Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Audita Sashi Ramada
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana social media membentuk loyalitas
fans/komunitas terhadap suatu produk musik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui proses pembentukan perilaku, pengambilan keputusan, pola penebaran
informasi, dan hal-hal yang mempengaruhi seseorang menjadi fans yang loyal
terhadap suatu produk musik, serta menjabarkan ketepatan formulasi social media
tools dan pengaruhnya terhadap loyalitas fans/komunitas. Hasil dari penelitian ini
konsumen remaja ini memilih aktifitas idoling, mendukung produk/artis musik,
sebagai sarana untuk melepaskan stres. Menurut mereka, lewat aktivitas idoling,
kebutuhan lain seperti sarana ekspresi diri dan kebutuhan sosialisasi dengan temanteman
di komunitas secara sekaligus dapat terpenuhi. Dapat disimpulkan pula social
media dan komunitas sebagai medium komunikasi antara konsumen dan brand
mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk loyalitas kepada brand
produk musik terutama produk musik yang bertarget audiens anak muda.

ABSTRACT
This research discussed about the process of social media in creating the
fans/community loyalty into a music product. This research aims to determine the
behavior of the formation process, decision-making, pattern stocking information,
and the things that affect a person into a loyal fan of a music product, as well as
describe the accuracy of the formulation of social media tools and their effects on the
loyalty of the fans/community. This research found that teen consumers choose
idoling activity, supporting music product/artist, as a means of relieving stress.
According to them, through idoling activity, other needs such as the need for selfexpression
and socialization with friends in the community can be met
simultaneously. It also concluded that social media and community as a medium of
communication between the consumer and the brand has a very large role in shaping
the brand loyalty especially music products targeted audience of young people."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Athifah Sandi
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana anggota fandom musik pop melakukan engagement dan berpartisipasi dalam komunitas fanbase di media sosial, khususnya pada Instagram, Twitter, dan LINE yang termasuk dalam jajaran platform paling populer di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan desain fenomenologi. Melalui wawancara dengan perwakilan dari lima komunitas fanbase, penelitian ini mengeksplor praktik-praktik yang dilakukan dalam fandom musik pop dari perspektif dan pengalaman penggemar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar aktif terlibat dalam beragam proses produksi dan konsumsi konten, mulai dari informatif, interpretif, karya transformatif, proyek bersama komunitas, hingga merchandise. Produktivitas penggemar dalam melakukan berbagai aktivitas engagement tersebut menunjukkan adanya kesetiaan dan dedikasi terhadap musisi favorit.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa komunitas fanbase beroperasi berdasarkan konsep reward industry, yang mana penggemar termotivasi oleh adanya keuntungan-keuntungan emosional yang didapat dari interaksi dengan komponen industri, antara lain musisi, label rekaman, rekan media, dan promotor konser.

This research discusses about how members of pop music fandoms engage and participate in fanbase communities on social media, specifically on Instagram, Twitter, and LINE which are among the most popular platforms in Indonesia. This research uses qualitative method with phenomenology design. Through interviews with representatives of five fanbase communities, this research explores practices in pop music fandom from the fans perspectives and experiences.
The result shows that fans are actively involved in various processes of content production and consumption, from informative, interpretive, transformative, community projects, to merchandise. Fans productivity in doing these engagement activities shows devotion and dedication to their favorite artists.
This research also finds that fanbase communities operate based on reward industry concept, in which fans are motivated by emotional rewards from interaction with industry components, such as the artist, record label, media partner, and concert promotor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisha Aqilah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan brand community yang terbentuk melalui media sosial (Instagram dan Twitter) grup musik/musisi indie asal Jatinangor, The Panturas dan bagaimana mereka menjalankan brand engagement. Dengan berkembangnya industri musik di era digital, kesempatan untuk musisi menjadi lebih dekat dengan komunitas pendengar musik mereka semakin mudah. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana brand community tersebut dapat dibentuk dari perspektif musisi itu sendiri, apa yang mereka alami, dan juga bagaimana mereka berinteraksi dengan audiens untuk membentuk komunitas tersebut. Selain itu, peneliti ingin melihat korelasi antara brand engagement dengan brand community yang terbentuk. Dengan mewawancarai pihak grup musik independen, The Panturas dimana mereka mempunyai brand community yang cukup besar dengan engangement yang kuat, peneliti dapat melihat bagaimana mereka memanfaatkan platform media sosial mereka dalam membentuk kedua hal tersebut.

