Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mia Paramita Tjandra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai upaya penyelesaian Pembiayaan Konsumen Mobil yang bermasalah pada salah satu Perusahaan Pembiayaan di Kota Makassar yaitu PT XYZ. Perkembangan zaman yang semakin modern menimbulkan berbagai jenis kebutuhan bagi masyarakat, salah satunya adalah kebutuhan alat transportasi, yaitu mobil. Namun tidak semua masyarakat dapat membeli mobil secara tunai karena alasan ekonomis. Maka salah satu solusi untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan fasilitas pembiayaan konsumen. Terdapat beberapa tahapan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan konsumen dari PT XYZ . Salah satu tahapan terpenting adalah tahap pengikatan, dimana Konsumen/Debitur dan PT XYZ selaku Kreditur menandatangani perjanjian pembiayaan konsumen. Selama jangka waktu pembiayaan konsumen tersebut, meskipun objek pembiayaan yang berupa mobil tersebut dijaminkan secara fidusia, tetap terdapat resiko usaha bagi Kreditur yang memfasilitasi Debitur dengan pembiayaan, misalnya tunggakan hingga macetnya pembayaran angsuran oleh Debitur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang berbentuk yuridis normatif dengan sifat deskriptif. Hasil dari penelitian adalah terdapat 7 (tujuh) tahapan untuk memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dari PT XYZ, yakni tahapan permohonan, pengecekan lapangan, pengajuan ke komite kredit, pengikatan, pemesanan dan penyerahan barang, pendaftaran objek jaminan fidusia, dan angsuran pembayaran. Kemudian upaya penyelesaian pembiayaan konsumen yang bermasalah terbagi atas beberapa jenis penyelesaian yang dijabarkan berdasarkan tenggang waktu keterlambatan pembayaran. Apabila Debitur pada akhirnya tidak mampu untuk melanjutkan angsuran pembiayaan, maka mobil yang merupakan objek pembiayaan/objek jaminan fidusia tersebut akan ditarik kembali oleh Kreditur, dan akan dieksekusi melalui Balai Lelang Swasta

ABSTRACT
This thesis discuss about the settlement effort of problematic car consumer financing at a financial company in Makassar city, called PT XYZ. The development of more modern era raises various kinds of needs for the community, one of which is need of transportation, namely cars. But not all people can buy a car in cash because of economic reasons. So one solution to fulfill these needs is by using consumer financing facility. There are several stages to obtain consumer financing facility from PT XYZ. One of the most important stage is binding stage, where the Debtor and the Creditor signed the consumer financing agreement. During the term of the consumer financing, even though the object of financing (the car) is collateralized fiduciary, there remains some risk for the Creditor, such as delayed payments and moreover, non-performing loan. This research use normative and descriptive methods. The results of the research are: first, there are seven stages to obtain consumer financing facility from PT XYZ, namely application stage, survey, submission to credit committee, binding, ordering and delivery of goods, object of the fiduciary registration, and installment payments. And then the settlement effort of problematic car consumer financing divided into several types of settlement, according to the late payment period. If in the end the Debtor is unable to continue the payment, then the car which is the object of financing/object of the fiduciary will be withdrawn by the Creditor, and executed through private Auctioneer"
Depok : Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkya Putri Amelia
"Restrukturisasi pembiayaan merupakan upaya penyelamatan bagi pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh bank dalam rangka membantu nasabah untuk menyelesaikan kewajibannya, antara lain melalui rescheduling, reconditioning, dan restructuring. Murabahah merupakan bentuk yang paling dominan diterapkan dalam praktik perbankan syariah. Akan tetapi dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah tidak selamanya berjalan sesuai yang telah ditetapkan atau disetujui dalam perjanjian pembiayaan adakalanya terjadi tunggakan-tunggakan sehingga menyebabkan pembiayaan bermasalah. Ketidakmampuan nasabah untuk mengembalikan dana pembiayaan tersebut berdampak negatif kepada nasabah lain sebagai penyalur dana. Sehingga bank berupaya untuk mengembalikan dana nasabah tersebut dengan merestrukturisasi pembiayaan tersebut sebagai upaya penyelamatan atas pembiayaan bermasalah.
