Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Fauzi Firdaus A.S.
"Teknologi informasi (TI) saat ini tidak sekedar berperan sebagai perangkat pendukung kegiatan organisasi, namun telah menjadi bagian dari strategi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Namun yang masih menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana memastikan bahwa strategi TI selaras dengan strategi bisnis organisasi. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI atau dalam konteks lebih luas yaitu Enterprise Architecture (EA). Dengan memiliki arsitektur maka suatu organisasi akan memiliki cetak biru dalam pembuatan keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
PT XYZ yang dijadikan sebagai studi kasus dalam penelitian ini merupakan perusahaan penyedia solusi produk dan jasa TI yang memiliki permasalahan pada implementasi sistem ERP. Permasalahan tersebut disebabkan karena tidak adanya standar yang dapat dijadikan pedoman dalam memilih dan mengimplementasikan sistem yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnis perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam penelitian ini didekati dengan merancang model EA sedemikian hingga rancangan arsitektur SI/TI yang dihasilkan selaras dengan strategi dan proses bisnis PT XYZ.
Dalam usaha mengembangkan model EA, penulis membandingkan beberapa metodologi perancangan EA mencakup Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, dan Gartner. Penulis memilih TOGAF dengan metodologi ADM dalam perancangan EA untuk studi kasus PT XYZ ini karena beberapa alasan berdasarkan hasil studi literatur. Metodologi TOGAF ADM kemudian disesuaikan agar bisa digunakan secara relevan dengan kondisi dan permasalahan arsitektur di PT XYZ.
Hasil akhir dari perancangan EA ini diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya SI/TI yang dimiliki perusahaan, terutama dari sisi infrastruktur dan layanan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung aktifitas bisnis, sehingga bisa menciptakan kepuasan pelanggan seperti yang tertuang dalam visi, misi, dan strategi PT XYZ.

Information technology (IT) currently does not merely act as a supporting tools of the organization activities, but has become important part of an organization's strategy to achieve its business objectives. The challenge that still exist today is how to ensure that the IT strategy aligned with the business strategy of the organization. Therefore, to address these challenges, organizations must plan an IT architecture or in a broader context, namely the Enterprise Architecture (EA). By having the architecture, an organization will have a blueprint that can be used as a basis for a creation of long-term IT decisions by considering the interests of the organization as a whole.
PT XYZ which is used as a case study in this research is an IT solution provider company that have problems with the implementation of an ERP system. The problems caused by the absence of a standard that can be used as guidelines in selecting and implementing the system in accordance with the conditions and needs of the company's business. To overcome these problems, an approach employed in this study is by designing an EA model so that the resulting design in line with the strategy and business processeses of PT XYZ.
In an effort to develop a model of the EA, the author compares several methodologies including Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, and Gartner. The author chose TOGAF ADM methodology in designing the EA for the case of study PT XYZ for a number of reasons. The TOGAF ADM is then adjusted in order to be relevant with the conditions and problems in PT XYZ.
The end result of the EA design is expected to optimize all IS/IT resources owned by PT XYZ, especially in terms of infrastructure and services to support the company's business activities and finally the company can deliver customer satisfaction as stated in the company's vision, mission, and strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Winarno
"PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi umum memiliki 48 Kantor Cabang, 40 Kantor Penjualan, yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. XYZ melalui rencana jangka panjang perusahaan tahun 2019-2023 telah menentukan visi misi perusahaan yang baru. Untuk mencapai visi misi tersebut perusahaan merubah model bisnis dari sebelumnya product focus dengan segmentasi pasar korporasi / ritel menjadi customer focus. Perubahan tersebut memerlukan proses transformasi perusahaan antara lain business focus, organization & governance, process, human capital, regulatory. Harapan manajemen terhadap unit Teknologi Informasi adalah melakukan perubahan Enterprise Architecture TI yang meliputi New IT System, Data Processing, Software, Hardware for IT-enabled capabilities. Dampak tidak adanya perubahan Enterprise Architecture TI ini diidentifikasi sebagai berikut: tidak selarasnya bisnis dengan TI, proses bisnis menjadi tidak efektif dan efisien, respon TI lambat dalam memenuhi kebutuhan bisnis, opportunity loss karena lambatnya dukungan TI terhadap bisnis, TI melanggar kepatuhan terhadap peraturan. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab harapan tersebut dengan menghasilkan rancangan Enterprise Architecture TI agar selaras dengan perubahan model bisnis perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus descriptive dengan metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dari hasil wawancara dan sekunder dari tinjauan literatur, dokumen-dokumen perusahaan dan dokumen lain yang terkait. Metode pengolahan data menggunakan analisa tematik. Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil penelitian ini adalah rancangan Enterprise Architecture yang merupakan keluaran tiap fase pada kerangka kerja TOGAF yang menggambarkan arsitektur saat ini, arsitektur yang dinginkan serta peta jalan perencanaan implementasi yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi dan arsitektur teknologi.

