian ASI yang benar pada perempuan bekerja. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai peningkatan efikasi diri dan manfaat ASI eksklusif pada mata kuliah keperawatan maternitas. Penelitian juga merekomendasikan peneliti selanjutnya untuk mengembangkan metode, variabel, dan lokasi penelitian guna menjadi pembanding dan penyempurna penelitian yang telah dilakukan.

Currently the search for a living is not only an activity that is carried out by men but can also can be carried out by women, including mothers who are breastfeeding. This has an impact on exclusive breastfeeding. The high number of female workers in Indonesia is inversely proportional to the rate of exclusive breastfeeding. Several factors for the success of exclusive breastfeeding among working women are self-efficacy and workplace social support. This research aims to determine the relationship between self-efficacy and workplace social support with the success rate of exclusive breastfeeding to working women in DKI Jakarta. The research method used is a quantitative research approach cross sectional in 204 working women in DKI Jakarta who have babies aged 6 - 24 months. The instruments used are respondent characteristic questionnaire, Breastfeeding Self-Efficacy questionnaire, and Workplace Breastfeeding Support questionnaire. The findings in this study illustrate 53.8% of working women provide exclusive breastfeeding, 60.7% of working women have high self-efficacy, and 58.0% of working women have workplace social support. The results of the analysis obtained a value of p = 0.004, thus proving that there is a relationship between self-efficacy and breastfeeding and a value of p = 0.914, thus proving that there is no relationship between workplace social support and breastfeeding for working women in DKI Jakarta. The research findings identify that the rate of exclusive breastfeeding in DKI Jakarta for working women is still exceeding which targets made by Riskesdas. This study recommends that health services provide education and training regarding the benefits and proper breastfeeding for working women. This study recommends nursing education institutions to increase knowledge and skills regarding increasing self-efficacy and the benefits of exclusive breastfeeding in maternity nursing courses. The research also recommends future researchers to develop methods, variables, and research locations to be a comparison and complement the research that has been done."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marly Susanti
"Pemberian ASI masih belum sesuai target yang diharapkan, berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012, pemberian ASI Eksklusif pada bayi 4-5 bulan sebesar 27,1%, demikian halnya dengan data Riskesdas 2013 yang menunjukkan pemberian ASI Eksklusif hanya 30,2%. Sedangkan data pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bekasi pada tahun 2012 sebesar 68,6%, sementara cakupan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Wanasari hanya 37,3%, padahal target yang diharapkan adalah pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sebesar 80%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah ibu yang mempunyai bayi umur 6- 12 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Wanasari. Variabel dependen adalah perilaku pemberian ASI Eksklusif, sedangkan variabel independen meliputi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode interview, serta dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proporsi pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Wanasari sebesar 15,2%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor predisposisi yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah pengetahuan PR 6,8 (95% CI 2,72-16,95) dan sikap PR 4,8 (95% CI 2,41-9,55) , .Faktor pemungkin yang berhubungan yaitu IMD PR 3,2 (95% CI 1,56-6,61). Faktor penguat yang berhubungan yaitu dukungan keluarga PR 15 (95% CI 3,68-61,2), dukungan petugas 4,7 (95% CI 2,01-10,8), promosi susu formlua PR 4,2 (95% CI 2,11-8,42), keterpaparan informasi PR 4,3 (95% CI 1,07-17,4), penyuluhan saat ANC PR 2,2 (95% CI 1,17-4,27), dan perilaku merokok PR 2,2 (95% CI 1,17-4,28). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Proporsi perilaku pemberian ASI Eksklusif masih sangat rendah, dan faktor yang paling banyak berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah faktor penguat, yaitu dukungan keluarga, dukungan petugas, keterparan informasi, penyuluhan saat ANC dan perilaku merokok di keluarga. Adapun sarannya yaitu melakukan peningkatan upaya sosialisasi Eksklusif dengan keterlibatan banyak pihak dan meningkatkan kualitas konseling yang melibatkan keluarga ibu, baik dilakukan oleh Dinas maupun Puskesmas.