Skripsi ini membahas mengenai kesesuaian pengaturan restrukturisasi pembiayaan murabahah dengan ketentuan fatwa Dewan Syariah Nasional serta pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Kelapa apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan melihat penerapannya dalam kasus restrukturisasi pembiayaan murabahah.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif, dimana penulis menggunakan tiga pendekatan yaitu undang-undang, Peraturan Bank Indonesia dan studi kasus. Selain itu, penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Setelah melakukan analisis, pengaturan restrukturisasi pembiayaan di Indonesia sudah cukup mengakomodasi pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan di perbankan syariah.
Pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan murabahah pada perbankan syariah khususnya Bank Syariah Mandiri telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan namun dalam pelaksanaannya dilakukan dengan sistem balloon payment. Sebaiknya dalam melaksanakan restrukturisasi tidak dilaksanakan dengan sistem balloon payment, lebih baik dilakukan dengan cara pengubahan jumlah angsuran (reconditioning) disertai dengan perpanjangan jangka waktu (rescheduling).

Financial restructuring is an attempt to rescue the non performing financing conducted by the bank in order to help customers to settle their obligations, through rescheduling, reconditioning, and restructuring. Murabaha is the most dominant form applied in the practice of syariah banking. However in the implementation of murabaha financing does not always run according which has been decided or approved in agreement financing sometimes occurs some arrears causing non performing financing. The inability of customer to refund the funding is have a negative impact to another customers as distributor other funds. So that the bank attempted to refund customer’s fund with restructuring the financing as a rescue efforts on non performing financing.
This research discusses about the suitability of murabaha financing restructuring arrangement wih the provision of the Fatwa National Islamic Council and how the implementation of restructuring murabaha financing at PT Bank Syariah Mandiri Branch Offices Pondok Kelapa is it in accordance with the laws and regulations regulations by looking at its implementation in the case of restructuring murabahah financing.
This research is a normative and qualitative research. After analyzing the problem in this research, I came to the conclusion that the regulation about the restructuring of financing in indonesia has accommodated the implementation of the restructuring of financing in syariah banking.
The implementation of the murabaha financing restructuring on syariah banking in particular Bank Syariah Mandiri in accordance with the legislation, but in its implementation is done with a balloon payment system. Preferably, restructuring is not implemented with a balloon payment system, it is better done by changing the number of installments (reconditioning) accompanied by an extension of the time period (rescheduling).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S58174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Farida
"ABSTRAK Bank dalam menyalurkan dana melalui pembiayaan kepada nasabah memiliki risiko pembiayaan bermasalah atau macet. Lelang eksekusi hak tanggungan sebagai upaya dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah yang dilakukan bank pada pelaksanaannya seringkali menghadapi kendala dan permasalahan. Begitu pula yang terjadi di Bank Jabar Banten Syariah KCP Lippo Cikarang dengan adanya usaha penundaan lelang, penyelesaian pembiayaan bermasalah menjadi berlarut-larut, membutuhkan waktu yang relatif lama. Menurut Undang-undang, hak tanggungan memiliki ciri mudah dan pasti pelaksanaannya. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana kendala lelang eksekusi hak tanggungan yang dihadapi Bank Jabar Banten Syariah KCP Lippo Cikarang dan bagaimanakah cara penyelesaian pembiayaan bermasalahnya. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi bank dalam proses pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan dan menganalisa langkah-langkah apa saja yang dilakukan bank sebagai upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah. Metode penelitian yang digunakan bersifat yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan permasalahan dalam praktek. Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Kemudian bahan hukum tersebut dideskripsikan dan dianalisis dengan pendekatan kualitatif sehingga menghasilkan data deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa usaha penundaan lelang eksekusi hak tanggungan yang dilakukan nasabah bermasalah tidak perlu dihiraukan oleh Bank sepanjang Bank melakukan analisa pembiayaan, perjanjian pembiayaan dan pengikatan agunan secara sempurna sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ketentuan internal yang berlaku di Bank dan sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Undang Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk pelaksanaan lelang.