This research aims to explore and explain the brand community that is formed through social media (Instagram and Twitter) of a Jatinangor based independent band, The Panturas along with how they maintain a strong brand engagement. With the development of the music industry in this digital era, the opportunity for musicians to get closer to their fan community is easier than ever. This research wants to know how the brand community can be formed from the perspective of the musicians themselves, what they experience and also how they interact with the audience to form the community. The researcher also wants to examine the correlation of how brand engagement can affect its brand community. By interviewing the independent music group, The Panturas who has a big brand community following and strong brand engagement, the researcher can understand how they use the social media platforms they have to their advantage in forming the two."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Ratna Juwita
"Penelitian ini ditujukan untuk melihat bagaimana proses membangun brand pada produk musik yang digemari oleh komunitas melalui social media. Produk yang dipilih adalah produk musik yang menggunakan social media sebagai media utama dalam proses membangun brand sedangkan social media yang dipilih merupakan social media yang saat ini sedang popular. Selain untuk mengetahui proses membangun brand, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat peran social media dan komunitas dalam membangun brand produk musik.
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa proses membangun brand pada produk musik yang digemari oleh komunitas melalui social media sebagai media utama dapat berhasil apabila segementasi dari produk tersebut sesuai dengan segmentasi pengguna social media. Dalam proses membangun brand diperlukan strategi dalam penggunaan social media dan strategi dalam berkomunikasi dengan komunitas.

The research is aimed to see the process of brand building on music product, which appreciated by its community through social media. The product that has been chosen is a music product that used currently popular social media as its main media in the process of brand building. In alignment to see the brand building process, this research is aim to see the role of social media and community on building music product‟s brand.
The result of this research is clearly visible that the process of building music product that appreciated by society through social media would be successful when the segment of the product works accordingly with the segment of the social media users. A strategy on how to use the social media and a strategy on how to communicate with the community are needed on the brand building process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafii Rama Naidu
"Industri musik telah menghadapi perubahan drastis akibat revolusi digital yang mengubah cara konsumen mengonsumsi musik. Revolusi digital membuka peluang baru bagi musisi baru karena dinamika baru membuka pasar dan platform baru yang memungkinkan musisi independen mengelola karir mereka tanpa menandatangani kontrak dengan perusahaan label besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transisi musisi dan band Indonesia dalam beradaptasi dengan revolusi industri musik. Makalah ini menggunakan analisis digital dan metode kualitatif untuk memahami Fourtwnty, sebuah band Indonesia yang dibentuk pada tahun 2010. Tulisan ini mengeksplorasi platform media sosial sebagai alat pemasaran mereka untuk mempromosikan karya seni mereka pada tahun 2013. Penelitian ini berhasil menginformasikan motivasi, urgensi, dan ketergantungan saat ini pada aktivasi digital. di media sosial dalam mendistribusikan karya seni musisi di era digital. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara online dengan tim media Fourtwnty dan observasi online melalui akun media sosial Fourtwnty. Makalah ini membahas tentang revolusi digital yang mengubah model bisnis industri musik dan bertujuan untuk menangkap peluang bisnis yang diberikan oleh munculnya teknologi web untuk mendistribusikan karya seni musisi di platform online.

