Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atty Supraba
"Tesis ini membahas implementasi kebijakan efisiensi di Rumah Sakit Islam Arafah Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang dan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam. Kebijakan efisiensi yang dibuat rumah sakit terdiri dari pelaksanaan tindakan apendiktomi tanpa berdasarkan clinical pathway, pembuatan standar obat khusus dan perubahan pola pembayaran jasa medis. Penelitian dilakukan terhadap berkasberkas pasien peserta JKN dengan tindakan apendiktomi tanpa komplikasi yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil penelitan memperlihatkan bahwa pelaksanaan tindakan apendiktomi tanpa komplikasi sudah berjalan sesuai clinical pathway dan biaya untuk tindakan operasi khususnya apendiktomi tanpa komplikasi sudah ada efisiensi, proporsi dari biaya ini yang terbesar adalah dibayarkan untuk jasa medis, diikuti dengan akomodasi lalu biaya farmasi dan tindakan penunjang. Rumah sakit sebaiknya melengkapi diagnosa dan tindakan terbanyak di rumah sakit dengan clinical pathway untuk mempermudah menghitung biaya perawatan dan membuat pola jasa medis yang sesuai dengan pola pembiayaan INA CBG's.

This thesis discusses the efficiency of policy implementation in Arafah Islamic Hospital, Jambi. The study uses a quantitative approach with a cross-sectional design and a qualitative approach with in-depth interviews. Efficiency policies created by hospital consists of the implementation of the appendectomy based on clinical pathways, creation of specialized drug standards and changing patterns of medical service payments. Research conducted on the files participant JKN patients with uncomplicated apendiktomi that met the inclusion criteria.
Research results show that the implementation of the action without complications apendiktomi is going according to clinical pathways and costs for particular surgery existing efficiency, the proportion of these costs are paid for most medical services, followed by accommodation and pharmacy costs and supporting actions. Hospital diagnosis and action should complement most in hospitals with clinical pathways to facilitate calculating the cost of care and make medical services pattern that matches the pattern of financing INA CBG
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nyeri pada klien postoperasi appendiktomi dirasakan oleh setiap klien dengan respon yang berbeda, mengingat respon nyeri itu sendiri bagi setiap orang merupakan sesuatu yang unik. Menariknya kondisi tersebut memacu peneliti untuk, melakukan penelitian yang berjudul “"Hubungan Antara Mobilisasi Dini Dengan Tingkat Nyeri Pada Klien Post Operasi
Appendiktomi Dalam 24 Jam Pertama". Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, sedangkan responden yang dipilih 20 orang dengan kondisi kesadaran compos mentis pada klien post appendiktomi 24 jam pertama. Setelah dilakukan uji statistik Pearson Product Moment Coefisient Corelation dengan tingkat kebermaknaan (α = 0,05 ) disimpulkan adanya hubungan yang Iemah ( r = 0,25 ) antara pemberian mobilisasi dini 24 jam pertama dengan tingkat nyeri pada klien post operasi appendiktomi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5234
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitri R
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa perbedaan rata-rata
biaya dan mutu layanan tindakan sectio dengan pola pembiayaan INA CBG’s dan
fee for service di Rumah Sakit Islam Arafah Jambi. Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian deskriptif kuantitatif crossectional dan pendekatan kualitatif.
Metode pembayaran yang ideal adalah yang dapat mendorong pemberi
layanan kesehatan mengendalikan biaya dan mutu layanan kesehatan. Pada
penelitian ini didapatkan terdapat perbedaaan pada rata-rata biaya total layanan
yang bermakna dengan metode pembiayaan INA CBG’s lebih rendah dengan
tidak terdapat perbedaan mutu layanan.
Disarankan kepada rumah sakit untuk mempunyai panduan klinis dalam
pemberian layanan yang diberikan dan meningkatkan perbaikan dalam sistem
rumah sakit (Corporate Governance) untuk dapat meningkatkan efisiensi dan
mutu layanan rumah sakit.