ABSTRACT
Banks in channeling funds through financing to customers have a risk of problematic or bad financing. Auction for the execution of mortgages as an effort to settle troubled financing by banks in their implementation often faces obstacles and problems. Similarly, what happened at Bank Jabar Banten, KCP Lippo Cikarang Sharia with the effort to delay the auction, the settlement of problem financing became protracted, requiring a relatively long time. According to the Law, mortgages have easy characteristics and are certainly implemented. The problem raised in this study is how the obstacles to the execution of mortgage rights faced by Bank Jabar Banten KCP Lippo Cikarang Sharia and how to solve the problematic financing. This thesis aims to identify problems and constraints faced by the bank in the process of implementing the auction for mortgage rights and analyze what steps are taken by the bank as an effort to resolve problematic financing. The research method used is normative juridical using a legislative approach and problems in practice. Legal materials used are primary, secondary and tertiary legal materials. Then the legal material is described and analyzed with a qualitative approach to produce analytical descriptive data. Based on the results of the study, it can be seen that the effort to delay the auction of execution of mortgage rights by troubled customers does not need to be ignored by the Bank as long as the Bank analyzes the financing, financing agreement and binding collateral perfectly in accordance with the Standard Operating Procedure (SOP) in the Bank and as regulated in Law Number 21 of 2008 concerning Sharia Banking and Law Number 4 of 1996 concerning Underwriting Rights and Minister of Finance Regulation Number 27/PMK.06/2016 concerning Guidelines for conducting the auction.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T51784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Wijaya
"Banyaknya pertumbuhan jumlah bank dan lembaga pembiayaan memicu Bank Pekreditan Rakyat untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya. Salah satu pelayanan yang merupakan keunggulan Bank Perkreditan Rakyat adalah proses pemberian kredit yang cepat dengan syarat yang flexible, misalnya penggunaan agunan yang bukan milik debitur sebagai jaminan kredit. Kelebihan proses pemberian kredit yang dimiliki Bank Perkreditan Rakyat tersebut ternyata memiliki resiko yang besar pula. Semakin banyak kredit yang disalurkan berbanding lurus dengan besarnya resiko yang terkandung di dalamnya, di mana resiko yang mungkin timbul adalah menjadi bermasalahnya kredit tersebut yang selanjutnya disebut kredit bermasalah atau macet.
Pada penulisan ini akan dibahas mengenai cara penyelesaian kredit bermasalah menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan cara penyelesaian kredit bermasalah oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat XYZ yang agunan kreditnya bukan milik debitur. Pada penulisan ini, penulis menggunakan bentuk penelitian yuridis normatif, dengan tipe penelitian yang deskriptif dan jenis data sekunder. Sebelum masuk ke dalam pembahasan pokok permasalahan, terlebih dahulu dijabarkan tinjauan umum tentang kredit seperti pengertian kredit, unsur-unsur kredit, fungsi kredit, jenis-jenis kredit, tujuan penggunaan, jaminan kredit, serta prinsip kehati-hatian (Prudential Principle) yang harus diterapkan dalam pemberian kredit. Mengenai peraturan yang mengatur mengenai penyelesaian kredit bermasalah akan ditinjau baik dari peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun Peraturan Bank Indonesia. Sedangkan untuk pembahasan mengenai penyelesaian kredit bermasalah pada PT. Bank Perkreditan Rakyat XYZ didasarkan pada studi kasus yang terjadi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat XYZ di Depok.
