Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Aju Kusuma Wardani
"Salah satu indikator perbaikan mutu dan keselamatan pasien yang diprioritaskan adalah indikator mutu klinis tentang kesalahan obat dan kejadian nyaris cedera di RSUP Sanglah sebagai standar yang berfokus pada pasien adalah "Manajemen dan Penggunaan Obat". Penelitian ini berfokus "Manajemen dan Penggunaan Obat" di rawat inap Ruang Angsoka RSUP Sanglah (Studi kasus prescription eror) menggunakan pendekatan manajemen Plan, Do, Check, Act (PDCA). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan pada bulan Januari 2014 ? Maret 2014 di rawat inap Ruang Angsoka RSUP Sanglah. Dari ke-enam parameter didapatkan kurangnya sosialisasi secara kontinu dan berkesinambungan dari top manajer sampai lower manajer, tempat penulisan pada KIO (Kartu Instruksi Obat) mengikuti Standar Joint Commission International Accreditation tanggal 24 April 2013. Perlu adanya flowchart tentang prescription error agar tidak terjadi kejadian berulang dan juga dapat memperbaiki mutu depo farmasi Ruang Angsoka.

One indicator of the quality improvement and patient safety is a priority on clinical quality indicator of medication errors and near miss incidence in Sanglah hospital as a standard that focuses on the patient is the "Medication Management And Use". How management analysis focused "Medication Management and Use" in Angsoka ward of Sanglah Hospital in Denpasar (prescription error case study) used PDCA approaches: Plan, Do, Check, Act. This study was a qualitative study conducted in January 2014 ? March 2014 in Angsoka ward of Sanglah hospital. Out of the six parameter, we found (1) lack socialization continuous from top managers to lower managers, (2) insufficient writing place in Drug Instruction Card Sanglah hospital according to the rule of the Joint Commission International Accreditation. We suggested to build flowchart of prescription errors in order to avoid recurrence and to improve the quality of pharmaceutical Angsoka ward future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Ayu Putu Nilawati
"Review rekam medis merupakan suatu proses yang penting dalam rangka peningkatan mutu layanan Rumah Sakit sesuai akreditasi Internasional. Review rekam medis yang dilakukan belum mencapai 100%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara dan penelusuran dokumen. Analisa data dengan content analysis.
Hasil penelitian menunjukkan standar pelaksanaan review rekam medis sudah dibuat sesuai rekomendasi tim akreditasi Internasional. Sosialisasi standar belum optimal, pemahaman tentang review rekam medis oleh dokter dan petugas gizi masih kurang, keterlibatan sumber daya manusia belum sesuai, belum adanya format laporan dan jadwal pelaporan dari instalasi rekam medis ke direksi dan belum berjalannya sistem evaluasi tindak lanjut sesuai PDCA (Plan Do Check Action).
Kesimpulan: review rekam medis belum berjalan sesuai standar yang dibuat.
Saran: pelaksanaan review rekam medis dimasukkan sebagai salah satu tugas pokok pejabat yang berwenang, supervisi dilakukan secara berkesinambungan, tingkatkan sosialisasi standar review rekam medis, review rekam dapat dilakukan secara rutin untuk semua rumah sakit sebagai siklus perbaikan kualitas rekam medis.