Breastfeeding is still on target to be expected, based on data from Demographic and Health Survey of Indonesia in 2012, exclusive breastfeeding in infants 4-5 months is 27.1%, so with the data Riskesdas 2013 that showed exclusive breastfeeding only 30.2% . While data of exclusive breastfeeding in Bekasi in 2012 amounted to 68.6%, while the coverage of exclusive breastfeeding in Puskesmas Wanasari only 37.3%, whereas the expected target exclusive breastfeeding for 6 months is 80%. The purpose of this study are to describe and to know factors that related with exclusive breastfeeding. This type of research is an observational study with cross sectional design. The population are mothers with infants aged 6-12 months who live in area of Wanasari health center. The dependent variable is the behavior of exclusive breastfeeding, while the independent variables are include predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors. Data was collected by interview method, and analyzed by univariate and bivariate. The results of this study showed that the proportion of exclusive breastfeeding in the health center Wanasari is 15.2%. Bivariate analysis showed that predisposing factors associated with exclusive breastfeeding are the knowledge, PR 6.8 (95% CI 2.72-16.95) and the attitude, PR 4.8 (95% CI 2.41- 9.55). enabling factors which related is IMD PR 3.2 (95% CI 1.56-6.61). Reinforcing Factors that associated are family support PR 15 (95% CI 3.68-61.2), support personnel PR 4.7 (95% CI 2.01-10.8), the promotion of milk formula PR 4.2 (95% CI 2.11- 8.42), information exposure PR 4.3 (95% CI 1.07-17.4), the ANC counseling PR 2.2 (95% CI 1.17- 4.27), and smoking behavior in the family PR 2.2 (95% CI 1.17-4.28). From the results of this study concluded that the proportion of exclusive breastfeeding behavior is still very low, and the factor most associated with exclusive breastfeeding is the reinforcing factors such as family support, support personnel, information exposure, ANC Counseling, and smoking behavior in the family. As for the suggestion that increased its efforts to socialize Exclusive breastfeeding with involvement of many parties and improve the quality of ANC counseling involving the family of mother, both conducted by the Department and Community Health Center."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arind Vicha Pradina
"Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyebutkan bahwa cakupan ASIeksklusif baru mencapai 38. Menurut Pusat Data dan Informasi Kemenkes tahun2014 diketahui cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 54,3. Cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat hanya sebesar 33,7 dan cakupan ASI eksklusif diKabupaten Bandung pada tahun 2016 sebesar 17,2. Cukup rendahnya cakupanASI eksklusif disebabkan berbagai faktor. Salah satunya faktor ibu bekerja,terlebih Jawa Barat adalah jantung industri nasional. Angkatan kerja wanita puncukup besar di propinsi ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorpenyebab kegagalan ASI eksklusif pada ibu bekerja sektor industri di salah satupusat industri di wilayah Kabupaten Bandung di Bawah pantauan wilayah KerjaPuskesmas Katapang berdasarkan teori Integrated Behavioral Model IBM .Rancangan penelitian ini memakai desain cross sectional pada data primer yangterdiri dari 114 responden. Penelitian dilakukan pada akhir bulan Mei 2017.Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat denganchi square dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik gandamodel prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi kegagalan ASI eksklusifpada pekerja sektor industri sebesar 74,6 dengan 48,28 memberi alasan bahwaibu sibuk bekerja/habis masa cuti. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadappemberian ASI eksklusif adalah niat menyusui eksklusif p-value 0,021; OR 3,0;95 CI 1,254-7,176 dan ketrampilan manajemen laktasi p-value 0,012; OR 4,22;95 CI 1,46-12,18.
Berdasarkan analisis multivariat diketahui bahwa faktorpaling dominan mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah niat memberikanASI eksklusif p-value 0,018; OR 3,9; 95 CI 1,269-12,055. Niat menyusuieksklusif juga dipengaruhi oleh faktor pendidikan ibu p-value 0,002; OR 6,23;95 CI 2,011-19,300, dukungan tenaga kesehatan p-value 0,000; OR 8,18;95 CI 2,612-25,638, dukungan atasan p-value 0,008; OR 6,59; 95 CI 1,635-26,590 dan dukungan suami p-value 0,006; OR 5,519; 95 CI 1,639-18,578.

Basic Health Research Results of 2013 stated that exclusive coverage ofbreastfeeding reached 38 only. According to Center of Data and InformationMinistry of Health in 2014 known exclusive breastfeeding coverage in Indonesiaby 54.3. Exclusive breastfeeding coverage in West Java was only 33.7 and thecoverage of exclusive breastfeeding in Bandung Regency in 2016 was 17.2. Thelow coverage of exclusive breastfeeding is due to various factors. One of themwork mother factor, especially West Java is the central of national industry.Women 39 s labor force is quite large in the province.