Pada akhirnya penulisan ini membawa kepada kesimpulan bahwa penyelesaian kredit bermasalah menurut peraturan perundang-undangan dapat dilakukan dengan penjualan di bawah tangan maupun pelangan. Sedangkan Peraturan Bank Indonesia memberikan penyelesaian kredit bermasalah dengan cara restrukturisasi kredit, hapus buku (write off) dan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA). Bank Perkreditan Rakyat XYZ dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang ada selalu mengacu kepada peraturan yang ada, namun terlebih dahulu diusahakan penyelesaian secara kekeluargaan.

The growing number of banks and other financial institutions has compelled rural banks to improve their services to customers. One of the advantages of a rural bank is that it provides its customers with faster service with greater flexibility in terms of their credit requirements. For example, the rural bank may accept collateral that does not belong to the borrower as security for the borrower's loan. However, this practice often poses considerable risk to the rural bank itself. The greater the amount of the loan principal, the greater the risk it will run. One of the most likely risks is the inability of the borrower to make repayments in accordance with the terms of the loan agreement and this may lead to a non-performing loan.
This thesis concerns the ways of dealing with issues of non-performing loans in accordance with the prevailing laws and an analysis into a case in which PT. Bank Perkreditan Rakyat XYZ overcomes the issues of nonperforming loan in respect of a loan facility for which the collateral is not owned by the borrower. In this thesis the writer adopts a juridical normative and descriptive method of research and relies on secondary data source. It starts with an overview of the nature of credit, such as the concept, elements, functions, types, purposes of credit, and the collateral for credit, as well as the principal of prudence in extending a credit. The discussion on the settlement of nonperforming loans at PT. Bank Perkreditan Rakyat XYZ is based on a case study at PT. Bank Perkreditan Rakyat XYZ in Depok. The settlement of non-performing loans may be carried out under the prevailing laws or under Bank Indonesia Regulations.
Finally this thesis concludes that under the prevailing laws the settlement on non-performing loans may take the form of a private sale or an auction. However, under Bank Indonesia Regulations, the non-performing loans may be settled through credit restructuring, write-off and Other Real Estate Owned (Agunan Yang Diambil Alih). Bank Perkreditan Rakyat XYZ always complies with the prevailing laws and regulations in settling any non-performing loans, but it always prioritizes amicable settlement."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28695
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Nessa Cinthya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembagian fungsi pada departemen collection, waktu penagihan ke lapangan oleh field collector, dan prosedur penagihan pada salah satu produk pembiayaan tanpa agunan di PT XYZ yaitu hire purchase. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dalam bentuk observasi dan wawancara terhadap staf terkait. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen risiko dan pengendalian internal. Hasil penelitian menyarankan PT XYZ memperbaiki sistem pengendalian internal atas prosedur pemantauan dan penagihan piutang.

ABSTRACT
This study aims to evaluate the functions in collection department, the time of collected by the field collector, and billing procedures on the products without collateral financing in PT XYZ named hire purchase. This research uses descriptive qualitative method with case study approach. The method used is qualitative research with research instruments are observation and interviews using purposive technique. The theory used in this research are risk management and internal control theory. The results suggest that PT XYZ improves the internal control system over the procedures for monitoring and collection of accounts receivable.
"
2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry
"Perusahaan pembiayaan yang merupakan lembaga keuangan non-bank yang keberadaannya dapat dikatakan cukup mempunyai arti penting yaitu sebagai alternative pemberi jasa layanan keuangan (selain bank) kepada masyarakat yang membutuhkan.
