Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Enis Rosuliana
"Pemberian pendidikan kesehatan berkaitan erat dengan pengetahuan dan perilaku ibu merawat balita penderita pneumonia di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap pengetahuan dan perilaku ibu merawat balita penderita pneumonia di rumah sakit di provinsi Nusa Tenggara Barat. Desain dalam penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen pretest posttest design with non equivalent control group dengan 32 sampel di RSUP NTB dan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat secara consecutive sampling. Analisis data menggunakan independent t test, menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam aspek pengetahuan dan perilaku ibu merawat balita penderita pneumonia antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (pengetahuan: p=0,000, α=0,05, Perilaku: p = 0,000, α=0,05). Rekomendasi dari penelitian ini adalah pendidikan kesehatan sebaiknya menggunakan media audiovisual.

The provision of health education is closely related to the knowledge and behavior of mothers caring for children under five years with pneumonia in the hospital. The aim of this research was to identify the effect of health education using audiovisual media on mother?s knowledge and behavior of mothers caring for children under five years with pneumonia in the hospital in West Nusa Tenggara. This research used quasi experimental pretest posttest design with non equivalent control group. Data was collected from 32 respondents with consecutive sampling technique and was analized with independent t-test. The result showed significant differences between intervention and control groups (knowledge, p value = 0,000, α=0,05, behavior, p value = 0,000, α=0,05). This research recommendates the use of audiovisual media in providing health education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Saudi
"ABSTRAK
Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik akan mendukung percepatan penyembuhan balita pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya dampak pemberian edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual berbasis mobile phone terhadap pengetahuan dan sikap ibu merawat anak balita pneumonia. Desain penelitian menggunakan quasi-experimental design dengan jumlah sampel 46 orang. Pengambilan sampel melalui consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan Fisher excat test. Ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah edukasi kesehatan pengetahuan: p=0,017; sikap: p=0,003. Namun pada kelompok kontrol hanya pengetahuan yang berbeda signikan p=0,030. Pengetahuan dan sikap pada kelompok intervensi dan kontrol memiliki nilai statistik yang berbeda setelah edukasi kesehatan pengetahuan: p=0,018; sikap: p=0,384. Ada hubungan antara pendidikan dan pengalaman ibu merawat balita pneumonia dengan pengetahuan tetapi tidak ada perbedaan terhadap sikap ibu. Usia, pendapatan keluarga, dan informasi tidak ada perbedaan terhadap pengetahuan dan sikap ibu. Peneliti merekomendasikan untuk menggunakan audiovisual dalam kegiatan edukasi kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu.

ABSTRACT
Mother's good knowledge and attitude will support healing of children suffering from pneumonia. The aim of this study is the identification of health education effect using mobilephone based audiovisual media on the mother's knowledge and attitude to be caring under five children with pneumonia. The research design used quasi experimental design with 46 samples. The sample was chosen through consecutive sampling. Data collection using questionnaires analyzed with Fisher excat test. There were a difference of mother's knowledge and attitude in the intervention group before and after health education knowledge p 0.017 attitude p 0.003. However in the control group only knowledge was significantly different p 0.030. Knowledge and attitude in groups of intervention and control have different statistic value after health education knowledge p 0,018 attitude p 0,384. There were a relationship between education and experience of caregiving mother of pneumonia with mother's knowledge but no difference to mother's attitude. Age, family income, and information there were no difference to mother's knowledge and attitude. Researcher recommend to use audiovisual in health teaching activities in an effort to improve mother's knowledge and attitude."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Casman
"Pengetahuan ibu merupakan faktor penting untuk keberhasilan merawat balita pneumonia, baik di rumah sakit maupun di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh edukasi audiovisual pneumonia terhadap pengetahuan ibu, lama hari rawat dan rehospitalisasi balita di RSUD DKI Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan two group pre post test design. Sebanyak 64 responden yang diambil menggunakan tekhnik consecutive sampling. Masing-masing diberikan edukasi selama 3 hari, 32 melalui audiovisual dan 32 melalui leaflet.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan ibu, lama hari rawat, dan rehospitalisasi pada kedua kelompok (p<0,05). Pengetahuan post edukasi merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi lama hari rawat dan rehospitalisasi pneumonia balita setelah dikontrol dengan pendidikan ibu dan kepadatan hunian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah edukasi audiovisual lebih efektif meningkatkan pengetahuan ibu sebelum dan setelah edukasi (p=0,001), memperpendek lama hari rawat (p=0,001), dan mengurangi risiko rehospitalisasi (p=0,047) dibandingkan dengan edukasi melalui leaflet. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah melakukan randomisasi dengan menggunakan desain eksperimen murni.