ABSTRAK
This study aimed to analyze the differences in the average cost and quality
measures sectio financing pattern CBG's INA and fee for service at the Arafah
Hospital Jambi. Design research is a quantitative and qualitative approach.
The ideal of payment method is expected to encourage health care
providers to control the cost and quality of health services. From the results of
research conducted at Arafah Hospital Jambi found that on average, the total cost
of the services there are significant differences in the average cost of the financing
method is more efficient INA CBG's no difference with the quality of service.
The hospital should have of clinical guidelines in the provision of services
provided in the hospital for each method of financing. It is recommended to
hospitals to improve the hospital system fixes (Corporate Governance) to be able
to improve the efficiency and quality of hospital services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Helena
"Latar Belakang: Rumah Sakit berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukanserta kesehatan penunjang yang dituntut mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia,peralatan dan teknologi. Analisis biaya dalam hal ini, dapat digunakan untuk perhitunganperencanaan anggaran, pengendalian biaya serta subsidi. Tujuan: Untuk mengetahui biayasatuan tindakan Rehabilitasi Medik serta upaya efisiensi dalam menutup kesenjangan tarifRumah Sakit dengan tarif INA CBGs. Metode: Analisis biaya dilakukan pada 23776 tindakanantara lain: High Laser 5666, Dry Needling 708, Injeksi Intraartikular 3142, MWD 6313, TENS3845, US 185, Traksi 34, Parrafin 362, Inhalasi 137, berbagai jenis latihan (Fisioterapi Dewasa 147, Fisioterapi Anak 516, Terapi Wicara Dewasa 398, Terapi Wicara Anak 1477, OkupasiTerapi Dewasa 709, Okupasi Terapi Anak 137). Hasil: Total biaya tindakan sebesar Rp13.122.053.719,-. Kesenjangan paket biaya satuan dengan tarif INA CBGs untuk paket 2modalitas (TENS-MWD) sebesar Rp (337.339), paket Latihan Fisioterapi Anak sebesar Rp(344.196), paket modalitas dan latihan (TENS – OT dewasa) sebesar Rp (536.293), paket HighLaser sebesar Rp (554.803), paket Injeksi Intraartikular sebesar Rp (889.211). Kesimpulan:Adanya kesenjangan biaya satuan dengan tarif Rumah Sakit serta tarif INA CBG’s dapatmenjadi bahan evaluasi bagi Rumah Sakit untuk melakukan efisiensi.

Background: The function of the hospital is to carry out basic health efforts, referral health andsupporting health which are required to be able to improve the quality of human resources,equipment and technology. Cost analysis in this case can be used to calculate budget planning,cost control and subsidies. Objective: To determine unit costs for Medical Rehabilitation andefficiency efforts in closing the gap of hospital rates and INA CBGs rates. Methods: Costanalysis was performed on 23776 procedures including: High Laser 5666, Dry Needling 708,Intraarticular Injection 3142, MWD 6313, TENS 3845, US 185, Traction 34, Paraffin 362,Inhalation 137, various types of exercise (Adult Physiotherapy 147, Children Physiotherapy516, Adult Speech Therapy 398, Children Speech Therapy 1477, Adult Occupational Therapy709, Children Occupational Therapy 137). Result: The total cost is IDR 13,122,053,719.-. Thedifference between the unit cost package and the INA-CBGs rate for the 2 modality package(TENS-MWD) is IDR (337,339), the Children's Physiotherapy Training package is IDR(344.196), High Laser for IDR (554,803), Intraarticular Injection package for IDR (889,211).Conclusion: There is a gap in the unit cost with Hospital rates and INA-CBG's rates can beused as evaluation material for Hospitals to carry out efficiency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nurhayati
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa hubungan penerapan operasi sesar metode ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) dengan efisiensi biaya dan mutu layanan di RS Hermina Galaxy tahun 2022. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa dengan menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar didapatkan efektivitas biaya dengan mutu layanan yang baik. Mutu layanan yang dinilai pada penelitian ini adalah mobilisasi yang lebih cepat, lama hari rawat yang lebih singkat, dan infeksi daerah operasi tidak ditemukan.
Disarankan pada RS Hermina Galaxy untuk menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar agar mutu layanan meningkat dan menyebabkan pasien menjadi lebih nyaman pasca operasi SC dan biaya layanan menjadi lebih rendah daripada SC metode konvensional