Akibat krisis ekonomi tahun 1998, banyak perusahaan pembiayaan masuk dalam daftar Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan kemudian tidak sedikit yang pada akhirnya gulung tikar. Bagaimana tidak, karena pada masa sulit tersebut banyak pembiayaan yang macet sehingga banyak perusahaan pembiayaan yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kepada pihak bank yang memberikan pinjaman. Pada tahun 2000 sektor konsumtif mulai bangkit kembali dan terus berkembang sampai saat ini. Sementara itu kenaikan pada angka pertumbuhan ekonomi yang terjadi hanya semata digerakan oleh tingkat konsumtif masyarakat. Lambatnya perkembangan sektor riil dan tingginya tingkat konsumsi masyarakat dengan pola pembayaran kredit, menyebabkan industri pembiayaan konsumen bangkit kembali sejak pasca krisis ekonomi sampai dengan saat ini. Perkembangan sektor riil yang cenderung lambat tersebut juga mengakibatkan tingginya tingkat dana menganggur masyarakat, dan sebagai akibatnya sektor perbankan mengalami kelebihan likuiditas. Kelebihan likuiditas tersebut harus segera dapat teratasi dengan disalurkannya dana bank kepada masyarakat. Saat ini banyak pihak bank yang berusaha merangkul perusahaan pembiayaan konsumen baik sebagai mitra kerja ataupun dengan cara akuisisi sebagai strategik investor. Keadaan tersebut benar-benar membuat industri pembiayaan konsumen berada "diatas angin". Betapa tidak, ada market dan ada pendanaan (funding). Dengan kesempatan yang ada, merupakan momentum bagi perusahaan-perusahaan pembiayaan untuk berusaha meningkatkan value-nya. Untuk dapat menyikapi momentum bisnis dan memanfaatkan peluang yang ada, maka hal tersebut akan kembali pada kebijakan dan langkah strategik yang akan diambil oleh perusahaan tersebut.
Perkembangan pada industri pembiayaan konsumen akan menciptakan kondisi persaingan yang ketat diantara perusahan-perusahaan pembiayaan konsumen dan jika perusahaan-perusahaan tersebut lepas kendali atas persaingan tersebut, maka hal tersebut akan berdampak pada kualitas exposure pembiayaannya yang pada akhirnya dapat terjadi kredit macet. Secara bisnis, peta persaingan yang akan terjadi dapat dengan mudah dilihat, dimana persaingan pasti akan terjadi dalam hal pencapaian penjualan (pembiayaan konsumen) dan untuk itu pasti akan terjadi perang harga (dalam hal ini interest rate) dan pemberian insentif kepada deaier. Keadaaan tersebut akan membuat dilema bagi perusahaan pembiayaan konsumen yang modal kerja-nya terbatas dan cost of fund atas modal kerja tersebut tidak murah. Bagaimana perusahaan tersebut dapat bersaing dan meningkatkan profitabilitas, sementara ada tujuan yang hendi:ik dicapai yaitu berkembang guna meningkatkan value bersama dengan industrinya.
PT XYZ sebagai salah satu perusahaan pembiayaan konsumen di Indonesia tentu saja ingin memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal untuk dapat tumbuh berkembang bersama industrinya namun tetap konservatif pada kualitas pembiayaannya. Dalam menyikapi situasi yang ada dan mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, tentu saja akan sangat tergantung pada kebijakan dan langkah strategik yang akan diambil oleh Perusahaan.
Dalam karya akhir ini Penulis berusaha menganalisis terhadap keadaan ekonomi makro, siklus industri dan bisnis serta persaingan yang ada dalam industri pembiayaan konsumen. Selain itu penulis juga menganalisis strategi yang harus dilakukan oleh PT XYZ terhadap kondisi yang ada baik secara aspek bisnis maupun dari aspekfinancial Perusahaan. Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan mendasar yaitu:
a. Dengan kondisi yang ada, Perusahaan akan sulit dalam hai bersaing terhadap harga jual (interest rate). Dalam hal ini tentu saja Perusahaan akan relatif sulit untuk mendapatkan volume pembiayaan. Selain itu yang menjadi perhatian adalah dalam hal kualitas pembiayaan yang didapat, yaitu keterkaitan antara relatif su!itnya untuk mendapatkan volume pembiayaan dan target pencapaian pembiayaan konsumen karena adanya momentum pada industri pembiayaan konsumen.
b. Seiring dengan rencana ekspansi Perusahaan, yaitu daiam hal ini penambahan jumlah kantor cabang dan infrastruktur Perusahaan, maka Perusahaan akan relatif sulit dalam mengupayakan profitabilitas. Berhubungan dengan profitabilitas tersebut dan dikaitkan dengan masih tingginya harga jual (interest rate) Perusahaan sehingga margin yang diperoleh akan relatiftipis, maka Perusahaan harus mengandalkan volume pembiayaan.