PT. XYZ is a general insurance company, which was already has 48 branch offices and 40 representatives throughout Indonesia. The company's long-term plan for 2019-2023 has determined the new company's vision and mission. To achieve this vision and mission, the company changes its business model from the product focus with corporate / retail market segmentation to customer focus. These changes require a process transformation that includes business focus, organization, governance, processes, human capital, regulatory. Information Techology Group is expected to be able changes the Enterprise Architecture which includes New IT System, Data Processing, Software, Hardware for IT-enabled capabilities. The impact of the absence is identified as follows: business is not aligned with IT, business processes become ineffective and inefficient, IT response is slow to meet the business needs, opportunity loss, IT violates regulatory compliance. This study is aimed to design an Enterprise Architecture in line with the company's new strategic direction. This type of research is descriptive case study research with qualitative research methods. Sources of data used in this study are primary data from interviews and secondary data from literature reviews, company documents and other related documents. The data processing method uses thematic analysis. The framework used in this study is TOGAF (The Open Group Architecture Framework). The result of this research is the Enterprise Architecture design which is the output of each phase in the TOGAF framework which describes the current architecture, the desired architecture and the implementation planning roadmap which includes business architecture, information system architecture and technology architecture."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dewi Larasati
"PT Geo Dipa Energi (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi/ geothermal di Indonesia. PT Geo Dipa Energi (Persero) dalam rencana jangka panjang perusahaan memiliki rencana strategis untuk melakukan transformasi perusahaan melalui digitalisasi dan juga meningkatkan efektivitas organisasi. Sejalan dengan rencana strategis tersebut dibutuhkan dukungan TI yang dapat memfasilitasi hal tersebut, sedangkan sesuai asessmen yang dilakukan terhadap tingkat kematangan tata kelola TI perusahaan nilai yang didapat masih cukup rendah dan tidak sesuai target BUMN. Salah satu kekurangan dari tata kelola TI PT Geo Dipa Energi (Persero) merupakan tidak memiliki enterprise architecture yang sesuai. Dampak dari tidak adanya Enterprise Architecture TI yaitu perusahaan dapat mengalami opportunity loss karena ketidaksesuaian solusi TI dan lambatnya dukungan TI. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab harapan tersebut dengan menghasilkan rancangan Enterprise Architecture yang selaras dengan tujuan strategis bisnis perusahaan. Penelitian ini merupapkan penelitian studi kasus descriptive dengan metode kualitatif. Data pada penelitian ini didapatkan dari data primer yang merupakan hasil wawancara dan data sekunder dari tinjauan literatur, dokumen perusahaan dan dokumen lain yang terkait. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisa tematik. Kemudian kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini merupakan TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil penelitian ini didapatkan rancangan Enterprise Architecture yang merupakan keluaran tiap fase pada TOGAF ADM yang menggambarkan arsitektur saat ini, arsitektur yang dinginkan serta analisis kesenjangan yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi dan arsitektur teknologi.