Mother's knowledge is a main factor of pneumonia care in young ages children, while hospitalization or after discharge. Our Objective was determined the effectiveness education used audiovisual to mother’s knowledge, length of stay and re-admission at 3 Public Hospitals DKI Jakarta. This research used quasy-experimental with pre post test design. Total was 64 respondent included, 32 each group. Intervenstions was given for 3 days, one group used audiovisual  and other used leaflet.
The results showed that both groups was significant diferenciance on mother’s knowledge, length of stay and re-admission (p <0.05). Knowledge after education is the most dominant factor of length of stay and re-admission of pneumonia under five years children. Audiovisual education more effective increased mother’s knowledge before and after education (p=0.001), shorted length of stay (p=0.001), and reduced the risk of re-admission (p=0.047) than leaflet education. Further research especially intervention research, it is necessary to randomized used RCT.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ngolu K.
"ABSTRAK
Usia balita merupakan masa yang paling penting atau periode emas bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengetahuan ibu terhadap pemberian
makanan, penyediaan dan pengolahan makanan di perlukan agar dapat
memberikan nutrisi yang baik pada anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang pola dan perilaku makan balita yang di rawat
dengan diagnosis Pneumonia di rumah sakit Persahabatan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (descriptive) desain cross
sectional.Jumlah sampel 40orang responden dengan tehnik purposive sampling.
Hasil uji analisis univariat didapatkan sebagian besar (52,5%) responden memiliki
balita pada usia 13-36 bulan atau usia toddler. Tingkat pengetahuan ibu tentang
gizi seimbang berada pada kategori cukup sebesar 67,5%, dan kategori baik
sebesar 25%.Strategi pendidikan kesehatan perlu diberikan kepada ibu yang
memiliki balita untuk meningkatakan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang
pada balita

ABSTRACT
Toddlers is in golden period time for growth and development. Toddlers is a very
dependence group on mothercare.Knowledge of the mother in feeding, and the
provision of food processing is very needed to provide good nutrition in children.
This study aims to describe mothers knowledge and patterns of diet behavior in
hospitalized toddlers with a pneumonia in Persahabatan Hospital.
This study is a cross sectional method with descriptive design. Samples are 40
mothers by purposive sampling technique. The results of univariate analysis
showed that the average age of children 13-36 months of age or toddler by 52.5%.
Mother’slevel of knowledge about balanced nutrition is in enough category by
67.5%, and good categories by 25%.Health education strategies need to be given
to mothers who have children to increase mother’s knowledge about balanced
nutrition in childhood"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yuliani
"Pneumonia merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia dan meningkatkan risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang mampunya ibu merawat anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perencanaan pulang terhadap kemampuan ibu merawat anak pneumonia di rumah. Penelitian ini merupakan studi quasi-experiment dengan rancangan posttest only group design. Sampel penelitian adalah 26 responden di dua rumah sakit di Sulawesi Barat.
Hasil posttest menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05), dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak pneumonia di rumah, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p < 0,05). Perencanaan pulang perawatan anak dengan pneumonia hendaknya diberikan secara terstruktur guna mendukung terlaksananya konsep family centered care dalam asuhan keperawatan anak di rumah sakit.

Pneumonia is one of the causes of high morbidity and mortality of children in Indonesia. One risk factor for pneumonia and increased risk for hospitalized children is the lack of maternal knowledge. The aims of this study was identify the effect of discharge planning for maternal ability in caring the child pneumonia at home. This research was a study of quasi-experiment with group posttest only design. Study sample was 26 respondents in two hospitals in West Sulawesi.
The result were describe the post-test level of knowledge and skills each group different significantly (p < 0,05), and mothers in the intervention group capable of caring for child pneumonia, significantly different to the control group (p < 0,05). Discharge planning about pneumonia in children should be administered structured to support the implementation of family centered care concept in pediatric nursing at hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rilla Fahimah
"Pneumonia merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia dengan prevalensi 44%. Di Indonesia, pneumonia balita merupakan penyebab kematian nomor dua setelah diare dengan proporsi 15,5%. Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang dipengaruhi oleh pencemar fisik dan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas udara rumah dengan kejadian pneumonia balita dengan metode cross sectional.
Hasil penelitian menunjukan hubungan signifikan terjadi pada PM10 dan PM2.5 (p < 0.05) dengan nilai risiko 4,40 dan 3,20. Hubungan tidak signifikan terjadi antara kepadatan hunian rumah dan kamar, ventilasi rumah dan lubang penghawaan dapur, perokok dalam rumah dan penggunaan obat nyamuk bakar, SO2, NO2 dan CO (p > 0.05) dengan pneumonia.

