Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sena Sunandar
"Tesis ini berupaya menjelaskan bagaimana peningkatan peran serta UKM dalam mewujudkan ketahanan ekonomi di kota Depok. Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan sehingga dapat tercapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Berkembangnya dan majunya suatu UKM di satu daerah sangatlah berkaitan dengan ketahanan daerah karena sebagian besar UKM dalam memproduksi barang dan jasa disesuaikan dengan pendapatan mayarakat yang rendah, sehingga dengan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat yang rendah tidak banyak berpengaruh terhadap permintaan barang yang dihasilkan.
Untuk mendukung penelitian ini digunakan metode penelitian dengan pendekatan metodologi kualitatif. Dengan data-data kualitatif tersebut kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam
lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat yang digunakan untuk menentukan prioritas pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan. Orang-orang (informan) terdiri dari pejabat pemerintah, pengusaha UKM yang (asosiasi) dan pengusaha UKM yang tidak masuk asosiasi.
Hasil yang diperoleh dalam penentuan pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan masalah UKM adalah pendekatan dengan para pengusaha UKM, kesejahteraan. Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi UKM sebagai upaya-upaya dalam hal untuk meningkatkan UKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro, dan mikro. Adapun upayaupayanya adalah (1) Meningkatkan kerjasama/kemitraan dengan bank untuk meningkatkan produksi, (2) Mengimplementasi kebijakan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sehingga kesejahteraan masyarakat tercapai, (3) Mengimplementasi peraturan-peraturan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk pemberdayaan dan peningkatan UKM. Sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan dan dapat meningkatkan UKM untuk mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia

This thesis seeks to explain how an increase of the participation of Small Medium Enterprise (SME) in realizing economic resilience in the city of Depok. Economic resilience can be achieved by increasing economic growth and sustainable development so as to reach prosperity and welfare of the community. The development and progress of a SME in one area is related to the resistance area for the majority of SME in producing goods and services adjusted to the low income society, so that the average income level of low public did not affect the demand for the goods produced To support this research, used qualitative methodology research with approach.
With the qualitative data we can follow and understand the flow of events in chronological order, assess cause and effect within the minds of local people and gained a lot and useful explanations are used to determine the priority of the right approach to creating policy direction. The people (informants) consist of government officials, enterpheneurship (associations) non enterpheneurship association.
The results obtained in determining the right approach to create direction policy is approach to the problems of SME are SME, welfare. Where as the SWOT analysis is used to define SME as a strategy in terms of efforts to improve SME should be a planned, systematic and well thorough on both macro and micro There are efforts such as (1) Enhancing cooperation/partnership with banks to increase production, (2) Implementing the policies of the central government and local governments so that public welfare is achieved, (3) Implementing regulations of central and local government for the empowerment and enhancement SME. So that existing problems can be solved and can improving the welfare of society by SME to take advantage of opportunities that are open and potential resources, especially the available locally resources.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariiq Nurfidani
"Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut sebesar
187,2 juta ton per hari setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton per hari pada
Tahun 2015. Plastik merupakan bahan penting yang masih dapat ditingkatkan
dalam Ekonomi Sirkular. Di negara berkembang khususnya Indonesia, pemulihan
sampah sangat tergantung pada kegiatan Sektor Informal, tetapi belum banyak
penelitian mengenai peran sektor informal dan kaitannya dengan Ekonomi Sirkular.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Sektor Informal pengelolaan
sampah plastik khususnya Bandar terhadap Ekonomi Sirkular. Penelitian ini
dilakukan dengan teknik snowball sampling, hasilnya sektor informal yang berhasil
dipetakan sebanyak 29 Lapak dan 5 Bandar tersebar di Kota Depok, dengan
kemampuan daur ulang dan karakteristik mencerminkan sampel yang ada. Bandar
Pak Eno merupakan salah satu Pelaku Sektor Informal pengelolaan sampah plastik
terbesar di Kota Depok dimana dalam sehari mampu mengelola sampah plastik
sebanyak 1621,61 kg/hari sehingga mengurangi sampah plastik yang masuk ke
TPA Cipayung (daur ulang) sebesar 1,23% pada Tahun 2019. Bandar Pak Eno
mampu memperoleh keuntungan (hasil keuangan) dari proses pengelolaan sampah
plastik melalui kontribusinya dengan pemulihan material limbah plastik sebesar Rp
2.883.984,-/hari. Selain itu Bandar Pak Eno membuka lapangan kerja bagi 50
Lapak yang bekerja sama mengirimkan barangnya dan 20 Pekerja serta Penyedia
atau Supplier bagi 4 Pabrik atau Industri Daur Ulang. Peran Bandar Pak Eno sangat
berpengaruh dalam peningkatan Ekonomi Sirklular melalui pendekatan Dimensi
Bahan, Dimensi Ekonomi, dan Dimensi Sosial sebagai indikator Circular Economy
Index (CEI).