Review of medical records is an important process in order to improve the quality of service correspond Hospital International accreditation. Review of medical records that do not reach 100%. This research is a qualitative descriptive study. Data collection with interviews and document searches. Data analysis with content analysis.
The results showed a standard implementation review of medical records has been made according to the International accreditation team's recommendations. Socialization of standards is not optimal, an understanding of the medical record review by physicians and nutrition workers are still lacking, the involvement of human resources is not appropriate, the lack of reporting formats and reporting schedules of the medical record installation to the directors and the evaluation system of follow-up not accordance to PDCA (Plan Do Check Action).
Conclusion: a review of medical records have not been going according to the standards set.
Suggestion: the implementation of medical record review included as one of the main tasks the competent authority, supervision is done on an ongoing basis, increase socialization standard medical record review, and medical record review can be performed routinely for all hospitals as medical record quality improvement cycle."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Dharma Diatmika
"Rumah Sakit Pendidikan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat melibatkan residen untuk berinteraksi dan melaksanakan tindakan-tindakan medis tertentu dibawah pengawasan dan pendelegasian wewenang dari dokter penanggung jawab pelayanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan residen dalam pemberian pelayanan dan risiko tindakan medis residen yang didelegasikan padanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan wawancara dan penelusuran dokumen. Analisis data dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko tindakan medis oleh residen adalah besar karena bukan staf medis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah HBL RSUP Sanglah tidak mengatur tentang tindakan medis yang dilakukan oleh residen meskipun Undang-Undang Pendidikan Kedokteran mensyaratkan adanya perlindungan hukum bagi residen. Risiko pemberian tindakan medis yang dilakukan residen sangat berisiko mengingat hasil analisis yang dilakukan terhadap aturan perundang-undangan yang dilakukan adalah tidak adanya pengaturan secara tegas yang tertuang.
Saran yang utama adalah adanya aturan pelaksana dari Undang-Undang Pendidikan Kedokteran dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan yang jelas tentang perlindungan hukum kepada residen dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Teaching Hospital in the provision of health services to the community is to engage residents to interact and carry out certain medical acts under the supervision and delegation of authority from the physician in charge of the service. The purpose of this study was to determine the position of resident in service delivery and the risk of resident medical actions delegated to him.
This research is a qualitative descriptive study, by conducting interviews and document searches. Data analysis is done by content analysis. The results showed that the risk of medical treatment by a resident is great because the resident is not a medical staff.
The conclusion of this study is Sanglah HBL does not regulate medical procedures performed by residents although Medical Education Law requires the existence legal protection for residents. The risk of giving medical treatment undertaken resident is very risky because of the results of the analysis conducted on the rules of law that have been done show no rule expressly set forth.
The main suggestion was made rule of implementation of Medical Education Law issued by the Ministry of Health and Ministry of Education are clear about the legal protection to the residents in the delivery of health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Wartawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor internal dan eksternal rumah sakit terhadap lama hari rawat pasien bedah di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan studi retrospektif yang mencatat data pasien bedah yang dirawat di ruang rawat inap bedah kelas III RSUP Sanglah selama tahun 2011. Dari 11 variabel independen yang dinilai, didapatkan 5 faktor yang memiliki hubungan bermakna terhadap lama hari rawat pasien yang menjalani pembedahan. Kelima faktor tersebut berturut turut dari yang terkuat hubungannya adalah; diagnosa penyakit, komplikasi operasi, jenis operasi, teknik operasi dan pelaksana operasi. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan formula untuk memprediksi lama hari rawat pasien bedah yang baru masuk rumah sakit.

This study aimed to determine the relationship of internal and external factors of hospital to length of stay in surgical patients at Sanglah Public General Hospital. This study used a retrospective study design that records data surgical patients treated in the surgical ward Sanglah General Hospital during 2011. Of the 11 independent variables considered, it was found five factors that have significant ties to length of stay for patients who undergo surgery. Consecutive five factors of the strongest relationships were; diagnosis of disease, complications of surgery, type of surgery, operative techniques, and operator of surgery. The results of this study can also be used as a formula to predict the length of stay day of a new ambulatory surgical patients who admitted to hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31679
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Surya Negara
"Pemakaian antibiotika tidak rasional menyebabkan resistensi antibiotika. Implementasi kebijakan penggunaan antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar belum pernah di evaluasi. Tujuan penelitian ini mengetahui implementasi kebijakan penggunaan antibiotika, mencegah resistensi antibiotika dan mengetahui penerapan intervensi WHO untuk peningkatan penggunaan obat rasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan wawancara dan penelusuran dokumen. Analisa data dengan content analysis.
Hasil penelitian menunjukkan implementasi kebijakan penggunaan antibiotika dan penerapan intervensi WHO belum berjalan baik. Pencegahan resistensi antibiotika belum terkoordinir baik dari empat pilar Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba. Diperlukan revisi dan sosialisasi pelaksanaan kebijakan pengguna anantibiotika, juga pencegahan dan pengendalian infeksi.

Irrational use of antibiotics lead to antibiotic resistance. Implementation of the policy on the use of antibiotics in Sanglah Hospital in Denpasar has never been evaluated. The purpose of this study to know the implementation of policy on the use of antibiotics, preventing antibiotic resistance and determine the application ofthe WHO interventions to improve rational drug use. This research is aqualitative descriptive study, with interviews and document searches. Data analysis with content analysis.
The results showed the use of antibiotics policy implementation and application of WHO intervention has not gone well. Prevention of antibiotic resistance have not been well coordinated team of four pillars of Antimicrobial Resistance Control Program. Required revision and dissemination of antibiotic usage policy enforcement, as well as prevention and control of infection.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Putri Yuliani Wijaya S.
"Kelengkapan berkas klaim pasien Jamkesmas merupakan salah satu kendala yang menjadi perhatian manajemen di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran transisi sistem pelayanan peserta Jamkesmas ke JKN di RSUP Sanglah tahun 2014. Metodologi penelitian adalah dengan cara kualitatif, data primer berasal dari wawancara mendalam, dengan data sekunder dari telaah dokumen dengan melihat regulasi,teknis pelaksanaan dan sosialisasi serta SPO dan alur pelayanan. Hasil dari penelitan ini adalah mendapatkan gambaran Analisis Transisi Sistem Pelayanan Peserta Jamkesmas ke Jaminan Kesehatan Nasional di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014.