c. Dari sisi financial Perusahaan yang dalam hal ini dilakukan analisis terhadap solvabilitas dan profitabilitas Perusahaan, terlihat adanya penurunan pada aspek-aspek tersebut. Dari sisi solvabilitas Perusahaan rasio debt to equity meningkat dan interest coverage ratio menu run, dan dari sisi profitabilitas, rasio return on equity dan return on assets menurun.
Penulis dalam hal ini berkesimpulan bahwa Perusahaan harus mengambil kebijakan dan langkah strategik untuk menyikapi keadaan tersebut yang dalam hal ini adalah kehadiran strategik investor bagi Perusahaan. Strategik investor tersebut diharapkan dapat memberikan ketersediaan dana untuk modal kerja dengan cost of fund yang relatif murah atau dapat membawa market bagi Perusahaan. Dalam menyikapi usulan tersebut, penulis juga melakukan analisis fundamental untuk memberikan gambaran mengenai value Perusahaan, dan menggunakan basil dari valuation untuk menilai kewajaran harga saham Perusahaan yang akan berguna bagi shareholder dalam mengambil keputusan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Candra
"Laporan magang ini berisi terkait pembahasan evaluasi atas kesesuaian antara teori Balanced Scorecard untuk perspektif pelanggan dan pemantauan strategi perusahaan dengan praktik riil yang dijalankan oleh PT. XYZ Indonesia terkhusus untuk divisi Sales. Lingkup pembahasan akan mencangkup dari evaluasi strategi pendekatan konsumen yang dilakukan oleh perusahaan, analisis strategi dari indikator utama perspektif konsumen, serta rekomendasi inisiatif yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. Penulis melakukan evaluasi terhadap strategi penjualan yang sudah dijalankan dengan melakukan analisis terhadap performa penjualan terdahulu dengan menggunakan beberapa tolak ukur indikator penting, yang telah dipelajari pada mata kuliah Akuntansi Biaya dan Strategi dan Manajemen Kinerja Organisasi, serta beberapa referensi relevan lain. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis menemukan bahwa praktik strategi yang dilaksanakan oleh PT. XYZ Indonesia sudah sesuai dengan teori- teori pada kerangka evaluasi. Namun, pada beberapa saluran penjualan, strategi tersebut belum dapat dikatakan maksimal karena kurang adanya penyesuaian implementasi berdasarkan karakteristik dan persona konsumen pada masing-masing saluran penjualan. Hasil analisis ini membuahkan rangkaian rekomendasi yang dapat dikonsiderasi oleh PT. XYZ Indonesia dan dijadikan acuan untuk implementasi strategi berikutnya untuk seluruh kategori produk pada beberapa saluran penjualan utama.