Indonesia is ranked second in the world as a producer of plastic waste to the sea,
amounting to 187,2 million tons per day after China, which reached 262,9 million
tons per day in 2015. Plastics are an important material that can still be improved
in a Circular Economy. In developing countries, especially Indonesia, waste
recovery is very dependent on informal sector activities, but there has not been
much research on the role of the informal sector and its relation to the Circular
Economy. This study aims to analyze the role of the informal sector in managing
plastic waste, especially the Dealers, in the circular economy. This research was
conducted by using snowball sampling technique, the result is that the informal
sector has been mapped as many as 29 Intermediates and 5 Dealers scattered in
Depok City, with the ability to recycle and reflect the existing sample
characteristics. Mr. Eno, as a dealers, is one of the biggest players in the informal
sector of plastic waste management in Depok City, where in a day he is able to
manage plastic waste as much as 1621,61 kg / day, thereby reducing plastic waste
that enters the Cipayung TPA (recycling) by 1.23% in 2019. Mr. Eno Dealers is
able to get benefits (financial results) from the plastic waste management process
through his contribution with the recovery of plastic waste materials of Rp.
2.883.984,-/day. In addition, Mr. Eno Dealers has created employment
opportunities for 50 stalls working together to deliver goods and 20 workers as well
as Providers or Suppliers for 4 Recyclers or User of Recycle Materials. The role of
Mr. Eno Dealers is very influential in increasing the Circular Economy through the
approaches of the Material Dimensions, Economic Dimensions and Social
Dimensions as indicators of the Circular Economy Index (CEI).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winarkus
"Public participation has a very important role in environmental development, particularly in the management of domestic solid waste. According to Law. no. 4/1982 on the Basic Provision for Environmental Management, every citizen has the obligation to maintain the living environment, to abate and restore its damage and pollution. At the same time, the success of development is critically determined by the political will, spirit and discipline on the part of the state apparatus and active participation of the public.
Without these, development efforts will not succeed. According to Emil Salim (1987: 12), the success of development depends on the degree of behavioral stability which the citizens might possess towards environmental harmony.
Within the framework of development implementation in order to increase the people's welfare, the Municipal Government of Bengkulu has launched the development motto Saiyo Sakato Kito Bangun Putri Gading Cempaka Menuju Kota Semarak, which means that the particular municipal region should be developed through people's mutual deliberation to become a city environment which is shady, decorative, safe, tidy, and memorable, it has been brought up as a local programmed under the Local Regulation no. 1/1991 on the City's Birthday and Motto.
It is obvious that various efforts are needed to achieve the programme's success, one of which is the promotion of city cleanliness, which responsibility is in the hands of both the Local Government and the citizens as well. Hence public participation is very potential asset in the field of city environmental cleanliness. Environmental cleanliness provision service constitutes one of the Government social services. Nevertheless active. public concern and participation in this field is urgent, so that the people won't have to endure any discomfort which might come as the result of inappropriate management.
It was assumed that the success of environmental cleanliness programme is related to three factors which re-quire investigation, i.e.
1 organization
2 waste management and financing
3 public participation
The results of the study indicates that the organization of the urban solid waste management has not been every effective and comprehensive enough. Domestic waste management coverage of the particular city is still limited in the form of activities in waste collection, transportation and very simple treatment. Owed to scarcities of funds, means and infrastructures, the city cleanliness provision service cover only about 30.4% of the city population or 31.30% of the municipal region.
Based on the fact, two hypotheses to be tested are:
1. People or public perfection to achieve a comfortable, cozy, safe and memorable city programme is influenced by their socio-economic condition.
2. Community participation in the environmental cleanliness programme is influenced by their perception.
Conducted through interviews using structured questionnaires, the validity and reliability of which have been previously tested. To be able to answer the research objectives, seven parameters were chosen to represent that were assumed as causing the differences in the people's perception and behavior (participation) in environmental cleanliness programme.