Pneumonia is number one deadly disease in the world with the prevalance of 44%. In Indonesia, pneumonia in toodler is the leading cause of death after diarrhea with proportion of 15,5%. Pneumonia is a disease caused by a virus and bacteria that is influence by physical and chemical contaminants. Cross sectional method used in this research to analyze the indoor air quality and incidence of pneumonia. Significant correlation occur between PM10 and PM2.5 (p < 0.05) with odd ratio 4.40 and 3.24.
The results of this research showing absence of the relation between the density of a dwelling house and room, ventilation in the house and in the kitchen, smokers in the house and the use of mosquito coil, SO2, NO2 and CO (p > 0.05) with pneumonia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Zaenal Mustofa
"Penderita pneumonia yang dirawat di Rumah Sakit Cibabat Cimahi selama periode 2000-2003 sebanyak 1.559 orang, 120 orang diantaranya meninggal dunia CFR=7,71%, sedangkan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama periode yang sama telah merawat sebanyak 1.792 orang, 112 orang diantaranya meninggal dunia CFR=6,63%.
Tingginya CFR penderita pneumonia di kedua rumah sakit tersebut menarik penulis untuk mengadakan penelitian, terutama pada balita yang cukup banyak penderitanya. Studi awal diketahui bahwa pada penderita pneumonia yang tidak meninggal di Rumah Sakit Cibabat terdapat sebanyak 36,5% memiliki gejala tambahan yang tidak lain sebagai penyakit penyerta pneumonia. Bagaimana dengan balita yang meninggal dunia?. Untuk itu penelitian yang penulis lakukan ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyakit penyerta terhadap kematian balita akibat pneumonia di Rumah Sakit Cibabat Cimahi dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kasus kontrol, dengan jumlah sampel sebanyak 170 balita, yang terdiri 85 balita sebagai kasus dan 85 balita sebagai kontrol. Variabelvariabel yang diteliti adalah kematian balita penderita pneumonia sebagai variabel terikat, sedangkan sebagai variabel bebas adalah penyakit penyerta, sianosis, umur, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, status rujukan, kelas perawatan, dan lokasi tempat tinggal. Seluruh variabel yang diteliti bersumber dari data rekam medik di kedua rmah sakit tersebut sejak Januari 2000 sampai bulan Juni 2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penyakit penyerta terhadap kematian balita penderita pneumonia di Rumah Sakit Cibabat Cimahi dan Rumah Sakit Masan Sadikin Bandung. Balita penderita pneumonia disertai penyakit penyerta berisiko 3,38 kali dibandingkan dengan balita tanpa disertai penyakit penyerta. (p=0,00, OR=3,38, 95%CI=1,68--6,85). Ada pengaruh sianosis terhadap kematian balita akibat pneumonia, balita penderita pneumonia dengan gejala umum sianosis berisiko 7,42 kali meninggal dunia akibat dibandingkan balita tanpa gejala umum sianosis. (p=0,00, OR=7,42 95%CI=2,97-19,13).
Melihat hasil penelitian diatas disarankan dalam menangani balita penderita pneumonia di Rumah Sakit agar lebih mewaspadai adanya penyakit penyerta dan gejala umum sianosis.
Daftar Kepustakaan : 57 (1991-2004)