The music industry has faced drastic changes due to the digital revolution that changed how consumers consume music. The digital revolution opened up new opportunities for new musicians since the new dynamic opened new markets and platforms that enable independent musicians to manage their careers without signing a contract with major label companies. This study aimed to investigate the transition of Indonesian musicians and bands in adapting to the revolutionised music industry. This paper uses digital analytics and qualitative methods to understand Fourtwnty, an Indonesian band formed in 2010. It explores social media platforms as their marketing tools to promote their artwork in 2013. This research successfully informed the motivation, urgency and the current dependence on digital activation in social media in distributing musicians' art forms in the digital era. The data was collected through an online interview with the Fourtwnty media team and an online observation through Fourtwnty's social media account. This paper discusses the digital revolution that changed the music industry business model and aims to capture the business opportunities provided by the rise of web technology to distribute musicians' artwork on online platforms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Ayodhia Yusuf
"Pada tahun 2022, industri perfilman Indonesia mengalami kebangkitan setelah dua tahun terdampak oleh pandemi Covid-19. Pembatasan yang diberlakukan selama pandemi dan perubahan perilaku konsumen telah meningkatkan ketergantungan pada media sosial sebagai saluran penyediaan informasi. Fenomena ini juga terjadi dalam praktik pemasaran film. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran film dengan meneliti efek mediasi dari kerennya film dan pengalaman sinematik terhadap loyalitas penonton. Selain itu, penelitian ini berfokus pada film box office tertinggi di Indonesia baru-baru ini, yaitu film KKN di Desa Penari. Dengan demikian, penelitian ini menggabungkan kerangka kerja dimensi informasi media sosial (yaitu daya tarik, nilai tambah, jumlah informasi, tampilan virtual) dan konten media sosial (yaitu, iklan dan promosi), dan menganalisis dampaknya terhadap kerennya film, pengalaman menonton, dan loyalitas menonton. Penelitian ini mengumpulkan 236 responden dan menganalisis data menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan SmartPLS 4.0. Temuan penelitian menunjukkan bahwa jumlah informasi dan konten media sosial merupakan pendorong yang signifikan terhadap pengalaman menonton film yang berujung pada kesetiaan pada sebuah film. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan untuk merencanakan kegiatan pemasaran film Indonesia dengan lebih baik. Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kemajuan literatur dalam pemasaran media sosial dan pemasaran film.

In 2022 the Indonesian film industry experienced a revival after two years of being affected by the Covid-19 pandemic. Restrictions imposed during pandemic and the changes of consumer behavior have increased the reliance on social media as information provision channel. The phenomenon also transpires in the practice of movie marketing. The purpose of this study is to examine the utilisation of social media as a movie marketing tool by investigating the mediating effects of movie coolness and cinematic experience on movie loyalty. Moreover, this study focuses on the recent Indonesian highest box office movie, KKN in Dancer Village movie. In doing so, this study integrate a framework of social media information dimensions (i.e., attractiveness, added value, quantity, virtual appearance) and social media contents (i.e., advertising and promotion), and analyse their impacts on movie coolness, movie experience, and movie loyalty. This study collected 236 respondents and analyzed the data using SEM (Structural Equation Modeling) using SmartPLS 4.0. The finding suggest that the amount of information and social media content are significant drives of movie experience which lead to a loyaltu to a movie. The results of this study can provide insights to better plan marketing activities of Indonesia movies. In addition, this research contributes to the progress of literature in social media marketing and movie marketing."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muflihuddaroini
"Status Papua sudah final sebagai bagian dari NKRI, namun kelompok pro-kemerdekaan Papua terus berupaya memisahkan diri dari Indonesia. Gerakan kelompok ini juga terus bertransformasi, dari perjuangan senjata (hard approach) oleh OPM dan faksi-faksi militernya, hingga cara-cara diplomasi (soft approach) dan internasionalisasi isu Papua oleh Benny Wenda dkk. Kelompok ini juga terus menggencarkan propagandanya di media sosial. Menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dan dengan dibantu aplikasi analisis media sosial INDIGO, penelitian ini mencoba menjelaskan strategi propaganda kelompok pro-kemerdekaan Papua dalam internasionalisasi isu “Papua Merdeka” di media sosial khususnya Twitter. Menggunakan teori strategi sebagai teori utama dan didukung dengan teori propaganda politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kelompok pro-kemerdekaan Papua memiliki tujuan (ends) menarik simpati internasional agar melakukan intervensi sehingga dapat dilakukan referendum, dengan cara (ways) teknik white, grey, dan black propaganda, memanfaatkan beberapa isu mulai dari pelanggaran HAM, eksploitasi alam & kerusakan lingkungan, rasisme & marjinalisasi orang asli Papua untuk menuntut hak menentukan nasib sendiri, melalui sarana (means) media sosial dengan memanfaatkan peran aktivis, jurnalis, akun Free West Papua, dan bot.