Sample locations were stratifiedly taken at the Kelurahan levels, while units of analysis, i.e. 126 respondents were systematically and randomly selected, representing a population of 1027 (12.3%). To test whether influence does exist between the dependent and independent variables, statistical tests were applied, using Pearson correlation coefficient and t-test; while determination coefficient test was conducted to measure the degree of influence between the two variables. From the test results it was assumed that:
There are positive correlations between variables age, level of education, sex differences, length of stay, income and social institution, with level of perception; while negative correlation was found out between variables length of stay and level of perception.
There is positive correlation between level of perception and level of participation.
The study indicates that out of the 126 respondents studied, 11.11% is categorized as having very good perception, 86.50% good, 1.58% moderate, and 0,81% poor. Levels of participation in the environmental cleanliness programme were 7.14% good, 42.85% moderate, 49.20% poor, and 0.81% very poor.

Peranserta masyarakat sangatlah penting artinya dalam pembanguanan lingkungan, terutama dalam pengelolaan limbah padat domestic. Pada hakekatnya setiap orang berkewajiban memelihara kerusakan serta pencemaran (UU No. 4/1982). Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh tekad, semangat dan disiplin para penyelenggara Negara serta peranserta masyarakat. Tanpa peranserta masyarakat, pembangunan tidak akan berhasil dengan baik. Salim (1987:12) berpendapat bahwa keberhasilan pembangunan akan mantap dicapai apabila penduduk telah memiliki sikap yang mantap terhadap keselarasan lingkungan.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah kotamadya daerah tingkat II Bengkulu telah menetapkan Motto pembangunan yaitu Seiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading Cempaka Menuju Kota Semarak, yang artinya dengan musyawarah mufakat kita bangun bumi putri gading cempaka menuju kota sejuk, meriah, aman, rapid an kenangan. Program tersebut dipertegas melalui Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1991, tentang Hari Jadi dan Motto Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu.
Untuk dapat mencapai keberhasilan program tersebut tentunya tidak hanya satu usaha tetapi perlu beberapa usaha, di antaranya adalah kebersihan, di dalam hal ini tentunya peranserta masyarakat Kotamadya Bengkulu merupakan potensiutama dan tidak dapat dibebenkan hanya kepada Pemerintah Daerah semata, terutama dalam bidang kebersihan lingkungan.
Kebersihan merupakan salah satu fasilitas pelayanan yang dituntut masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga menghendaki peranserta nyata dalam sikap hidup warganya. Apabila kebersihan kota tidak mendapat perhatian selayaknya maka beberapa akibat yang akan menjadi beban masyarakat itu sendiri.
Untuk mencapai keberhasilan program keberhasilan tersebut ada beberapa hal yang perlu diketahui serta kemungkinan perlu diperbaiki yaitu:
1. Pengorganisasian
2. Manajemen perlimbahan dan pendanaannya
3. Peranserta masyarakat
Dari hasil penelitian dan pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian pengelolaan limbah padat domestic belum berjalan sebagaimana mestinya dan belum menyeluruh, sedangkan manajemen pengelolaannya baru terbatas kepada pemungutan/pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan, serta dari ketersediaan dana, sarana dan prasarana maka jangkauan pelayanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kotamadya Bengkulu baru mencapai 30,43% dari jumlah penduduk atau baru 31,30% dari luas wilayah administrasi Kotamadya Bengkulu.
Atas dasar hal tersebut di atas maka disusun hipotesis, yakni:
1. Persepsi masyarakat tentang program kebersihan untuk menciptakan kota SEMARAK dipengaruhi oleh kondisi masyarakat.
2. Peranserta masyarakat dalam program kebersihan untuk menciptakan kota SEMARAK dipengaruhi oleh persepsinya.
Untuk membuktikan hipotesis di atas, dilakukan pengumpulan data primer dengan menggunakanpertanyaan atau pernyataan berstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitas kepada masyarakat, serta 7 faktor kondisi individu yang penulis anggap sebagai penyebab perbedaan persepsi untuk bersikap dan berperilaku (berperanserta) dalam program kebersihan lingkungan.