PT Geo Dipa Energi (Persero) is a state-owned company engaged in the field of geothermal power plants in Indonesia. PT Geo Dipa Energi (Persero) in its long term plan has a strategic plan to transform the company through digitalization and also increase organizational effectiveness. In line with this strategic plan, IT support is needed to facilitate this, while according to the assessment conducted on the maturity level of IT governance, the company value obtained is still quite low and does not meet the target of SOEs. One of the drawbacks of PT Geo Dipa Energi's (Persero) IT governance is not having an appropriate enterprise architecture. The impact of the absence of an IT Enterprise Architecture is that companies may experience opportunity loss due to incompatibility of IT solutions and slow IT support. This research was conducted to answer these expectations by producing an Enterprise Architecture design that is aligned with the company's business strategy objectives. This research is a descriptive case study research with qualitative methods. The data in this study were obtained from primary data which is the result of interviews and secondary data from purification of literature, company documents and other related documents. Data processing is done by thematic analysis method. Then the framework used in this study is TOGAF (The Open Group Architecture Framework). The results of this study obtain the Enterprise Architecture design which is the output of each phase in TOGAF ADM which describes the current architecture, desired architecture and tension analysis which includes business architecture, information system architecture and technology architecture. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Adi Widiyanto
"Kebutuhan energi listrik di Indonesia meningkat 2,1 pada tahun 2015. Hal ini disertai dengan meningkatnya nilai aset. Saat ini nilai aset PLN mencapai Rp 1.115 Triliun pada awal tahun 2016. Pemangku kepentingan menyatakan untuk meningkatkan kinerja manajemen aset. Implementasi manajemen aset di unit-unit PLN teridentifikasi bermasalah. Permasalahan tersebut diantaranya integritas data, lamanya proses akuisisi dan penghapusan aset, sistem informasi yang silo-silo. Kehadiran teknologi informasi di Unit Distribusi Jakarta yang tidak cukup memberi dukungan pada strategi bisnis perusahaan. Perancangan enterprise architecture EA sistem manajemen aset merupakan salah satu solusi dalam membantu menyelaraskan antara strategi bisnis dengan strategi teknologi informasi pada unit Distribusi Jakarta. Kerangka kerja TOGAF menjadi pilihan dalam membuat perancangan EA sistem manajemen aset. TOGAF memiliki 2 siklus iteratif Architecture Contect dan Architecture Delivery dan 5 tahap Tahapan awal, tahapan arsitektur visi, tahapan arsitektur bisnis, tahapan arsitektur sistem informasi, tahapan arsitektur teknologi untuk menghasilkan sebuah penelitian studi kasus sebuah rancangan EA.
Perancangan dibangun menggunakan instrumen data perusahaan. Data tersebut menghasilkan 3 lapisan yakni bisnis, informasi data-sistem dan teknologi. Keluaran dari 5 tahapan TOGAF berupa dokumentasi EA seperti 6 text Prinsip arsitektur, tujuan arsitektur, visi misi, prinsip data, prinsip aplikasi, prinsip teknologi , 5 matrik matrik pemangku kepentingan, matrik interaksi bisnis, matrik fungsi data, matrik data aplikasi, matrik teknologi aplikasi , 2 katalog Katalog data dan katalog sistem informasi dan 6 diagram Diagram value chain, diagram model bisnis, diagram konsep solusi, diagram dekomposisi organisasi, diagram logika data, diagram use case . Perancangan EA sistem manajemen aset dapat memberikan dukungan dalam keselarasan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi yang pada akhirnya memberi kontribusi berupa tercapainya target perusahaan seperti kepuasan pelanggan, peningkatan penjualan dan lain sebagainya.

Electricity demand in Indonesia increased 2.1 in 2015. This is accompanied by an increase in asset value. Currently, PLN 39 s asset value reaches 1,115 Trillion IDR at the beginning of 2016. Stakeholders stated to improve asset management performance. Implementation of asset management in PLN units identified problematic. These problems include data integrity, length of the acquisition process and asset removal, silo information system. The presence of information technology in the Jakarta Distribution Unit is not enough to support the company 39 s business strategy. The design of enterprise architecture EA asset management system is one solution in helping to align business strategy with information technology strategy at Jakarta Distribution unit. The TOGAF framework becomes an option in making the EA asset management system design. TOGAF has 2 iterative cycles Architecture Content and Architecture Delivery and 5 stages initial stages, phases of vision architecture, business architecture stages, information system architecture stages, technology architecture stages to produce a case study of an EA design.