This study aims to analyze the relationship between the implementation of the ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) method and the cost efficiency and quality of service at Hermina Galaxy Hospital in 2022. The research design used was a retrospective cohort with a quantitative and qualitative approach. The conclusion in this study is that by using the ERACS method in patients with cesarean section surgery, cost effectiveness with good service quality is obtained. The quality of service assessed in this study was faster mobilization, shorter length of stay, and no surgical site infections were found.
It is recommended for Hermina Galaxy Hospital to use the ERACS method for cesarean section patients so that the quality of service increases and causes patients to be more comfortable after SC surgery and service costs are lower than conventional SC methods.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Gozali Surono
"Masalah kesehatan yang terjadi secara global saat ini adalah resistensi antimikroba. Resistensi ini menyebabkan meningkatnya mortalitas penyakit, memanjangnya lama hari rawat dan meningkatkan biaya perawatan. Salah satu strategi yang diusung untuk menanggulangi resistensi ini adalah dengan menerapkan pola kuman sebagai acuan dalam perumusan panduan penggunaan antibiotika yang rasional. Pola kuman berguna bagi para klinisi untuk membantu memberikan petunjuk dalam pemberian terapi empiris. Pola kuman juga berfungsi untuk menunjukkan tren sensitivitas jenis kuman terhadap suatu jenis antibiotika. Indonesia menunjukkan kepeduliaannya dengan membuat suatu peraturan tentang Program Pengendalian Resistensi Antibiotika (PPRA). Rumah sakit Santa Maria merupakan rumah sakit swsata yang sudah menerapkan pola kuman dalam panduan penggunaan antibiotika. Penelitian yang dilakukan terhadap kasus infeks jaringan lunak di RS Santa Maria mendapatkan bahwa Staphylococcus aureus merupakan jenis kuman yang paling banyak ditemukan di kasus infeksi jaringan lunak dan pada uji sensitivitas antibiotika masih mempunyai derajat sensitivitas yang cukup baik terhadap golongan cephalosporin generasi ketiga. Pola kuman ini juga mendorong para klinisi agar memberi pengobatan sesuai dengan panduan antibiotika yang diberlakukan di RS Santa Maria. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dengan penerapan pola kuman terhadap panduan penggunaan antibiotika, pasien mempunyai outcome sembuh dengan lama hari rawat yang lebih pendek (5.45 hari vs 4.3 hari dengan P<0.001), biaya belanja obat antibiotika berkuurang (Rp.79.982.730 vs Rp.41.020.622) dan rata-rata total biaya yang lebih efisien (Rp.13.854.266 vs Rp.11.930.250). Hal ini dikarenakan jumlah penggunaan antibiotika yang berkurang setelah PPRA. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam ere PPRA di RS Santa Maria adalah mengoptimalkan pemakaian penggunaan jenis antibiotika spektrum sempit dan peningkata kualitas pengumpulan data pola kuman dengan teknik yang benar, alat yang menunjang dan sumber daya manusia yang berkompetensi di bidangnya . Beberapa hal yang harus diperhitungkan oleh rumah sakit terkait pola kuman ini adalah manfaat yang didapat haruslah lebih besar nilainya daripada biaya investasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan baik terhadap pasien, klinisi dan rumah sakit.

Global health issue that is crucial nowadays problems is antimicrobial resistance. This resistance leads to increased disease mortality, extended length of stay and increased cost of treatment. One of the strategies that is carried out to overcome this resistance is to apply antibiogra, patterns as a reference in the formulation for rational use of antibiotics guidelines. Antibiogram patterns are useful for clinicians in giving empirical therapy thorough an educated guess. Antibiogram patterns are also useful to show trends of antibiotic sensitivity againts certain type of germ. Indonesia shows its concern by making a regulation on the Antimicrobial Stewardship (AMS). Santa Maria Hospital, a private hospital has applied antibiogram patterns to formulate antibiotic guidelines. This thesis was conducted on soft tissue infections cases found in Santa Maria Hospital . The result was that Staphylococcus aureus is the most commonly germ found in cases of soft tissue infections and still has a moderate sensitivity to antibiotic such as third generation of cephalosporin. This antibiogram pattern also encourages clinicians to treat patient diagnosed with soft tissue infection based on the antibiotic guidelines that applicable in Santa Maria Hospital. The results of this study found that with the application of antibiogram patterns to formulate antibiotic guidelines, brings benefit such as not only patients were recovered from the infection but also recovery with shorter length of stay (and 5.45 days vs 4.3 days with P<0.001), cost expenses for phharmacy logistic decreased (Rp.79.982.730 vs Rp.41.020.622) and decreased mean of treatment cost (Rp.13.854.266 vs Rp.11.930.250). The reason for this to happened is that the amount of antibiotic used to treat pastient is decreased after AMS . Some matter that need to be improved in the AMS program at Santa Maria Hospital is to optimize the use of narrow spectrum antibiotics and to improve the quality of collecting data for antibiogram pattern by improving techniques, supporting tools and competent human resources. Consideration that must be taken into account is that regarding this antibiogram pattern bring benefits for patients, clinicians and hospitals which is more important than the investment costs, operational costs, and maintenance costs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiqurrahman
"Clinical Pathway (CP) Apendisititis Akut (AA) memberikan gambaran secara rinci tahap-tahap pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Implementasi CP AA di RSI Ibnu Sina Pekanbaru diharapkan dapat mengendalikan variasi proses perawatan dalam upaya meningkatkan kendali mutu dan kendali biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran implementasi CP AA dalam meningkatkan efisiensi biya apendiktomi pasien JKN di RSI Ibnu Sina Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menghitung tagihan biaya pasien yang menjalani apnediktomi sebelum dan sesudah implementasi CP AA dan diolah dengan uji statistik. Pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan yang terkait dalam implementasi CP AA. Hasil penelitian terjadi pemendekan Length of Stay (LOS) secara bermakna (P<0.001) pada kelompok pasien sesudah implementasi CP dibandingkan sebelumnya. Terjadi penurunan rata-rata total biaya apendiktomi sebelum dan sesudah implementasi CP (Rp. 5.214.188.02 vs Rp. 4.436.438.37) yang bermakna (P<0.001) dengan persentase selisih 17,5%. Penurunan varian pelayanan berupa utilisasi alat kesehatan (Alkes), obat dan pemeriksaan laboratorium mempengaruhi peningkatan efisiensi biaya apendiktomi. Adanya varian dalam implementasi CP AA menjadi masukan untuk mencapai implementasi CP yang ideal. Varian berupa pengurangan pelayanan yang seharusnya diberikan kepada pasien harus ditinjaklanjuti dengan melakukan penilaian outcome pasien seperti tingakat kejadian readmission dan kondisi pasien ketika melakukan kontrol setelah pulang dari Rumah Sakit (RS).