South-East Asia Region World Health Organization (SEARO-WHO) reported that communicable diseases have caused 40% of 10.5 million of deaths among children under-five year olds in the world. In the 6 SEARO-countries, including Indonesia, it was estimated that about 9 of 10 deaths were caused by pneumonia, diarrhea, measles and malnutrition.
Based on an extrapolation of a result of Household Health Survey in 1992, the mortality rate of pneumonia among under-five children in Indonesia is about 6 per 1,000 under-five children. Therefore it is estimated that among under-five children, 150.000 deaths occur every year due to pneumonia. It means that pneumonia has significantly contributes on death among children, especially in the under-five group.
Cibabat Hospital in Cimahi has treated about 1,559 pneumonia cases during the period of 2000-2003, and among all those cases, 120 patient died (CFR=7.71%). Hasan Sadikin General Hospital in Bandung during the same period has managed 1,792 pneumonia cases with 112 deaths among the treated cases (CFR 6,63%).
There are several factors influencing pneumonia caused mortality, such as a) age (< 2 months), b) socio-economic status, c) malnutrition, d) low birth weight, e) low mother education, f) low health care coverage, g) high house density, h) inadequate immunization, i) contracting chronic diseases.
The objective of this study was to know the effect of underlying diseases on under-five child mortality due to pneumonia in Cibabat Hospital in Cimahi and in Hasan Sadikin General Hospital in Bandung.
The study results showed that there was an effect of underlying diseases on the under-five child mortality caused by pneumonia in both hospitals. An under-five pneumonia case with underlying disease(s) was 3.38 times more likely to cause death as compared to under-five pneumonia case without underlying disease(s). It was also found that cyanosis, as one of the common signs of emergency in pneumonia, also increased the risk of death. A pneumonia case with cyanosis was 7,42 times at risk to cause death than the case without cyanosis.
Based on our study, it is recommended that the medical staffs in the hospitals to be aware of the existing underlying diseases and to conduct integrated case management The medical staffs, as well as the mothers are also suggested to pay attention on the sign of cyanosis. This sign is actually not so difficult to be recognized, although it was frequently ignored. This common sign of cyanosis is important in pneumonia treatment in the field, using several case management approaches, including oxygenation.
The Ministry of Health and its relevant structures are also encouraged to establish the Integrated Management Program of the Under-five Child Sickness, especially related to pneumonia, by providing sufficient health) medical facilities (such as oxygen contractor) in the community health centers and the hospitals.
References: 57 (1991 - 2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeti Heryati
"Puskesmas Haurpanggung Keeamatan Tarogong Kidul adalah salah satu puskcsmas dari 63 puskesmas yang berada di Kabupaten Garut dengan cakupan penemuan pneumonia selama tahun 2006 menunjukkan angka yang tinggi dibandingkan dengan puskesmas lainnya yaitu 68,4%. Insifien pneumonia di Kabupaten Garut pada tahun 2006 sebesar 30,8% dan berada pada urutan pertama dari kasus penyakit dan penyebab kematian bayi dan balita dan berada pada 10 besar penyakit.
Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui faktor xisiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Pcnclitian mcnggunakan jcnis penelitian kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 124 responden yang terdiri atas kasus sebanyak 62 orang dan kontrol sebanyak 62 oxang. Subyek penelitian adalah balita berumur 2 - 59 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kelja Puskesmas I-Iaurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut selama bulan Juni sampai dengan Desembcr 2007. Sebagai variabel terikat kejadian pneumonia pada balita dan variabel bebas terdiri atas ventilasi, kcpadatan hunian, jenis lantai, letak dapur, jenis bahan bakar, kelembaban, pcncahayaan alami, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat nyamuk bakar.
Analisis data menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Analisis analitik untuk mcnggambarkan hubungan antar variabel dan analisis logistik untuk menetukan prcdiksi. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pnenunonia pada balita yaitu luas ventilasi, kepadatan hunian, letak dapur, pencahyaan alami, kebiasaan merokok., dan pcnggunaan obat nyamuk bakar. Faktor yang paling dominan mempengamhi kejadian Pneumonia pada balita adalah variabel kebiasaan merokok Oleh karena itu pcrlu ada upaya promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia, rumah sehat, dan bahaya asap rokok.