The design is built using corporate data instruments. The data generate 3 layers of business, information data systems and technology. The output of the 5 TOGAF stages is EA documentation such as 6 text Architecture Principle, architectural purpose, mission vision, data principle, application principle, technology principle , 5 matrices matrix stakeholders, business interaction matrix, data function matrix, application data matrix, Matrix of application technology , 2 catalogs Catalog data and information system catalog and 6 diagrams Value chain diagram, business model diagram, concept concept diagram, organizational decomposition diagram, data logic diagram, use case diagram . EA 39 s asset management system design can provide support in alignment between business strategy and information technology strategy that ultimately contributes to the achievement of corporate targets such as customer satisfaction, sales increase etc.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Nurhalim
"Penerapan Teknologi Informasi (TI) pada proses pendukung operasional perdagangan di PT XYZ diharapkan dapat membantu efektivitas proses dan validasi data pada kegiatan persiapan perdagangan. Namun saat ini penerapan tersebut belum optimal karena pertukaran data antar sistem masih dilakukan secara manual yang diakibatkan oleh belum adanya integrasi sistem-sistem dan infrastruktur TI pendukung operasional perdagangan secara menyeluruh serta adanya keterbatasan fungsionalitas sistem. Implementasi solusi TI yang belum optimal sebelumnya diakibatkan oleh belum adanya enterprise architecture sebagai standar atau acuan pengembangan dan penggunaan TI di perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah rancangan arsitektur yang dapat menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan TI berdasarkan sasaran strategis perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur menggunakan kerangka kerja TOGAF sebagai acuan pengembangan arsitektur dengan metode kualitatif dan studi kasus di PT XYZ. Metode pengolahan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap lingkungan organisasi dan proses bisnis yang berjalan pada unit kerja yang berkaitan. Penelitian ini menghasilkan rancangan arsitektur yang terdiri dari 12 prinsip arsitektur serta usulan aplikasi dan infrastruktur yang terintegrasi. Usulan tersebut diharapkan dapat menjamin validitas data serta mengoptimalkan proses persiapan perdagangan sehingga mengurangi potensi risiko kegagalan perdagangan akibat kesalahan data. Rancangan arsitektur juga dibuat agar dapat memberikan masukan dan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pengembangan TI di area pendukung operasional perdagangan.

The application of Information Technology (IT) in the process of trading operations support at PT XYZ is expected to increase process effectiveness and data validation in activity of trading preparation. However, existing implementation is not optimal because the data exchange between systems is still done manually due to the lack of systems and IT infrastructure integration in whole trading operations support and system functionality. The less optimal implementation of IT solutions is occurred because there is no enterprise architecture as a standard or reference for the development and use of IT in the company. Therefore, a design of architecture is required to ensure business needs alignment with IT based on the company's strategic goals. This study aims to produce architectural designs using the TOGAF framework as a reference for architectural development using qualitative methods and case studies at PT XYZ. Data processing methods are carried out by conducting interviews and observations on the organizational environment and business processes that are running on the relevant business units. This study produced an architectural design consisting of 12 architectural principles as well as proposed integrated applications and infrastructure. The architecture proposal is expected to guarantee the validity of the data and optimize the trade preparation process so as to reduce the potential risk of trading failure due to data errors. It is also constructed in order to provide Input and become a reference of IT development decision making in the trading operational support area."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Swiyadi
"Teknologi Informasi TI menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Dalam bidang pertahanan, TI digunakan dalam penyelenggaraan pertahanan negara dan mendorong munculnya konsep keunggulan informasi. Keunggulan informasi bagi TNI AD penting agar dapat menghadapi ancaman militer, nonmiliter dan hibrida. Keunggulan informasi dapat dicapai melalui pengelolaan informasi menggunakan sistem informasi SI yang terintegrasi. Untuk mewujudkan integrasi SI yang menjadi permasalahan dalam organisasi diperlukan adanya enterprise architecture EA yang saat ini belum dimiliki.