Clinical pathway for acute appendicitis provides a detailed description of the steps of healthcare to be given to patients. Implementation of clinical pathway for acute appendicitis at Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru is expected to be able to control variations in the treatment process in an effort to improve quality and cost control.The purpose of this study aimed to see the role of implementation of clinical pathway for acute appendicitis in improving appendectomy cost efficiency in The Indonesian National Health Insurance patients at Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru. The study design was cross sectional with a quantitative approach through calculating the cost bills of patients who underwent appendectomy before and after the implementation of clinical pathway and processed with statistical tests. Qualitative approach through indepth interviews with informants who were involved in the implementation of CP. The results of the study showed shortening length of stay statistically significant as (P <0.001) in the patient group after the implementation of the clinical pathway compared to before. There was a decrease in average total costs of appendectomy before and after the implementation of clinical pathways (IDR.5.214.188.02 vs IDR.4.436.438.37) statistically significant as (P <0.001) with a percentage difference of 17.5%. Decreasing service variants in the form of the utilization of medical equipment, drug, and laboratory test affected the increase in appendectomy cost efficiency. The existence of variants in the implementation of CP can be used as input to achieve the ideal CP. Variants in the form of reducing services that should be given to patients must be followed up by evaluating patient outcomes such as readmission rates and the patient's condition when controlling after returning from the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Firmansyah Triputra
"Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar, perbankan syariahnya masihlah berkembang, jika dibandingkan dengan negara-negara islam lainnya perbankan syariah masih terhitung baru di indonesia. Peranan perbankan syariah menjadi penting seiring dengan adanya fenomena globalisasi dan juga krisis ekonomi global yang berdampak pada hampir seluruh negara di dunia. Perbankan syariah dianggap tahan terhadap terpaan krisis. Saat kondisi krisis, efisiensi menjadi penting.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah perbankan syariah di indonesia sudah beroperasi dengan efisien. Hasil dari penelitian ini adalah, mayoritas bank syariah di indonesia mengalami penurunan tingkat profit efficiency pada periode 2011-2014, walaupun di sisi lain, terjadi peningkatan efisiensi di sisi biaya.