This internship report contains discussions regarding the evaluation of the suitability between the theory of the Balanced Scorecard for the customer perspective and monitoring the company's strategy with the real practice carried out by PT. XYZ Indonesia especially for the Sales division. The scope of the discussion will cover the evaluation of the consumer approach strategy carried out by the company, strategy analysis from the main indicators of the consumer perspective, as well as recommendations for initiatives that can be implemented by the company. The author evaluates the sales strategy that has been carried out by analyzing the previous sales performance using several important benchmark indicators, which have been studied in the Cost Accounting and Strategy and Organizational Performance Management courses, as well as several other relevant references. Based on the analysis conducted, the authors found that the strategic practice implemented by PT. XYZ Indonesia is in accordance with the theories in the evaluation framework. However, in several sales channels, this strategy cannot be said to be optimal due to the lack of implementation adjustments based on the characteristics and consumer personas of each sales channel. The results of this analysis resulted in a series of recommendations that could be considered by PT. XYZ Indonesia and is used as a reference for the implementation of the next strategy for all product categories in several main sales channels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Agustin
"Service berkala 40.000 km merupakan service kompleks, memiliki banyak tahapan kegiatan dan menggunakan beberapa jenis peralatan. Risiko yang dapat terjadi dari kegiatan ini seperti tertabrak kendaraan, terjatuh, tertimpa material, terpeleset, terjepit alat, tersandung, terpukul dan masih banyak lagi yang dapat mengakibatkan para mekanik menderita cedera baik itu ringan (pertolongan pertama) hingga dapat merengut nyawa sekalipun. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai risiko keselamatan pada kegiatan service berkala 40.000 km di bengkel PT. XYZ Cabang Pulogadung tahun 2015.Job safety Analysis (JSA) digunakan untuk mengidentifikasi bahaya, sedangkan matriks risiko semi kuantitatif dari Fine digunakan untuk analisis risiko, nilai risiko didapat dari hasil perkalian antara probability, exposure, dan consequences dimana nilai tersebut didapat dari hasil observasi dan wawancara tidak terstruktur terhadap para pekerja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat total dua ratus enam bahaya mekanik yang teridentifikasi pada enam proses pekerjaan dengan berbagai skenario.

Periodical vehicle maintenance of 40,000 km is a complex activity that has several stages and uses some types of work equipment. Risks that can occur from the activity such as being hit by vehicles, injury from falling materials, slips, trips, injury from the use of working tools and other risks that result to light injuries up to fatalities. The purpose of this research is to assess occupational safety risks in the activity of periodical vehicle maintenance of 40,000 km at the workshop PT. XYZ Branch Pulogadungin 2015. Job Safety Analysis (JSA) is used to identify hazards while the semi-quantitative risk matrix from Fine isused to assessrisks. The risk value has been obtained from the multiplication of probability, exposure, and the consequences where the value is derived from observations and random interviews with the workers. The result of researchshows that there are in total two hundred and six mechanical hazards identified in the six stages of work process using different scenarios."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Nurafiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasional pada PT. Bank XYZ Cabang Tangerang. Gaya kepemimpinan transformasional diukur berdasarkan teori Bass & Avolio (2004) dan komitmen organisasional diukur menggunakan teori Meyer & Allen (1997). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 35 responden pegawai PT. Bank XYZ Cabang Tangerang. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional pada PT. Bank XYZ Branch Tangerang.

This study aimed to examine the influence of transformational leadership towards organizational commitment at PT. Bank XYZ, Tbk Branch Tangerang. Transformational leadership style is measured based on the theory of Bass & Avolio (2004) and organizational commitment is measured based on the theory of Meyer Allen (1997). This study used quantitative approach with survey method that used total sampling technique which held to 35 respondents employee of PT. Bank XYZ Branch Tangerang. The data were analyzed by using simple regression method. The result of this study showed that transformational leadership had a positive and significant impact to organizational commitment at PT. Bank XYZ, Tbk Branch Tangerang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Affiyanti Sandyarani
"Meningkatnya pertumbuhan produksi sepeda motor di Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 30% sampai dengan pertengahan 2005, sedikit banyak dipengaruhi oleh membaiknya daya beli masyarakat serta kecenderungan atas kestabilan suku bunga Bank Indonesia. Kondisi tersebut ditandai dengan meningkatnya proporsi penjualan kredit terhadap tunai dari unit sepeda motor yang tadinya memiliki rasio 60:40 menjadi 80:20.
Peningkatan atas akuisisi pangsa pasar sepeda motor oleh PT Astra International Tbk merupakan strategi korporat yang ditentukan oleh perusahaan. Penentuan dari jenis bisnis yang dijalankan oleh PT XYZ, yaitu jasa pembiayaan konsumen, adalah bagian dari strategi korporat induk perusahaannya. Seiring dengan meningkatnya penjualan unit sepeda motor. peningkatan profitabilitas dari PT Astra International Tbk merupakan dampak yang dihasilkan dari penjualan sepeda motor secara tunai maupun penjualan secara kredit oleh para strategic business unit-nya. Namun peningkatan profitabilitas yang sama dari induk perusahaan tidak dialami oleh PT XYZ sebagai unit bisnisnya. Ketidaksamaan antara pencapaian dari pihak induk perusahaan dengan salah satu strategic business unit-nya, menunjukkan adanya ketidakselarasan antara strategi korporat dengan strategi yang berada di tingkat bawahnya.