Penelitian ini ditujukan untuk merancang EA yang dapat menggambarkan kondisi organisasi secara utuh dan EA yang disusun dapat dipakai mengatasi tantangan yang dihadapi. Untuk merancang EA yang sesuai dengan kebutuhan Mabes TNI AD, dilakukan dengan membandingkan kerangka kerja EA yang dapat menggambarkan sektor pertahanan dan militer, yaitu Department of Defense Architecture Framework DODAF, Ministry of Defense Architecture Framework MODAF, NATO Architecture Framework NAF dan The Open Group Architecture Framework TOGAF. Perbandingan keempat kerangka dilakukan pada level arsitektur, artefak dan metamodel serta pada layer operasional, data, aplikasi dan teknologi.
Analisis menghasilkan kerangka EA yang mempunyai karakteristik organisasi militer dengan menggambarkan pencapaian kapabilitas melalui aktivitas yang dilakukan. Kerangka EA tersebut diberi nama Indonesian Army Architecture Framework IA2F yang tersusun atas 25 artefak yang dikelompokkan ke dalam lima layer arsitektur. Penerapan IA2F memperlihatkan service yang dapat dilakukan integrasi SI sehingga mendukung pencapaian kapabilitas.

Information Technology IT touches almost all aspects of life. In the field of defense, IT is used to conduct state defense and drive the emergence of the concept of information superiority. Information superiority for Indonesian Army is vital in order to face military, non-military and hybrid threats. Information superiority can be achieved through management of information using integrated information system IS . To realize the integration of IS, which is a problem in the organization, the existence of enterprise architecture EA is mandatory. The EA is currently not exists yet in the organization.
This research is aimed to design EA that describe the holistic condition of the organization and can be used to overcome the challenges faced. To design an appropriate EA for the Indonesian Army Headquarters, it is performed by comparing the EA framework that can describe the defense and military sectors, ie. The Department of Defense Architecture Framework DODAF , the Ministry of Defense Architecture Framework MODAF, the NATO Architecture Framework NAF and The Open Group Architecture Framework TOGAF. Comparison of the four frameworks is performed at the level of architecture, artifact and metamodel as well as at the operational, data, application and technology layer.
The result shows an EA framework that has the characteristics of military organization, by illustrating the achievement of capability through the activities. The EA framework is named Indonesian Army Architecture Framework IA2F composed of 25 artifacts grouped into five architecture layers. Implementation of IA2F shows services to integrate IS in order to achieve capabilities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marco Van Basten
"Bank Indonesia dalam bidang sistem pembayaran telah menyediakan dua fasilitas yaitu Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Dalam Peraturan Bank Indonesia untuk sistem tersebut harus memiliki suatu contigency plan untuk menjaga kesinambungan dan kelancaran pelaksanaan transfer dana. Bank XYZ dalam menjamin ketersedian sistemnya telah menyediakan sistem pembayaran cadangan di data center cadangan dan juga menerapkan proses replikasi sistem antara data center utama dan data center cadangan, akan tetapi permasalahan yang dihadapi adalah belum maksimalnya penggunaan sistem pembayaran di data center cadangan karena belum optimalnya penggunaan infrastruktur yang ada.
Penelitian difokuskan kepada permasalahan teknologi dengan tujuan melakukan perancangan infrastruktur sistem pembayaran pada Bank XYZ untuk mendukung proses bisnis dan menyediakan sistem yang handal sehingga dapat mewujudkan strategi bisnis. Tahapan dalam penelitian ini mengacu kepada TOGAF yang dihasilkan oleh Kurniawan & Suhardi.