Lokasi pengambilan sampel ditetapkan secara multi-stage hingga pada tingkat kelurahan/desa, sedangkan keluarahan/desa lokasi sampel ditetapkan secara purposive random sampling, yang tujuannya supaya dapat mewakili seluruh wilayah Daerah Tingkat II Kotamadya Bengkulu. Dari jumlah populasi 1027 diambil 126 sebagai responden yang diambil dengan metode penarikan sampel sistimatik.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh di antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan rumus koefisien korelasi Pearson dan uji t serta untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan uji koefisien determinasi. berdasarkan hasil uji dimaksud maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat korelasi antara umur, pendidikan, jenis kelamin, lama tinggal, pendapatan dan kelembagaan sosial dengan persepsi dan tidak terdapat korelasi antara daerah asal dengan persepsi.
2. Terdapat korelasi antara persepsi dengan tingkat peranserta.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 126 responden yang persepsinya terdapat program kebersihan lingkungan baik sebesar 86,50%, yang sangat baik 11.11%, kurang 0,81% dan cukup 1,58%. Untuk tingkatperanserta yang masuk katagori baik hanya 7,14%, cukup 42,85%, kurang 49,20% dan yang sangat kurang 0.81%."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadjar Abdillah
"ABSTRAK
Daya saing nasional dan indeks inovasi Indonesia masih tertinggal di kawasan ASEAN. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai strategi ekonomi untuk merespon dinamika ekonomi internasional yang kompetitif. Namun, strategi ekonomi tersebut masih perlu untuk dievaluasi dan ditingkatkan. Tulisan ini membahas tentang tantangan dan hambatan penerapan strategi ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah sehingga dapat dievaluasi untuk peningkatan daya saing ekonomi nasional"
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2018
321 JKLHN 35 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Primadestia Kusumawardani
"Ketahanan keluarga memiliki fungsi untuk mengukur apakah keluarga telah menjalankan peran, fungsi, tugas dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi anggotanya. Tingkat perceraian yang semakin tinggi setiap tahunnya di Kota Depok mencerminkan tidak kuatnya ketahanan keluarga di Kota Depok. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Depok melakukan langkah konkret yakni membuat dan menetapkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Ketahanan Keluarga. Peraturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan keluarga di Kota Depok. Penelitian ini membahas mengenai formulasi kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Ketahanan Keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang dari kebijakan ketahanan keluarga di Kota Depok serta menjelaskan bagaimana analisis proses formulasi dari Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Ketahanan Keluarga. Pendekatan penelitian ini adalah post-positivist dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan studi pustaka. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori formulasi kebijakan yang disampaikan oleh Dunn dan Easton. Hasil penelitian menujukkan bahwa dalam proses formulasi kebijakan peningkatan ketahanan keluarga Kota Depok melalui empat tahapan yakni perumusan masalah, agenda kebijakan, pemilihan alternatif kebijakan, dan penetapan kebijakan serta mencakup tiga dimensi formulasi kebijakan. Namun keterlibatan akademisi dan unsur masyarakat dalam proses formulasi kebijakan masih sangat kurang.

Family resilience has a function to measure whether the family has carried out its roles, functions, duties and responsibilities in realizing the welfare of its members. The higher of divorce rate every year in Depok City reflects the lack of strong family resilience in Depok City. Therefore, the Depok City Government took concrete steps to make and establish Depok City Regulation Number 9 of 2017 about Increasing Family Resilience. The regulation aims to improve the quality of life and family livelihood in Depok City. This study discusses the formulation of policies as outlined in the Regional Regulation of Depok City Number 9 of 2017 about Increasing Family Resilience. This study aims to explain the background of family resilience policies in Depok City and explain how the analysis of the formulation process of Depok City Regulation Number 9 of 2017 about Increasing Family Resilience. The approach of this research is post-positivist with data collection techniques through interviews and literature. The main theory used in this study is the theory of policy formulation delivered by Dunn and Easton. The results of the study show that in the process of formulating a policy of increasing family resilience in Depok City through four stages, namely the formulation of problems, policy agendas, selection of policy alternatives, and policy setting and covering three dimensions of policy formulation. However, the involvement of academics and community elements in the process of policy formulation is still very lacking."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Betsy Kurniami Yitnaningtyas