Indonesia as one of the largest Muslim country is still developing sharia banking compared to other islamic countries Islamic banking is still relatively new in Indonesia. Islamic banking becomes an important role along with the globalization and the global economic crisis that affected nearly all countries in the world. Islamic banking is considered resistent to the crisis, when crisis, efficiency becomes important.
This study aimed to investigate whether Islamic banking in Indonesia has been operating efficiently. Results from this study is that majorityof islamic banks in indonesia decreased levels of profit efficiency in the period 2011-2014, although on the other side has an increase in the cost side.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Oktafianti
"ABSTRAK
WHO menetapkan jaminan kesehatan semesta/Universal Health Coverage UHC untuk memastikan semua orang mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan tanpa melihat status sosial masyarakat, pemerintah menetapkan program Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui ekuitas/inekuitas utilisasi pelayanan kesehatan pada peserta JKN dan mengetahui karakteristik yang menjadi dasar terjadinya ketimpangan utilisasi pelayanan kesehatan di Indonesia. Studi ini mengunakan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2014. Hasil menunjukkan bahwa penduduk kaya di Indonesia lebih banyak memanfaatkan pelayanan rumah sakit dibandingkan dengan penduduk miskin. Rata-rata jumlah kunjungan rawat jalan peserta JKN khususnya pada kuintil 1 dan kuintil 2 lebih besar daripada bukan peserta JKN pada kelompok yang sama. Tingkat ketimpangan pelayanan rawat inap pada responden peserta JKN lebih kecil daripada peserta non JKN. Ketidakmerataan utilisasi rawat jalan dan rawat inap yang pro-kaya disebabkan oleh ketidaksetaraan umur, jenis kelamin, geografis, pernikahan, pendidikan dan pengeluaran. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan perlu monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional.

ABSTRACT
WHO establishes universal health insurance Universal Health Coverage UHC to ensure all people get health care. In order to improve the utilization of health services regardless of social status, the government established the National Health Insurance program. This study aims to determine the equity inequity of health care utilization in participants JKN and non JKN and the characteristics on which the imbalance utilization of health services in Indonesia. This study uses secondary data from the National Socioeconomic Survey 2014. The results showed that the rich in Indonesia use hospital services more than the poor. The average number of outpatient visits participants JKN especially in quintile 1 and quintile 2 is larger than the non participants JKN in the same group. The degree of inequality of inpatient services at respondents participants JKN smaller than non JKN participants. Inequality utilization of outpatient and inpatient pro rich inequalities caused by age, gender, geographic, marriage, education and income. Therefore, the Ministry of Health needs regular monitoring and evaluation of the implementation of the National Health Insurance program."
2017
T47447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Dwiyani
"Rumah Sakit Kambang Jambi merupakan rumah sakit swasta tipe C di kota Jambi yang telah berdiri sejak tahun 2010. Sebagai upaya mengefektifkan pelayanan di tengah tingginya persaingan, RS Kambang hendaknya memiliki suatu rencana strategis (renstra) yang tepat dan cermat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi Critical Cuccess Factor (CSF), mengetahui posisi organisasi, dan merumuskan sasaran strategi disertai indikator kinerja terukur berdasarkan perspektif Balanced Scorecard. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain operational research di RS Kambang Jambi pada bulan September-Desember 2020. Data didapat dari indepth interview, Consensus Decision Making Group (CDMG), dan telaah data sekunder berupa dokumen tertulis. Data kemudian dianalisis kedalam 3 tahapan penyusunan resntra yaitu tahap input, matching, dan decision stage. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor eksternal yang menjadi CSF adalah peluang dalam menarik pelanggan dari jejaring, sedangkan faktor internal yang menjadi CSF adalah aspek kekuatan berupa tersedianya pelayanan spesialis dan subspesialis dengan pilihan yang bervariasi. Jika dilihat dari posisinya RS Kambang berada pada posisi Hold and Maintain, sehingga berdasarkan hal tersebut akhirnya didapatkan 5 alternatif strategi, 12 sasaran strategis, dan 34 poin Key Permormance Indikator (KPI) yang berfokus di bidang pemasaran, SDM, keuangan, pelayanan pasien, serta sistem informasi rumah sakit.

Kambang Jambi Hospital is a privately owned hospital in the city of Jambi which has been established since 2010. As an effort to streamline services in the midst of competition, Kambang Hospital is managed with a strategic plan (renstra) that is precise and accurate. This study aims to identify internal and external factors that become the Critical Cuccess Factor (CSF), find out how to organize, and formulate strategies in measurable performance indicators based on the Balanced Scorecard perspective. The research used a qualitative approach with operational research design at Kambang Jambi Hospital in September-December 2020. Data were obtained from in-depth interviews, Consensus Decision Making Group (CDMG), and secondary study data in the form of written documents. The data were then analyzed in 3 stages of formal preparation, namely the input, matching, and decision stage. Based on the results of the study, it was found that the external factor that became CSF was an opportunity to attract customers from the network, while the internal factor that became a CSF was the strength aspect in the form of the availability of specialist and sub-specialist services with various choices. When viewed from its position, Kambang Hospital is in the Hold and Maintain position, so based on this we finally obtained 5 strategic alternatives, 12 strategic goals, and 34 Key Performance Indicators (KPI) points measured in the fields of marketing, human resources, finance, patient care, and hospital information system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>