Papua's status is final as part of the Unitary State of the Republic of Indonesia, but Papuan pro-independence groups continue to try to separate themselves from Indonesia. The movement of this group has also continued to transform, from the armed struggle (hard approach) by OPM, to the ways of diplomacy (soft approach) and the internationalization of the Papua issue by Benny Wenda et al. This group also continues to intensify its propaganda on social media. Using a descriptive qualitative methodology, this study attempts to explain the strategies of Papuan pro-independence groups in campaigning for the issue of "Freedom Papua" on social media, especially Twitter. Using strategy theory as the main theory and supported by political propaganda theory. The results of the research show that the strategy of the Papuan pro-independence group has the aim (ends) of attracting international sympathy to intervene so that a referendum can be carried out, by ways of white, gray and black propaganda techniques, utilizing several issues ranging from human rights violations, natural exploitation & environmental damage, racism & marginalization of indigenous Papuans to demand the right to self-determination, through social media means by utilizing the roles of activists, journalists, Free West Papua accounts, and bots."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Yuyus Putra
"Kampanye ISIS melalui media sosial juga menginspirasi organisasi teroris di Indonesia, yaitu memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Muhajirin At-Tauhid (MAT), salah satu kelompok teror Indonesia yang bercita-cita menegakkan Daulah Islamiyah berhasil merekrut anggota dan merencanakan aksi terornya dengan hanya melakukan aktivitas media sosial. Menandai bahwa gerakan terorisme di Indonesia telah berkembang dengan menggunakan perangkat teknologi informasi dalam perekrutan. Pada Tesis ini, penulis memfokuskan untuk mengambil topik penelitian tentang MAT karena menjadi fenomena menarik sebuah kelompok pendukung ISIS yang terkonsolidasi dalam sebuah grup melalui media sosial Whatsapp dan menamakan grup tersebut dengan sebutan Muhajirin At-Tauhid (MAT). Penulis memilih Sumatera Barat karena kelompok MAT berdasarkan persebaran wilayah anggotanya mencakup 11 (sebelas) provinsi di Indonesia di mana 3 orang di antaranya berada di wilayah Sumatera Barat dan di sinilah penulis juga ditempatkan untuk bekerja sehingga mendukung aktivitas penulis untuk meneliti langsung kelompok ini. Pertanyaan terkait penelitian ini mencakup : (1) Bagaimana pola kelompok MAT dalam melakukan perekrutan melalui media sosial? (2) Bagaimana media sosial mendorong aksi terorisme oleh kelompok MAT di Sumatera barat?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pemilihan informan, dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini pertama menjelaskan bahwa pola perekrutan kelompok MAT melalui media sosial aplikasi Whatsapp Group. Kedua, media sosial mendorong aksi terorisme anggota Muhajirin At-Tauhid (MAT) di Sumatera Barat, karena dengan menggunakan media sosial dalam perekrutan memudahkan untuk menyebarluaskan informasi aktual mengenai informasi dan perubahan strategi kelompok MAT dalam menjalankan aksinya, mempermudah komunikasi atau interaksi antar sesama anggota kelompok MAT yang berada di lokasi yang berbeda. Kemudian media sosial dianggap sebagai media yang efektif karena dianggap aman karena dapat menggunakan “anonim” untuk menyamarkan identitas pengguna, dan pesan dapat dienkripsi dari awal hingga akhir aktivitas komunikasi.