Menyikapi hal tersebut maka dilakukan proses forrnulasi strategi pada tingkat ftmgsional, Formulasi strategi ini dilakukan terhadap fungsi operasi, mengingat bahwa peran operasi pada suatu perusahaan jasa sangat signifikan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Fonnulasi strategi menggunakan model yang dikembangkan oleh Nigel Slack yang menitikberatkan perumusan suatu strategi operasi berdasar dari pendekatan empat arah, yakni: Top-Down (Strategi umum dan strategi bisnis perusahaan), Bottom-Up (pengalaman opcrasional), Outside-ln (kebutuhan pasar) dan Inside-Our (kondisi sumber daya internal). Dari masing-masing pendekatan tersebut dilakukan rekonsiliasi terpadu, sampai akhirnya dirumuskan beberapa strategi operasi, yang berlandaskan area kdputusan strategis dan niengacu pada performs objektif.
Hasil yang didapatkan dari proses formulasi strategi operasi PT XYZ untuk meningkatkan profitabilitas adalah melalui area penurunan biaya. Usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan hal tersebut adalah :
- Peningkatan kemampuan SDM
- Pembentukan surveyor area manage/new
- Alokasi SDM dari wilayah- dengan produkti fitas rendah ke wilayah dengan produktiftas tinggi
- DowngradingPDS dengan produktifitas rendah menjadi CS
- Peningkatan jumlah gerai di wilayah potensial serta peningkatan volume penjualan.
- Integrasi proses dari pemasok, penyedia jasa sampai dengan konsumen.
- Efisiensi proses internal melalui perbaikan berkelanjutan.
- Kerjasama strategis dengan para pemasok.

Indonesian motorcycle production has experienced a significant growth until the first half of year 2005 with average growth of 30%. This condition is relatively affected by better purchasing power and the stability of BI rate which lead to the increasing proportion between credits to cash of motorcycle unit sales, a raise from 60:40 to 80:20.
PT Astra International Tbk success story in gaining more motorcycle market shares is as a result of company's corporate strategy set by the firm. PT XYZ's business determination, which is a multi finance company, is a part of its holding corporate strategy. In line with the increasing number of motorcycle sales, the increasing profitability of PT Astra International Tbk is as the result of selling motorcycle through cash and credit by its strategic business units. However, PT XYZ, as Astra's business unit, has not experienced the same profitability growth as well as its holding company. This condition suggests that there has been a divergence between corporate strategies with its lower level strategy.
In order to counter this issue, then the firm shall to formulate the strategy in its functional level; this strategy formulation is conducted in operational function in the essence that this function has a significant role in achieving company?s goals, especially for service companies. The strategy formulation is modeled after Nigel Slack's mode] which focus on formulating operational strategy with four approaches: Top-Down (general strategy and corporate business strategy), Bottom-Up (operational experience), Outside-In (market demand), and Inside-Out (resources condition). Afterwards, we make an integrated reconciliation for each approach to result some operational strategies which are based on strategic decision areas and aimed for objective performances.
The result of PT XYZ operational strategy formulation which aims to increase the profitability of the firm is through cost reduction area. Some efforts that might be essential to be implemented by PT XYZ are as follows:
- The improvement of human resources competence
- The development of surveyor area management.
- The reallocation of human resources from high productivity area to low productivity area.
- The downgrading of POS with low productivity to CS.
- To increase number of outlet in potential area as well to increase sales volume growth.
- To integrate the processes of its supply chain.
- Internal process efficiency through continuous improvement.
- Strategic cooperation with partners and suppliers."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>