Haurpanggung Public Health Center in Tarogong Kidul District is ones public health center between 63 public health center at Kabupaten Gantt with coverage pneumonia evidence along 2006 indicated the high evidance number compared to another Puskemas which is 68,4%. The pneumonia evidence occurred in Garut on 2006 at about 30.8% and existed the first rank of disease evidence and coursed mortality on infant and baby under tive years old.
This research purposed to know risk factor which is related to pneumonia evidence on baby under five years old. The observational utilized case control observational type with total sample are [24 respondent there are on case evidence 62 respondent and control case are 62 respondent. The observational subject was baby with 2-59 months age which is live at working area of l-laurpanggung Public Health Center in Tarogong Kidul District, Garut along June until December 2007. As dependent variable on pneumonia evidence on baby under tive years old and independent variable are on ventilation. population density. floor type, kitchen position, fuel type, humidity. natural lighting. smoking habitual and utilize anti mosquitoes bums type.
The analysis data performed by descriptivcmethod to presented frequently distribution schemas. The analytic analysis pertbrmcd to presented the relation between variable and logistic analysis to make a prediction. The risk factor which is related to the pneumonia evidence on baby under five years old are wide ventilation. population density, kitchen position, natural lighting smoking habit. and using anti mosquitoes bums type. The most dominant factor was influence pneumonia evidence on baby under five years old is smoking habit variable. Therefore it is necessary to implementate the promotion to socialize program to the community about pneumonia disease. healthy house, and cigarettes smokes danger.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34266
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andham Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pencarian pengobatan pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur (p=0,039), akses pelayanan kesehatan (p=0,048), dan persepsi keseriusan penyakit (p=0,034) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan. Saran yang diberikan adalah perlunya pendidikan kesehatan tentang pneumonia kepada tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat.

The focus of this study is factors related to mother?s health seeking behaviour on under-fives children suffered from pneumonia in working area of Pancoran Mas Community Health Center Depok. This study was conducted through cross sectional study design. Data collecting was done through interview based on questionnaire. According to bivariate analysis, there are 3 factors related to health seeking behaviour, which is age (p=0,039), health care accessibility (p=0,048), and percieved seriousness (p=0,034). Based on study results, it is suggested that health education about pneumonia for health personnel and community is needed."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Isti Purwanti
"Angka kesakitan dan kematian karena ISPA pada kelompok umur balita di Indonesia masih tinggi, maka penatalaksanaan program dititik beratkan kepada penanggulangan pneumonia pada balita. Pada akhir-akhir ini salah satu upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian tersebut adalah dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang ISPA , sikap dan perilaku pencarian pengobatan, serta praktek pengobatan oleh para petugas kesehatan setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pencarian pengobatan pertama penderita pneumonia pada balita di Kabupaten Majalengka tahun 2003.
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol, dengan menggunakan data penderita pneumonia pada balita yang pencarian pengobatan pertama tidak ke fasilitas kesehatan ( kasus ), dan penderita pneumonia pada balita yang pencarian pengobatan pertama ke fasilitas kesehatan ( kontrol ). Adapun untuk pemilihan kasus dan kontrol adalah seluruh balita penderita pneumonia yang berobat ke puskesmas (16 puskesmas ) pada bulan Juni 2003.
Dari basil penelitian ini menunjukkan pengetahuan kurang baik (OR = 3,592 ; dan 95 % CI 2,054 ; 6.282 ), sedangkan sikap yang negatif ( OR = 2,166 ; dan 95 % CI 1,230 ; 3,815 ) merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan pencarian pengobatan pertama penderita pneumonia pada balita.
Dari hasil penelitian ini terlihat masih sangat diperlukannya kegiatan-kegiatan dari petugas kesehatan, terutama kegiatan penyuluhan mengenai penyakit pneumonia pada ibu-ibu yang memiliki balita terutama pada tanda bahaya penyakit pneumonia, sehingga apabila balitanya menderita pneumonia langsung dibawa berobat ke fasilitas kesehatan.
Daftar Pustaka : 35 ( 1975 - 2002 )

Morbidity and mortality rates of ARI among under fives in Indonesia is still very high, thus program management is emphasized on efforts to overcome pneumonia among under fives. At the present time, one effort to reduce morbidity and mortality rates of pneumonia among under fives is by improving mother's knowledge about ARI, improving mother's attitude and health seeking behavior, and improving medication practices provided by local health personnel.
This study aimed to investigate the relationship between knowledge and attitude with health seeking behavior among under fives with pneumonia in Majalengka District in 2003.
This study employed case-control study design with under fives with pneumonia whose first health seeking behavior was not directed to health facility as cases and under fives with pneumonia whose first health seeking behavior was directed to health facility as controls. Those cases and controls were all under fives with pneumonia who went to community health center for medication (16 CHCs) during June 2003.
The study showed that poor knowledge (OR=3.592; 95% CI 2:054:6.282) and negative attitude (OR=2.166; 95% CI 1.230:3.815) were risk factors related to first health seeking behavior among under fives with pneumonia.
The study showed the importance and the necessity of improving health personnel activities, mainly those related to extension and community education about pneumonia targeted to mothers with under fives, particularly those with pneumonia danger signs. Therefore, whenever the child is getting sick, the mother would seek for health care to health facility at the first time.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>