The ISIS campaign through social media has also inspired terrorist organizations in Indonesia with the same method, namely utilizing social media platforms such as Facebook, Instagram, and Whatsapp. Muhajirin At-Tauhid (MAT), one of the Indonesian terror groups that aspires to uphold the Daulah Islamiyah has succeeded in recruiting members and planning its terrorist acts by only carrying out social media activities. Indicates that the terrorism movement in Indonesia has developed by using information technology tools in recruitment.In this thesis, the author focuses on taking the topic of research on MAT because it is an interesting phenomenon of an ISIS supporter group consolidating in a group through social media Whatsapp and calling the group Muhajirin At-Tawhid (MAT). The author chose West Sumatra because the MAT group is based on and the distribution of its members' territory covers 11 (eleven) provinces in Indonesia where 3 of them are in the West Sumatra region and this is where the author is placed to work so that it supports the author's activities to research this group directly. Questions related to this research include: (1)What is the pattern of the MAT group in recruiting through social media? (2) How does social media encourage acts of terrorism by the MAT group in West Sumatra?. This study uses a qualitative approach through the selection of informants, with sampling using a purposive sampling method. The results of this study first explain that the recruitment pattern for the MAT group is through the Whatsapp Group application social media. Second, social media encourages acts of terrorism by members of the Muhajirin At-Tawhid (MAT) in West Sumatra, because using social media in recruitment makes it easier to disseminate actual information about information and changes in the strategy of the MAT group in carrying out their actions, facilitate communication or interaction between fellow group members. MAT which is in a different location. Then social media is considered an effective medium because it is considered safe because it can use anonymity to disguise the identity of users."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christoval Pratama Irawan
"Perlindungan Hak Cipta di Indonesia telah diatur dalam UU No. 28 Tahun 2014 yang merupakan wujud dari ikut sertanya Indonesia sebagai anggota World Trade Organization yang mencakup tunduknya pada Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights. Hadiurnya peraturan perundang-undangan tersebut menjadi suatu perlindungan atas Kekayaan Intelektual berupa Hak Cipta atas suatu Ciptaan, yang salah satunya adalah Ciptaan berupa karya lagu dann/atau musik dengan atau tanpa teks. Di era digital ini, manusia dapat dengan mudah memanfaatkan teknologi media internet untuk menjalankan kegiatannya sehari-hari. Namun, hal ini juga menimbulkan dampak negatif, salah satunya adalah dalam masalah pelanggaran Hak Cipta. Mudahnya penggunaan media internet untuk mengkomunikasikan suatu informasi menyebabkan mudahnya terjadi pelanggaran Hak Cipta atas suatu Ciptaam seperti lagu dan/atau musik. Permasalahan semacam ini dapat ditemukan dalam pelanggaran atas Hak Cipta lagu dan/atau musik di media sosial seperti TikTok. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, UU No. 28 Tahun 2014 telah membuka peluang bagi Pencipta, Pemegang Hak Cipta atau Pemilik Hak Terkait untuk mempertahankan hak-haknya apabila terjadi suatu pelanggaran. Selain itu, undang-undang tersebut juga memberikan kesempatan bagi Pemerintah untuk ambil peran dalam upaya pencegahan dengan melakukan koordinasi dengan pihak dalam maupun luar negeri dalam upaya terjadi suatu pelanggaran dalam suatu sistem informasi. Skripsi ini pada pokoknya membahas 3 (3) permasalahan, yaitu bagaimana pengaturan terkait Hak Cipta di dunia dan Indonesia, bagaimana pelaksanaan Hak Cipta di Indonesia, dan bagaimana penegakkan pelanggaran hak cipta lagu dan musik di Indonesia yang terjadi di media sosial TikTok. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis-normatif, yang menggunakan pendekatan norma hukum secara tertulis dan hasil penelitian mengenai perlindungan Hak Cipta. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa meskipun peraturan perundang-undangan di Indonesia masih dapat diandalkan untuk menangani permasalahan dalam hal terjadi pelanggaran Hak Cipta, namun dirasa perlu restrukturisasi atau penambahan ketentuan spesifik mengenai perlindungan Hak Cipta seperti Hak Cipta atas lagu dan musik di era digital dengan tujuan adanya upaya preventif yang lebih menjamin perlindungan dan menghindari adanya kerugian baik secara materiil maupun imateriil oleh banyak pihak, serta untuk menghindari adanya hambatan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Copyright protection in Indonesia has been regulated in Law no. 28 of 2014, a manifestation of Indonesia's participation as a member of the World Trade Organization, which includes compliance with the Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights. The presence of these laws and regulations is protection for Intellectual Property in the form of Copyright on a work, one of which is a work in the form of a song and/or music with or without text. In this digital era, humans can easily use internet media technology to carry out their daily activities. However, this also has a negative impact, one of which is the issue of copyright infringement. The easy use of internet media to communicate information makes it easy for copyright infringement to occur on a work such as songs and/or music. This kind of problem can be found in infringement of Copyright of songs and/or music on social media such as TikTok. To overcome these problems, Law no. 28 of 2014 has opened up opportunities for Authors, Copyright Holders, or Related Rights Owners to defend their rights in the event of an infringement. In addition, the law also provides an opportunity for the Government to take a role in prevention efforts by coordinating with domestic and foreign parties to prevent a violation in an information system. This thesis basically discusses 3 (3) problems, namely how to regulate copyright in the world and Indonesia, how to implement copyright in Indonesia, and how to enforce song and music copyright infringement in Indonesia that occurs on TikTok social media. The research method used in writing this thesis is juridical-normative, which uses a written legal norm approach and the results of research on Copyright protection. The conclusion that can be drawn is that although the laws and regulations in Indonesia can still be relied upon to handle problems in the event of copyright infringement, it is deemed necessary to restructure or add specific provisions regarding Copyright protection such as Copyright on songs and music in the digital era with the aim of the existence of preventive measures that better guarantee protection and avoid material and immaterial losses by many parties, as well as to avoid obstacles in national economic growth."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Aulia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social media interaction terhadap emotional attachment brand relationship quality dan word of mouth Sampel penelitian ini adalah 215 orang pengunjung festival musik yang diteliti dalam penelitian antara lain We The Fest 2014 Sounds Fair 2014 Jakarta Blues Festival 2014 Jazz Goes to Campus 2014 Djakarta Warehouse Project 2014 Hammersonic 2015 Music Gallery 2015 dan Java Jazz Festival 2015 dan dikumpulkan menggunakan metode non probability sampling dengan teknik convenience dan snowball sampling Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling Hasil penelitian menunjukkan bahwa social media interaction memberikan pengaruh positif terhadap emotional attachment Namun social media interaction tidak memberikan pengaruh langsung terhadap brand relationship quality melainkan melalui emotional attachment Kemudian emotional attachment juga tidak memberikan pengaruh langsung terhadap word of mouth melainkan melalui brand relationship quality

This study aims to analyze the effect of social media interaction to emotional attachment brand relationship quality and word of mouth The sample are visitors of the music festivals examined in the study such as We The Fest 2014 Sounds Fair 2014 Jakarta Blues Festival 2014 Jazz Goes to Campus 2014 Djakarta Warehouse Project 2014 Hammersonic 2015 the Music Gallery in 2015 and the Java Jazz Festival 2015 and gathered through non probability sampling method using convenience and snowball sampling technique The data was processed using Structural Equation Modeling The results show that social media interaction has a positive effect on emotional attachment However social media interaction doesn't have a direct effect on brand relationship quality instead it influences brand relationship quality through emotional attachment The results also show the emotional attachment does not provide a direct effect on word of mouth and it does through brand relationship quality instead."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>