This study aims to determinethe causing factors exclusive breastfeeding failure in industrial working mothersin one industrial center in Bandung Regency under the monitoring of Katapanghealth center working area based on Integrated Behavioral Model IBM theory.The design of this study used cross sectional design on primary data consisting of114 respondents. The study was conducted at the end of May 2017. Data analysisused was univariate analysis, bivariate analysis with chi square and multivariateanalysis using multiple logistic regression prediction model.
The results showed the proportion of exclusive breastfeeding failure in industrial sector workers of74.6 with 48.28 giving the reason that the mother is busy working out ofleave period. Factors that have significant effect on exclusive breastfeeding areexclusive breastfeeding p value 0.021, OR 3.0, 95 CI 1,254 7,176 andlactation management skills p value 0.012, OR 4.22, 95 CI 1, 46 12.18.
Based on multivariate analysis, it is known that the most dominant factor influencingexclusive breastfeeding is the intention of exclusive breastfeeding p value 0.018 OR 3,9 95 CI 1,269 12,055. Exclusive breastfeeding intentions are alsoinfluenced by maternal education factors p value 0.002, OR 6.23, 95 CI 2.011 19,300 , healthcare support p value 0,000, OR 8.18, 95 CI 2,612 25,638 ,leader Support p value 0,008 OR 6,59 95 CI 1,635 26,590 and husbandsupport p value 0,006 OR 5,519 95 CI 1,639 18,578.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Febrianingtyas
"Secara signifikan faktor yang dapat diubah dalam praktek menyusui adalah efikasi diri. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pengaruh efikasi diri ibu bekerja dalam memberikan asi pada anak. Informan dalam penelitian ini adalah ibu bekerja (n=18) di Jakarta, Indonesia. Dalam studi ini terdapat enam komponen dari efikasi diri saat praktek menyusui, yang terdiri dari: pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, persuasi lisan, reaksi emosional, motivasi diri, dan waktu paparan terhadap informasi. Selain itu, praktek menyusui secara ekslusif tidak hanya dipengaruhi oleh efikasi diri tetapi juga lingkungan yang mendukung dimana ibu bekerja dan tinggal: lingkungan rumah sakit dan kesehatan, lingkungan rumah, lingkungan kerja dan kebijakan publik, dan norma masyarakat terkait praktek menyusui. Oleh karena itu, komponen-komponen efikasi diri dalam pemberian ASI disertai dengan lingkungan yang mendukung sangat diperlukan untuk meningkatkan lama pemberian ASI pada ibu bekerja. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengeksplorasi ibu bekerja dengan paruh waktu dibandingkan dengan waktu penuh untuk memberikan situasi yang berbeda terkait praktek pemberian ASI ekslusif mereka.

Breastfeeding self-efficacy was a significant modifiable factor of breastfeeding practice. Qualitative approach was used to provide a more complete picture of breastfeeding self-efficacy influenced working mothers’ breastfeeding practice. The informants of this study were working mothers (n=18) in Jakarta, Indonesia. The study revealed six components of breastfeeding self-efficacy, consists of: self-experiences; others’ experiences; verbal persuasions; emotional responses; self-motivation; and time exposure to information. In addition, exclusive breastfeeding practice was not only explained by breastfeeding self-efficacy but also by the other supportive environments in which working mothers live and breastfeed: hospital and health environment, home environment, work and public policy environment, and community norms about breastfeeding. Therefore, the components of breastfeeding self-efficacy accompanied by supportive environments were needed to increase the duration of breastfeeding performance of working mothers. Further research is required to explore the part time job compared with full time working mothers to provide different situations for their breastfeeding performances."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Auliawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pemberian ASI Eksklusif dan faktor-faktor yang berpotensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bruno Kabupaten Purworejo tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus dan metode pengumpulan data wawancara mendalam terhadap 8 ibu yang memberi ASI secara Eksklusif dan tidak, 8 suami, 6 care giver, dan 2 penolong persalinan. Baik ibu yang memberikan ASI secara Eksklusif maupun tidak kebanyakan berusia sekitar 21 tahun. Sebagian ibu yang memberikan ASI Eksklusif bekerja paruh waktu sedangkan semua ibu yang tidak ASI Eksklusif tidak bekerja. Ibu yang memberikan ASI secara Eksklusif berpengetahuan tentang ASI lebih baik dibanding ibu tidak ASI Eksklusif. Ibu ASI Eksklusif setuju bila bayi disusui hingga 2 tahun dan tidak setuju bila bayi kurang dari 6 bulan diberi susu formula sedangkan ibu tidak ASI Eksklusif bersikap sebaliknya. Hanya keluarga ibu tidak ASI Eksklusif yang menyuruh ibu memberikan susu formula atau makanan lainnya pada bayi kurang dari 6 bulan. Ibu ASI Eksklusif mendapat banyak informasi dan pelatihan terkait pemberian ASI Eksklusif dari bidan dan dokter, sementara ibu tidak ASI Eksklusif hanya mendapatkan nasihat dari bidan.