Hasil penelitian ini adalah menyatukan proses bisnis BI-RTGS dan SKN Kredit dan merubah proses kerja manual ke otomasi dengan sistem. Untuk arsitektur aplikasi dilakukan penyederhanaan dari 5 sistem yaitu STPK, SmartInward, Passthrough, Connect Direct, dan KUMF menjadi 1 sistem yaitu Middleware Payment System. Untuk teknologi sudah membuat kedua data center menjadi aktif-aktif dengan memanfaatkan Domain Name System, load balancer, database konsolidasi, server virtual, message queue dan menambahkan jalur komunikasi ke Bank Indonesia.

Bank Indonesia provides two facilities in the payment system. There are Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) and Bank Indonesia National Clearance System (SKNBI). Bank Indonesia Regulation for such a system should have a contingency plan to maintain the continuity and reliablity of funds transfer operations. Bank XYZ in ensuring the availability of the system has been providing backup payment system in alternative data center and also replicating the proses between main and backup data center, but the problem we faced is that the payment system in backup data center had not maximal used because not optimal use of the existing infrastructure.
The research focused on technology issues with the aim of designing payment systems infrastructure at XYZ Bank to support business processes and provides a reliable system that can realize business strategies. Steps in this study refer to the TOGAF produced by Kurniawan & Suhardi.
Results of this research is to combine BI-RTGS and SKN Credit business process and change the manual work processes to automation system. For application architecture made simplification from 5 system there are STPK, SmartInward, Passthrough, Connect Direct, and KUMF into one system that is Middleware Payment System. Technology has made a both of data center into an active-active by using Domain Name System, load balancer, database consolidation, virtual server, message queue and add communication line to Bank Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desfray, Philippe
"Modeling enterprise architecture with TOGAF explains everything you need to know to effectively model enterprise architecture with The Open Group Architecture Framework (TOGAF), the leading EA standard. This solution-focused reference presents key techniques and illustrative examples to help you model enterprise architecture.
This book describes the TOGAF standard and its structure, from the architecture transformation method to governance, and presents enterprise architecture modeling practices with plenty of examples of TOGAF deliverables in the context of a case study.
Although widespread and growing quickly, enterprise architecture is delicate to manage across all its dimensions. Focusing on the architecture transformation method, TOGAF provides a wide framework, which covers the repository, governance, and a set of recognized best practices. The examples featured in this book were realized using the open source Modelio tool, which includes extensions for TOGAF. "
Waltham, MA: Morgan Kaufmann, 2014
e20427303
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Kesempatan bertransaksi saham secara remote membuka business channel baru bagi brokerage atau anggota bursa. Regulasi pun tidak hanya membatasi kemungkinan penggunaan hanya untuk kalangan internal perusahaan yang tersertifikasi, namun juga dimungkinkan tiap individu yang memiliki akun di perusahaan anggota bursa (online trading). Oleh karena itu, infrastruktur TI memegang peranan penting dalam menunjang operasional bisnis. Infrastruktur TI yang terintegrasi, yang mendukung operasional baik untuk internal maupun publik, menjadi pokok penelitian. Dari beberapa insiden yang pernah terjadi dan akibat yang dihasilkan, penelitian mulai dikembangkan. Sementara di sisi lain, perbandingan terhadap perusahaan sejenis yang sudah memiliki produk online
trading memperlihatkan keunggulan yang bisa didapatkan dari kesiapan implementasi infrastruktur yang terintegrasi.
Berdasarkan pokok penelitian tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk merancang infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi dan adaptif berdasarkan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) dengan studi kasus PT. XYZ. Metode penelitian menggunakan konsep penelitian kualitatif melalui studi literatur, melakukan wawancara dan observasi.
Hasil dari penelitian adalah 5 usulan aplikasi baru berdasarkan 15 prinsip arsitektur yang disimpulkan. Dari prinsip-prinsip arsitektur yang sama pula, infrastruktur diusulkan mengalami konversi dari physical ke private cloud yang berbasiskan virtual machine. Konversi dilakukan agar infrastruktur memiliki sifat failover dan redundancy agar mendukung adaptifitas arsitektur yang diharapkan.