"Kota Depok merupakan bagian dari kawasan aglomerasi metropolitan Jabodetabek dengan risiko banjir yang tinggi dan mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perkotaan. Kejadian banjir pada awal tahun 2020 menimbulkan 90 titik banjir yang merupakan kejadian terbanyak dari sebelum-sebelumnya. Kota Depok telah mengadopsi konsep Smart City sejak tahun 2019, dimana di dalamnya terdapat faktor masyarakat cerdas yang ikut memperkuat sistem. Permasalahan dalam penelitian ini adalah meningkatnya bencana banjir yang mengancam ketahanan kota itu sendiri. Tujuan akhir penelitian ini yaitu untuk menyusun strategi pengelolaan banjir melalui pendekatan partisipasi masyarakat cerdas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode campuran. Hasil riset ini yaitu peran masyarakat dan pemerintah sebagai key actor dalam pengelolaan banjir, hasil riset selanjutnya adalah terdapat hubungan antara partisipasi masyarakat dengan ketahanan masyarakat terhadap banjir. Strategi yang direkomendasikan pada riset ini untuk ketahanan kota terhadap banjir berbasis masyarakat cerdas adalah bersifat agresif pada kuadran 1, yaitu memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mengambil peluang sebesar-besarnya. Pada tujuan terakhir, maka disusunlah perancangan prototipe aplikasi yang menggunakan konsep crowdmapping. Pemanfaatan kesediaan masyarakat dalam menyumbangkan informasi akurat mengenai kejadian banjir yang dialaminya secara langsung dapat ditampung pada sebuah wadah berbasis aplikasi ponsel pintar yang berbentuk pelaporan untuk ditindaklanjuti pihak yang berwenang dan sebagai data dan informasi yang terbuka secara publik. Selanjutnya, dengan adanya wadah yang sesuai fungsinya tersebut maka diharapkan dapat menjadi pembelajaran bencana dan dapat meningkatkan perbaikan mitigasi, respons serta pemulihan kota dari bencana banjir yang terjadi.

Depok City is part of the Jabodetabek metropolitan agglomeration area with a high risk of flooding and resulting in the paralysis of urban activities. The flood incident at the beginning of 2020 caused 90 flood points, which was the most occurrence of the previous years. The city of Depok has adopted the Smart City concept since 2019, in which there is a smart community factor that helps strengthen the system. The problem in this study is the increasing flood disaster that threatens the resilience of the city itself. The ultimate goal of this research is to develop a flood management strategy through a smart community participation approach. This study uses a quantitative approach with mixed methods. The results of this research are the role of the community and government as key actors in flood management, the results of further research are that there is a relationship between community participation and community resilience to floods. The strategy recommended in this research for urban resilience to flooding based on intelligent communities is to be aggressive in Quadrant 1, which is to take advantage of existing strengths to take as much opportunity as possible. At the last goal, the design of an application prototype using the crowdmapping concept was compiled. Utilization of the public's willingness to contribute accurate information about the flood events they experienced directly can be accommodated in mobile application which is the form of reporting to be followed up by the authorities and as a publicly open database. Furthermore, with the appropriate container for its function, it is hoped that it can become a disaster lesson and can improve the mitigation, response and recovery of the city from the flood disaster that occurred."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldianto
"UKM memiliki potensi yang besar sebagai pilar perekonomian bangsa. Namun bersamaan dengan hal tersebut, terdapat berbagai masalah yang menghambat perkembanganya, diantaranya adalah buruknya kemasan produk UKM tersebut. Kemasan produk-produk UKM yang ada kini dianggap buruk, kotor dan tidak menarik. Permasalahan kemasan inilah yang merupakan salah satu faktor mengapa konsumen kurang tertarik untuk membeli dan kalahnya produk UKM dalam bersaing dengan produk lainnya.
Penelitian ini membahas bagaimana desain kemasan produk UKM yang berkualitas dan lebih menarik bagi konsumen. Sebagai sebuah pilot project, penelitian ini akan memfokuskan pada studi kasus kemasan produk makanan olahan yang berada pada UKM kota Depok. Metode Kansei Engineering digunakan dalam penelitian ini untuk memformulasikan rancangan kemasan produk yang baru.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa terdapat 4 komponen yang merepresentasikan keinginan konsumen, yaitu Attractiveness, Robustness, Handy&Green, dan Lightness. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terbentuknya 4 usulan rancangan baru untuk kemasan produk makanan olahan yang memenuhi masing-masing komponen tersebut. Rekonfirmasi desain baru juga menunjukan adanya perubahan signifikan terhadap penilaian pada desain kemasan baru dibanding pada kemasan produk lama.