The aims of this study is to analyze exclusive breastfeeding practice and its potential factors in working area of Bruno PHC, Purworejo, 2014. Qualitative approach with case study design and in-depth interview methods was used to collect data from 8 mothers of baby 7-12 months and their husbands, 6 care givers and 2 midwives. Majority of mothers who did exclusive breastfeeding and did not were around 21 years old. Mothers who did exclusive breastfeeding have better education level and part-time worked, while the other have not worked. Mothers who breastfeed exclusively had good knowledge on breastfeeding and agreed to continue breastfeed their child up to 2 years. Contrary mothers who did not exclusive breastfeeding disagreed to breastfeed up to 2 years and agreed on giving formula milk and other foods to under 6 months baby, because they got suggestion from their families. Mothers who did exclusive breastfeeding get a lot of information and training about breastfeeding from midwife and doctor, but the other only get an advices from midwife.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Dini
"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan seimbang yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun para ibu sering kali tidak berhasil atau menghentikan pemberian ASI lebih dini dari semestinya. Para ibu membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mampu memberikan ASI eksklusif. Ibu mertua merupakan bagian dari lingkungan terdekat dengan ibu menyusui dan bayi.
Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat pengaruh antara dukungan informasional, dukungan penilaian/bimbingan, dukungan instrumental dan dukungan emosional ibu mertuadan karakteristik ibu terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pejuang Kelurahan Pejuang Kota Bekasi tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan disain crossectionalterhadap 121 responden yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan. Hasil yang didapat adalah bayi yang ASI eksklusif 23.1%, sedangkan yang tidak ASI eksklusif yaitu 76.9%.
Hasil analisis bivariat yang bermakna adalah sikap terhadap ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p=0.012, OR=3.343, 95% CI=1,364 ? 8,190).Hasil analisis multivariat menunjukkan sikap terhadap ASI eksklusif (OR=3.325) dan dukungan informasional dari ibu mertua (OR=3.105), merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

Mother's Milk (ASI) is a balanced diet that is perfect for a baby because it contains nutrients necessary nutrients for growth and development. Although breastfeeding is a natural process, mothers do not always succed on giving it or even stop breastfeeding altogether even earlier than it should be.Mothers need the support from everyone. Amothers-in -laws is akey figure in an environment that involves a breastfeeding mother and her baby.
The purpose of this study is to observe the impact between informational support, appraisal support/guidance, instrumental support and emotional support to the mother-in-law and characteristics of Mother with the behavior of giving exclusive breastfeeding in the working area of Puskesmas Pejuang Kota Bekasi in 2013.
This study uses the cross-sectional design on the 121 participants,who is raising a 6-12 months old baby. The obtained results are23.1% of babies on exclusive breastfeeding and76.9% of babies not on exclusive breastfeeding. The meaningful Bivariate analysis is the behavior towards exclusive breastfeeding with the actual manner of giving exclusive breastfeeding (p = 0.012, OR = 3,343, 95% CI = 1.364 to 8.190).
The result of the Multivariate analysis shows that mothers attitudes towards exclusive breastfeeding (OR=3.325) and informational support from a mothers-inlaw (OR = 3.105) is the most influential factor of the behavior of giving exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesy Wijayanti
"Menyusui adalah perilaku kesehatan multidimensional yang dipengaruhi dari faktor predisposing, enabling maupun reinforcing. Masalah menyusui kerap hadir pada minggu pertama kelahiran yang dapat mengakhiri proses pemberian ASI eksklusif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui determinan pemberian ASI eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran. Cross sectional study dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kaliabang Tengah pada Mei 2015. Sebanyak 132 ibu dari anak berusia ≤1 tahun dilibatkan sebagai sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan bantuan instrumen kuesioner dilakukan uji Chi-Square.