The opportunities of equity trading remotely, known as Remote Trading, open a new business channel for brokerage members. Not only limited by certified internal employee access to exchange system, regulation also accomodate each individual who has account in organization have a same right to access exchange directly to have trading activities on behalf of themselves, later on called Online Trading. Therefore, IT infrastructure plays an important role in supporting business operations. Integrated IT infrastructure, which supports operational both for internal and public, the subject of research. Based on several incidents that have occurred and its result, the research was developed. While on the other hand, comparison to similar companies that already have demonstrated the advantages of online trading products that can be obtained from the readiness of implementing integrated infrastructure.
Based on the mentioned basic research, this research aims to design an integrated information technology infrastructure and adaptive by The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) with a case study of PT. XYZ. The research method uses the concept of qualitative research through the study of literature, conducting interviews and observations.
Results of the study was 5 proposed new application is based on 15 principles of architecture concluded. Of the principles of the same architecture as well, the proposed infrastructure experienced a conversion from physical to a private cloud based virtual machine. Main idea of conversion are architecture have characteristics of failover and redundancy, so that adaptivity infrastructure achieved.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Suhandi
"ABSTRAK
Kebutuhan akan SI/TI yang mendukung bisnis dan meningkatkan kapabilitas perusahaan di level enterprise merupakan suatu nilai tambah yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan. Meningkatnya kapabilitas dalam hal memberikan pelayanan dan jasa yang optimal harus didukung oleh berbagai hal, salah satunya adalah dengan menggunakan SI/TI yang berkualitas. Untuk merealisasikan hal tersebut, dibutuhkan suatu model rancangan arsitektur yang dapat digunakan sebagai landasan dan acuan dalam proses implementasi SI/TI yang diharapkan untuk saat ini dan masa depan.
Dalam pengembangan solusi model rancangan arsitektur, penulis membandingkan 2 metodologi antara Zachman framework dengan TOGAF Architecture Development Model (ADM) agar didapatkan metodologi yang cocok untuk menjadi acuan dalam membuat rancangan Enterprise Architecture pada PT. XYZ. Metodologi yang didapat tersebut kemudian akan digunakan untuk menyediakan struktur dasar organisasi yang mendukung integrasi, pengembangan, pengelolaan, dan perubahan perangkat dari sisi SI/TI. Salah satu trend dalam dunia TI yang terkait dengan infrastruktur yang dapat dijadikan solusi dalam menjawab kebutuhan organisasi adalah konsep Cloud Computing. Cloud Computing memungkinkan organisasi untuk memberikan layanan aplikasi, infrastruktur dan database yang dapat digunakan secara bersama-sama, dan mobile oleh penggunanya melalui internet. Hasil akhir dari perancangan model enterprise architecture ini diharapkan dapat mengoptimalisasikan seluruh sumber daya SI/TI pada perusahaan, terutama dari sisi infrastruktur dan service yang dimiliki perusahaan dalam mendukung aktifitas bisnis, agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada customer.

ABSTRACT
The need for IS/IT that support business and enchance a company’s capabilities at enterprise level is an added value that must be met by each company. The increased capability in terms of providing optimal care and services must be supported by many things, one of the things is to use IS/IT with good quality. To achive that vision, we need a model of architectural design that can be used as the basis and reference for the implementation of IS/IT that the company wanted to be develop now and for the future.
In developing the solution model of architecture design, the authors compared two methodologies between Zachman Framework and TOGAF Architecture Development Model (ADM) to obtain a suitable methodology for the reference on developing Enterprise Architecture at PT. XYZ. The methodology obtained is then used to provide the basic organizational structure that supports the integration, development, management, and procurement process of hardware or device from IS/IT. One trend in the world of IT related to the infrastructure that can be used as a solution to address the needs of the organization is the concept of Cloud Computin. Cloud Computing enables organizations to provide application services, infrastructure services, and database services that enables users to do mobile and multiple access via the internet. The result of the design of enterprise architecture model is expected to optimize all IS/IT resources in the company, especially in terms of infrastructure and services to support the company’s business activities, in order to provide optimum services to the customers."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>