SME has been proven as one of important pillars of national economy. Unfortunately, there are still some problems that hinder its development, such as the quality of the product packaging. The existing SME product packaging are considered poor, dirty and unattractive. Packaging problem is one of factors why consumers are less interested in buying and why SME products always loose the competition with other products.
This study discusses about how to design a better SME product packaging with focus on psychological (affective) aspects of the customers by means of Kansei Engineering method. In this research noted that there are four components that represent the consumer?s desires, Attractiveness, Robustness, Handy & Green, and Lightness.
The final result of this research is the creation of 4 new design for the product package that satisfy each of those components. Reconfirmation new design also showed the new designs have a significant increase in valuation than the old ones.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Raudatul Jannah
"Ketahanan keluarga menjadi salah satu faktor tidak langsung permasalahan gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketahanan keluarga dengan status gizi pada balita usia 2–5 tahun di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan pengambilan sampel sebanyak 121 keluarga dengan balita usia 2-5 tahun di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawangan menggunakan instrumen Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan Standar Antropometri Kementerian Kesehatan RI. Data dianalisis menggunakan Uji Spearman Correlation dengan hasil terdapat hubungan yang bermakna searah dengan kekuatan yang sangat lemah antara ketahanan keluarga dengan status gizi pada balita usia 2-5 tahun (p value = 0,025) dan (r = 0,204). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ketahanan keluarga maka semakin baik juga status gizi balita. Hal ini menjadi penting untuk meningkatkan ketahanan keluarga guna meningkatkan status gizi balita.

Family resilience is an indirect factor in children under five nutrition problems. This study aims to determine the relationship between family resilience and nutritional status in children aged 2–5 years in Depok City. This study used a cross-sectional method with a sample of 121 families with children aged 2-5 years at the Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawangan using the Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) instrument and the Anthropometric Standards Kemenkes RI. Data were analyzed using the Spearman Correlation Test with the result that there was a significant unidirectional relationship with very weak strength between family resilience and nutritional status in toddlers aged 2-5 years (p-value = 0.025) and (r = 0.204). This shows that the higher the level of family resilience, the better the nutritional status of children under five. This is important to increase family resilience to improve the nutritional status of children aged 2-5 years."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewie Mardhani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas konsep security dan defence dalam studi ketahanan nasional yang kemudian menganalisis ketahanan politik dan ketahanan ekonomi pada krisis kesehatan pandemi Covid-19 agar menjadi masukan dalam RUU Kamnas untuk dapat disahkan di DPR untuk menciptakan keamanan dan pertahanan negara. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk-bentuk ancaman kontemporer terkait security dan defence, serta persamaan dan perbedaannya.
Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan studi kepustakaan. Informan yang diwawancarai sebanyak 2 orang pejabat setingkat Eselon III dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Hasil analisis dari penelitian ini adalah bentuk ancaman kontemporer yang terjadi di Indonesia adalah ancaman di perbatasan yang mempengaruhi keutuhan wilayah, ancaman separatisme dari KKB di Papua serta beberapa bencana alam yang memakan korban jiwa, dan saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19. Persamaan konsep security dan defence dapat dilihat dari regulasi dan konsepnya. Sedangkan perbedaannya dapat dilihat dari kelembagaan, konstitusi, dan sumber ancaman. Pada analisis ketahanan politik dan ketahanan ekonomi dalam menghadapi ancaman krisis kesehatan pandemi yang berimbas pada sektor lain baik politik, ekonomi, dan keamanan. Dampak yang paling dirasakan adalah banyaknya pasien yang meninggal dunia, menurunnya pertumbuhan ekonomi, dan tingginya jumlah pengangguran. Belum sinerginya pemerintah pusat dengan daerah serta tumpang tindihnya kewenangan dalam penyelesaian masalah menyebabkan makin bertambahnya korban pandemi. Oleh karena itu diperlukan regulasi kebijakan keamanan nasional yang mengatur tentang wewenang dan tanggung jawab serta koordinasi antar lembaga dalam penyelesaian pandemi ini.

ABSTRACT
This research discusses the concepts of security and defence in a national resilience study which then analyzes political resilience and economic resilience in the Covid-19 pandemic health crisis so that it becomes an input in the National Security Draft to be passed in the Parliament to create national security and defence. This study aims to explain the forms of contemporary threats related to security and defence, as well as their similarities and differences.
This research method uses descriptive qualitative research design. The research data collection technique was carried out through interviews and literature study. Informants who were interviewed were 2 echelon III officials from the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia.