Completeness of the claim file JAMKESMAS patients is one of the obstacles to the attention of management at Sanglah Hospital in Denpasar. The study was conducted in order to describe the transition to a service system participants JAMKESMAS Sanglah JKN in 2014. Research methodology was qualitative manner, the primary data derived from in-depth interviews, secondary data from document review to look at the regulatory, technical implementation and socialization as well as SPO and service flow. The results of this research is to get an overview Transition Analysis Service System Participants JAMKESMAS to the National Health Insurance in 2014 Sanglah Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Indriyanti
"Pelayanan kesehatan yang bermutu saat ini sudah menjadi tuntutan semua pihak, termasuk masyarakat sebagai pengguna jasa, dengan era globalisasi, bertambahnya golongan masyarakat yang mampu, berpendidikan, dan menguasai informasi, masalah mutu pelayanan menjadi tuntutan mutlak. Adapun faktor yang dominan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah sumber daya manusia, baik yang terlibat dalam manajemen maupun pelayanan. Keluhan (complain) dari pelanggan merupakan indikator dari kurangnya kualitas pelayanan akibat sistem manajemen yang kurang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pelanggan dan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas DTP Kabupaten Bogor tahun 2014. Metode penelitian adalah kuantitatif bersifat analitik deskriptif dengan desaincross sectional. Dengan populasi adalah seluruh pasien rawat inap dan unsur manajemen di Puskesmas DTP Kabupaten Bogorpada tahun 2014. Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap sebanyak 181 orang dan 50unsur manajemen di Puskesmas DTP dari 10 Puskesmas DTP.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pelanggan, ada hubungan yang bermakna antara upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas DTP Kabupaten Bogor tahun 2014, terdapat perbedaan yang bermakna terhadap skor rerata kepuasan diantara pasien di Puskesmas yang menerapkan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dan yang tidak menerapkan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan.
Penulis menyarankan agar pihak manajemen Puskesmas meningkatkan dimensi fokus pada pelanggandan proses terkait pelanggan. Kedua dimensi tersebutbelum dilaksanakan secara maksimal dalam penerapanupaya manajemen mutu fokus pada pelanggan. Manajemen Puskesmasuntuk memperhatikan dimensi tangibledan responsivenesssebagai dimensi mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan terendah.Melaksanakan survey kepuasan pelanggan secara berkala dengan tools yang sesuai dengan kekhususan Puskesmas agar mendapatkan gambaran kepuasan pelanggan terkini.

Quality health services is now becoming the demands of all parties, including the public as service users, with the era of globalization, increasing social groups capable, educated, and control of information, quality of service issues become an absolute requirement The dominant factor affecting the quality of health services at the health center are human resources, both of which are involved in the management and care. Complaints (complaints) from customers is an indicator of the lack of quality of service due to poor management system.
This study aims to determine the relationship between customer characteristics and quality management efforts focus on providing customers with the level of patient satisfaction in the Puskesmas DTPin Bogor District 2014. Quantitative research method is descriptive analytic cross-sectional design. With a population is the entire patient care and management elements in the Puskesmas DTPin Bogor District 2014. Samples in this study were inpatients as many as 181 people and 50 elements in the management of the Puskesmas DTPfrom 10 health centers With Nursing.
The results showed that there is no relationship between the characteristics of patients with levels of customer satisfaction, there is a significant association between quality management efforts focus on providing customers with the level of patient satisfaction in Bogor Regency DTP health centers in 2014, there is a significant difference in mean scores between patient satisfaction The Health Center is implementing a quality management efforts focus on the customer and are not implementing a quality management efforts focuson the customer and not implementing quality management efforts focus on the customer.
The author suggested that health centers improve the management dimensions of customer focus and customer-related processes. Both of these dimensions has not been fully implemented in the application of quality management efforts focus on the customer. Management Health Center to pay attention and responsiveness as a tangible dimension of service quality dimensions with the lowest satisfaction levels. Carry out customer satisfaction surveys on a regular basis with the appropriate tools to get an idea of the specificity of the health center in order to recent customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pontisomaya Parami
"ABSTRAK
Teknik anesthesia regional blok subarachnoid (RA BSA) adalah yang paling
banyak dilakukan setelah teknik anesthesia umum inhalasi pipa endotrakea (GA
PET) di RSUP Sanglah. Teknik anesthesia regional blok subarachnoid dapat
menggantikan teknik anesthesia umum pipa endotrakea pada pasien mini
laparatomi (appendisectomy dan laparatomi kehamilan ektopik). Belum pernah
dilakukan studi tentang cost effectiveness analysis (CEA) pada teknik anesthesia
regional blok subarachnoid di RSUP Sanglah. Cost diambil dari catatan medis
penggunaan obat di ruang operasi dan ruang pemulihan. Outcome (efektifitas)
dilihat dari kejadian efek samping pasca operasi (nyeri akut pasca operasi, mual
muntah pasca operasi / PONV dan menggigil (shivering) . Hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknik anesthesia regional blok subarachnoid lebih cost
effective daripada teknik anesthesia umum pipa endotrakea pada pasien mini
laparatomi (appendisectomi dan laparatomi kehamilan ektopik) di RSUP Sanglah
Bali.