Hasil menunjukkan angka ASI eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran sebesar 55,3%. Pengetahuan (p=0,02), IMD (p=0,005), cara persalinan (p=0,01), dukungan suami (p=0,02), dan dukungan petugas kesehatan (p=0,003) memiliki hubungan yang bermakna dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kota Bekasi, khususnya Puskemas Kaliabang Tengah untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif.

Breastfeeding is a multidimensional health behavior influenced by factors predisposing, enabling, and reinforcing. Breastfeeding problems often present in the first seven days after birth that can end the process of exclusive breastfeeding. This research aims to identify determinant factors that influence exclusive breastfeeding within first seven days after birth. Cross sectional study conducted at health centers Kaliabang Tengah working area on May 2015. Research subjects are 132 mothers of children aged ≤ 1 year chosen with purposive sampling method. Questionnaire used as research instrument then tested with Chi-squre test.
The result showed exclusive breastfeeding in the first week of birth is 55,3%. Knowledge (p=0.02), breastfeeding initiation (p=0.005), mode of delivery (p=0.01), husband?s support (p=0.02), health workers support (0.003) had a significant association with the success of exclusive breastfeeding within first seven days after birth. It is hoped that the result of this research is usefull for Bekasi City Public Health Department, in particular health center Kelurahan Kaliabang Tengah can improve the giving of exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani
"ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain hingga bayi berusia 6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi di Kabupaten Kepulauan Anambas. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi 6-12 bulan dan berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Palmatak yang berjumlah 160 orang. Variabel dependen adalah perilaku pemberian ASI eksklusif, sedangkan variabel independen adalah faktor predisposisi (umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, serta nilai dan budaya), faktor pendorong (pemeriksa kehamilan, penolong persalinan, tempat persalinan) dan faktor penguat (dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan petugas kesehatan). Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya (90,6%). Faktor predisposisi umur, pekerjaan dan sikap tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif, akan tetapi dari pendidikan, pengetahuan serta nilai dan budaya responden menunjukkan ada hubungan bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif dimana untuk pendidikan di peroleh p value : 0.001, pengetahuan dengan p value: 0.036 dan nilai budaya ibu dengan p value: 0.004. Faktor pendorong pemeriksa kehamilan dan penolong persalinan menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif karena walaupun sebagian besar responden memeriksakan kehamilan dan bersalin di tenaga kesehatan ternyata tidak meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif. Sebaliknya dari tempat persalinan ada hubungan bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif dan di peroleh p value : 0.011. Faktor penguat yang berupa dukungan keluarga, teman dan petugas kesehatan tidak menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is an activity to give infants mother?s milk without adding other foods and beverages before the infants is 6 months old. The research aims at figuring out the habits and other factors related to breast feeding for infants di Kepulauan Anambas Regency. This is a descriptive research apllying cross sectional design. There were 160 samples of mothers caring 6 to 12 year-old infants within the working territory of Palmatak?s District Community Health Center. The dependent variable was the habits of conducting exclusive breastfeeding, the independent variable was predisposition factors (age, education, occupation, knowledge, attitude, value, and culture), while the reinforcement factors were (pregnancy supervisor, birth attendance, place of give birth), and the supporting factors were (family, colleagues, and medics support). The analysis was conducted by using univariat and bivariat technique.
The result shows that most of the respondents who did not practice exclusive breastfeeding to their infants, which was 90.6%. The predisposition factors of age, occupation, and attitude did not have a meaningful relationship towards the habits of conducting breastfeeding. However, the factors of education, knowledge, value, and culture did show a meaningful relationship towards the practice of conducting breastfeeding. The education factor holds p value of 0.0001, knowledge has 0.036, and cultural value has 0.004 p value. The reinforcement factors of ANC given and birth attendance did not have meaningful relationship with the practice breastfeeding. On the contrary, the factor of givingbirth place had meaningful relationship with the habits of conducting breastfeeding with 0.011 p value. Finally, the supporting factors of family, colleagues, and medics supports did not show meaningful relationship with it.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>