The results of the analysis of this research are the forms of contemporary threats that occur in Indonesia are threats at the border that affect the territorial integrity, the threat of separatism from the KKB in Papua and several natural disasters that take lives, and currently the Covid-19 pandemic is happening. The similarities between the concepts of security and defence can be seen from the regulations and concepts. While the difference can be seen from the institutional, constitutional, and source of threats. In the analysis of political resilience and economic resilience in the face of the threat of a pandemic health crisis which impacted on other sectors of politics, economy and security. The most pronounced impact is the number of patients who died, declining economic growth, and high unemployment. The lack of synergy between the central government and the regions and overlapping authority in solving problems has led to an increase in pandemic casualties. Therefore, national security policy regulation is needed that regulates the authority and responsibility and coordination between institutions in resolving this pandemic."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Prihatinningrum
"ABSTRAK
Kerangka pembangunan daerah saat ini bertumpu pada pengembangan ekonomi
lokal dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu cara pengembangan perekonomian
daerah dengan mengoptimalkan peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Tesis ini
bertujuan mengevaluasi konsep pengembangan UKM di Kabupaten Klaten termasuk
hambatan yang mempengaruhi implementasi pengembangan UKM serta keterkaitannya
dengan ketahanan ekonomi daerah.
Hasil penelitian menunjukkan penyebaran sentra UKM di Kabupaten Klaten
tidak merata. Implementasi pengembangan UKM di Kabupaten Klaten dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM serta instansi/lembaga
terkait. Pola pendekatan pengembangan UKM merupakan transisi pendekatan sentra
menjadi pendekatan klaster. Hambatan yang mempengaruhi implementasi
pengembangan UKM di Kabupaten Klaten dapat berasal dari internal instansi ataupun
pelaku usaha. Penelitian menunjukkan bahwa ijin usaha berperan dalam pengembangan
usaha terutama untuk kemitraan usaha serta urusan terkait perbankan. Pelayanan
perijinan usaha oleh Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) masih belum berjalan maksimal
pelayanannya disebabkan oleh beberapa faktor internal.
Optimalisasi pemanfaatan potensi daerah menjadi upaya meningkatkan
ketahanan ekonomi daerah. Kegiatan produksi dan distribusi barang menjadi salah satu
peran UKM dalam aspek ekonomi. Peran UKM dalam perekonomian daerah akan
berpengaruh pada aspek-aspek lainnya pada ketahanan daerah. Pengembangan UKM
dalam perspektif sosial berperan dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Pada perspektif ideologi dan politik, pengembangan UKM
merupakan perwujudan dari komitmen politik yang diimplementasikan dalam kebijakan
dari Pemerintah Pusat. Perspektif aspek budaya, peran UKM dalam optimalisasi
pemanfaatan iptek dan penciptaan jejaring yang didasarkan pada hubungan sosial antar
individu untuk penguatan UKM.

ABSTRAK
The current framework of regional development based on local economic
development and community empowerment. One way to optimize regional economic
development role of Small and Medium Enterprises (SMEs). This thesis aims to evaluate
the concept of the development of SMEs in Klaten district includes the constraints
affecting the implementation of SME development and linkages with local economic
resilience.
The results showed the spread of SME centers in Klaten uneven. Implementation of
SME development in Klaten district conducted by the Department of Industry, Trade,
Cooperatives and SMEs and agencies / institutions. The pattern approach to SME
development in the range of 2012 to now is a transition center approach into the cluster
approach. Constraints affecting the implementation of SME development in Klaten can
come from internal agency or business operators. Research shows that business licenses
role in business development, especially for business partnerships and banking related
matters. Licensing services by the Office of Integrated Services (KPT) is not running
optimally ministry, thus causing people unwilling to take care of licensing.
Optimizing the utilization of the potential of the region into an effort to increase the
resilience of the regional economy. Production and distribution of goods to be one of the
role of SMEs in the economic aspect. The role of SMEs in the economy of the area will
affect other aspects of the local resistance. SME development in the perspective of social
role in employment, improving the welfare of local people. On the ideological and
political perspective, the development of SMEs is the embodiment of political
commitment aimed at the implementation of the 1945 Constitution which is implemented
in the policies of the Central Government. Cultural aspects of the cultural perspective of
the role of SMEs in optimizing the utilization of science and technology and the creation
of networks that are based on social relationships between individuals for strengthening
SMEs."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>