ABSTRACT
Regional anesthesia blok subarachnoid is the most common anesthesia technique
after general anesthesia endotracheal tube at RSUP Sanglah. Regional anesthesia
blok subarachnoid can replaced the general anesthesia endotracheal tube for
minilaparatomy (appendisectomy & laparotomy ectopic pregnancy) patient. None
of report on cost effectiveness analysis for regional anesthesia blok subarachnoid
at RSUP Sanglah. Cost were calculated from anesthesia record paper at the
operating room and recovery room. Outcome were taken from side effect after
operation (acute pain, post operative nausea vomiting and shivering). The result,
anesthesia regional blok subarachnoid were more cost effective than general
anesthesia endotracheal tube for mini laparotomy (appendisectomy and
laparotomy ectopic pregnancy) at RSUP Sanglah Bali."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Puji Astini
"Dalam upaya RS dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna tentunya harus didasari pada kepuasan karyawannya. Remunerasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Prinsip dasar pemberian remunerasi mencakup kelayakan dan keadilan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mendapatkan gambaran tentang faktor - faktor yang berpengaruh dalam penetapan remunerasi perawat.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pembagian jasa pelayanan belum dirasakan adil karena belum berdasarkan penilaian kinerja yang jelas, belum diterapkannya jenjang karir dan kompetensi perawat didalam remunerasi perawat. Saran diterapkannya remunerasi perawat berdasarkan jenjang karir dan kompetensi perawat sehingga terpenuhi rasa keadilan dan kelayakan pegawai.

In an effort to improve the quality of hospital health services efficient and effective must be based on the satisfaction of its employees. Remuneration is one of the factors that influence employee performance. The basic principle of remuneration includes the feasibility and fairness. This study was a qualitative with in-depth interviews and document review to get an overview of the influence in determination of the nurse remuneration.
The result showed that the distribution of services is perceived not fair because it is not based on clear performance assessment, the implementation of career and remuneration of nurses in nurse competence not applied yet. Advice on implementation of the nurse's remuneration based on career paths and competency of nurses so as to fulfill a sense of justice and employee eligibility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sindhu Adiputra
"Pelaporan nilai kritis laboratorium merupakan salah satu indikator mutu yang sangat penting. Kegagalan melaporkan nilai kritis kepada DPJP akan menjadi sebab potensial untuk menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan. Di Rumah Sakit Umum Pusat sanglah Denpasar tingkat pelaporan nilai kritis baru mencapai 15,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pelaporan nilai kritis laboratorium berdasarkan parameter pemeriksaan, jenis pasien (rawat jalan dan rawat inap), area perawatan, sub laboratorium, dan waktu dalam satu hari dan untuk melihat implementasi manajemen dalam pelaporan nilai kritis tersebut. Ada variasi jumlah hasil kritis berdasarkan parameter, jenis pasien, ruang perawatan, sub laboratorium dan waktu dalam sehari. Implementasi manajemen dari pelaporan nilai kritis tidak dilakukan secara utuh.

Laboratory critical value reporting is one of important quality indicator. Failure to report critical values to care givers will be a potential cause of adverse events. In Sanglah Central General Hospital critical values reporting rate only reached 15.8%. The purpose of this study was to obtain an overview of laboratory critical values reporting based on parameters, patient type, treatment areas, sub-laboratory, time of the day and to see the management implementation of the critical value reporting. There were variations in the number of critical values based on parameters, patient type, treatment areas, sub-laboratory, and time of the day. Management implementation in the critical values reporting system is not executed comprehensively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>